Kamus Istilah Properti

Sleeping Investor

istilah properti

Sleeping Investor

Sleeping investor adalah tipe investor yang melakukan investasi tanpa memikirkan naik-turunnya harga aset yang dimiliki pemilik setiap hari. 

Apa Itu Sleeping Investor?

Pernah mendengar istilah sleeping investor, Pins? Jika dilihat pengertiannya secara harfiah, arti sleeping investor adalah investor tidur. Istilah ini merujuk pada salah satu tipe investor yang melakukan investasi tanpa memikirkan naik-turunnya harga aset yang dimiliki setiap hari.

Biasanya, mereka menyimpan uang mereka pada instrumen investasi jangka panjang. Jadi, biasanya seorang trader bukanlah sleeping investor.  

Salah satu investor ternama asal Indonesia yang sukses menjadi seorang sleeping investor adalah Lo Kheng Hong (LKH). Sejak 30 tahun sampai ia berusia 60 tahunan, ia sudah menjadi seorang investor. 

Tak seperti saat ini yang memudahkan para investor untuk memantau aset yang dimiliki melalui berbagai platform investasi, pria yang sering disapa LKH ini lebih memilih untuk ‘membiarkan’ asetnya bekerja tanpa perlu sering-sering melakukan pemantauan.

Ia juga tidak memiliki staf yang bertugas mengelola asetnya. Ketika ingin mengetahui perkembangan asetnya, ia hanya menghubungi perusahaan sekuritas langganan hanya ketika ingin mengetahui, menjual atau membeli aset tersebut.  

Meski begitu, pencapaian LKH hingga mendapatkan kekayaan sebagai sleeping investor membutuhkan waktu yang panjang. Artinya, tipikal sleeping investor, hanya tepat bagi Pins yang sudah tahu bahwa hasil dari investasi tidak dapat diperoleh dari cara instan. 

Baca Juga:

Ciri-ciri Sleeping Investor

sleeping investor
(Pixabay)

Seperti yang diketahui, investor terbagi dari beberapa tipe, mulai dari investor konservatif dengan profil risiko paling rendah, investor moderat yang memilih profil risiko sedang, investor agresif yang mengedepankan prinsip high risk-high gain, hingga sleeping investor

Lalu, apa saja ciri-ciri sleeping investor yang membedakannya dengan tipe lainnya? Berikut penjelasannya: 

  • Keuntungan diperoleh tanpa harus melakukan banyak hal. 
  • Investor jangka panjang. Trader bukanlah sleeping investor karena mereka memanfaatkan fluktuasi harga harian.
  • Biasanya instrumen investasi yang dipilih adalah yang legal, pasti, dan diakui, terutama aset saham.
  • Mereka umumnya memiliki kondisi kesehatan psikologis yang stabil. Hal ini karena tipe ini tidak akan berpikir berat untuk mengetahui perkembangan aset secara berlebihan. 

Kelebihan Menjadi Sleeping Investor

Di antara berbagai tipe investor, Pins bisa memilih tipe satu ini karena menawarkan keuntungan yang bervariasi. 

Berikut ini beberapa kelebihan jika Pins menjadi seorang sleeping investor

Tidak Perlu Rutin Mengecek Aset

Tipe investor ini sangat cocok bagi Pins sibuk dan tidak memiliki waktu luang untuk melakukan pengecekan aset setiap hari. Sebab, berbeda dengan trader, Pins tidak harus selalu mengecek aset investasi setiap saat. 

Meski begi, sebagai investor yang baik, Pins tetap disarankan memeriksa pergerakan aset investasi berkala, baik secara mingguan maupun bulanan.  

Mendapatkan Rasa Aman

Para sleeping investor hanya memilih instrumen investasi jangka panjang. Jenis aset yang dipilih pun memang yang sudah memiliki reputasi yang baik.

Hal ini tentu menciptakan rasa aman karena uang sudah ditanam pada aset yang pasti meskipun keuntungan diperoleh dalam waktu yang lama. 

Minim Terkena Penyakit Mental

Ketika Pins memilih menjadi sleeping investor, maka tidak ada kewajiban mengecek pergerakan aset setiap hari. Hal ini akan mengurangi risiko penyakit mental. 

Pins tidak perlu khawatir berlebihan saat pergerakan aset sedang turun karena ada keyakinan di waktu yang sudah ditargetkan, aset tersebut akan naik.

Baca Juga:

Cara Menjadi Sleeping Investor

sleeping investor
(Pixabay)

Sebenarnya, siapapun bisa menjadi sleeping investor. Tak perlu memiliki harta yang banyak, selama Pins mengetahui bagaimana langkah-langkahnya, maka sudah tentu bisa menjalaninya. 

Yuk, cari tahu bagaimana cara menjadi sleeping investor berikut ini: 

  • Sleeping investor adalah investor jangka panjang sehingga tidak mengandalkan perubahan harga harian untuk mendapatkan keuntungan. Maka dari itulah, pahami fundamental keuangan dan model investasi yang ingin akan dibeli. 
  • Sebaiknya memilih menanamkan saham pada perusahaan berlaba besar seperti blue chip karena harga saham perusahaan tersebut biasanya juga besar. 
  • Pins juga bisa memilih perusahaan dengan price to earning ratio (PER) yang rendah dan price to book value (PBV)  yang kurang dari 1.
  • Tak perlu modal besar, Pins bisa menggunakan modal yang kecil sesuai dengan kemampuan finansial. Bahkan, saat ini Pins sudah bisa berinvestasi hanya dengan Rp10.000. Gunakan strategi dollar cost averaging atau bisa juga dengan membelanjakan aset secara langsung (lump sum). 
  • Jangan gunakan uang hasil pinjaman atau uang lainnya untuk memulai investasi menggunakan uang pinjaman. Gunakan ‘uang dingin’ yang memang tidak diposkan untuk menunaikan kewajiban finansial. 
  • Beli saham hanya jika saham tersebut sudah berada pada harga wajar.  

Itulah informasi mengenai sleeping investor yang dapat disampaikan. Terakhir, penting untuk diketahui bahwa investasi tidak hanya soal uang, tapi juga waktu. Artinya, semakin muda atau cepat Pins berinvestasi, maka semakin besar pula keuntungan investasi yang mungkin diperoleh. 

Jangan tunda ketika Pins memang sudah siap untuk melakukan investasi. Yuk, mulai investasi sekarang juga!

Semoga informasi ini dapat bermanfaat ya, Pins.

Baca Juga:


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.