Dipublikasikan oleh Nur Dwi Ratnasari dan Diperbarui oleh Nabila Azmi
Nov 23, 2023
3 menit membaca
Semen merupakan material pengikat yang banyak digunakan abad ini baik itu untuk membangun rumah, gedung bertingkat tinggi, jalan raya dan sejenisnya. Cara mendapatkannya juga cukup mudah karena banyak tersedia di pasaran. Cara mencampur semen yang baik akan membuat bangunan semakin kokoh dan tidak mudah roboh.
Hal ini juga terpancar dari rumah bekas di Kec Bandung Kidul ataupun perumahan baru di Kabupaten Bekasi seperti Cikarang Griya Pratama. Gunakan aplikasi Pinhome untuk menemukan Rumah Ekslusif yang selama ini kamu cari. Misalnya dekat dengan pusat perbelanjaan ternama seperti Lenmarc Mall.
Sebenarnya ada ciri yang bisa dikenali dari semen berkualitas. Tidak hanya dari warnanya saja melainkan tekstur dan memenuhi standar yang ditetapkan. Berdasarkan Badan Standar Nasional terdapat 20 standar untuk produk semen dalam negeri.
SNI yang diberlakukan secara wajib, meliputi:
Ciri lainnya adalah cepat keras setelah diaplikasikan yakni hanya butuh waktu 6-7 jam saja agar semen keras. Kemasan tertutup sempurna dan penyimpanannya tidak di tempat yang lembab.
Apabila warna semen terlalu gelap, alias agak hitam atau terlalu terang, alias agak putih, kemungkinan zat aditif yang dipakai terlalu banyak. Akibatnya, ini mampu menurunkan kekuatan semennya.
Pemilihan semen ternyata menunjang kekuatan struktur dan daya tahan bangunan. Jenisnya juga beragam diantaranya bisa kamu simak sebagai berikut:
Semen ini dibuat dari gilingan terak, bahan pozzolana, dan gypsum. Bahannya dibutuhkan untuk daya tahan dan kekuatan struktur bangunan. Misalnya sering dipakai pada perumahan, bangunan irigasi, bendungan, jalan raya, jembatan dan lainnya. Semen ini tahan akan air dan panas daripada jenis semen lainnya.
Semen PPC mengandung kandungan kapur yang tinggi. Butirannya lebih halus daripada semen OPC dengan kekuatan lebih tinggi. Umumnya dipakai pada konstruksi beton atau pekerjaan jalan.
Semen jenis ini paling banyak diproduksi di seluruh dunia karena cocok untuk konstruksi beton. Pemakaiannya diterapkan pada gedung bertingkat, landasan pacu, jalan raya dan perumahan.
Bagi pekerjaan beton di bawah air dan beton pada cuaca dingin biasanya menggunakan semen Quick Setting Cement. Semen ini cocok sekali untuk bangunan dengan daya tahan tinggi terhadap air.
Mortar terdiri atas pasir, filler, semen dengan tambahan khusus agar lebih cepat kering. Semen ini praktis dan mudah diolah cocok untuk hunian yang memakai material bambu, kayu, batu bata, kerikil, baja, beton hingga pasir.
Jenis semen ini dipakai untuk keperluan dekorasi seperti dempul dinding, pemasangan keramik hingga pengerjaan lantai teraso. Semen putih berasal dari penambahan iron dan mangan selama proses produksi.
Baca juga: Cara Menghitung Volume Dinding
Menggunakan semen ketika membangun rumah memang terlihat sederhana. Kenyataannya, cara mencampur dan menggunakan semen yang baik menjadi kunci utama untuk mendapatkan kualitas bangunan yang optimal.
Itu sebabnya, usahakan tidak mencampur semen dengan sembarangan. Ini bertujuan menghindari risiko kerusakan atau kelemahan pada bangunan akibat pemilihan semen yang tidak tepat. Jika ingin mencampur semen sendiri, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil bangunan kuat dan tahan lama.
Tempat penyimpanan semen berperan penting dalam kualitas adukan. Pastikan untuk menyimpannya di tempat kering dan terhindar dari kelembaban. Gunakan alas papan kayu atau plastik agar semen tidak langsung terkena air tanah yang dapat merusak kualitasnya. Sebuah adukan semen berkualitas dimulai dari penyimpanan yang baik.
Pilih jenis semen yang sesuai dengan tujuannya. Misalnya, semen untuk rumah berbeda dengan yang digunakan untuk pembangunan bendungan atau proyek di tepi pantai. Pastikan jenis semen yang digunakan tahan terhadap kondisi lingkungan proyek yang sedang dikerjakan.
Takarlah semen sesuai dengan peruntukannya. Gunakan campuran semen dan pasir dengan takaran yang benar. Contohnya, untuk dinding pembatas ruangan kering, gunakan campuran 1 bagian semen: 8 bagian pasir.
Namun, untuk dinding kamar mandi yang akan terpapar air, perbandingannya bisa lebih tinggi, sekitar 1 bagian semen: 3 bagian pasir agar lebih tahan terhadap air.
Cara mencampur semen yang baik lainnya adalah menggunakan air bersih tanpa kandungan lumpur atau zat organik yang berlebih. Khususnya untuk semen jenis perumahan, sebaiknya gunakan air tawar agar campuran adonan tetap berkualitas.
Jangan lupa untuk mencampur agregat halus dan kasar dengan benar sebelum menambahkan semen. Pastikan untuk mengaduk dengan baik hingga campuran homogen dan rata. Gunakan metode pencampuran yang benar, yaitu mencampur agregat terlebih dahulu, tambahkan semen, aduk hingga rata, dan berikan air secukupnya.
Dengan memperhatikan semua langkah-langkah di atas, proses pencampuran semen bisa menjadi lebih mudah dan hasil bangunan lebih kuat serta tahan lama. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk dan takaran yang disarankan agar bangunan yang kamu bangun dapat berkualitas dan dapat dinikmati dalam jangka panjang.
Baca juga : Menghitung Kebutuhan Sement, Pasir dan Koral
Feature Image Source: Pexels
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek informasi Mutiara Gading City dan dapatkan hunian idaman kamu sekarang juga. Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© www.pinhome.id