Kamus Istilah Properti

Pondasi

istilah properti

Pondasi

Pondasi adalah struktur bangunan paling bawah dan dasar yang berfungsi menyalurkan beban dari struktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung atau batuan yang berada di bawahnya. 

Apa itu Pondasi?

Pondasi adalah struktur bangunan paling bawah dan dasar yang berfungsi menyalurkan beban dari struktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung atau batuan yang berada di bawahnya. 

Sebagai elemen struktur bawah bangunan dan bagian terendah dari sebuah bangunan, maka pondasi langsung berhubungan dengan tanah.

Cara kerja pondasi adalah menahan beban dari bangunan diatasnya lalu disalurkan melalui elemen struktur horizontal atau vertika yang selanjutnya beban tersebut dilanjutkan ke tanah dasar.

Perencanaan pondasi harus didasari beberapa aspek, diantaranya:

  • Fungsi dari bangunan.
  • Jenis tanah.
  • Kedalaman tanah keras pendukung pondasi.
  • Aspek biaya (finansial).
pondasi
(Pixabay)

Syarat Umum Pembuatan Pondasi Bangunan 

Pembuatan pondasi tidak bisa dibuat sembarangan. Selain didasari pada beberapa aspek yang telah disebutkan sebelumnya, pondasi juga harus memenuhi syarat-syarat lainnya, diantaranya:

  • Kedalaman pondasi harus memadai dan mampu menghindarkan pergerakan tanah lateral dari bawah pondasi.
  • Sistem pondasi harus aman terhadap penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah.
  • Sistem pondasi harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan berbahaya yang terdapat di dalam tanah.
  • Pondasi harus mampu beradaptasi terhadap beberapa perubahan geometri konstruksi atau lapangan selama proses pelaksanaan perlu dilakukan.
  • Harus memenuhi syarat standar untuk perlindungan lingkungan. 
  • Jika kondisi tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal. 
  • Kalau tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang mini pile, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.
  • Jika tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.

Baca Juga:

Fungsi Pondasi pada Sebuah Bangunan 

Dalam sebuah pembangunan, pondasi memiliki peranan yang sangat penting. Fungsi utama pondasi adalah sebagai penopang beban bangunan.

Selain itu, melalui pondasi yang kuat, maka akan menghasilkan bangunan yang kuat dan kokoh.

Pondasi juga berfungsi sebagai perantara untuk meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung bangunan tersebut.  

Jika pondasi tidak dibuat benar, maka ada kemungkinan bangunan akan mengalami masalah di kemudian hari. 

Misalnya, pembangunan rumah di tanah bekas sawah, sehingga kondisi tanah belum stabil, membutuhkan perencanaan pondasi yang tepat. 

Baca Juga:

Jenis-jenis Pondasi

pondasi
(Pixabay)

Secara umum, jenis pondasi  dibedakan menjadi tipe dangkal dan pondasi dalam. Pondasi tipe dangkal biasanya dibuat di kedalaman yang rendah sekitar 1/3 dari panjang pondasi dengan kedalaman 3 meter.

Sementara pondasi tipe dalam dibuat pada permukaan tanah dengan kedalaman pondasi lebih dari 3 meter.

Untuk lebih jelas, berikut ini jenis pondasi yang digunakan pada bangunan: 

Tipe Dangkal: Pondasi Tapak  

Pondasi tapak adalah pondasi yang terbuat dari susunan beton bertulang dengan memiliki struktur yang kuat. Biasanya, pondasi tapak dipasangkan pada tanah yang memiliki sifat keras dan memiliki bangunan struktur yang tinggi. 

Bentuk pondasi tapak dirancang dengan tumpuan yang terpusat pada satu titik sebagai penahan beban bangunan dengan detail melingkar atau persegi, dengan opsi lain secara bertingkat untuk menampung bobot berat dari kolom. 

Bila tanah di lokasi adalah tanah keras dan juga memiliki kedalaman tidak lebih dari 3 meter. Untuk pondasi dangkal ini kita bisa menggunakan pondasi telapak maupun strauss pile dan juga bisa menggunakan cakar ayam. Karena pondasi-pondasi tersebut masuk dalam kategori pondasi dalam. 

Pondasi dangkal ini hanya cocok di terapkan untuk tanah keras, bukan tanah gambut dan sejenisnya. Pondasi dangkal ini hanya cocok digunakan untuk bangunan diatasnya yang bebannya tidak terlalu besar dan tidak pula bertingkat banyak.

Baca Juga: 

Tipe Dangkal: Pondasi Jalur (Strip Foundation)

Jenis pondasi jalur didesain dengan bentuk persegi memanjang yang terbuat dari material batu kali, pecahan batu, dan cor beton yang dicampur tanpa adanya tulang.

Pondasi jalur atau pondasi memanjang digunakan untuk bangunan dengan beban memanjang.

Tipe Dangkal: Pondasi Bentuk Rakit (Raft Foundation)

Pondasi rakit disusun dari pelat beton bertulang yang berukuran besar yang dipakai pada tanah yang memiliki daya tahan rendah. Jenis pondasi ini dibuat untuk bangunan rumah dengan area luas dan struktur pembagian beban yang tersebar secara merata. 

Komposisi utamanya terbuat dari susunan beton-beton berukuran besar menggunakan bantuan beton bertulang sebagai antisipasi lahan yang memiliki daya tahan rendah.  

Tipe Dangkal: Pondasi Sumuran (Cyclop Beton)

Pondasi sumuran adalah salah satu jenis pondasi dalam yang menjadi peralihan antara pondasi dangkal serta pondasi tiang. Bentuk struktur pondasi ini layaknya sumur bulat yang terbuat dari beton selebar 60-80 cm dipasang dengan kedalaman 1-2 meter di bawah permukaan tanah. 

Bak penampung kosong ini nantinya akan dipenuhi dengan campuran beton cor, bebatuan kali, serta berbagai elemen besi pada bagian atas.

Tipe Dangkal: Pondasi Umpak

Pondasi rumah umpak adalah jenis pondasi yang cocok diterapkan pada daerah yang rawan bencana gempa bumi. Jenis pondasi umpak tahan terhadap goncangan bisa jadi pilihan karena kemampuannya untuk menyesuaikan struktur bangunan di kala tanah bergoyang.

Ini didapatkan dari penempatan pondasi di atas tanah yang dibuat sangat padat menggunakan batu kali yang diikat dengan konstruksi sloof. Pondasi umpak dipasang di bawah setiap tiang-tiang penyangga dan digunakan pada rumah sederhana.

Tipe Dangkal: Pondasi Beton Lajur

Masih jenis pondasi tipe dangkal, model beton lajur punya kekuatan penopang yang sangat baik karena proses konstruksi yang mendukung jejeran kolom bangunan dengan rangka beton bertulang yang telah dipadatkan. 

Biaya yang perlu dikeluarkan untuk membangun pondasi ini juga lebih murah dibandingkan pondasi batu kali yang cocok untuk pengganti pondasi dengan ukuran yang lebar.

Tipe Dalam: Pondasi Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang menggunakan sistem pabrikasi, terbuat dari beton jadi yang ditancapkan ke dalam tanah. Jenis pondasi satu ini cocok diterapkan pada tanah yang memiliki kondisi lembek atau memiliki kandungan air yang tinggi.

Keuntungan menggunakan pondasi tiang pancang adalah mendapatkan mutu beton dengan kualitas yang terjamin.

Apabila tanah dilokasi adalah bukan tanah keras dan juga memiliki kedalaman yang sangat dalam bahkan bisa mencapai belasan bahkan puluhan meter dari muka tanah. Untuk pondasi dalam bisa menggunakan pondasi tiang pancang atau bor pile. 

Pondasi dalam ini cocok bila diterapkan pada tanah yang lunak, seperti tanah gambut dan sejenisnya dan juga cocok digunak untuk bangunan-bangunan dengan beban yang besar dan bertingkat.

Dari semua jenis pondasi tersebut tentunya ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Terlebih pada pondasi dalam seperti tiang pancang dan juga bor pile. Berikut kelebihan dan kekurangan antara pondasi tiang pancang dan juga bor pile:

Baca Juga: 

Tipe Dalam: Pondasi Piers

Pondasi piers memiliki fungsi meneruskan beban berat struktural pada bangunan. Tak berbeda jauh dengan model tiang pancang, piers foundation dirancang dengan pemasangan struktur ke liang galian yang telah dipersiapkan sebelumnya. 

Bentuknya memakai material beton precast yang dapat dibuat sesuai kebutuhan sehingga menghemat biaya yang perlu dikeluarkan untuk proses konstruksi. 

Pondasi Bore Pile

Pondasi bore pile merupakan pondasi yang dibangun di dalam permukaan tanah dengan cara membuat lubang.

Lubang pondasi bore pile dibuat menggunakan bor kemudian dimasukkan ke kedalaman tanah yang dibutuhkan. 

Pondasi ini dapat menahan beban struktur dengan melawan gaya angkat, sehingga dapat membantu struktur bagian dalam.

Tiang Pancang

Pondasi Adalah
(Pixabay)

Kelebihan

  • Waktu pengerjaannya cepat.
  • Pemancangan mudah.
  • Kualitas dan mutu terjamin.
  • Pelaksanaanya tidak menimbulkan getaran dan tidak pula menimbulkan suara yang bising seperti tiang pancang.

Kekurangan

  • Saat pelaksanaan menimbulkan getaran yang besar dan juga suara yang sangat bising, sehingga mengganggu lingkungan sekitar.
  • Bor pile
  • Waktu pelaksanaan terlalu lama.
  • Pelaksanaannya lebih rumit dan butuh ketelitian serta pengawasan yang ketat.
  • Kualitaspun tidak bisa dijamin, karena pelaksanaan dan pembuatan dilakukan secara manual tidak menggunakan mesin cetak seperti halnya tiang pancang.

Untuk pondasi dalam penggunaannya tergantung lokasi proyek. Apabila jauh dari pemukiman lebih disarankan menggunakan pondasi tiang pancang, tapi apabila lokasi proyek tersebut di tengah-tengah lingkungan penduduk, maka lebih disarankan menggunakan bor pile.

Baca Juga: 


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.