Dipublikasikan oleh Nur Dwi Ratnasari dan Diperbarui oleh Achlisia Putri
Nov 28, 2024
6 menit membaca
Daftar Isi
Pada rumah dengan bergaya industrial biasanya akan menggunakan dinding semen ekspos. Tampilan dinding seperti ini terkesan unik dan memiliki banyak keunggulan dari segi ketahanan dan biaya. Dinding semen ekspos merupakan tampilan dinding yang belum diaci proses finishing, sehingga menonjolkan tekstur dan warna semen tersebut. Pada umumnya hunian dengan semen ekspos berwarna putih atau abu-abu seperti semen. Simak artikel ini untuk mengetahui dinding semen ekspos!
Selain disebut dengan dinding semen ekspos, model tembok seperti ini juga dikenal dengan dinding unfinished. Tampilan dinding atau lantai hanya berupa semen ekspos tanpa pelapis tambahan di atasnya. Coating merupakan salah satu teknik finishing yang menonjolkan material semen.
Praktik tembok industrial sendiri sudah dilakukan pada awal abad ke-20. Cara pembuatannya menggunakan air, pasir halus dan semen. Pasir halus ialah hasil cucian dan ayakan sehingga bebas debu atau partikel lainnya. Fungsinya untuk menambah kualitas lapisan beton agar lebih kokoh.
Baca juga: Cara Menghitung Kebutuhan Pasir dan Semen pada Saat Membangun Rumah
Tembok bergaya industrial atau dinding semen ekspos memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri dari dinding pada umumnya. Secara visual tidak bisa dipungkiri bahwa tampilannya sangat menarik sehingga bisa dengan mudah ditemukan pada hunian modern seperti di perkotaan. Berikut ini kekurangan dan kelebihannya:
Aplikasi semen ekspos lebih murah perawatannya daripada dinding maupun lantai biasanya. Hal ini karena Pins tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli cat atau tegel. Pengerjaannya memakai coating transparan agar permukaan lebih awet dan menawan.
Dinding lebih sederhana daripada memakai keramik karena jika pecah tentu perlu dana lebih untuk mengganti tegel yang pecah tersebut. Untuk menjaga dinding mengkilap bisa pula memakai wax atau sealant setiap 6-9 bulan sekali guna melindungi permukaannya.
Baca juga: 8 Inspirasi Desain Rumah Semi Basement yang Unik
Dinding semen terbilang tangguh sehingga sering pula diaplikasikan ke lantai. Bahannya sangat tangguh menahan suhu tinggi maupun hiasan dinding. Tidak seperti dinding yang memakai keramik rentan terkena goresan benda tajam.
Konstruksi rumah terlihat lebih natural karena warna aslinya abu-abu. Pola halus dan warna tidak homogen di dinding karena komposisi adonan semen, adukan hingga lama pengeringannya. Perbedaan warna ini tergantung dari campuran semen namun bisa jadi kelebihan karena menonjolkan kesan dingin yang maskulin.
Baca juga: Pembuatan 1 m2 Pagar Sementara dari Seng Gelombang Tinggi 2 Meter
Semen terkenal mempunyai ketahanan tinggi terhadap cuaca. Apalagi jika diaplikasikan ke dinding eksterior maka akan mampu bertahan bertahun-tahun. Ditambah lagi permukaannya tidak mudah rusak atau kotor akibat gesekan benda lainnya.
Dinding akan terasa lebih dingin saat cuaca sedang panas. Hal ini karena lapisannya mampu menahan cuaca dan sinar UV dengan maksimal. Ruangan terasa lebih sejuk sehingga tembok seperti ini cocok untuk kawasan padat penduduk atau industri.
Dinding ekspos mampu menahan rembesan sehingga rumah jadi lebih aman dan nyaman. Saat hujan lebat dinding tidak akan berjamur karena memiliki struktur yang padat.
Baca juga: 5 Cara Mencampur Semen yang Baik agar Bangunan Tetap Kokoh
Selain anti rembesan ada keunggulan lainnya memakai dinding semen. Salah satunya adalah anti selip. Permukaan semen jenis ekspos tidak licin walaupun terkena air dalam jumlah banyak.
Karakter dinding seperti ini sangat ideal sebagai tembok kamar mandi maupun teras. Resiko penghuni terpeleset ketika lantai basah akan jauh lebih rendah daripada tegel rumah.
Keuntungan lainnya menggunakan dinding semen ekspos ialah biaya pengerjaan yang terjangkau. Bahannya menggunakan pasir, air dan semen saja tidak membutuhkan material lain. Pins tidak perlu mengecat dinding atau memakan banyak waktu mengerjakan model tembok ini.
Biaya pengerjaan terjangkau akan membantu meminimalisir budget konstruksi. Dana sisa bisa dialihkan ke pos lainnya yang jauh lebih penting.
Baca juga: 15 Rekomendasi Merk Semen Terbaik di Indonesia
Walaupun menghadirkan banyak keunggulan namun tembok industrial tak luput dari kekurangan. Misalnya dalam hal perawatan tidak boleh sembarangan sebab permukaannya terkenal keras.
Hal ini membuat lapisan dinding ekspos sulit dibersihkan jika sudah bernoda. Biasanya akan dipakai sikat kawat untuk mengangkat kotoran yang menempel. Proses ini juga dibantu oleh mesin semprotan air besar agar noda yang menempel bisa terangkat seluruhnya.
Ketika terjadi guncangan gempa atau benturan maka seluruh lapisannya bisa mengalami keretakan bahkan rusak berat. Kondisi ini wajar terjadi pada dinding unfinished dan tidak bisa langsung diperbaiki.
Baca juga: 8 Inspirasi Desain Rumah Garasi Basement yang Modern
Bila hunianmu terletak di tepi sungai dengan tanah cenderung lembab akan mempengaruhi dinding semen. Seiring berjalannya waktu dinding akan lembab dan rawan retak. Oleh karenanya perlu dilakukan pemolesan dan penambalan untuk memperbaiki masalah tersebut.
Proses pengerjaannya terbilang tidak mudah. Pins memerlukan orang yang ahli dan sudah biasa mengerjakannya agar hasil akhir dinding rata dan rapi. Dinding semen bukanlah hal baru dalam desain interior. Ada banyak keunggulan yang ditawarkannya mulai dari membuat hunian lebih sejuk, anti selip dan daya tahan kuat.
Meskipun begitu tembok industrial ini juga mempunyai kekurangan tersendiri. Salah satu kekurangan dinding semen ekspos adalah proses pengerjaannya yang sulit. Selain itu butuh perawatan khusus ketika tembok memiliki noda.
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari dinding ekspos atau unfinished wall, kamu perlu mengetahui bagaimana cara membuat dinding ekspos dengan mudah. Berikut ini cara-caranya:
Cara pertama dalam membuat dinding ekspos adalah kamu harus merendam batu bata terlebih dahulu untuk menguatkan dan melembabkan batu bata. Hal ini dikarenakan, ketika batu bata lembab maka semen tidak akan kekurangan air saat pengeringan. Yang mana ketika semen kekurangan air akan retak.
Cara kedua dalam membuat dinding ekspos adalah dengan membuat garis patokan. Garis patokan ini dibutuhkan agar saat proses pemasangan batu bata dapat rapi dan akan menjadi kuat dan kokoh.
Cara ketiga dalam membuat dinding ekspos adalah dengan memperhatikan ketebalan. Pada lapisan batu bata, disarankan ketebalannya tidak lebih dari 1,5cm. Apabila pemasangannya melebihi 1,5cm, maka bisa membuat semen mudah berjatuhan pada saat pengeringan.
Hal tersebut akan berisiko membuat dinding tidak lurus.
Cara keempat dalam membuat dinding ekspos adalah membuat kolom pada pintu dan jendela. Proses pembuatan kolom ini harus diperhatikan karena agar fungsi berat dinding bata bisa menjadi rata dan untuk menghindari dinding terjatuh.
Ketebalan kolom dan juga palang balok harus sama dengan ukuran ketebalan batu bata. Kemudian, Lebar bagian kolom dan balok disarankan jangan sampai kurang dari ukuran 15 cm.
Kolom digunakan sebagai bingkai pada saat memasang dinding.
Cara kelima dalam membuat dinding ekspos adalah dengan memasang rangka baja. Rangka baja digunakan sebagai penahan pada pilar batu bata agar mendapatkan dinding ekspos yang lebih kuat.
Cara keenam dalam membuat dinding ekspos adalah membasahi batu bata. Tujuan membasahi batu bata ini satu hari sebelum memulai melakukan plesteran dinding, untuk mencegah penyerapan air berlebih yang dapat membuat dinding retak.
Cara terakhir dalam membuat dinding ekspos adalah dengan membasahi dindingnya. Kamu disarankan untuk menggunakan acian yang kedap air sehingga rembesan akan terhenti dan dinding bisa menjadi lebih kuat.
Dibandingkan penggunaan acian semen, acian kedap air akan lebih memperpanjang usia bangunan dan menghindari pelapukan. Setelah itu, kamu dapat membasahi acian selama dua hari berturut-turut agar kelembapan yang tercipta membuat dinding menjadi lebih kuat.
Itulah pembahasan mengenai dinding semen ekspos. Semoga artikel ini dapat menjadi referensi pengetahuanmu Pins!
Baca juga:
Feature Source Image: Pexels
© www.pinhome.id