Kamus Istilah Properti

Green Roof

istilah properti

Green Roof

Green roof adalah pembuatan atap suatu bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditutup oleh oleh vegetasi dan media tumbuh yang ditanam pada seluruh lapisan atau membran yang tahan air.

Apa Itu Green Roof?

green roof
(Binus University)

Penerapan konsep green roof menjadi salah satu cara untuk menerapkan arsitektur hijau pada sebuah bangunan. Melansir dari situs resmi Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, green roof adalah sebagian atau seluruh permukaan atap suatu bangunan yang ditutupi oleh vegetasi dan media tumbuh yang ditanam di seluruh lapisan atau membran yang tahan air. 

Istilah green roof dikenal juga sebagai eco-roof atau atap hijau. Struktur bangunan yang menerapkan konsep green roof dibuat secara khusus dan saling terintegrasi. Hal ini memungkinkan terwujudnya sistem drainase di seluruh permukaan atap untuk mengalirkan air dari tanaman. 

Atap hijau ini dibuat dari layer atau lapisan struktur konstruksi hijau yang terdiri dari media pertumbuhan atau tanah dan media tanaman pada bagian atasnya.  

Konsep atap hijau sudah dikenal sejak abad ke-7. Sementara, teknologi green roof sendiri telah dikembangkan tahun 1980 di Jerman. Tak heran, kalau hampir 10 persen bangunan di Jerman memiliki atap hijau.  

Saat ini, penyebaran atap eco roof sudah menyebar di berbagai negara di dunia sebagai implementasi dari arsitektur hijau pada rumah, apartemen, gedung perkantoran, hingga fasilitas umum dan sosial.   

Baca Juga:

Jenis-jenis Green Roof

Konsep atap hijau memiliki tiga kategori yang memiliki perbedaan sesuai kedalaman media tanam dan intensitas perawatan yang dilakukan. 

Berikut ini penjelasan mengenai kategori dan jenis green roof yang banyak digunakan pada berbagai bangunan:

Intensive Green Roof

Intensive Green Roof
(Urban Green Blue Grids)

Kategori yang pertama memiliki ciri khas menyerupai kebun dan taman konvensional tetapi berada di area atap. Pembuatannya cenderung lebih kompleks karena terdiri dari taman yang lengkap dengan pepohonan. 

Untuk menciptakan intensive green roofs, Pins akan membutuhkan lebih banyak dukungan struktural karena lebih berat. Dari sisi biaya pembuatannya pun sangat besar, terlebih dari sisi perawatannya dan pemeliharaannya lebih intensif.

Maka dari itu, jenis satu ini lebih sering diterapkan pada gedung tinggi yang sering dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi. 

Extensive Green Roof

Extensive Green Roof
(ODU Green Roof)

Berbeda dengan tipe intensive, jenis extensive green roof memiliki biaya perawatan yang lebih tidak begitu intensif dan cenderung lebih murah. Media tanam atau tanah yang dibutuhkan juga lebih dangkal seperti tanaman hias. 

Kategori ini cocok diterapkan pada atap rumah karena pengerjaan dan perawatannya lebih mudah sederhana. Extensive green roof hanya membutuhkan kedalaman sedang yang tumbuh dua hingga empat inci pun sudah cukup. 

Baca Juga:

Semi Intensive Green Roof

 Semi-intensive green roof
(Pinterest)

Terakhir semi intensive green roof dengan ciri membutuhkan media tanam atau tanahnya lebih besar dari extensive tetapi tidak sebesar tipe intensive. Jenis ini harus mampu menampung berbagai jenis tanaman dalam jumlah besar sehingga membutuhkan struktur bangunan yang lebih kuat.

Kelebihan Memasang Green Roof pada Bangunan

(Tribunnews)

Tujuan utama penerapan konsep green roofs pada bangunan yaitu sebagai salah satu cara untuk menjaga bumi dari dampak negatif global warming. Untuk lebih rincinya, ini sejumlah manfaat dari green roofs pada bangunan:

Membantu Mengurangi Polusi

Green roofs sangat cocok diterapkan pada rumah di kawasan perkotaan yang rentan polusi. Dengan memasang atap hijau, Pins akan turut membantu mengurangi polusi udara dengan menambah area hijau sehingga jumlah oksigen menjadi lebih besar. 

Untuk itulah, rumah-rumah yang menerapkan green roofs akan cenderung lebih segar dan sejuk karena jumlah oksigen yang bertambah berkat tanaman hijau yang ditanamnya. 

Sebagai Isolator Alami 

Terpaan panas matahari di wilayah yang memiliki iklim tropis seperti di Indonesia akan membuat seluruh ruangan terasa lebih panas. Inilah manfaat terbesar dari penerapan green roofs yang memiliki kemampuan sebagai isolator alami. 

Jika Pins menerapkan konsep green roofs, maka dapat membantu menekan perpindahan panas melalui atap akibat panas matahari. Hal ini membantu ketika ruangan tetap sejuk karena pada dasarnya suhu permukaan green roof membantu mengurangi energi yang dibutuhkan untuk memberikan pendinginan dan pemanasan. 

Lebih Tahan Lama 

Meski membutuhkan biaya pemasangan yang terbilang besar, ternyata jenis atap hijau ini lebih tahan lama dan awet dibandingkan atap tradisional. 

Green roof dapat melindungi membran atap yang digunakan untuk memindahkan air dari atap, dari perubahan cuaca. Inilah yang menjadikannya dapat bertahan sehingga bermanfaat untuk jangka panjang.

Membantu Penyerapan Stormwater

Stormwater adalah air hujan yang tidak terserap oleh tanah dan kemudian mengalir di jalan-jalan, genteng, dan sebagainya. Nah, ketika rumah memakai atap green roofs, vegetasi dan tanahnya seperti sebuah spons yang akan menyerap dan menyaring air ke dalam saluran pembuangan. 

Alhasil, penerapan green roofs secara otomatis menjadi suatu cara dalam mengantisipasi banjir dan menjaga kualitas air agar tetap baik. 

Menambah Estetika Bangunan 

Tak hanya memiliki dampak positif bagi lingkungan, green roofs pun dapat menambah keindahan bangunan secara keseluruhan. Ketika sebuah bangunan mengimplementasikan green roof pada atapnya, maka secara otomatis lahan tanam bertambah. 

Pemilik bangunan tidak perlu menambah lahan hijau yang lebih besar, cukup manfaatkan atap dan terapkan extensive green roof, maka bangunan bisa menjadi lebih hijau dan indah.

Baca Juga:

Komponen dan Lapisan Penyusun Green Roof 

(Grid)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pembuatan green roofs terdiri dari beberapa lapisan atau layer. Berikut ini penjelasan lengkapnya menurut Cipta Karya Kementerian PUPR:

Jenis Atap

Atap rumah yang cocok mengaplikasikan green roof adalah dak beton. Kelebihan dak beton yang kuat menahan beban cocok dijadikan sebagai pelapis utama dan pondasi green roofs. Dari sisi pembuatan konstruksinya pun cukup terjangkau dan murah. 

Pins bisa membuat bagian atap dak beton lebih menarik dengan menjadikannya sebagai tempat bersantai dengan menambah kursi meja di dekat atap.  

Saat mempertimbangkan desain atap hijau, ada beberapa hal yang perlu memperhatikan elemen-elemen berikut: 

  • Kemiringan atap
  • Pemuatan struktural
  • Waterproofing atap
  • Retensi air untuk mendukung vegetasi
  • Drainase air untuk kelebihan air

Baca Juga:

Selaput Anti Air (Waterproof Membrane)

Lapisan berikutnya yaitu pemasangan membran tahan air (waterproof membrane) dari aspal atau terpal. Selaput atau membran ini menjadi komponen penting yang akan menentukan keberhasilan sistem pengelolaan stormwater. 

Jika pemasangan membran ini diabaikan atau pemasangannya tidak tepat, maka air hujan dapat merembes dan menyebabkan kegagalan ketika pengelolaannya.  

Layer Drainase 

Lapisan drainase pada atap hijau menjadi hal yang penting agar sisa air dari penyiraman tidak meluap yang dapat menimbulkan genangan pada atap. Pins dapat membuat lapisan drainase ini dari campuran kerikil dan batu apung.

Sesuaikan ketebalan lapisan dengan luasan area dengan kapasitas material drainase yang dapat menjangkau saluran air. Singkatnya, jika saluran pembuangan dekat maka, lapisan drainase yang perlu dibuat juga harus lebih tebal. 

Filter 

Pemasangan filter diperlukan sebagai sistem penyaring yang akan mengalirkan air dari green roofs menuju saluran pembuangan. Sebaiknya, filter ini memiliki bentuk yang sangat tipis, tetapi kuat dan memiliki daya serap yang tinggi. 

Filter yang baik akan menahan pasir dan batuan kerikil yang terbawa arus agar tidak ikut tersaring. Pins bisa memilih polyester ataupun polypropylene sebagai filter di green roofs.

Media Tanam 

Biasanya, media tanam pada atap hijau adalah tanah liat atau pasir yang sudah ditambahkan humus untuk menghindari tumbuhnya rumput liar. 

Komponen anorganik seperti tanah liat dan pasir yang ditambah humus atau lapisan tanah pada bagian paling atasnya memiliki kandungan yang baik untuk tumbuhan agar dapat tumbuh subur. 

Drip Irrigation 

Layer berikutnya yaitu drip irrigation yang akan dipasang ketika awal pembuatan green roofs. Fungsi utamanya sebagai penyedia secara merata pada seluruh tanaman khususnya pada bagian akar. 

Selain itu, drip irrigation juga dimanfaatkan untuk menyalurkan pupuk pada saat tanaman baru selesai ditanam.

Tumbuhan 

Komponen terakhir untuk menciptakan green roof adalah tumbuhan yang akan ditanam. Pada dasarnya, semua jenis tanaman bisa digunakan untuk green roof. Tetapi Pins tetap harus memperhatikan ukuran tanaman terutama ketika sudah tumbuh besar. Sebaiknya, tanaman tersebut tidak mengganggu proporsi dan komposisi atap hijau secara keseluruhan. 

Pins juga bisa memilih tanaman yang memiliki akar berserabut agar tidak tumbuh menjalar. Usahakan juga untuk memilih jenis tanaman yang bisa menyerap hujan dengan baik seperti menyanthes trifoliata, mentha aquatica, acorus calamus, dan sebagainya. 

Baca Juga:

Featured Image Source: Grid.id


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. Cek pilihan properti rumah di Kota Jakarta Selatan dari Pinhome sekarang!

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.