Kamus Istilah Properti

Urugan Tanah

istilah properti

Urugan Tanah

Urugan tanah adalah jenis pekerjaan konstruksi dengan menimbun tanah dari suatu tempat ke tempat lain yang akan diurug.

Apa Itu Urugan Tanah?

(Aik.co.id)

Saat proses konstruksi, proses pengurugan tanah merupakan hal yang sangat penting. Menurut Wikipedia, urugan tanah adalah suatu jenis pekerjaan yang bertujuan untuk memindahkan tanah dari sumber pengambilan tanah ke tempat lokasi lain yang diinginkan. 

Secara sederhana, proses urugan dilakukan dengan cara menimbun tanah dari suatu tempat ke tempat lain yang akan diurug. Melalui proses ini diharapkan akan tercapai bentuk dan ketinggian tanah dan kerataan tanah atau land leveling yang dibutuhkan.

Urugan tanah digunakan untuk berbagai sektor, seperti infrastruktur pembangunan (pondasi bangunan), pertanian untuk sawah, ladang, dan perkebunan, hingga kerajinan yang memakai acuan perhitungan ritase ataupun meter kubik (m3). 

Baca Juga:

Kriteria Tanah yang Dapat Diurug

Tidak semua tanah bisa diurug atau dipindahkan. Ada sejumlah kriteria untuk mencapai land leveling yang baik dalam proses urugan tersebut, diantaranya:

  • Bebas dari kandungan humus
  • Tekstur tanah cenderung remah
  • Struktur berupa butiran-butiran
  • Material tanah harus bersih dari sampah dan bukan lumpur 
  • Tidak memiliki kandungan batu dengan diameter lebih dari 10 cm  

Jenis Tanah Urug yang Baik

(Shutterstock)

Dengan memperhatikan kriteria tersebut, Pins bisa tahu jenis tanah apa saja yang bisa diurug. Jenis-jenis tanah yang baik dalam proses urugan adalah sebagai berikut:

Tanah Merah (Laterit)

Secara fisik, tanah merah atau laterit memiliki warna coklat kemerah-merahan dan teksturnya cukup padat dan kokoh. 

Tanah merah baik untuk proses urug karena memiliki karakteristik mudah menyerap air, profil tanah dalam, mempunyai pH netral sampai asam, kandungan aluminum dan zat besi, serta kandungan bahan organiknya yang sedang. 

Biasanya, Pins akan menemukan tanah merah di lingkungan yang lembab, dingin, dan tergenang air seperti di daerah pantai hingga pegunungan yang tinggi. Selain cocok sebagai urugan dalam proyek konstruksi pembangunan, Pins juga bisa memakai tanah merah untuk membentuk lahan perkebun.  

Tanah Padas

Jenis berikutnya tanah padas yang memiliki tingkat kepadatan yang sangat tinggi, kokoh tetapi sulit menyerap air. Apabila dilihat dari strukturnya, tanah padas terdiri dari lapukan batuan induk dengan kandungan organik tanah yang rendah bahkan hampir tidak ada. 

Minimnya kandungan organik ini karena mineral yang terkandung di dalam tanah padas sudah terlebih dahulu dikeluarkan oleh air yang ada di lapisan atasnya.

Sebagian besar orang memanfaatkan tanah padas sebagai pondasi bangunan berukuran besar atau gedung bertingkat.  

Baca Juga:

Tanah Semi Padas (Tanah Liat)

Tanah semi padas, atau yang paling sering disebut tanah liat terbentuk dari perpaduan antara batuan kapur dan pasir. Dilihat dari karakteristiknya, tanah padas memiliki sifat gabungan tanah merah dan tanah padas. 

Tanah ini terbentuk dari hujan yang terjadi secara tidak merata sepanjang tahun. Tingkat kesuburan tanah semi padas cukup baik sehingga juga banyak orang yang menggunakan untuk bertani dan berkebun.  

Cara Melakukan Pengurugan Tanah

urugan tanah
(Shutterstock)

Pekerjaan pengurugan tanah dilakukan dengan memanfaatkan alat besar, seperti excavator, dump truck, theodolit, dan sebagainya yang akan menyesuaikan jenis tanah yang diambil serta medannya. 

Selain itu, Pins juga harus mempersiapkan pompa air, pacul, dan alat bantu lainnya agar proses urug tanah dapat berjalan dengan baik. Lalu bagaimana langkah-langkah pengurugan tanah? Yuk, simak panduannya sebagaimana melansir dari Dinas PUPR Banda Aceh berikut ini:

Persiapan 

Saat proses persiapan, Pins harus tahu area yang akan diurug dengan melakukan peninjauan secara langsung. Hal ini sangatlah penting untuk melihat spesifikasi dan luas area yang akan diurug. 

Setelah mengetahui spesifikasi tanah, Pins bisa langsung menentukan jenis tanah yang akan digunakan, apakah tanah merah, semi padas, atau padas. Perkirakan juga volume tanah urug yang diperlukan. 

Kalau volume tanah urug diperkirakan besar, maka Pins mungkin akan memerlukan alat bantu. Misalnya, jika medan pengambilan tanah yang memiliki ketinggian di atas 10 meter, maka Pins akan membutuhkan excavator karena jangkauanya lebih panjang serta efisien tempat.

Sementara untuk medan pengambilan tanah yang memiliki ketinggian di bawah 10 meter kegiatan urugan menggunakan loader. Hal ini karena jangkauanya pendek sehingga efisien dalam bergerak. 

Adapun kegiatan pengambilan tanah dalam urugan dapat memakai dump truck untuk memindahkan tanah dari lokasi pengambilan menuju lokasi.

Tahap Turap

Langkah selanjutnya kontraktor akan melanjutkan dengan proses turap. Tahapan turap merupakan dinding vertikal yang relatif tipis. Fungsinya untuk menahan tanah serta air agar tidak masuk ke lubang galian. 

Jadi, bisa dikatakan fungsi turap ibarat dinding penahan tanah. Apabila volume urugan besar, dalam dan berbatasan dengan bangunan, maka turap harus dilakukan dengan benar untuk mencegah kelongsoran.  

Baca Juga: Air PAM Adalah?

Pengurugan

Setelah persiapan dan turap dilakukan, kontraktor akan melanjutkan kepada tahapan berikutnya yaitu pengurugan. Proses ini diawali dengan membersihkan area yang hendak diurug dari berbagai sampah. 

Kemudian, pemasangan batasan-batasan dan patok, lalu ,menarik benang dari patok ke patok. Melalui prosedur pemasangan benang, maka permukaan tanah akan diperoleh rata sesuai dengan ketinggian yang dibutuhkan.

Selanjutnya barulah pengurugan tanah bisa dimulai. Kontraktor akan melakukan pengurugan tanah lapis demi lapis sesuai dengan ketentuan yang disertai pemadatan pada setiap lapisannya sebelum ditambahkan dengan material urug untuk lapisan berikutnya.

Jika ingin memperoleh hasil pemadatan yang maksimal, gunakan alat bantu untuk pemadatan seperti baby roller dan stamper. Ketika proses pemadatan dilakukan, kontraktor juga akan melakukan test kepadatan tanah sesuai dengan ketentuan.

Tahap pemeriksaan

Terakhir yaitu proses pemeriksaan saat pekerjaan pengurugan sudah selesai dikerjakan. Proses ini jangan sampai terlewatkan untuk memastikan pekerjaan pengurugan tanah sudah sesuai dengan kebutuhan dan standar kelayakan. 

Adapun tahapan pemeriksaan ini mencakup kegiatan pengecekan batas urugan, kemiringan tanah urugan, jenis tanah urugan, kepadatan urugan, sistem proteksi dan dewatering.

Itulah informasi seputar urugan tanah yang dapat Pinhome sampaikan. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, ya, Pins!

Baca Juga:

Featured Image Source: Pixabay


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. Cek pilihan rumah di Kota Bandung terbaik dari Pinhome sekarang!

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.