7 Penyebab KPR Tidak Disetujui dan Ditolak

Membeli rumah dengan cara mengangsur perbulan adalah salah satu alternatif memiliki tempat tinggal meskipun baru mempunyai dana terbatas. Itulah kenapa banyak orang yang memilih membeli rumah dengan KPR. Namun masih banyak yang belum mengetahui penyebab KPR tidak disetujui atau ditolak.

Sayang sekali kan padahal kamu ingin segera mendapatkan rumah eksklusif yang kamu impikan misalnya seperti rumah di Cipayung di sekitar Cibubur Junction ataupun  Mutiara Gading City. Namun karena tidak semua orang bisa disetujui, kamu harus mengubur harapanmu tersebut.

Lalu apa saja penyebab KPR tidak disetujui? Berikut ulasan selengkapnya. Eits sebelum itu, jangan lupa kalo di Pinhome kamu bisa pasang iklan properti gratis!

Baca juga:

• 10 Potret Rumah Ki Joko Bodo yang Mewah Hingga 25M
• 7 Ide Dekorasi Tenda Pernikahan Sederhana di Rumah
• 8 Potret Desain Rumah Baim Wong yang Baru

Penyebab KPR Rumah Tidak Disetujui dan Ditolak

Beberapa penyebab KPR rumah ditolak ini dapat membantu untuk mencegah hal yang sama terjadi. Berikut selengkapnya:

1. Nilai Jual Kembali Menurun

Terkadang bangunan yang berada di lokasi tidak strategis, rawan banjir, atau dengan lingkungan yang kurang baik menjadi sulit untuk dijual. Hal ini bisa menjadi penyebab KPR rumah tidak disetujui karena Bank sering meminta sertifikat rumah sebagai jaminan untuk kredit.

Jika debitur gagal membayar angsuran, bank akan menjual rumah tersebut untuk menutup hutang. Jika ada kelebihan dana dari penjualan, itu akan dikembalikan kepada debitur. Namun, bank akan berhati-hati dalam menerima rumah sebagai agunan jika harganya tidak cukup untuk menutup hutang debitur.

2. Besarnya Angsuran Perbulan

Membeli rumah dengan harga yang melebihi kemampuan finansial kamu dapat menyebabkan cicilan bulanan menjadi terlalu berat. Kondisi ini sering kali membuat bank tidak mau menyetujui permohonan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Bank cenderung menghindari risiko sehingga tidak menyetujui KPR jika angsurannya dianggap terlalu memberatkan bagi peminjam.

3. Melebihi Batas Usia Saat Selesai Tenor

Saat mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Pins akan menemukan berbagai pilihan tenor atau jangka waktu pinjaman. Beberapa bank menawarkan tenor maksimal hingga 20 tahun, tetapi ada juga yang menyediakan opsi hingga 30 tahun. Penting bagi kamu untuk mempertimbangkan pilihan tenor ini dengan hati-hati sebelum mengajukan KPR.

Hindari memilih tenor pinjaman yang melewati batas usia produktif Pins, karena hal ini dapat meningkatkan risiko penolakan KPR oleh bank. Sebagai contoh, jika kamu berusia 40 tahun dan mengajukan KPR dengan tenor 25 tahun, kemungkinan besar permohonan kamu akan ditolak. Hal ini dikarenakan tenor tersebut melewati usia pensiun.

Idealnya, mulailah mengajukan KPR di usia muda, sehingga peluang untuk diterima lebih besar. Kamu memiliki lebih banyak pilihan tenor yang fleksibel sesuai dengan kemampuan finansial kamu.

Baca juga: 

• 6 Deretan Rumah Artis di Pondok Indah yang Mewah
• Cara Menghitung Meter Lari Persegi atau Kubik M1, M2, M3
• 8 Potret Rumah Maia Estianty Berdesain ala Villa di Afrika

4. Dokumen Persyaratan Tidak Lengkap

Bank sangat menekankan pada keaslian dan kelengkapan dokumen. Ini adalah syarat utama yang tidak bisa ditawar. Jika ada dokumen yang kurang, kamu harus melengkapinya secepat mungkin karena ini bisa menjadi penyebab KPR tidak disetujui.

Jika dokumen penting tidak ada atau tidak asli, pengajuan KPR kamu akan langsung ditolak oleh bank. Pastikan semua dokumen persyaratan KPR yang dibutuhkan tersedia dan valid untuk mempercepat proses persetujuan KPR Pins.

5. Nama Terdaftar Back list di Bank BI

Dalam sistem perbankan, riwayat keuangan debitur termasuk histori pembayaran kredit masa lalu dapat diakses dan diperiksa. Jika kamu pernah mengalami masalah dalam pembayaran kredit sebelumnya, ini akan tercatat BI Checking dan dapat mempengaruhi peluang Pins untuk mendapatkan persetujuan kredit rumah atau KPR.

Bank cenderung tidak menyetujui aplikasi KPR dari orang yang memiliki sejarah pembayaran yang buruk. Karena riwayat ini bisa meningkatkan risiko bagi bank. Oleh karena itu, menjaga rekam jejak keuangan yang baik sangat penting saat kamu berencana untuk mengajukan kredit rumah di masa depan.

6. Tidak Jujur Dalam Memberi Informasi Ke Bank

Saat mengajukan KPR maka Pins akan diberikan formulir untuk diisi secara benar. Selanjutnya pihak bank akan mengecek beberapa data yang Pins informasikan misalnya kebenaran tempat kerja, alamat rumah, dan keluarga terdekat yang tidak tinggal serumah.

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menilai kelayakan kredit calon debitur dan meminimalkan risiko kredit macet. Bank juga mungkin akan mengevaluasi riwayat kredit dan kemampuan finansial calon debitur untuk memastikan bahwa mereka dapat mengembalikan pinjaman KPR sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

7. Uang Muka Kurang

Uang muka atau Down Payment yang terlalu kecil sering menjadi faktor utama penolakan pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) oleh bank. Biasanya, bank memerlukan DP sekitar 30% dari total harga rumah sebagai standar awal.

DP yang lebih rendah dari batas ini sering dianggap menandakan risiko kredit yang lebih tinggi, karena menunjukkan kapasitas finansial yang lebih rendah dari peminjam. Ketika DP yang diajukan tidak memenuhi persyaratan bank, kemungkinan pengajuan KPR ditolak menjadi lebih besar.

Nah, itu saja beberapa tips agar KPR/KPA kamu disetujui oleh bank. Semoga informasi di atas bermanfaat ya Pins!

Baca juga:

• 5 Contoh Mess Karyawan yang Nyaman dan Efisien
• 7 Jenis Arsitek dan Keahliannya Masing-Masing
• 10 Rekomendasi Kontraktor Terbaik di Malang

Source Feature Image: Pinhome

---

Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Avoria Estate dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.