Dipublikasikan oleh Syahya Rembulan dan Diperbarui oleh Nabila Azmi
Jul 31, 2024
8 menit membaca
Daftar Isi
Ada banyak hal yang harus diperhatikan saat membeli rumah KPR. Sebagian orang mungkin ragu ketika ingin membeli rumah KPR karena banyaknya pro kontra tentang KPR. Khususnya bagi para milenial atau siapa pun yang ingin membeli rumah pertamanya.
Tapi mengingat harga properti yang semakin melambung tinggi, nampaknya kita harus membeli rumah dari sekarang. Pada akhirnya, KPR rumah menjadi solusi mudah untuk mendapatkan rumah dari sekarang dibandingkan harus menabung beberapa tahun ke depan.
Lewat aplikasi Pinhome kamu bisa mengajukan KPR rumah dan mendapatkan hunian di sekitar Terminal Leuwipanjang maupun rumah baru di Kabupaten Bekasi seperti Panorama Bekasi Residence. Fitur pencarian Pinhome juga bisa diandalkan untuk mencari kontrakan di apartemen seperti sewa apartemen di Penjaringan.
Baca juga: Apakah Ada Cara KPR Rumah Bekas Tanpa DP? Ini Jawabannya
Sebelum masuk ke pembahasannya, sebaiknya Pins pahami dulu tentang konsep KPR rumah. Sesuai namanya, kredit atau pinjaman ini diperuntukan bagi mereka yang akan membeli rumah. Jadi, Pins tidak perlu membayar cash ke penjual atau developer.
Cukup siapkan uang muka dan beberapa biaya lainnya, kemudian sisa harga jual rumah akan dilunasi oleh bank. Selanjutnya, Pins hanya perlu mencicil setiap bulan ke bank tersebut. Sangat mudah, bukan?
Masih bingung mau beli rumah KPR sekarang atau nanti? Daripada penasaran, langsung saja cek beberapa hal yang harus diperhatikan saat membeli rumah KPR di bawah ini.
Baca juga: Cara Mempercepat Angsuran KPR Rumah
Untuk mengetahui apakah ini waktu yang tepat untuk mengambil KPR, berikut poin-poin yang harus kamu pertimbangkan:
Jika alasanmu ingin membeli KPR rumah karena sudah butuh rumah sendiri, maka alasan ini tidak bisa dihindari. Pada dasarnya, rumah adalah kebutuhan pokok selain pakaian dan makanan. Meski ada pilihan sewa kontrakan, beberapa orang merasa lebih baik mengambil KPR rumah.
Sebab, terkadang uang sewa kontrakan tidak jauh berbeda dibandingkan dengan cicilan KPR. Kebutuhan seperti ini biasanya datang dari mereka yang sudah menikah, baik pengantin baru atau yang sudah punya anak.
Alasan lain bisa jadi karena mereka ingin mandiri atau enggan menumpang di rumah orangtua, mertua, atau anggota keluarga lainnya. Jika dengan alasan ini, maka KPR rumah menjadi solusi terbaik yang bisa kamu pilih.
Dilema orang yang bekerja di perkotaan adalah ingin punya rumah dengan harga terjangkau sekaligus dekat kantor. Jadi, jika Pins merasa belum menemukan rumah dengan jarak dan harga yang sesuai dengan kebutuhan, sebaiknya sabar dulu untuk mengambil KPR rumah.
Apalagi jika ingin memiliki rumah di lokasi sekitar fasilitas-fasilitas umum, seperti dekat stasiun atau halte busway, lokasi elite, dan sebagainya. Jangan lupa, lokasi merupakan salah satu hal yang berhubungan dengan kenyamanan.
Nah, standar kenyamanan ini akan berbeda-beda pada setiap orang. Jadi, sesuaikan dengan kebutuhanmu ya, Pins! Kamu juga bisa melihat beberapa faktor seperti kebersihan, keamanan, orang-orang sekitar, akses jalan, dan lainnya.
Dana menjadi hal penting yang harus dipersiapkan sebelum memilih untuk mengajukan KPR. Kenalilah terlebih dahulu kondisi keuangan yang dimiliki dan sesuaikan dengan harga rumah yang diimpikan. Biasanya dana yang harus dipersiapkan yaitu sekitar 20 – 30% dari harga rumah yang ingin kamu beli.
Mengambil KPR rumah sebagai solusi punya rumah dari sekarang memang benar. Tapi bukan berarti Pins bisa mengambilnya begitu saja tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan saat ini. Penting untuk Pins duduk tenang dan melakukan evaluasi keuangan pribadi.
Cek bagaimana penghasilan bulanan, apakah mampu membayar cicilan tanpa telat, cukupkah sisanya untuk kehidupan sehari-hari, dan sebagainya. Mengajukan KPR rumah bukan hanya soal uang muka saja, tapi ada hal lainnya yang membutuhkan biaya.
Jika keuangan Pins belum mencukupi, coba tunda beberapa saat untuk mengumpulkan uang. Sambil menunggu tabungan bertambah, Pins bisa cari referensi lokasi lainnya. Siapa tahu dapat yang lebih menarik dari incaran rumah yang kamu pilih sekarang.
Setelah Pins memutuskan untuk membeli KPR rumah, apakah urusan biaya selesai pada akad KPR saja? Tunggu dulu, masih ada pengeluaran lain yang harus Pins pikirkan. Begitu membeli rumah, tentu kamu membutuhkan berbagai furnitur untuk mengisinya.
Mungkin sebagai tahap awal bisa saja mengesampingkan itu semua. Tapi jangan sampai luput dari rencana ke depannya, ya! Selain itu, dengan memiliki rumah, Pins juga harus sadar bahwa ada biaya perawatan atai maintenance.
Mungkin saja cat yang mulai mengelupas, atap bocor, pipa bermasalah, dan sebagainya. Mengajukan KPR rumah memang terkadang cukup mudah, namun Pins harus rajin merawatnya agar rumah selalu nyaman ditempati dan tidak rusak di sana-sini.
Setiap bangunan tentu memiliki biaya pajak yang harus dibayarkan. Terlebih lagi untuk rumah yang harus membayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Jika rumah sudah didapatkan dengan bantuan KPR, hal lain yang harus diperhatikan adalah mengenai pembayaran pajak.
PBB biasanya akan dibayarkan setiap tahunnya dengan besaran yang terutang akan diperoleh dari perkalian tariff dengan nilai jual kena pajak (NJKP).
Jika ingin mengajukan KPR, tentu akan akan perhitungan suku bunga yang harus dibayarkan. Sebaiknya jangan mudah tergoda dengan suku bunga rendah. Carilah berbagai informasi mengenai suku bunga yang ada dalam KPR.
Periksa kelebihan dan kekurangan dari suku bunga tersebut agar dapat memilih suku bunga yang sesuai dengan kemampuan.
Pertimbangan KPR rumah selanjutnya yang harus Pins perhatikan adalah tenor KPR yang akan dipilih. Tenor merupakan jangka waktu atau lamanya kredit seseorang yang disetujui oleh bank.
Biasanya tenor dinyatakan dalam hitungan bulan, namun ada juga yang satuan tahunan. Masa cicilan ini akan berbeda-beda di setiap orang tergantung dengan rencana hidup mereka. Penting bagi Pins untuk memikirkan rencana jangka panjang.
Jika Pins menghitung biaya per bulannya memberatkan selama 10 – 25 tahun mendatang, artinya Pins harus sedikit bersabar. Coba lah mencari pemasukan tambahan dulu sehingga cicilan KPR tidak mengganggu pengeluaran bulanan.
Sebab, cicilan KPR rumah biasanya cukup berat untuk jangka waktu yang panjang. Pada umumnya, bank menawarkan KPR Konvensional dengan tenor jangka panjang hingga 25 tahun, sedangkan KPR Syariah hingga 15 tahun.
Pelajari dan periksa legalitas dan track record dari pengembang. Pilih yang terdaftar resmi untuk terhindar dari transaksi atau penipu di bidang properti.
Cek sertifikat hak milik ke BPN (Badan Pertahanan Nasional) untuk mengetahui keasliannya. Selain itu dapat pula mengetahui peruntukkannya apakah untuk pertokoan maupun tempat tinggal saja.
Cek apakah legalitas properti dalam bentuk SHM atau HGB. HGB memiliki masa berlaku 20 tahun dan kemudian diperpanjang sementara SHM untuk selamanya.
Baca juga: Perhatikan! Detail Biaya Notaris Saat Take Over KPR!
Selain memperhatikan berbagai hal di atas, Pins juga perlu memutuskan berapa lama tenor yang akan diambil jika membeli rumah KPR. Pasalnya, tenor merupakan jangka waktu kredit yang akan diajukan saat membeli rumah KPR.
Tenor atau jangka waktu kredit ini dapat berupa tenor jangka panjang dan tenor jangka pendek. Semakin panjang tenor yang dipilih, maka tagihan cicilan rumah per bulan juga akan semakin murah. Tak heran jika banyak orang yang memilih tenor panjang saat membeli rumah KPR.
Namun tentunya tenor panjang ini juga memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah suku bunga yang tinggi. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa pertimbangan yang harus kamu ketahui sebelum memilih KPR tenor panjang.
Sebenarnya apa kelebihan dan kekurangan KPR tenor panjang? Berikut keuntungan yang bisa kamu dapat jika memilih KPR tenor jangkap panjang:
Tenor jangka panjang biasanya diperuntukan kepada yang memiliki penghasilan rata-rata dan tetap setiap bulannya. Cicilan yang diberikan pun juga cenderung lebih ringan dibandingkan dengan tenor jangka pendek. Tenor jangka panjang ini akan memberikan cicilan yang ringan dan sama setiap bulannya.
Keuntungan menggunakan tenor jangka panjang yaitu jumlah cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya akan stabil. KPR tenor jangka panjang akan memberikan jumlah cicilan yang sama tiap bulannya.
Sehingga, akan lebih memudahkan untuk menghitung jumlah cicilan yang akan dikeluarkan sampai batas waktu yang sudah ditentukan.
KPR tenor panjang sangat cocok untuk Pins yang memiliki pekerjaan tetap dan dengan penghasilan tetap setiap bulannya, seperti PNS atau pekerja kantoran.
Hal tersebut dikarenakan KPR jangka panjang ini dapat memberikan keleluasaan untuk mengatur keuangan setiap bulannya untuk keperluan bulanan dan keperluan membayar cicilan. Sehingga, kondisi keuangan akan dapat diatur dengan baik setiap bulannya.
Baca juga: Syarat Membeli Rumah Dengan Cara KPR
Selain memiliki banyak keuntungan, KPR tenor panjang juga memiliki kekurangan. Berikut beberapa kerugian jika memilih kredit rumah tenor panjang.
Memang sangat diuntungkan dengan banyaknya hal positif yang akan didapat dengan mengambil tenor jangka panjang tersebut. Namun, biaya yang akan dibayarkan setiap bulannya juga akan semakin bertambah. Terlebih lagi jika kebutuhan hidup semakin meningkat, tentu akan lebih memberatkan kondisi keuangan.
Baca juga: Cara Mempercepat Angsuran KPR Rumah
Pertumbuhan ekonomi memang tidak dapat ditebak. Perubahan iklim makro ekonomi juga dapat terjadi. Hal tersebut tentu akan lebih memberatkan keuangan, karena biasanya bunga pada KPR juga akan mengalami peningkatan.
Perlu diketahui bahwa dengan mengambil KPR jangka panjang, maka pelunasan cicilan juga akan semakin panjang waktunya. Hal tersebut perlu dipersiapkan secara mental agar tidak terjadi penyesalan dikemudian hari.
Memang sangat menyenangkan apabila memiliki banyak keuntungan jika mengambil tenor jangka panjang. Sebaiknya, perhatikan dan pikirkan matang-matang kerugian yang akan didapat apabila mengambil KPR tenor panjang tersebut.
Baca juga: Cara Kredit Rumah Tanpa DP
Bagaimana Pins, sudah yakin mau ambil KPR rumah? Jika sudah yakin, selanjutnya Pins harus mempersiapkan beberapa biaya-biaya KPR rumah, di antaranya:
Proses akad KPR rumah Pins akan didampingi oleh notaris. Tugas notaris di sini untuk mengurus dokumen-dokumen Pins secara legal, misalnya akta jual-beli, akta kredit, pajak, dan sertifikat lainnya.
Pins tidak hanya membayar jasa notarisnya saja, namun ada detail lainnya yang menjadi tanggungan Pins. Setiap notaris memiliki tarifnya masing-masing jadi tidak ada ketentuan resmi berapa biaya notaris. Namun umumnya sekitar 10% dari plafon KPR yang diajukan.
Baca juga: Pertimbangan Membangun Rumah Tumbuh yang Tepat
Ada dua jenis pajak yang harus Pins ketahui saat mengurus KPR rumah, yaitu pajak penjualan dan pembelian. Pajak penjualan disebut juga PPH (Pajak Penghasilan) dan besarannya adalah 5% dari harga jual rumah. Pajak ini dibayarkan oleh developer atau si penjual rumah.
Sedangkan, pajak pembelian adalah yang menjadi tanggungan Pins. Pajak ini dikenal sebagai BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) sebesar 5% x (harga jual rumah – nilai jual objek pajak tidak kena pajak).
Biaya provisi ini seperti ucapan terima kasih atas jasa bank menyetujui permohonan KPR rumah yang diajukan. Beberapa orang menganggap biaya ini seperti biaya administrasi.
Apapun sebutannya, biaya provisi hanya dibayarkan sekali dan dipotong langsung dari pinjaman yang diberikan. Setiap bank menerapkan besaran yang berbeda-beda, namun biasanya sekitar 1% dari total kredit.
Baca juga: Strategi Membeli Rumah di Perumahan yang Menguntungkan
Asuransi yang harus Pins bayar adalah asuransi jiwa dan rumah. Polis asuransi jiwa melindungi Pins dari pihak bank dan keluarga apabila Pins sebagai kreditur meninggal dunia sebelum cicilan lunas. Sedangkan untuk asuransi rumah melindungi dari kebakaran.
Namun ada juga asuransi yang menanggung resiko lainnya. Perihal asuransi, ada bank yang hanya mewajibkan asuransi rumah saja, ada juga yang mengharuskan keduanya.
Salah satu resiko terbesar saat mengambil KPR adalah terjerat kredit bank. Biasanya hal ini terjadi karena kondisi finansial yang tidak stabil, sehingga membuat seseorang tak bisa membayarkan tagihan KPR yang ada.
Jika kamu tak ingin hal ini terjadi, sebaiknya perhatikan beberapa cara untuk menghindari jeratan kredit di bank di bawah ini:
Langkah utama sebelum melakukan pengajuan kredit rumah ialah memastikan bahwa penghasilan tetap setiap bulannya. Kredit rumah di bank mengharuskanmu untuk membayar cicilan setiap bulannya. Sehingga apabila kamu terlambat membayar cicilan akan dikenakan denda.
Usahakanlah saat hendak membeli rumah, kamu sudah mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga tidak di PHK sewaktu-waktu. Biasanya perusahaan akan memberikan pemberitahuan terlebih dahulu sebelum melakukan PHK. Carilah pekerjaan sesegera mungkin apabila terkena PHK.
Sisihkan sebagian uang setiap bulan untuk ditabung agar dapat digunakan ketika membutuhkan dana darurat seperti merenovasi, mengecat dan lainnya. Tabungan yang kamu miliki dapat dijadikan sarana agar terhindar dari jeritan kredit rumah.
Menabung merupakan kegiatan yang dianjurkan untuk semua orang. Sisihkanlah minimal 30 % dari pendapatanmu setiap bulannya. Tabungan ini dapat kamu gunakan apabila perusahaanmu melakukan PHK secara besar-besaran.
Dengan begitu, kamu bisa menggunakan tabungan tersebut untuk membayar cicilan rumah. Tabungan ini juga dapat digunakan saat kamu membutuhkan dana untuk keperluan lainnya.
Membeli rumah tentunya akan menambang jumlah hutang dan kewajiban. Periksalah kembali seluruh cicilan hutang yang perlu kamu bayarkan setiap bulannya, termasuk kredit, langganan TV kabel, internet, biaya pulsa dan lainnya.
Setelah melakukan hal tersebut silahkan hitung rasio kreditmu. Cara untuk menghitungnya ialah dengan menjumlahkan seluruh hutang tersebut diluar biaya KPR kemudian dibagi dengan pemasukan setiap bulannya.
Apabila rasionya di atas 30% maka fokuslah untuk mengurangi biaya kebocoran tersebut. Rasio yang standar atau ideal setelah ditambahkan dengan biaya KPR ialah 20%.
Uang muka merupakan syarat utama dalam pengajuan kredit rumah. Biasanya beberapa bank yang menawarkan kredit rumah mengharuskan membayar uang muka minimal 30 % dari total penjualan.
Pastikanlah bahwa uang muka telah aman, karena pengeluaran lainnya seperti merenovasi, mengecat dan lainnya pasti memerlukan uang yang tidak sedikit.
Itulah beberapa cara hindari jeratan kredit rumah di bank. Pastikanlah hal-hal diatas telah kamu penuhi sebelum mengajukan KPR rumah. Ketika kamu sudah terjerat hutang pengkreditan rumah, hidup tidak akan tenang dan kebutuhan semakin melonjak.
Nah, sekarang Pins sudah tahu kan apa saja hal yang harus diperhatikan saat membeli rumah KPR dan berapa biaya yang dibutuhkan saat mengajukan KPR rumah? Sesuaikan dengan kebutuhan dan budgetmu, ya!
Baca juga:
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Griya Cicurug Permai dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© www.pinhome.id