Kamus Istilah Properti

Laminate Flooring

istilah properti

Laminate Flooring

Laminate flooring adalah jenis lantai yang terbuat dari bahan sintetis berlapis yang telah melalui proses laminasi sehingga kuat dan tahan lama.

Apa Itu Laminate Flooring?

laminate flooring
(The Spurce)

Dari berbagai jenis lantai yang ada saat ini, laminate flooring alias lantai laminasi merupakan salah satu yang populer. Harganya yang murah tetapi memberikan tampilan yang menarik, menjadi alasannya. Lantai laminasi juga dikenal karena perawatannya yang rendah dan tahan noda.

Arti laminate flooring adalah jenis lantai yang terbuat dari bahan sintetis berlapis (sintetis multi-layer) yang telah melalui proses laminasi sehingga kuat dan tahan lama. 

Lantai laminasi ditemukan pada tahun 1977 oleh perusahaan Swedia bernama Perstorp. Perusahaan ini mendapatkan ide untuk menggunakan proyek limbah kayu dengan menggunakan produk tersebut pada tekanan tinggi, panas, dan bahan kimia pengikat, kemudian mengubah hasilnya menjadi penutup lantai yang dapat digunakan.  

Adapun komposisi utama laminate flooring adalah kayu, kertas, dan melamine resin yang direkatkan dengan lem khusus. Pada permukaan atas, lantai laminasi memakai desain layer yang telah dicetak, lalu di bagian bawah menggunakan papan serat kaku.

Namun, tidak seperti lantai lainnya seperti kayu atau ubin alami, jenis ini memiliki insulasi yang buruk, daya tahan rendah dengan umur sekitar 15 tahun. Meski begitu, lantai laminasi tetap digemari karena mudah dipasang di berbagai ruangan pada berbagai kondisi. 

Baca Juga:

Jenis-jenis Laminate Flooring Sesuai Peruntukannya

(Forbes)

Menariknya, lantai laminasi memiliki sistem peringkat yang disebut AC atau Abrasion Class. Penilaian ini dilakukan dikembangkan oleh organisasi persatuan lantai laminate di Eropa (EPLF). Semakin tinggi tingkatnya, semakin bagus kualitas dari lantai ini. Pins bisa menyelesaikannya sendiri sesuai dengan kebutuhan. 

Terkait penjelasannya peringkat ini, ini daftarnya:

  • AC-1: digunakan untuk kebutuhan rumah pribadi dengan jumlah penghuni dan lalu lintas pejalan kaki ringan. 
  • AC-2: digunakan untuk kebutuhan rumah dengan jumlah penghuni dan lalu lintas pejalan kaki ringan. 
  • AC-3: digunakan untuk kebutuhan rumah lalu lintas pejalan kaki lumayan tinggi seperti di area ruang tamu. 
  • AC-4: cocok dipakai di ruangan yang aktif orang berlalu lalang, seperti area komersial kantor, restoran, dan lain-lain.
  • AC-5: dipakai untuk memenuhi kebutuhan komersial dengan lalu lintas tinggi seperti restoran, sekolah, dan toko ritel.
  • AC-6: dipakai pada area publik yang ramai seperti terminal, station, dan supermarket

Kelebihan Laminate Flooring

(Tarkett Asia)

Mengetahui kelebihan dan kekurangan jenis lantai, termasuk laminate flooring adalah hal yang penting. Hal ini agar Pins bisa menyesuaikan dengan kondisi rumah dan penghuninya.

Berikut ini beberapa kelebihan dari laminate flooring: 

Memiliki Tampilan Menarik yang Khas

Ketika Pins berniat menjual rumah, biasanya pembeli akan menghargai lebih tinggi bagi rumah dengan lantai laminasi daripada vinyl. Meski tidak setara dengan lantai kayu maupun keramik, nyatanya dari sisi tampilan laminate flooring mampu memberikan kesan tampilan yang alami.

Rumah yang dipasang lantai laminasi terlihat seperti permukaan kayu, batu, dan material alami yang lainnya. Hal ini membuat rumah dengan lantai laminasi akan terlihat elegan dan khas. 

Tekstur yang Rapi dan Konsisten 

Meskipun dari sisi harga jauh lebih murah daripada lantai kayu, ternyata tekstur laminate flooring dibuat dengan rapi dan sempurna. Pada lembaran lantai ini juga memiliki bentuk yang konsisten. Bahkan, mempunyai sebuah embos yang sama layaknya sebuah kayu yang sebenarnya secara kasat mata. 

Tetapi kalau dilihat lebih detail dalam jarak dekat, Pins akan menemukan bahwa itu hanyalah ilusi. Berbeda dengan kayu yang teksturnya kasar dan nyata, lantai laminasi sangatlah halus. 

Harga Murah

Lantai laminasi menjadi solusi bagi pemilik rumah yang menginginkan tampilan lantai yang indah seperti kayu tetapi memiliki keterbatasan biaya. Ya, harga laminate flooring lebih murah dibandingkan memasang lantai kayu. 

Pins bisa menemukan laminate flooring dari berbagai merk dengan tampilan desain bervariatif yang bisa disesuaikan dengan selera dan konsep ruangan.

Cara Pemasangan yang Mudah 

Kelebihan lantai laminasi berikutnya yaitu dari sisi pemasangannya yang sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Terlebih, laminate flooring memiliki pola yang rapi sehingga Pins tinggal menyesuaikannya dengan pola tersebut. 

Tak seperti memasang lantai keramik yang mudah pecah, Pins tidak perlu khawatir ketika memasang jenis lantai ini. Penyebabnya karena teksturnya yang solid dan kuat tetapi ringan.  

Mudah Dibersihkan

Soal perawatannya, lantai laminasi menjadi salah satu jenis lantai yang paling mudah dari sisi perawatan dan pembersihannya. Pins tidak harus selalu rutin memolesnya secara berkala agar warnanya tidak mudah kusam karena lantai laminasi memiliki ketahanan yang tinggi terhadap noda yang membandel. 

Cara membersihkan laminate flooring adalah dengan rutin mengepelnya saja karena teksturnya yang halus dan membuat noda bisa terangkat dengan mudah dan cepat.

Tidak Menimbulkan Alergi

Kalau Pins memiliki anggota keluarga yang alergi terhadap debu dan dan serbuk kayu, tetapi ingin memiliki rumah bergaya rustic, maka pemasangan laminate flooring bisa menjadi solusinya. 

Selain anti noda, lantai ini tidak memiliki kandungan serbuk kayu yang mungkin akan berterbangan hingga menyebabkan alergi pada anggota keluargamu. Jadi, jenis lantai ini tetap aman untuk digunakan di rumah meskipun ada anggota keluarga yang sensitif terhadap debu halus.

Baca Juga:

Kekurangan Laminate Flooring

(Q Home Mart)

Lalu, apa saja kekurangan lantai laminate? Berikut ini beberapa diantaranya: 

Motif yang Monoton

Mengingat material lantai laminasi bukanlah kayu asli, maka tidak heran kalau motifnya tak terlihat alami dan tampak monoton. Memang, ada berbagai variasi desain dan warnanya, tetapi dari sisi motif, pabrik lantai laminasi hanya membuat satu motif yang sama pada antara lembaran laminate. 

Hal ini tentu berbeda dengan menggunakan lantai kayu solid yang mana pada setiap kepingan lantai kayu akan memiliki corak yang berbeda-beda sehingga tampak lebih natural.

Rentan Terhadap Goresan

Ketika hendak memindahkan furnitur, lantai laminasi rentan dan sangat sensitif terhadap goresan. Maka dari itu, jika Pins ingin memindahkan furnitur sebaiknya tidak menggeser atau mendorongnya melainkan harus diangkat agar laminate tetap awet.

Ini berarti, dari sisi ketahanan dan keawetan, laminate flooring cenderung kurang baik dibandingkan lantai kayu asli.  

Daya Tahan Terhadap Air Kurang 

Lantaran berbahan inti papan serat, maka lantai laminate kurang tahan air dan rentan terhadap pelapukan. Kemudian, lantai ini juga menimbulkan genangan karena lambat meresap. 

Jadi, saat ada air tumpah, Pins sebaiknya segera membersihkannya agar tidak ada yang tergelincir ketika melewatinya. Meski begitu, produk lantai laminasi tetap dapat bertahan terhadap kelembapan. 

Kurang Ramah Lingkungan 

Lantai laminate menggunakan lapisan plastik dan resin melamin yang bukanlah material alami sehingga tidak termasuk material ramah lingkungan. 

Meski begitu, dibandingkan lantai vinyl, lantai laminate lebih baik karena kandungan bahan alaminya mencapai 90 persen. 

Jika Tidak Dirawat dengan Benar, Laminate Flooring Bisa Melepaskan Gas Beracun

Lantai laminasi mengandung perekat ikatan kayu yang dapat menjadi racun bagi manusia dan hewan. Kandungan ini terdiri dari formaldehida resin melamin, asam sianurat, isosianat, dan aluminium oksida. 

Meski begitu, beberapa merek memiliki tingkat gas beracun yang sangat rendah yang dianggap aman untuk lantai.

Baca Juga:

Tips Perawatan Lantai Laminasi

laminate flooring
(Forbes)

Seperti yang diketahui, lantai ini bisa melepaskan gas beracun terutama kalau Pins tidak memperhatikan merknya. Tetapi, tak perlu khawatir Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan hal berikut bagi yang telah memasang lantai laminasi di rumah untuk mengurangi toksisitasnya:

  • Buka jendela selama beberapa menit setiap hari untuk membiarkan udara segar masuk.
  • Pasang dan gunakan kipas angin di rumah sebanyak mungkin.
  • Jadikan rumah area bebas asap rokok. Asap tembakau mengandung formaldehida yang dapat memperburuk tingkat toksisitas di rumah.
  • Pastikan suhu dan kelembaban rumah  tetap pada tingkat yang rendah.

Selain itu, Pins juga harus rutin merawat lantai ini dengan benar agar lebih bersih. Cara perawatannya agar terbebas dari gas berbahaya yaitu dengan membersihkannya menggunakan alat vakum secara berkala terutama pada celah-celah lantainya yang halus.

Alat vakum dapat menghisap kotoran yang bersembunyi di antara pinggiran celah lantai sehingga bisa memastikan agar tidak ada debu atau kotoran yang tersisa.

Jangan lupa untuk membersihkannya menggunakan cairan pembersih lantai yang tidak mengandung asam tinggi karena akan membuat permukaanya mengelupas. 

Terakhir, usahakan saat mengepel lantai Pins memilih alat pel yang bertekstur halus agar tidak membuatnya mudah rusak dan tergores. Tentunya, jenis lantai ini juga cocok digunakan pada hunian modern, vintage, dan tropis. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca Juga:

Featured Image Source: Thespurce.com


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. Cek rumah di Kota Bekasi pilihan terbaik dari Pinhome sekarang!

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.