istilah properti
Margin
Daftar Isi
Margin adalah selisih antara keuntungan dengan omset dalam bentuk persentase.
Apa Itu Margin?
Secara umum, pengertian margin adalah selisih antara satu bidang dengan bidang lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), margin adalah tingkat selisih antara biaya produksi dan harga jual di pasar; deposit atau uang muka oleh investor dengan atau tanpa makelar yang merupakan pembayaran sebagian atau harga beli saham atau komoditas.
Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjelaskan magin sebagai perbedaan antara nilai surat berharga yang ditawarkan dan nilai debit pinjaman; perdagangan: perbedaan biaya produksi dan harga jual; disebut juga laba; pasar valas: perbedaan antara nilai spot dan forwad yang dikenal dengan premi atau diskon.
Istilah ini sering digunakan dalam menghitung keuntungan dalam bentuk persentase yang dihitung berdasarkan angka penjualan dan produksi. Pada istilah akuntansi, margin sering disamakan dengan profit yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualannya yang dihasilkan.
Kalau dilihat dari pengertian menurut KBBI, margin juga dikenal pada dunia pasar modal. Dalam investasi, investor yang membuka akun pada manajer investasi akan mendapatkan margin account. Akun ini dibuka oleh manajer investasi dan digunakan untuk membeli saham.
Baca Juga:
Manfaat yang Diperoleh dari Menghitung Margin
Menghitung selisih antara keuntungan dan omset adalah hal yang penting. Berikut ini diantaranya:.
- Cara yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui apakah bisnisnya sudah mencapai target. Kalau berhasil, perhitungan ini bisa dijadikan motivasi atau landasan untuk memberikan bonus.
- Margin yang bernilai minus, berarti perusahaan mengalami kerugian sehingga bisa segera dilakukan perbaikan.
- Perhitungan persentase margin yang cenderung naik dari waktu ke waktu, itu berarti perusahaan bertumbuh.
- Bisa digunakan penilaian perusahaan terhadap usahanya sendiri.
- Digunakan sebagai acuan untuk menarik investor. Sebab, investor hanya akan memberikan dana pada perusahaan yang memiliki margin keuntungan yang baik.
- Bisa sebagai penilaian bank dalam mengajukan pinjaman usaha atau pinjaman lainnya.
Baca Juga:
Jenis Margin Keuntungan dan Rumusnya
Dalam bisnis, margin terdiri dari berbagai jenis yang dapat diketahui sesuai dengan komponen pembentuknya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini
Margin Laba Kotor
Fungsi menghitung laba kotor yaitu untuk mengetahui produk mana saja yang menguntungkan dan mana saja yang tidak menguntungkan dalam bisnismu. Perhitungan laba kotor dapat diperoleh dari seluruh pendapatan yang dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP) dan dibagi dengan total pendapatan dalam bentuk persentase.
Baca Juga:
Perhitungan keuntungan terbilang sederhana dengan rumus sebagai berikut:
Profit Margin Kotor = [(Total Pendapatan – HPP) / Total Pendapatan] x 100
Margin Laba Bersih
Perhitungan laba bersih digunakan untuk mengetahui keuntungan yang diraih dalam waktu tertentu. Pins harus menambahkan komponen biaya lain dalam perhitungan ini. Seperti pajak, biaya perawatan, dan sebagainya.
Dibandingkan laba kotor, menghitung laba bersih lebih rumit dengan rumus sebagai berikut:
Profit Margin Bersih = [(Total Pendapatan – HPP – Biaya Operasional – Bunga – Pajak – Biaya Lainnya) / Pendapatan] x 100
Margin Laba Operasi
Jenis yang terakhir memiliki tujuan untuk mengetahui keuntungan dari hasil pendapatan dengan biaya operasional. Di dalamnya mencakup total penjualan, biaya utilitas, biaya administrasi, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan laba bersih, perhitungan ini tidak ada komponen pajak, utang, dan biaya lainnya di luar operasional, dengan rumus sebagai berikut:
Profit Margin Operasional = (Total Pendapatan / Pendapatan Operasional) x 100
Baca Juga:
Margin yang Ideal dalam Bidang Properti
Lalu, bagaimana perhitungan margin dalam bisnis properti? Menentukan besarnya margin pada industri properti bisa ditempuh dengan berbagai caranya.
Tetapi yang paling sering dengan menghitung Net Profit Margin (NPM). NPM dilakukan dengan perbandingan total jumlah laba bersih dengan total jumlah pendapatan perusahaan. Biasanya, NPM digunakan untuk mengukur laba perusahaan.
Bagi industri properti, NPM-nya sangatlah bervariasi. Kalau merujuk pada perusahaan properti ternama di Indonesia, umumnya nilai NPM berada pada kisaran 10% hingga 50%. Namun, nilai rata-rata NPM mereka yaitu 30%.
Semakin tinggi nilai NPM, maka laba perusahaan semakin maksimal. Artinya, perusahaan tersebut semakin efisien dalam mengelola operasionalnya. Pertumbuhan perusahaan properti dengan NPM yang tinggi juga biasanya lebih pesat karena ekuitas yang juga besar.
Tetapi sebenarnya, apapun bidang usahanya, sebaiknya NPM tetap harus tinggi. Tujuannya agar perusahaan dapat berjalan dan tumbuh dengan cepat. Perusahaan properti yang memiliki nilai NPM yang tinggi biasanya memiliki proyek yang berhasil.
Demikian informasi yang bisa disampaikan mengenai margin. Demi kelancaraan bisnismu, pastikan Pins selalu menghitung margin yang diperoleh, ya!
Kalau sudah mengetahui berapa jumlah pendapatan, keuntungan, dan persentase dari tiap penjualan, maka Pins bisa segera merencanakan langkah manajemen bisnis dalam jangka panjang. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu!
Baca Juga:
Featured Image Source: Unsplash
Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. Cek pilihan rumah di Kota Depok terbaik dari Pinhome sekarang!
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.