Dipublikasikan oleh Putra dan Diperbarui oleh Nabila Azmi
Okt 25, 2024
7 menit membaca
Daftar Isi
Dalam dunia bisnis properti, ada dua jenis properti yang sering menjadi bahan pertimbangan, yaitu properti primary dan secondary. Memahami arti properti primary dan secondary penting bagi calon pembeli atau investor untuk menentukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan.
Kedua jenis properti ini tentu memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Cari tahu informasi lengkapnya di bawah ini!
Properti primary adalah rumah atau properti yang dibeli langsung dari developer perumahan dalam kondisi baru. Artinya, Pins menjadi pembeli pertama dari properti tersebut, yang belum pernah ditempati atau diperjualbelikan sebelumnya.
Membeli properti primary tentu menawarkan sejumlah keuntungan, seperti:
Sebagai contoh, perumahan seperti SVA Casa Sawangan yang dikembangkan oleh ISPI Group adalah salah satu properti primary yang menawarkan hunian modern. Perumahan ini memiliki konsep desain yang dirancang oleh arsitek terkenal, Andra Martin.
Dengan harga mulai dari 1,4 miliar, properti ini memiliki berbagai fasilitas yang menunjang gaya hidup sehat, seperti clubhouse, ruang terbuka, dan keamanan 24 jam. Ini menjadikannya pilihan menarik bagi keluarga modern yang mencari hunian nyaman dan berkelas.
Baca juga: Kata Ahli, Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di 8 Tempat Ini
Berbeda dengan property primary, property secondary adalah rumah yang sudah pernah dimiliki atau ditempati sebelumnya dan kini dijual kembali. Pembelian properti secondary biasanya dilakukan dari pemilik sebelumnya, bukan dari developer.
Walau tidak tergolong rumah baru, ada beragam kelebihan membeli rumah seken, seperti:
Salah satu contoh perumahan dengan properti secondary adalah Bogor Asri. Perumahan ini berada di kawasan yang sudah berkembang dan cukup strategis, serta menawarkan suasana lingkungan yang asri.
Setelah memahami apa arti properti primary dan secondary, Pins mungkin sudah membayangkan apa saja perbedaan dari keduanya. Untuk lebih lengkapnya, berikut daftarnya!
Properti primary selalu dalam kondisi baru karena dibeli langsung dari pengembang atau developer. Sebagai pemilik pertama, kamu tidak perlu khawatir tentang renovasi besar karena semuanya serba baru. Hal ini termasuk fasilitas bangunan seperti instalasi listrik, pipa, dan desain interior.
Sementara itu, properti secondary biasanya sudah pernah ditempati, sehingga kondisi bangunannya tidak lagi 100% baru. Hal ini mungkin mengharuskan kamu untuk melakukan perbaikan atau renovasi pada beberapa bagian rumah.
Baca juga: 15 Daftar Pertanyaan Saat Membeli Rumah Bekas, Wajib Ditanya!
Harga properti primary biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan properti secondary karena kondisi bangunan yang baru dan sering kali terletak di kawasan yang sedang berkembang. Namun, developer sering kali menawarkan berbagai promo menarik seperti DP 0% atau cicilan bertahap. Ini bisa jadi pilihan yang menarik bagi pembeli yang ingin memiliki hunian baru dengan skema pembayaran yang fleksibel.
Di sisi lain, properti secondary umumnya memiliki harga yang lebih terjangkau, terutama jika bangunan tersebut sudah cukup lama berdiri. Namun, penting untuk mempertimbangkan biaya renovasi yang mungkin diperlukan untuk memperbaiki beberapa bagian rumah sebelum ditempati.
Lokasi properti primary biasanya berada di area yang masih dalam tahap perkembangan. Meskipun aksesibilitas dan fasilitas umum mungkin belum sepenuhnya berkembang, ada potensi kenaikan nilai properti di masa depan ketika kawasan tersebut mulai ramai.
Properti secondary biasanya berada di lokasi yang sudah matang, dengan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan yang sudah tersedia dan mudah diakses. Lokasi yang strategis ini sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli yang lebih mengutamakan kenyamanan dan kemudahan akses.
Membeli properti primary cenderung lebih mudah dalam hal proses administrasi. Pasalnya, pengembang biasanya sudah mengurus semua surat-surat yang diperlukan. Selain itu, pengembang sering kali bekerja sama dengan bank untuk memudahkan proses pengajuan KPR. Dengan begitu, pembeli bisa mendapatkan fasilitas cicilan dengan lebih mudah.
Sebaliknya, membeli properti secondary memerlukan proses pemeriksaan dokumen yang lebih cermat. Pins harus memastikan bahwa sertifikat kepemilikan dan dokumen lainnya dalam kondisi lengkap dan sah. Selain itu, proses pembelian properti secondary biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama karena melibatkan peralihan hak dari pemilik sebelumnya.
Mengetahui arti properti primary dan secondary membantu kamu memahami kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pilihan. Properti primary menawarkan kondisi bangunan baru dan skema pembayaran yang fleksibel. Sedangkan, properti secondary bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis dan praktis, terutama jika mencari lokasi yang sudah berkembang.
Baik primary maupun secondary, pastikan untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial Pins, ya.
Baca juga:
© www.pinhome.id