Kamus Istilah Properti

Rumah Tumbuh

istilah properti

Rumah Tumbuh

Rumah tumbuh adalah hunian yang pembangunannya dirancang secara bertahap.

Apa Itu Rumah Tumbuh?

rumah tumbuh
(GNET Indonesia)

Konsep rumah tumbuh atau growing house sangat umum di Indonesia. Konsep rumah tumbuh adalah proses pembangunan rumah baru dengan membagi prosesnya menjadi beberapa tahap. 

Cara ini biasanya dipakai oleh pasangan muda atau keluarga yang berjumlah dua hingga empat orang. Alasan membuat konsep growing house adalah karena kondisi keuangan tak memungkinkan untuk membangun rumah secara keseluruhan. Prosesnya pun umumnya diselesaikan dalam jangka waktu yang panjang.  

Pembangunan rumah tumbuh dilakukan dengan menyisakan sedikit lahan yang nantinya akan dikembangkan untuk sebuah ruang di masa mendatang. Melalui konsep growing house, maka bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki dan memaksimalkan lahan yang ada. 

Misalnya, Pins memiliki sebuah tanah dengan luas 100 m2 dan ingin membangun sebuah rumah. Sayangnya, anggaran yang dimiliki hanya cukup untuk membangun rumah dengan luas 60 m2 saja. Maka, agar penggunaan lahan bisa maksimal dengan budget yang seadanya ini, Pins bisa menerapkan konsep rumah tumbuh.

Untuk menyelesaikan pembangunan secara menyeluruh, Pins bisa menabung hingga bisa menyelesaikan penambahan ruangan lain tanpa harus membongkar ulang konsep rumah yang sudah jadi pada lahan 60 m2 sebelumnya.

Konsep pembangunan rumah bertahap ini juga bisa menyesuaikan dengan jumlah anggota keluarga yang ada. Misalnya, ketika nanti ada anggota keluarga baru atau anak sudah beranjak remaja dan membutuhkan kamar terpisah, pembangunan growing house bisa dilanjutkan.

Baca Juga:

Jenis Rumah Tumbuh

(Artstation)

Konsep rumah tumbuh terdiri dari dua jenis yaitu secara horizontal dan vertikal. Berikut ini penjelasan jenis growing house

Rumah Tumbuh Horizontal

Kalau Pins memiliki lahan luas, maka bisa menerapkan konsep rumah tumbuh horizontal. Untuk bisa menjalankan pembangunan rumah bertahap secara horizontal, pemilik rumah memerlukan lahan setidaknya 2 kali luas bangunan awal. 

Penambahan ruangan secara menyamping menjadikan konsep growing house ini tidak memerlukan pondasi atau struktur bangunan sangat kuat. Namun, lebih baik membiarkan tulang struktur tetap keluar agar memudahkan penyambungan struktur di tahap pengembangan berikutnya.

Pembangunan rumah tumbuh horizontal biasanya lebih mudah dan cepat selama pemilik rumah sudah memperhitungkan denah ruangan dengan tepat. 

Rumah Tumbuh Vertikal

Tipe growing house vertikal cocok untuk pemilik rumah yang memiliki luas lahan yang terbatas karena hunian ini tumbuh ke atas atau bertingkat. Maka dari itulah, ketika merencanakan pembangunan jenis ini memerlukan pondasi yang sangat kuat. Tujuannya ketika di masa depan ingin menambah lantai, pemilik rumah tidak perlu lagi membongkarnya dari awal lagi. 

Selain pondasi, pemilik rumah juga harus memastikan kekuatan struktur bangunan lain, termasuk kolom dan balok-balok penunjang di dalamnya. 

Jika kekuatan sudah maksimal, pemilik rumah tidak perlu lagi membuang banyak waktu untuk melakukan injeksi beton pada struktur supaya memperkuat bangunan di tahap pengembangan ruangan berikutnya.

Baca Juga:

Kriteria Rumah Tumbuh

Lantas, apakah semua rumah bisa dijadikan sebagai rumah tumbuh? Jawabannya, bisa saja. Namun, semua itu kembali lagi ketika merencanakan untuk membangun secara vertikal. Bila demikian, bangunan akan memerlukan pondasi yang kuat dari rumah utama.

Sementara itu, rumah tumbuh horizontal membutuhkan lahan sisa untuk pembangunan. Kini, sudah banya developer perumahan yang menyediakan konsep rumah seperti ini untuk dipasarkan ke masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal.

Kelebihan Konsep Rumah Tumbuh

rumah tumbuh
(Kompas)

Kehadiran konsep growing house menjadi solusi dalam membangun rumah yang diimpikan, terutama bagi Pins yang memiliki keterbatasan anggaran. Tak hanya itu, pembangunan rumah secara bertahap memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

Bisa Menyesuaikan dengan Anggaran 

Tentu keuntungan utama dari proses membangun rumah tumbuh adalah bisa menyesuaikan kemampuan anggaran yang ada. Ketika budget untuk melanjutkan pembangunan sudah terkumpul, Pins tak perlu membongkar atau merenovasi rumah ulang.

Pemilik rumah hanya perlu meneruskan proses pembangunan yang disesuaikan dengan konsep desain dan denah awal.

Pemilik Rumah Bisa Mengatur Sendiri Jadwal Pembangunan

Kelebihan konsep rumah tumbuh berikutnya terkait penentuan jadwal pembangunan. Dengan memilih konsep ini, Pins selaku pemilik rumah, memiliki wewenang dan kontrol penuh untuk bisa menentukan jadwal pembangunan rumah. 

Menariknya, jadwal ini bisa disesuaikan dengan kondisi finansial atau keuangan pemilik rumah. Misalnya, setelah pembangunan tahap awal jadi, Pins bisa melanjutkan pembangunan setelah anak-anak akan tumbuh besar dan membutuhkan kamar khusus di mana saat ini masih bisa menggunakan kamar bersama.  

Baca Juga:

Lebih Fleksibel dalam Penentuan Kebutuhan Ruangan

Memilih konsep growing house menjadikan para pemilik rumah bisa bebas mengatur dan menentukan kebutuhan ruang sesuai dengan waktunya. Keuntungan ini dapat dirasakan oleh Pins yang memiliki usaha. Jika di kemudian hari membutuhkan lantai tambahan untuk ruang usaha, maka rancangan growing house bisa bermanfaat. 

Dengan cara ini kebosanan desain rumah di kemudian hari bisa diantisipasi sehingga pemilik rumah bisa bebas untuk mencari suasana baru dengan membangun rumah ulang.

Menyesuaikan dengan Tren di Masa Depan 

Kelebihan terakhir dari sisi desain di mana konsep pembangunan rumah dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tren di masa mendatang atau futuristik

Selain itu, dari sisi kenyamanan, rumah tumbuh akan tetap sehat karena tidak memaksakan adanya ruang tambahan dalam lahan yang terbatas, secara struktural dijamin tetap kuat. 

Tips Penting dalam Membangun Growing House

rumah tumbuh
(Arch Daily)

Jika Pins memutuskan untuk menerapkan konsep growing house, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut ini diantaranya:  

Menentukan Arah Perluasan Rumah Tumbuh 

Growing house haruslah dibuat secara konsisten sehingga sejak awal sangatlah penting untuk menentukan arah perluasan rumah yang akan dibangun. Caranya, Pins bisa menyesuaikan desain rumah tumbuh dengan luas lahan yang dimiliki. Kalau lahan tidak terlalu luas, maka solusinya bisa merancang rumah yang tumbuh ke atas.

Sebaliknya, jika lahan yang dimiliki lebih luas, maka Pins bisa menerapkan pertumbuhan baik secara vertikal maupun horizontal.   

Rencanakan Seluruh Pembangunan Sejak Awal

Sebaiknya, sejak awal perencanaan membangun rumah, apalagi di lahan kosong, konsep rumah tumbuh sudah digagas. Matangnya perencanaan sejak awal sangat mempengaruhi kekuatan struktur bangunan yang akan dikembangkan pada tahap selanjutnya.

Termasuk perencaan pondasi rumah yang harus berdasarkan rumah tahap berikutnya. Boleh jadi pondasi yang dibuat dalam membangun rumah tahap pertama terlalu besar atau terlalu boros. Namun, hal itu merupakan simpanan dikemudian hari agar pondasi rumah mampu menahan beban bangunan ketika selesai membangun rumah bertahap.

Tentukan Skala Prioritas

Setelah menentukan konsepnya, apakah vertikal atau horizontal, Pins bisa menentukan skala prioritas dengan cara menentukan ruangan apa saja yang akan dibangun terlebih dahulu pada tahapan awal seperti kamar tidur, kamar mandi, dan dapur.

Jika lahan terbatas, Pins bisa menciptakan ruang multifungsi seperti membuat ruang tamu sekaligus sebagai ruang keluarga. Untuk memudahkan penentuan skala prioritas ini, Pins bisa membuat denah. Nantinya, denah ini akan dipakai ketika hendak IMB (Izin Mendirikan Bangunan). 

Buat Rencana Anggaran Bangunan Dengan Detail 

Apapun konsepnya, anggaran pembangunan menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Buat gambaran kasar biaya-biaya yang akan dikeluarkan dalam pembangunan, seperti biaya material dan upah tukang. 

Yang tak kalah penting dalam membuat rumah tumbuh adalah perhitungan di mana terjadinya kenaikan biaya akibat inflasi di masa yang akan datang. Terlebih mengingat pembangunan growing house bisa terjadi dalam jangka waktu panjang hingga bertahun-tahun lamanya.  

Nah, itulah demikian informasi yang bisa disampaikan terkait konsep rumah tumbuh. Konsep ini sangat tepat bagi Pins yang ingin memiliki rumah impian dalam dana dan luas lahan yang terbatas. 

Konsultasi dengan Ahli

Jika Pins ingin konsep pembangunan berjalan dengan baik, sebaiknya menggunakan jasa profesional sejak awal mulai dari arsitek dan jasa kontraktor. Dengan memanfaatkan jasa profesional akan membuat seluruh desain dan konstruksi bangunan tetap berjalan dengan baik sekalipun hanya bisa dikerjakan pada beberapa tahun mendatang. 

Menurut Shania Thahir, Interior Design Expert Pinhome, misalnya ingin bangun rumah di tahun 2013 dan budget yang dimiliki hanya satu kamar. Namun, ada gambaran untuk melanjutkan pembangunan di 2020 dan penambahan sebanyak dua kamar.

Rencana ini harus disampaikan ke arsitek agar bisa dibuatkan rencana layout rumah yang ideal. Bila ingin rumah bertingkat, jumlah tingkatan rumah harus disampaikan ke konsultan sipil untuk mengukur dan menyesuaikan pondasi agar lebih kuat.

Baca Juga:

Featured Image Source: Treehungger.com


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. Temukan juga pilihan rumah di Kota Jakarta Pusat terbaik dari Pinhome.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.