Kamus Istilah Properti

Light Rail Transit atau LRT Adalah

istilah properti

Light Rail Transit atau LRT Adalah

LRT adalah singkatan dari Light Rail Transit, moda transportasi berbentuk kereta dengan konstruksi ringan yang beroperasi di area perkotaan.

Apa itu LRT?

Banyak sekali macam-macam moda transportasi umum yang dibangun untuk mobilitas masyarakat perkotaan. Salah satunya diantara moda-moda yang ada adalah LRT dan MRT.

LRT adalah singkatan dari Light Rail Transit, moda transportasi berbentuk kereta dengan konstruksi ringan yang beroperasi di area perkotaan. Dilihat dari dimensinya, kereta ini memiliki ukuran yang lebih langsing dibandingkan dengan kereta api yang umum kita lihat.

Kereta ini mempunyai dua jenis rel sebagai lintasan untuk beroperasinya. Rel-rel yang pertama adalah trek yang diaplikasikan pada badan jalan raya. Sementara trek yang kedua adalah trek khusus yang dibangun khusus sebagai lintasan kereta.

Beberapa negara yang mengaplikasikan kereta ini sebagai sarana mobilisasi masyarakat sudah menerapkan sistem automasi. Jadi, kereta dapat beroperasi tanpa harus dikemudikan oleh masinis. Namun, untuk jenis yang akan beroperasi di Indonesia semuanya masih membutuhkan masinis untuk berjalan.

LRT umumnya banyak digunakan di berbagai negara di Eropa. Di sana, LRT telah mengalami modernisasi dengan optimalisasi sehingga dapat dioperasikan tanpa masinis. Bahkan, LRT di sana juga dapat beroperasi di lintasan khusus yang letaknya cukup rendah dari lantai, sekitar 30 sentimeter. Hal tersebut tentunya dapat membuat naik turun penumpang lebih nyaman. 

Baca Juga:

Sejarah pembuatan dan beroperasinya LRT

lrt adalah
(Pixabay)

Kereta jenis ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari kereta trem yang banyak beroperasi di Eropa dari abad ke 19. Penggagasnya adalah negara Jerman Barat, yang berhasil menyempurnakan teknologi transportasi massal ringan yang sebelumnya diupayakan oleh Boeing Vertol. Setelah Perang Dunia ke 2 selesai, Jerman mengubah moda transportasi massal yang sudah ada di wilayah administrasinya menjadi light rail.

Penemuan konsep light rail dari Jerman ini kemudian dikembangkan lagi oleh H. Dean Quinby pada tahun 1962. Quinby berhasil membuat konsep yang lebih mutakhir untuk light rail, antara lain:

  • Memiliki kapasitas mengangkut penumpang yang lebih banyak.
  • Bentuk gerbongnya dirangkai mirip dengan gerbong-gerbong kereta api.
  • Pintu untuk keluar masuk penumpang dibuat lebih besar dan lebih banyak agar lebih memudahkan.
  • Kereta bisa beroperasi lebih cepat dan lebih nyaman.

Pada tahun 1972, sebutan light rail transit adalah hal yang baru populer digunakan. Nama itu mulai populer di daerah Amerika Utara yang dipakai untuk menyebutkan moda transportasi kereta dengan konsep baru.

Saat ini, konsep ini banyak diadopsi oleh banyak negara untuk membuat transportasi massal di kawasan perkotaan. Salah satunya adalah Indonesia yang kemudian memberdayakan PT INKA sebagai produsen kereta LRT, PT Adhi Karya sebagai produsen lintasan kereta dan PT KAI sebagai operator moda transportasinya.

Baca Juga:

Perbedaan LRT dan MRT

LRT (Light Rail Transit) dan MRT (Mass Rapid Transit) termasuk dalam salah satu jenis transportasi umum. Jika diamati sekilas, LRT dan MRT memiliki bentuk kereta dan lintasan rel yang sama. Walau demikian, sebetulnya keduanya berbeda. 

Berikut perbedaan LRT dan MRT mengutip dari laman Kompas.com.

1. Jangkauan atau batas operasional

Salah satu perbedaan yang cukup kereta dari dua moda transportasi ini yakni pada batasan atau jangkauan operasionalnya. 

MRT umumnya bisa menjangkau daerah yang lebih luas. Sementara, LRT hanya dapat menjangkau wilayah tertentu, misalnya batas kota

2. Kecepatan 

Mengenai kecepatan, LRT sebetulnya lebih lambat daripada MRT. Di Jakarta sendiri, LRT rata-rata melaju dengan kecepatan 50 kilometer per jam, dan dapat mencapai kecepatan maksimal hingga 90 kilometer per meter. Sementara, MRT sendiri bisa melaju dengan kecepatan maksimal 100 kilometer per jam di daerah elevated dan 80 kilometer per jam di underground atau bawah tanah.  

3. Panjang gerbong dan daya tampung 

Jika dibandingkan dengan MRT, panjang LRT justru lebih pendek. Biasanya hanya empat gerbong saja. Sementara, MRT bisa memiliki enam gerbong. 

Mengingat jumlah gerbongnya yang lebih pendek, maka kapasitas atau daya tampung penumpang LRT pun lebih sedikit, hanya sekitar 600 orang sekali jalan. Padahal, MRT bisa mengangkut 1.950 penumpang dalam sekali jalan. 

4. Lintasan dan rute perjalanan 

LRT menggunakan lintasan layang untuk menghindari konflik perlintasan sebidang. Sementara, MRT dapat menggunakan perlintasan bawah tanah dan lintasan layang. 

Untuk rutenya sendiri, LRT di Jakarta lebih sedikit daripada rute MRT. Jadi, sebelum naik, alangkah lebih baik jika kamu mengecek rute perjalannya terlebih dulu. 

Wilayah operasi light rail transit di Indonesia

Saat ini, Indonesia hanya ada dua wilayah saja yang memiliki light rail transit sebagai moda transportasi massalnya. Wilayah yang dimaksud adalah Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi) dan Kota Palembang.

Rencananya, pemerintah akan mengaplikasikan lagi moda transportasi ini di lima wilayah besar di Indonesia atau urban. Wilayah-wilayah yang dimaksud antara lain adalah Bandung, Surabaya, Medan, Bali dan Makassar.

Baca Juga:

Jadwal operasional, rute, dan tarif LRT di area Jabodebek

Pada bagian ini, akan dipaparkan informasi terkait jadwal operasional, rute dan tarif dari light rail transit yang ada di area Jabodebek.

Jadwal

Melansir dari website lrtjakarta.co.id, kereta ini mulai beroperasi pukul 05.50 di setiap stasiun keberangkatannya. Untuk jadwal operasional paling akhirnya ada di pukul 22:40.

Sementara itu, rentan waktu keberangkatan armadanya tercatat hanya 10 menit saja. Jadi, Pins yang tertarik untuk menggunakan moda transportasi ini tidak perlu untuk menunggu terlalu lama.

Rute

Saat ini, light rail transit adalah jenis transportasi yang hanya melewati 6 stasiun saja. Stasiun-stasiun yang dimaksud antara lain adalah: Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Velodrome. Dari setiap stasiun tersebut, penumpang bisa meneruskan perjalanan menggunakan moda transportasi lanjutan yakni bus transjakarta.

Jumlah stasiun yang dilewati light rail transit masih akan terus bertambah. Hal ini dikarenakan proses ekstensi jalur masih berlangsung hingga kini.

Baca Juga: Apa Itu Cluster?

Tarif

Tarif dari satu kali perjalanan menggunakan moda transportasi light rail transit akan dikenakan biaya sebesar Rp5.000. Tiketnya akan berbentuk kartu yang juga dapat dipakai untuk membayar KRL, MRT, maupun bus transjakarta. Pembelian tiket disediakan di setiap stasiun LRT dengan bentuk ticket vending machine (TVM).

Jadwal operasional, rute, dan tarif LRT di Palembang

Untuk mengetahui jadwal operasional, rute dan tarif dari light rail transit yang beroperasi di Palembang, silakan simak penjelasan di bawah ini.

Jadwal

Light rail transit yang ada di Palembang mulai beroperasi pukul 06.00 WIB. Sementara itu, perjalanan terakhir yang dilakukan oleh armadanya ada di jam 19.37 WIB.

Rute

Armada dari LRT Palembang melintasi 13 titik stasiun. Setiap armada kereta akan berhenti selama 1 menit di semua stasiun, kecuali di stasiun akhir tiap armada akan stop selama 10 menit.

Stasiun-stasiun yang dilewati moda transportasi ini antara lain adalah:

  • Bandara SMB II
  • Asrama Haji
  • Punti Kayu
  • RSUD
  • Garuda Dempo
  • Demang
  • Bumi Sriwijaya
  • Dinas Perhubungan
  • Cinde
  • Ampera
  • Polresta
  • Jakabaring
  • DJKA

Tarif

Moda transportasi ini mematok tarif sebesar Rp5.000 per orang untuk satu kali perjalanan ke semua stasiun. Hal tersebut berlaku kecuali untuk perjalanan menuju Stasiun Bandara SMB II dikenakan tarif sebesar Rp10.000.

Baca Juga:

Cara Naik LRT Jakarta dan LRT Jabodebek

Jika Pins ingin mencoba naik LRT Jakarta, di bawah ini panduan yang bisa menjadi gambaran. Berikut uraiannya: 

  • Masukkan ke stasiun LRT Jakarta terdekat.
  • Beli tiket perjalanan melalui mesin atau loket penjualan tiket. Perlu diketahui bahwa harga tiket LRT Jakarta adalah Rp5.000 per orang, dengan jarak jauh atau dekat. 
  • Tempelkan kartu atau tiket perjalanan yang sudah dibeli di gerbang tiket. 
  • Tunggu atau antrilah di belakang garis aman dan membentuk barisan rapi untuk mencegah hal yang tak diinginkan. 
  • Sebelum masuk, dahulukan penumpang yang turun.
  • Sekarang kamu bisa menikmati perjalanan dengan nyaman. Saat berada di kereta perhatikan pengumuman stasiun pemberhentian dengan saksama, supaya tidak terlewat. 
  • Setibanya di stasiun tujuan, tempelkan tiket perjalanan di gerbang tiket menuju pintu keluar stasiun. 

Bagaimana, cukup mudah bukan caranya? Perlu diketahui bahwa LRT Jakarta  dan LRT Jabodebek hanya beroperasi pukul 04.00-23.00 WIB. Sejauh ini pun belum ada jadwal rincinya, jadi sebaiknya jangan datang terlalu mepet jika kamu punya janji penting. Selain itu, cek pula rute perjalanannya, supaya tidak keliru dan tersesat. Semoga bermanfaat ya, Pins!

Baca Juga:

Featured Image Source: Kontan.co.id


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. Cek pilihan rumah di Kota Bandung terbaik dari Pinhome sekarang!

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.