Kamus Istilah Properti

Mass Rapid Transit atau MRT Adalah

istilah properti

Mass Rapid Transit atau MRT Adalah

Mass Rapid Transit atau MRT adalah sistem transportasi transit cepat yang menggunakan kereta rel listrik untuk jalannya. MRT dalam bahasa Indonesia juga dikenal dengan sebutan Moda Raya Terpadu atau Angkutan Cepat terpadu.

Perbedaan MRT, LRT, dan KRL 

(Wikimedia Commons)

MRT atau Mass Rapid Transit adalah sistem transportasi transit cepat yang menggunakan kereta rel listrik untuk jalannya. MRT dalam bahasa Indonesia juga dikenal dengan sebutan Moda Raya Terpadu atau Angkutan Cepat terpadu.

Moda transportasi ini kerap disamakan dengan LRT atau KRL. Meski sama-sama menggunakan kereta dan berjalan di rel, tapi ketiga memiliki perbedaan. 

Berikut ini adalah perbedaan dari MRT, LRT, dan juga KRL.

1. Daya Tampung Penumpang

Jika dibandingkan dengan LRT, daya tampung menumpang MRT jauh lebih banyak. LRT umumnya hanya dapat menampung sekitar 628 penumpang dalam satu rangkaian kereta.Sementera, MRT bisa menampung 1950 penumpang dalam satu rangkaian kereta.

Untuk, KRL sendiri daya tampung per satu rangkaian keretanya ialah sekitar 2.000 penumpang. 

2. Sistem Perlintasan 

Sistem perlintasan ketiga moda transportasi ini sedikit berbeda. Meski LRT memiliki daya tampung yang paling rendah, tapi sistem perlintasannya justru tidak berkonflik sebidang. Sebab, LRT memiliki sistem perlintasan melayang. 

Sementara itu, KRL justru sering mengalami konflik sebidang karena perlintasan berada tepat di atas tanah. 

Untuk MRT sendiri, memiliki dua sistem perlintasan, yakni lintasan layang dan bawah tanah. 

Lintasan layang bawah tanah digunakan untuk rute perjalanan  Sisingamangaraja sampai Bundaran HI. Semenetara, lintasan layang digunakan di rute perjalanan Lebak Bulus sampai Sisingamangaraja. 

Dari uraian penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa MRT dan LRT memiliki rangkaian yang bisa datang lebih awal. Tidak seperti KRL yang rentan terlambat.

3. Rute perjalanan

Di sekitar wilayah Jakarta, rute KRL memiliki rute yang paling banyak dan paling panjang, yakni hampir di seluruh kawasan Jabodetabek. 

Sementara, rute MRT dan LRT di Jakarta baru menjangkau wilayah Jabodebek. Meski belum bisa dapat menjangkau semua kawasan, setidaknya ketiga mode transportasi ini bisa saling melengkapi. Kamu tinggal memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan dekat lokasi tujuan. 

Baca Juga: Apa Itu Cluster?

Mengenal MRT Jakarta Secara Singkat

(Wikimedia Commons)

MRT Jakarta merupakan singkatan dari Moda Raya Terpadu Jakarta. Pengembangan MRT Jakarta mulai dilakukan secara Oktober 2014. Lalu, diresmikan pada 24 Maret 2019. 

Layanan MRT Jakarta ini diberi nama Ratangga, yang berari kendaraan beroda atau kereta. 

Konon, layanan MRT ini sudah dikroscek dan diusulkan sejak tahun 1980. Namun rencana ini sempat tertunda karena krisis ekonomi dan politik yang terjadi tahun 1997-1998. Kini, akhirnya proyek MRT kembali diusulkan dan digarap oleh pemerintah. Bahkan, saat ini MRT sudah mulai digunakan oleh masyarakat luas. 

Cara Naik MRT di Jakarta 

(Pixabay)

Bagi Pins yang ini mencoba naik MRT di Jakarta, di bawah ini ada panduan atau cara naik layanannya. Berikut uraian lengkapnya. 

1. Beli tiket atau Kartu Trip MRT

Harga tiket MRT Jakarta dibedakan menjadi dua, yakni single trip dan multi trip

Single trip adalah kartu atau tiket yang digunakan untuk sekali perjalanan dan hanya berlaku tujuh hari. Sementara, multi trip adalah kartu yang bisa digunakan lebih dari satu kali. Jika saldo multi trip habis, Pins dapat mengisinya.

Untuk harga tiketnya sendiri, yakni Rp15.000 untuk single trip dan Rp25.000 untuk multi trip. Perlu diketahui bahwa kartu single trip harus dikembalikan maksimal tujuh hari setelah tanggal pembelian guna mendapatkan uang refund

Kartu-kartu ini dapat Pins beli di loket tiket di stasiun MRT. 

2. Tap in tiket atau kartu di mesin pemindai tiket

Setelah membeli tiket, maka Pins bisa langsung menuju ke mesin tap in dan tap out otomatis. Mesin ini sedikit berbeda dengan mesin di halte Transjakarta atau KRL, pintu mesinnya akan terbuka otomatis saat saat tap in atau tap out.

3.  Mengantre di garis yang telah disediakan 

Sembari menunggu kereta datang, Pins dapat bersantai di bangku yang telah disediakan. 

Di MRT ini, terdapat baris pembantu penumpang agar bisa naik dan turun dengan lebih tertib dan aman. Walau demikian, kamu tetap disarankan untuk mengantre guna meminimalisir hal yang tak diinginkan. 

4. Cek dan perhatikan rute MRT

Sembari menunggu kereta datang, jangan lupa cek dan perhatikan rute yang akan dilalui oleh MRT ini. 

Pada fase satu ini, MRT akan bertolak dari Lebak Bulu ke Bundaran Hotel Indonesia. Sepanjang jalur tersebut, MRT akan berhenti di 13 titik stasiun. Berikut ini daftarnya:

  • Stasiun Lebak Bulus
  • Stasiun Fatmawati
  • Stasiun Cipete Raya
  • Stasiun Haji Nawi
  • Stasiun Blok A
  • Stasiun Blok M
  • Stasiun Sisingamangaraja
  • Stasiun Senayan (bawah tanah)
  • Stasiun Istora (bawah tanah)
  • Stasiun Benhil (bawah tanah)
  • Stasiun Setiabudi (bawah tanah)
  • Stasiun Dukuh Atas (bawah tanah)
  • Stasiun Bundaran HI (bawah tanah)

5. Kereta MRT datang lalu mulai perjalanan 

Tak selang berapa lama, biasanya MRT akan tiba. Sebelum naik, sebaiknya dahulukan penumpang yang turun agar tidak saling berdesakan. Kemudian, kamu bisa naik dengan hati-hati dan menikmati perjalannya. 

Sesampainya di stasiun tujuan, jangan lupa tempelkan atau tap out tiket MRT di gerbang keluar. Bagaimana mudah bukan? 

MRT bisa menjadi pilihan bila Pins ingin menikmati perjalanan keliling kota Jakarta dengan menyenangkan. Namun pastikan untuk selalu mendahulukan kepentingan bersama dan pahami segala aturan yang berlaku supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Semoga bermanfaat, Pins!


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.