Kamus Istilah Properti

Rasio

istilah properti

Rasio

Rasio adalah hubungan taraf atau bilangan antara dua hal yang memiliki kemiripan. Atau bisa disebut juga sebagai perbandingan antara berbagai gejala yang bisa dinyatakan dengan angka (nisbah).

Apa Itu Rasio?

(OCBC NISP)

Secara istilah rasio merupakan suatu bilangan perbandingan antara dua hal yang saling berhubungan. Biasanya ditulis dalam bentuk angka, juga digunakan sebagai alat ukur peringkat atau posisi keuangan dari suatu perusahaan. Termasuk analisis untuk pemberian kredit (nisbah).

Perhitungan ini menunjukan hubungan secara sistematis antara suatu jumlah dan jumlah yang lain. Nantinya, dari data yang didapatkan bisa digunakan untuk menganalisa suatu kondisi keuangan. Contohnya, Ketika ingin mengetahui berapa keuntungan penjualan dalam suatu periode, dapat dilakukan dengan membagi laba dengan total penjualan dalam suatu periode.

Dalam ilmu akuntansi, hitungan ini berkaitan dengan keuangan dengan membandingkan angka pada laporan keuangan guna menilai keadaan keuangan dari perusahaan. Data yang didapatkan bisa diketahui melalui laporan neraca ataupun laba rugi perusahaan. Sedangkan untuk mendapatkan data keuangan perusahaan, bisa dilakukan dengan Teknik metode analisis rasio keuangan.

Baca Juga:

Jenis-Jenis Rasio

(CDPOnline.co.id)

Berikut beberapa jenis rasio yang sering digunakan dalam perhitungan dan pengukuran keuangan di perusahaan, diantaranya:

Rasio Profabilitas:

Bentuk profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui seluruh kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Termasuk penjualan kas, jumlah karyawan, modal, dan lain sebagainya.

Rasio Solvabilitas:

Jenis solvabilitas memiliki fungsi dalam mengukur sejauh mana aktiva dari perusahaan yang telah dibiayai oleh utang. Termasuk pengukuran kemampuan perusahaan dalam membayarkan setiap kewajibannya untuk jangka pendek maupun panjang.

Rasio Pasar:

Untuk jenis ini, memberikan hasil perkembangan dari nilai perusahaan secara relatif dalam buku perusahaan. Jenis analisa ini juga digunakan dalam pengukuran nilai saham dan sering digunakan dalam pasar modal.

Rasio Aktivitas:

Analisa dan pengukuran ini menjadi dasar untuk mengukur efektivitas dan efisiensi suatu perusahaan Ketika memanfaatkan harta yang dimiliki. Disebut juga sebagai aktivitas perputaran dari aktiva tersebut. Contohnya, adalah perputaran piutang dan perputaran aktiva.

Rasio likuiditas:

Jenis yang terakhir ini memiliki kegunaan untuk mengukur kemampuan dari likuiditas perusahaan dalam jangka pendek. Pada prinsipnya adalah untuk membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Hasilnya, jika jumlah aktiva lancar memiliki jumlah lebih besar dari hutang lancar, maka usaha dan pembayaran utang perusahaan juga semakin lancar.

Baca Juga:

Bagaimana Rumus Menghitung Rasio?

(European Commission)

Dalam perhitungan rasio, berdasarkan jenis-jenisnya diatas memiliki penggunaan rumus yang berbeda. Selain itu, cara perhitungan yang tepat berguna untuk mempermudah analisis keuangan serta pengambilan keputusan dari suatu perusahaan. Berikut caranya:

Rasio Hutang Jangka Pendek (Likuiditas)

Cara untuk menghitung rasio hutang jangka pendek:

Rasio lancar

Cara menghitung diawali dengan melakukan pembagian aktiva lancar dengan hutang lancar. Biasanya, digunakan untuk mengetahui kemampuan dari suatu perusahaan dalam membayar kewajiban lancar dalam jangka waktu pendek. Alhasil, perusahaan yang baik adalah mereka yang memiliki rasio lancar namun tidak rendah ataupun terlalu tinggi.

*Rumus*

Rasio Lancar = (Aktiva Lancar : Hutang Lancar) x 100%

Rasio Kas

Jenis perhitungan ini dilakukan dengan menambahkan kas dengan aktiva yang setara dengan kas, kemudian membagi hasilnya dengan hutang lancar. Jenis ini adalah aktiva yang tercepat untuk diuangkan oleh perusahaan.

*Rumus*

Rasio Kas = ((Kas + Aktiva Setara Kas) : Hutang Lancar) x 100%

Rasio Cepat

Perhitungan dari jenis ini dilakukan dengan cara mengurangi persediaan dari aktiva lancar yang kemudian dibagi dengan hutang lancar. Selain itu, hasilnya digunakan untuk melihat Kesehatan dari struktur keuangan perusahaan. Termasuk untuk menganalisa kemampuan perusahaan dalam membayarkan total kewajibannya baik untuk jangka pendek ataupun Panjang.

*Rumus*

Rasio Cepat = ((Aktiva Lancar – Persediaan) : Hutang Lancar) x 100%

Rasio Hutang (Solvabilitas)

Berikut beberapa cara untuk menghitung rasio Hutang:

Utang (Debt Ratio)

Cara menghitungnya diawali dengan membagi total utang dengan total aktiva. Rumusnya digunakan untuk melihat besaran total aktiva dari suatu perusahaan yang dibayarkan oleh utang. Jika semakin rendah nilai presentase yang dihasilkan, semakin besar juga keuangan yang dimiliki. Tentu sebaliknya, jika presentasenya tinggi maka, semakin besar juga risiko keuangan yang dimiliki pemegang saham atau kreditor

*Rumus*

Rasio Utang = (Total Utang : Total Aktiva) x 100%

  • Utang dengan Pendekatan Modal

Jenis perhitungan ini dilakukan dengan membagi total utang dan modal guna mengetahui presentasenya. Untuk jumlah utang sebaiknya tidak melebihi jumlah modal. Semakin kecil jumlahnya ini maka semakin sehat keadaan keuangan perusahaan.

Baca Juga:

Rasio Laba (Profitabilitas)

Cara menghitung rasio laba:

Utang (Debt Ratio)

Cara menghitungnya diawali dengan membagi laba bersih dengan nilai penjualan. Sebelumnya, laba bersih diukur dengan mengurangi bunga dan pajak dari setiap pendapatan atau penjualan. Semakin tinggi nilainya yang dihasilkan semakin besar keuntungan.

*Rumus*

(Laba Bersih Setelah Dipotong Pajak : Penjualan)

Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Digunakan untuk melihat perbandingan antara laba kotor dan penjualan. Jika hasil yang keluar besar maka semakin sehat keuangan perusahaan.

*Rumus*

(Laba Kotor : Penjualan)

Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)

Perhitungannya dilakukan dengan cara membagi laba sebelum dikenakan bunga juga pajak penjualan. Hasilnya akan menunjukan laba bersih yang didapatkan perusahaan sebelum pajak ataupun bunga dari penjualan.

*Rumus*

(Laba Sebelum Pajak dan Bunga : Penjualan)

Return on Assets (ROA)

Perhitungan ini digunakan untuk mengukur besaran asset atau aktiva suatu perusahaan agar menghasilkan keuntungan atau laba dengan membaginya sebelum pajak dan bunga dengan total asset.

*Rumus*

(Laba Sebelum Pajak dan Bunga : Total Aset)

Return on Investment (ROI)

Cara menghitungnya adalah dengan membagi laba yang telah dipotong pajak dengan investasi.

*Rumus*

(Laba Setelah Dipotong Pajak : Investasi)

Rasio Aktivitas

Cara menghitung rasio aktivitas:

Perputaran Piutang

Digunakan agar dapat melihat besaran piutang perusahaan. Semakin besar perputarannya semakin baik keuangan perusahaan.

*Rumus*

Perputaran Piutang = (Penjualan kredit atau total piutang : Rata-Rata Piutang)

Rasio Perputaran Piutang Aktiva Tetap

Digunakan untuk mengukur besaran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Semakin besar hasilnya semakin baik keuangan perusahaan.

*Rumus*

Perputaran Aktiva Tetap = (Penjualan : Aktiva Tetap)

Rasio Perputaran Persediaan

Berfungsi untuk mendapatkan analisis likuiditas perusahaan. Jika hasilnya tinggi maka semakin baik pengelolaan persediaannya.

*Rumus*

Perputaran Persediaan = (Harga Pokok Penjualan : Persediaan)

Rasio Perputaran Total Aktiva

Dilakukan dengan perbandingan penjualan dengan total aktiva perusahaan. Terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap, semakin tinggi hasilnya maka  semakin baik optimalisasi penjualan perusahaan.

*Rumus*

Perputaran Total Aktiva = (Penjualan : Total Aktiva)

Baca Juga: Debt Burden Ratio

Manfaat Rasio Keuangan

(Businessworld.in)

Berikut beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perhitungan dan analisis rasio keungan perusahaan. Berikut diantaranya:

  1. Evaluasi keuangan menjadi lebih mudah.
  2. Laporan keuangan menjadi lebih sederhana, mudah dipahami, dan terperinci.
  3. Mendapatkan identifikasi kelemahan dan kelebihan keuangan perusahaan.
  4. Mengawasi juga memantau perkembangan perusahaan dalam beberapa waktu.
  5. Mendapatkan gambaran atas sejarah perusahaan dan penilaian terhadap suatu keadaan tertentu.
  6. Menyediakan gambaran  kepada kreditor ataupun investor tentang posisi keuangan perusahaan berdasarkan periode tertentu.
  7. Menentukan besaran pajak perusahaan yang dibebankan terhadap pemerintah oleh perusahaan atau menentukan kewajaran keuntungan yang dimiliki industri
  8. Memberikan gambaran pertimbangan, keputusan, ataupun prediksi terhadap Langkah kedepannya berdasarkan pencapaian dari perusahaan dan prospek yang ingin dicapai.

Itulah penjelasan selengkapnya mengenai apa itu rasio beserta jenis, rumus, dan manfaatnya. Semoga bermanfaat!

Baca Juga:

Featured Image Source: Lamudi.co.id

Editor: Voni Sri Wijayanti


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. Cek pilihan rumah di Kota Jakarta Selatan terbaik dari Pinhome sekarang!

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.