Kamus Istilah Properti

Cash Flow

istilah properti

Cash Flow

Cash flow adalah arus kas yang berarti kenaikan atau penurunan jumlah uang yang dimiliki oleh bisnis, institusi, atau individu.

Apa itu Cash Flow?

Tentang cash flow
(Unsplash)

Cash flow atau disebut juga dengan laporan arus kas adalah laporan keuangan yang berisi tentang informasi penerimaan dan pengeluaran kas  yang dimiliki oleh bisnis, institusi, atau individu.

Secara sederhana, cash flow berfungsi untuk menggambarkan jumlah uang tunai yang dihasilkan dan dikeluarkan dalam periode waktu tertentu. Dengan cash flow, Anda dapat melacak pemasukan dan pengeluaran dari seluruh kegiatan perusahaan.

Jika Anda seorang investor properti, maka penting untuk mengetahui pengertian cash flow. 

Baca Juga:

Jenis Cash Flow

Jenis-jenis cash flow
(Unsplash)

Saat ini ada tiga jenis cash flow yang, antara lain:

  • Operating cash flow (OCF) yaitu kas berupa pengeluaran, penerimaan, biaya-biaya, dan pendapatan. Jika nilai OCF bersifat positif maka bisnis yang Anda miliki berada dalam kondisi yang sehat. 
  • Investing cash flow (ICF)  bersumber dari aktivitas investasi, seperti jual beli peralatan kantor, jual beli kendaraan. Untuk ICF, nilai positif justru mengindikasikan kalau keuangan bisnis Anda sedang berada dalam masalah karena, Anda harus menyetorkan modal guna membiayai bisnis yang dimiliki.
  • Financing cash flow (FCF) yang terdapat dari aktivitas pembiayaan (hutang dari pihak lain), seperti pinjaman dari bank.

Baca Juga:

Mengenal Pemasukan dan Pengeluaran dalam Cash Flow

Mengenal cash flow
(Unsplash)

Cash flow erat kaitannya dengan pemasukan dan pengeluaran. Berikut ini beberapa jenis pemasukan dan pengeluaran yang mempengaruhi cash flow Anda.  

Pemasukan

Beberapa jenis pemasukan antara lain: 

  • Penghasilan aktif yangeliputi semua pendapatan yang diterima, bisa berupa gaji, honor, hingga bonus dan komisi.
  • Penghasilan dari investasi yaitu keuntungan instrumen investas. 
  • Pendapatan pasif yaitu penghasilan yang didapat dari aset yang sudah dimiliki. Misalnya mendapatkan uang dari rumah yang disewakan. 

Pengeluaran

Setidaknya akan ada 4 jenis pengeluaran yang akan rutin Anda keluarkan setiap bulannya. Berikut ini diantaranya:

  • Pengeluaran tetap yang bersifat wajib dibayarkan dan tidak dapat dihindari. Misalnya cicilan rumah, pajak, dan asuransi. 
  • Pengeluaran yang tidak terhindarkan yang umumnya berupa pengeluaran untuk belanja kebutuhan harian, uang transportasi, biaya listrik, air, dan masih banyak lainnya.
  • Pengeluaran tambahan meliputi jenis biaya yang kita keluarkan untuk kebutuhan konsumtif. Seperti makan di restoran setiap pekan. 
  • Tabungan yang akan  menjadi simpanan untuk masa depan.

Biaya yang Mempengaruhi Pengeluaran Cash Flow pada Investasi Properti

Biaya yang mempengaruhi
(Unsplash)

Dalam hal investasi properti, ada sejumlah biaya yang harus Anda keluarkan. Nah, biaya-biaya nantinya akan mempengaruhi cash flow Anda. 

Ini dia biaya yang dimaksud: 

  • Biaya Pengecekan Sertifikat, dilakukan di kantor pertanahan dan pastikan keamanan tanah tersebut. Nominalnya sesuai dengan kebijakan kantor pertanahan daerah tempat Anda berinvestasi.
  • Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yaitu pajak yang besarnya 5% dari selisih harga beli properti dikurangi nilai jual objek pajak tidak kena pajak (NJOPTKP).
  • Pajak Pertambahan Nilai (PPn) yang berlaku untuk properti di atas harga Rp36 juta. Nilai PPn yang harus dibayar adalah 10%.  
  • Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM), jika Anda melakukan investasi properti mewah dengan harga transaksi di atas Rp5 miliar dan luas bangunan lebih dari 400 m2. Selain itu apartemen, condotel dengan luas lebih dari 150 m2. Besaran PPnBM adalah 20%.
  • Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang besarnya 0,5% dari Nilai Jual Kena Pajak (NJKP).  
  • Biaya Pembuatan Akta Jual Beli (AJB) dengan nilai maksimalnya adalah 1% dari harga transaksi. 
  • Biaya Balik Nama dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). 
  • Biaya Notaris untuk jasa profesional notaris, mulai dari melakukan pengecekan sertifikat, melakukan validasi pajak, membuat surat kuasa dan lain sebagainya. Biayanya tergantung dengan notaris dan lokasi. 
  • Biaya Operasional yang harus dikeluarkan jika Anda mengelola sebuah rumah kontrakan, kost, guest house yang meliputi biaya tenaga kerja, keamanan, kebersihan, dan lain-lain. 
  • Biaya Modal (Cost of Funds) yaitu biaya yang digunakan untuk mendanai pembelian dan investasi.  

Wah, cukup banyak, ya, Pins?

Baca Juga:

Tips Mendapat Cash Flow yang Besar dari Bisnis Properti

Tips mendapatkannya
(Unsplash)

Sepertinya bukan lagi rahasia jika investasi properti sudah sejak lama dapat mendatangkan cash flow serta digunakan sebagai passive income, menggantikan penghasilan atau saat pensiun nanti. Menariknya, properti tidak mungkin mencapai nilai nol, karena tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia.

Adapun tiga cara untuk mendapatkan cash flow yang besar dalam investasi properti:

Baca Juga:

Menyewakan Rumah Tunggal

Strategi ini sangat banyak digunakan oleh investor properti. Jadi singkatnya, para investor membeli atau membangun sebuah bangunan kemudian mereka menyewakannya. Biaya sewa ini biasanya dilakukan pada periode tertentu seperti bulanan dan tahunan.

Cash flow yang diperoleh dari menyewakan rumah berlangsung dalam jangka pendek.

Menyewakan Rumah dengan Pembagian Kamar

Selain menyewakan satu rumah, Anda juga bisa mencoba mendapat cash low dengan menyewakan kamar di rumah Anda layaknya kos-kosan. 

Menyewakan rumah dengan membagi kamar-kamar yang ada, merupakan strategi besar untuk mendapatkan arus kas yang lebih besar. Akan tetapi, Anda membutuhkan manajemen yang sedikit lebih rumit.  

Membeli Properti, Kemudian Menjualnya

Cara ini digunakan jika Anda sudah punya jam terbang cukup besar dalam jual-beli properti. Jadi, Anda bisa membeli sebuah properti, bisa rumah bekas atau rumah baru di perumahan. Kemudian, Anda bisa sedikit merenovasinya. 

Setelah itu, Anda dapat menjual properti yang telah dibeli kepada investor lainnya atau menawarkannya dalam pelelangan. Dengan cara ini, banyak investor yang meraup untuk yang besar.

Jadi sekarang Pins sudah lebih paham bukan bahwa cash flow adalah sesuatu yang penting dalam sebuah bisnis? Semoga berguna ya!

Baca Juga: