Kamus Istilah Properti

Kebijakan Fiskal

istilah properti

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah segala keputusan dan jenis peraturan yang diambil pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi secara makro. Melalui kebijakan ini maka pengeluaran dan pemasukan negara dapat lebih terarah. 

Pengertian Fiskal

Pengertian fiskal menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu hal yang berhubungan dengan pajak dan pendapatan dari suatu negara.

Kata fiskal merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa latin yaitu ”fiscus” yang merupakan nama dari seorang pemegang kuasa atas keuangan pertama pada zaman Romawi kuno.

Sedangkan arti kata ”fisc” dalam bahasa Inggris artinya yaitu pengaturan keluar masuknya uang dalam kerajaan.

Diskon digunakan untuk dapat menjelaskan berbagai pendapatan dari suatu negara atau kerajaan yang dikumpulkan dari masyarakat oleh pemerintah negara atau kerajaan dan dianggap sebagai pendapatan

kemudian digunakan sebagai pengeluaran suatu program program untuk menghasilkan pencapaian bagi pendapatan nasional, produksi dan perekonomian serta dapat digunakan sebagai perangkat keseimbangan di dalam bidang ekonomi.

Pengertian Kebijakan Fiskal

Untuk pengertian kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dengan cara meningkatkan atau mengurangi suatu pendapatan dan belanja negara untuk bisa mencapai tujuan yang diharapkan,

tujuan tersebut antara lain seperti untuk mengurangi pengangguran atau dapat pula untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang telah ditargetkan.

Instrumen utama yang digunakan untuk dapat melakukan kebijakan fiskal adalah pengeluaran pemerintah dan pajak. Kebijakan fiskal merupakan salah satu faktor yang digunakan untuk dapat membentuk arah perekonomian bagi suatu negara.

Kebijakan fiskal didasari terhadap teori-teori ekonomi Inggris oleh John Maynard Keynes. Dirinya menyebutkan bahwa peningkatan atau penurunan pendapatan pajak serta tingkat pengeluaran yang dapat mempengaruhi inflasi, lapangan pekerjaan serta aliran uang melalui sistem ekonomi di dalam suatu negara

Baca juga : Teori Pertumbuhan Ekonomi

Tujuan

(Unsplash)

Istilah kebijakan fiskal diperkenalkan oleh ekonom Inggris bernama John Maynard Keynes. Teori Keynes mengatakan permintaan dan pengeluaran agregat memiliki pengaruh besar dalam pertumbuhan ekonomi.

Keynes menyatakan adanya resesi ekonomi disebabkan oleh belanja konsumen yang rendah dan investasi yang lesu. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang menyesuaikan pengeluaran dan pendapatan pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi khususnya saat resesi terjadi.

Tujuan dari kebijakan fiskal adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa hingga memprioritaskan pembangunan nasional. Tujuan lainnya bisa disimak sebagai berikut :

Menjaga Stabilitas Harga

Tujuan dari kebijakan ini salah satunya adalah menghindarkan masyarakat dari fluktuasi harga. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga barang di pasaran. Beberapa diantaranya adalah kegiatan monopoli dan penimbunan.

Melalui kebijakan fiskal maka harga barang tetap terjangkau oleh masyarakat. Kebijakan juga melindungi konsumen dari pihak yang tidak bertanggung jawab memonopoli pasar.

Baca Juga:

Meningkatkan Laju Investasi

Laju investasi bisa didorong melalui kebijakan yang mampu menarik investor. Misalnya saja iklim investasi yang baik dan kemudahan mendirikan usaha menjadi beberapa hal yang menarik konsumen berinvestasi.

Mewujudkan Keadilan Sosial

Peran lainnya adalah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia selaras dengan Pancasila. Contoh nyatanya adalah adanya program pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.

Menurunkan Angka Pengangguran

Seiring berkembangnya laju investasi dan pertumbuhan ekonomi mampu meningkatkan serapan tenaga kerja. Hal ini juga memungkinkan kesempatan alih teknologi dan meningkatkan sumber daya manusia.

SDM yang kompeten tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam negeri namun internasional. Dengan begitu secara tidak langsung mampu menaikan taraf ekonomi negara.

Meningkatkan PDB

Kebijakan fiskal mampu mempengaruhi berbagai lini ekonomi. Tidak hanya secara mikro namun juga makro. Semakin tinggi pendapatan negara maka semakin tinggi pula pendapatan per kapita masyarakatnya.

Fungsi

Fungsi Kebijakan Fiskal
(Pixabay)

Sementara fungsi kebijakan fiskal adalah otoritas, pengawasan, alokasi, stabilitas, distribusi, dan perencanaan. Fungsinya sendiri diatur dalam UU No. 17 tahun 2003 pasal 3 ayat 4 terkait keuangan negara.

  1. Otoritas

Fungsi otoritas bermakna kebijakan fiskal digunakan ketika anggaran negara menjadi pedoman dalam belanja maupun mencari pendapatan pada tahun tertentu.

  1. Perencanaan

Anggaran negara juga menjadi dasar dalam perencanaan anggaran tahun bersangkutan dan manajemennya.

  1. Pengawasan

anggaran bertugas sebagai pengawasan dalam aktivitas yang dijalankan pemerintahan. Apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara telah sesuai ketentuan yang ditetapkan atau belum

  1. Alokasi

Fungsi kebijakan fiskal adalah mengurangi tingkat pengangguran dan mengalokasikan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif.

  1. Stabilitas

Anggaran pemerintah digunakan pula untuk pemeliharaan yang bertujuan keseimbangan fundamental perekonomian.

  1. Distribusi

Fungsinya untuk membuat kebijakan anggaran adil dan terdistribusi ke seluruh lapisan masyarakat serta rasa kepatutan.

Instrumen

Ada beberapa instrumen kebijakan fiskal yang digunakan dalam menjaga stabilitas perekonomian makro. Instrumen yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut :

Pajak

Pajak disini terdiri atas sektor domestik maupun luar negeri. Misalnya bila pajak diturunkan maka daya beli masyarakat akan meningkat. Apabila pajak dinaikkan maka mampu menurunkan output barang dan jasa.

Contoh kebijakan fiskal di sektor perpajakan ialah tax amnesty. Kebijakan ini merupakan kebebasan pajak dalam kurun waktu tertentu bagi wajib pajak yang melaporkan seluruh kekayaannya  yang sebelumnya belum dilaporkan ke negara.

Pengeluaran Belanja

Nilai belanja negara dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Jika neraca pembayaran defisit maka pemerintah akan mengurangi pengeluaran belanja pada sektor tertentu. Contohnya saja penundaan pengadaan barang untuk kebutuhan militer dan lainnya.

Obligasi Publik

Negara juga menerbitkan obligasi atau surat utang bagi warga negara. Selain berfungsi menghimpun dana juga berfungsi sebagai investasi bagi rakyat. Salah satu produk obligasi publik adalah SBN ritel.

Jenis

Kebijakan fiskal sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis, jenis-jenis tersebut akan dijelaskan secara lengkap. Berikut ini merupakan penjelasan tentang jenis kebijakan fiskal.

Kebijakan Fiskal Ekspansif

Kebijakan fiskal ekspansif merupakan kebijakan yang dirancang untuk dapat memenuhi tujuan yaitu dapat merangsang perekonomian, kebijakan fiskal ekspansif merupakan kebijakan yang paling sering memanfaatkan selama waktu resesiz pada saat pengakuan capai tingkat di dalam suatu periode bisnis yang sedang rendah.

Adanya kebijakan ekspansi yang mengharuskan Pemerintah untuk dapat membelanjakan uangnya lebih banyak, serta menurunkan pajak.

Tujuan dari kebijakan untuk dapat memberikan uang yang lebih banyak kepada para konsumen, sehingga konsumen yang mempunyai uang akan terus membelanjakan uangnya dan akan merangsang laju pertumbuhan perekonomian dalam suatu negara.

Kebijakan Fiskal Kontraksional

kebijakan fiskal kontraktif merupakan suatu kebijakan yang digunakan untuk dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi sepatu contohnya yaitu saat inflansi tumbuh pesat.

Dalam hari ini tujuannya berbeda dengan  kebijakan fiskal ekspansif, karena kebijakan fiskal nasional lebih meningkatkan pajak serta memotong pengeluaran untuk dapat merangsang laju pertumbuhan perekonomian negara.

Jenis Kebijakan Fiskal Berdasarkan Teori

Berikut ini adalah beberapa jenis kebijakan fiskal berdasarkan teori, antara lain.

Kebijakan Anggaran Pembiayaan Fungsional

Kebijakan fiskal yang satu ini merupakan kebijaksanaan yang berfungsi untuk dapat mengatur pengeluaran oleh pemerintah dengan menggunakan cara tetap memperhatikan pengaruhnya bagi peningkatan dalam peluang kerja.

Kebijakan Pengelolaan Anggaran

Kebijakan fiskal untuk dapat mengatur segala hal yang berhubungan dengan penerimaan pajak atau pengeluaran serta pembiayaan yang bertujuan untuk dapat meningkatkan laju ekonomi negara.

Kebijakan Stabilisasi Anggaran Otomatis

Dalam hal ini kebijakan fiskal berfungsi untuk mengatur jumlah pengeluaran pemerintah melalui analisis terhadap biaya serta bebagai jenis pengeluaran yang dikeluarkan.

Kebijakan Fiskal Berdasarkan Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran

Berikut ini adalah beberapa kebijakan fiskal berdasarkan jumlah penerimaan dan pengeluaran, antara lain.

Anggaran Dinamis

Anggaran Dinamis merupakan anggaran yang sellau meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya upaya untuk dapat meningkatkan pendapatan dan juga melakukan penghematan dalan pengeluaran. Oleh karena itu, tabungan yang dimiliki oleh pemerintah dapat cepat meningkat.

Anggaran Seimbang

Dalam penyusunna anggaran seimbang yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan yang sama dengan jumlah keseluruhan pengeluaran. Sehingga stabilitas perekonomian negara akan dapat terjaga.

Anggaran Defisit

Anggaran defisit merupakan anggaran yang disusun dari jumlah pengeluaran yang lebih banyak dibandingkan dengan pendapatan dari suatu negara. Akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan cara memberlakukan kebijakan seperti melakukan pinjaman dan menciptakan uang baru.

Anggaran Surplus

Ciri-ciri yang dimiliki oleh anggaran surplus yaitu jumlah pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah pengeluaran dari pemerintah.

Baca juga: Capital Adequacy Ratio

Neraca Pembayaran

(Shutterstock)

Ada 4 jenis kebijakan fiskal bila dilihat dari neraca pembayaran. Diantaranya adalah surplus, defisit, seimbang dan dinamis.

  1. Seimbang adalah keadaan neraca pembayaran seimbang antara pemasukan dan pengeluaran negara
  2. Defisit adalah kondisi neraca pembayaran dimana pengeluaran lebih besar dibandingkan dengan pemasukan. Kebijakan fiskal defisit adalah adanya utang luar negeri untuk menutupi kekurangan dana
  3. Surplus merupakan keadaan neraca pembayaran lebih besar pemasukan daripada pengeluarannya. Umumnya dilakukan kebijakan fiskal surplus untuk mencegah terjadinya inflasi atau hiperinflasi
  4. Dinamis ialah regulasi fiskal yang diambil sewaktu-waktu ketika negara membutuhkan

Kebijakan fiskal adalah salah satu cara untuk menjaga stabilitas ekonomi sebuah negara. Dampaknya tidak hanya secara mikro namun juga makro.

Baca juga: Deposito Adalah?

Contoh Kebijakan Fiskal

Berikut ini adalah beberapa contoh kebijakan fiskal, antara lain.

  • Melakukan penghematan terhadap pengeluaran negara
  • Menaikkan jumlah pajak dan juga jenis pajak
  • Melakukan hutang negara, seperti misalnya mengeluarkan obligasi pemerintah
  • Mewajibkan kepemilikan dari NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Dampak Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal akan berdampak langsung kepada dunia bisnis, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Karena kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur peran serta pemasukan pembelanjaan atau perpajakan.

Oleh karena itu para wirausahawan atau pebisnis haruslah cerdas untuk dapat melihat peluang investasi dari belanja pemerintah ataupun dapat pula yang berasal dari investasi swasta.

Terjadinya hal tersebut karena pada masa kebijakan fiskal ekspansif, pada saat uang lebih banyak mengalir dari pemerintah dari sumber lain yang kemudian nantinya akan berimbas kepada perpajakan yang rendah.

Apabila antara harga dan permintaan terpenuhi maka keseimbangan bisnis diharapkan untuk dapat berkembang.

Adanya kebijakan fiskal kontraktif akan dapat mendorong inovasi menjadi lebih tidak teratur pada saat keseimbangan tersebut rusak serta permintaan harga pun jatuh.

Bisnis yang awalnya berada di dalam masa perkembangan dan juga pertumbuhan kemudian akan mengambil langkah untuk dapat menghemat anggaran, dan hal ini akan berdampak pada aliran uang terhambat sehingga menjadi lebih sedikit untuk pembelanjaan.

Adanya kebijakan fiskal juga dapat dampak pada jumlah pajak bagi generasi individu dan juga bisnis yang terjadi di masa depan.

Pengeluaran pemerintah yang mengarah kepada defisit yang lebih besar akan dapat menunjukkan bahwasanya pada akhirnya perpajakan harus ditingkatkan untuk dapat membayar bunga. Dan apabila pemerintah menjalankan surplus, maka besaran pajak juga harus diturunkan nantinya.

Featured Image Source: The Jakarta Post


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. Cek pilihan rumah di Kota Bandung Terbaik dari Pinhome!

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.