Uang Panas

Uang panas adalah dana yang dikelola untuk tujuan spekulatif dan akan berpindah mengikuti peminjam yang berani memberikan tingkat suku bunga yang tinggi. Istilah ini dipakai untuk mata uang yang bergerak cepat namun teratur di antara pasar keuangan.

Apa Itu Uang Panas ?

Berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), uang panas diartikan sebagai dana yang dapat ditarik setiap saat jika pemilik dana ini menerima tawaran dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.

Uang ini biasa terus bergeser dari negara dengan tingkat bunga rendah ke negara dengan tingkat bunga tinggi. Uang ini juga merujuk pada uang curian yang ditandai secara khusus agar mudah untuk dilacak maupun diidentifikasi.

Istilah ini juga bisa merujuk ke modal yang diinvestasikan pada bisnis kompetitif. Bank umumnya ingin mendapatkan uang ini dengan menawarkan sertifikat deposito jangka pendek dengan suku bunga lebih tinggi dari rata-ratanya.

Apabila suku bunganya menurun maka lembaga keuangan lainnya akan menawarkan suku bunga yang lebih tinggi. Investor nantinya akan tertarik memindahkan dana uang panas ke bank dengan penawaran lebih baik.

Jika dilihat dari sudut pandang global maka istilah ini bisa mengalir antar ekonom setelah hambatan perdagangan dihilangkan serta diiringi dengan infrastruktur keuangan yang canggihpun dibangun.

Latar belakang ini akan membuat uang mengalir ke area pertumbuhan tinggi serta menawarkan potensi pengembalian yang besar pula.  Apabila uang mengalir ke negara dan sektor ekonomi buruk maka pengembalian juga sulit didapatkan.

Pengaruh Uang Panas Pada Trading

Istilah uang panas juga ada dalam dunia trading. Maknanya sebagai modal yang dimiliki oleh trader dengan ikatan emosional kuat. Artinya uang tidak bisa hilang dari seseorang.

Dalam trading seorang trader diharapkan tidak mengikuti emosinya. Dampak dari emosional sendiri mempengaruhi kemampuan dalam menentukan peluang trading yang menghasilkan probabilitas tinggi.

Tak hanya itu saja namun juga mempengaruhi bagaimana pengelolaan trading dilakukan. Trader dituntut untuk selalu berpikir netral dan menjadi elemen kunci dalam menentukan apakah trader tersebut berhasil atau tidak.

Apabila trader memakai uang panas maka ia akan mulai menebak-nebak pengaturan trading. Padahal disini perlu analisa teknikal maupun fundamental sehingga mampu memperkecil resiko yang dihadapi di masa depan.

Resiko dari uang panas adalah menutup trading menang terlalu dini. Pada akhirnya juga memberikan ruang untuk posisi kalah karena berharap harga akan berbalik. 

Menurut Indonesian Stock Exchange, mengartikan uang panas sebagai dana yang digunakan untuk perencanaan masa depan. Misalnya saja uang biaya menikah atau modal usaha.

Inilah mengapa uang panas juga tidak dianjurkan untuk dipakai sebagai modal investasi. Hal ini karena investasi tidak selalu mendatangkan keuntungan karena ada resiko kerugian yang menyertainya.

Contoh Kasus Uang Panas

Sebagai salah satu contoh kasus dari uang ini adalah perekonomian China. Terlihat adanya pasang surut uang panas sejak pergantian abad. Ekonomi Tiongkok berkembang pesat bahkan kenaikan harga saham China ikut melonjak.

Inilah mengapa China disebut sebagai pasar uang panas dalam sejarah. Dari kurun waktu 2006-2014 ada cadangan mata uang asing negara China yang berlipat ganda. Saldonya bahkan digadang-gadang sebesar USD4 triliun. 

Sebagiannya merupakan investasi asing jangka panjang di Tiongkok. Sisanya berupa uang panas dimana investor meminjam banyak uang di China dengan membeli obligasi berbunga lebih tinggi dari negara lain.

Pada akhirnya uang tunai melambat hingga 2016 karena harga saham mencapai puncaknya sehingga hanya sedikit profit yang tersedia. Fluktuasi nilai mata uang Yuan menyebabkan divestasi luar. 

Mulai dari Juni 2014-Maret 2015, cadangan devisa Tiongkok anjlok hingga USD 250 miliar. Berdasarkan Institute of International Finance ada lebih dari USD 60 miliar yang dikeluarkan antara Mei-Juni guna meningkatkan kontrol modal dan devaluasi Yuan.

Amankah Uang Panas Untuk Kripto ?

Ketika cryptocurrency semakin ngetren apalagi NFT, banyak orang awam dalam dunia investasi mulai membeli kripto. Hal ini menyebabkan FOMO atau Fear of Missing Out karena keinginan mengikuti tren.

Sebaiknya untuk membeli kripto tidak memakai uang panas. Uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tidak bisa diharapkan akan selalu memberikan pengembalian hasil.

Apalagi nilai aset kripto berubah-ubah dan tak bisa diprediksi. Jika asal membeli uang kripto bahayanya malah meraup rugi. Umumnya investor pemula membeli altcoin yang nilainya lebih kecil dibandingkan bitcoin.

Dari ribuan altcoin beberapa diantaranya lenyap karena memiliki volume trading yang minim. Bahkan nilainya ada yang jatuh usai melantai di bursa exchange.

Perbedaannya Dengan Uang Dingin

Selain ada istilah uang panas juga ada uang dingin. Pengertiannya sebaliknya dari uang panas. Uang ini bisa digunakan untuk berinvestasi karena dana tidak digunakan dalam waktu dekat.

Penggunaan uang dingin tidak akan mengganggu kehidupan sehari-hari. Walaupun tergolong uang menganggur namun juga harus bijak dalam menggunakannya. Pastikan untuk memakainya pada investasi yang rendah resiko.

Uang dingin biasanya digunakan pada investasi yang memberikan pengembalian hasil dalam jangka panjang. Kas ini lambat dalam pergerakannya dan berbeda dengan uang panas yang memiliki pergerakan terus menerus.

Uang panas memiliki beberapa definisi dan bertujuan spekulatif. Dana ini mudah untuk dipindahkan dari satu tangan ke tangan lainnya.

Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Bagikan

Copied to clipboard