Kamus Istilah Properti

Manajemen Konstruksi

istilah properti

Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi adalah ilmu mengenai teknologi industri konstruksi dengan menerapkan fungsi manajemen agar efisiensi sumber daya dan waktu pada pembangunan terlaksana.

Apa Itu Manajemen Konstruksi? 

(ie.edu)

Manajemen konstruksi adalah perpaduan ilmu teknologi industri konstruksi dan seni mengatur atau manajemen dalam proses pembangunan sebuah gedung dengan menggunakan sumber daya dan waktu yang seefektif dan seefisiensi mungkin.

Agar pemanfaatan sumber daya dan waktu dapat terukur dengan sistematis, efektif, dan efisien, biasanya dilengkapi juga dengan analisis Strengths, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT).

Bisa disimpulkan bahwa manajemen konstruksi memiliki peran penting terhadap proses pembangunan agar terkelola dengan tepat dan menghasilkan tujuan pembangunan yang diinginkan.

Dalam proses pembangunannya, terdiri dari banyak orang yang ahli di bidang konstruksinya masing-masing dengan peran yang berbeda dan penting untuk menyukseskan proyek pembangunan.

Baca Juga:

Tujuan Manajemen Konstruksi

Tujuan utama dari keilmuan industri konstruksi ini untuk mengelola fungsi-fungsi manajemen agar digunakan dan diterapkan seefektif dan seefisiensi mungkin supaya mendapatkan hasil yang maksimal yang telah disepakati kedua belah pihak.

Untuk mencapai tujuan yang semaksimal mungkin, sistem pengawasannya berorientasi pada pengawasan mutu atau quality control, pengawasan biaya atau cost control, dan pengawasan waktu atau time control.

Umumnya, proses pembangunan akan dimulai dari tahapan perencanaan. Akan tetapi, pada beberapa kasus mungkin saja proses pembangunan akan dimulai dari tahapan-tahapan yang lainnya sesuai situasi, kondisi dan tujuan proyek yang telah disepakati.

Fungsi Manajemen Konstruksi

(Hexagonppm.com)

Construction Management Association of America (CMAA) mengungkapkan bahwa mengacu pada dunia bisnis, sejatinya memiliki 7 fungsi manajemen yang bertanggung jawab agar proses pembangunan terlaksana dengan memanfaatkan sumber daya seefektif dan seefisien mungkin.

Tujuh fungsi manajemen tersebut di antaranya fungsi perencanaan proyek (planning), fungsi efisiensi biaya (cost control), fungsi efisiensi waktu (time control), fungsi manajemen kualitas (quality control), fungsi administrasi kontrak atau pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (actuating), dan fungsi mengontrol keselamatan dan praktik kerja profesional (controlling).

Baca Juga:

Fungsi Perencanaan (Planning)

Fungsi pertama dari manajemen konstruksi adalah sebagai perencana atau planning. Menentukan waktu pengerjaan proyek pembangunan, sistem atau proses pembangunan seperti apa yang akan diterapkan hingga mengambil keputusan-keputusan terkait proyek pembangunan.

Fungsi Pengorganisasian (Organizing)

Selanjutnya, Pins, akan membentuk organisasi untuk membangun proyek gedung tersebut. Biasanya akan dibuat beberapa divisi dengan tugas dan tanggung jawab yang berbeda  dalam pembangunan proyek.

Selain itu juga, fungsi pengorganisasian ini memberikan hak khusus pada manajemen untuk melakukan pengembangan dan menentukan berapa tenaga kerja yang diperlukan di setiap divisi yang sudah dibuatnya.

Fungsi Pengarahan (Actuating)

Fungsi pengarahan atau biasa juga disebut sebagai fungsi pembinaan, di mana manajemen memiliki hak dan kewajiban untuk melakukan pengarahan kepada tenaga kerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing, memberikan motivasi dan bimbingan, hingga pelatihan khusus bila diperlukan.

Fungsi Pengontrolan (Controlling)

Controlling yang dilakukan manajemen bertujuan agar pembangunan konstruksi benar-benar dilakukan dengan menggunakan sumber daya dan waktu yang efektif dan efisien. Caranya dengan melakukan pengawasan atau melakukan kontrol secara rutin terhadap kegiatan proyek pembangunan.

Pengawasan dilakukan kepada seluruh tenaga kerja dari setiap divisi yang ada disertai dengan evaluasi deviasi (penyimpangan) yang mungkin terjadi selama proyek pembangunan dilakukan. Kegiatan evaluasi ini juga bertujuan untuk melakukan pencegahan dini terhadapan kegagalan yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Fungsi Efisiensi Biaya (Cost Control)

Memiliki hak dan kewajiban dalam mengelola pembiayaan yang terkait dengan pembangunan proyek. Manajemen ini harus ekstra hati-hati dan cermat dalam mengelolanya agar tujuan pemilik proyek dan para kontraktor yang telah disepakati berjalan sesuai rencana.

Fungsi Efisiensi Waktu (Time Control)

Mampu membuat prediksi akan terjadinya kondisi yang mungkin saja terjadi di lapangan. Tujuannya untuk melakukan antisipasi terhadap perubahan-perubahan perencanaan kegiatan proyek yang berdampak pada waktu pelaksanaan proyek pembangunan.

Fungsi Manajemen Kualitas (Quality Control)

Menjadi gerbang akhir untuk mengevaluasi kesesuaian hasil kegiatan proyek pembangunan dengan perencanaan awal.

Baca Juga: Apa Itu Ilmu Teknik Sipil?

Peran Manajemen Konstruksi

(Dropbox.com)

Pada kegiatan proses pembangunan baik itu rumah maupun gedung, manajemen ini memiliki peran penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang memanfaatkan sumber daya biaya dan waktu yang efektif dan efisien.

Adapun 4 peran penting manajemen konstruksi di antaranya.

Agency Construction Management (ACM)

Peran pentingnya adalah sebagai narahubung antara pemilik proyek (perancang proyek) dengan para kontraktor untuk mencapai tujuan yang sudah disepakati. Menjadi penyambung mulut antara tim perancang konstruksi dengan tim pelaksana kontraktor.

Extended Service Construction Manajemen (ESCM)

Peran penting yang kedua ini cukup kompleks dan memiliki tanggung jawab yang tinggi. Di mana manajemen memiliki peran untuk bertindak sesuai permintaan para kontraktor. Tujuannya supaya menghindari konflik yang mungkin terjadi antara pemilik proyek dengan para kontraktor.

Owner Construction Management (OCM)

Sementara itu dari sisi pemilik proyek, manajemen ini memiliki peran untuk bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan proyek pembangunan yang sedang berlangsung sesuai dengan kepentingan dari pemilik proyek.

Guaranteed Maximum Price Construction Management (GMPCM)

Manajer bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor atau subkontraktor. Oleh karena itu, manajemen konstruksi atau manajernya akan bertanggung jawab penuh terhadap pembiayaan yang dibutuhkan, waktu kegiatan pembangunan proyek, hingga kualitas proyek itu sendiri.

Baca Juga:

Featured Image Source: Invest.bandung.go.id


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti & iklankan properti mu di Jual Properti. Bergabunglah bersama Kami di Rekan Pinhome sebagai konsultan. Dapatkan rekomendasi pilihan rumah di Kota Bogor terbaik dari Pinhome!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kamu kemudahan membeli properti. 

Kontributor: Linda

Editor: Febri