Kamus Istilah Properti

Primary Market Adalah

istilah properti

Primary Market Adalah

Primary market adalah cara membeli properti baru langsung dari pengembang di mana menjadi pemilik pertamanya. 

Apa itu Primary Market

Primary market dalam istilah properti Indonesia disebut pasar primer, yaitu sebuah properti “fresh from the oven” yang baru saja dibangun dan dikembangkan. 

Biasanya properti di primary market ini dikembangkan oleh developer menjadi sebuah kawasan baik besar maupun kecil. Properti yang dijual di pasar primary ini dibangun dari tanah kosong atau melalui pembebasan lahan. 

Melalui pasar primer ini, Pins menjadi pemilik pertamanya. Kemudian properti yang sudah dibeli tersebut dapat dihuni, dijadikan tempat usaha, atau sekadar jadi alat investasi. 

Baca Juga:

Keuntungan Beli Properti di Primary Market

(Mashvisor)

1. Promo dan Diskon

Membeli rumah melalui pengembang menjadi sebuah pertimbangan yang menarik baik bagi seorang investor properti maupun sebagai tempat untuk dihuni. 

Alasannya, saat ini banyak pengembang yang memberikan berbagai promo menarik, mulai dari hadiah langsung, diskon, hingga cara pembayaran cicilan yang mudah.

2. Tak Perlu Banyak Renovasi  

Keuntungan lain membeli properti di primary market yaitu Pins tak perlu menyiapkan dana lebih banyak untuk renovasi. 

Sebab, rumah di pasar primary kondisi rumah masih baru sehingga tak perlu banyak melakukan renovasi. Bahkan, Pins bisa tahu spesifikasi bangunan agar bisa memilih yang terbaik.   

3. Memiliki Garansi dan Asuransi

Saat properti selesai dibangun, pengembang akan memberikan garansi. Biasanya, Pins dapat melakukan klaim untuk setiap kerusakan mulai dari 100 hari setelah serah terima kunci.

Tak hanya itu, rumah baru dari pasar primary juga biasanya sudah dilengkapi dengan asuransi rumah dan kebakaran. 

4. Pengajuan Kredit Lebih Mudah

Ketika Pins membeli hunian baru melalui developer maka dipastikan pengajuan kredit akan lebih mudah. Apalagi saat ini banyak pengembang yang telah bekerja dengan pihak perbankan untuk memberikan fasilitas KPR atau KPA. 

Pins hanya perlu menyiapkan dan menyerahkan persyaratan pengajuan KPR atau KPA kepada pihak developer. Nantinya, merekalah yang akan membantu proses pengajuannya ke bank. 

Baca Juga:

5. Fasilitas Lengkap

Kelebihan terakhir yaitu Pins tidak perlu repot mencari lahan, membangun, atau mengawasi proses pembangunan yang biasanya akan memakan waktu sangat lama. 

Kemudian, posisi rumah ada di kawasan yang layak karena dilengkapi dengan berbagai fasilitas publik yang memadai, seperti listrik, jalan raya, air bersih dan fasilitas pendukung lain seperti pusat pertokoan, hingga sport center.

Baca Juga:

Kekurangan Primary Market

Beli properti di pasar primary juga tak luput dari kekurangan. Pengembang umumnya membangun proyek mereka dengan konsep jual lalu bangun alias indent. Artinya, Pins harus membayar terlebih dahulu untuk membangun rumah tersebut.

Proses pembangunan ini bisa berjalan mulai dari 6 bulan hingga 4 tahun. Posisinya Pins tetap harus membayar cicilan selama proses pembangunan tersebut. 

Hal ini akan berisiko terutama jika developer mengalami bangkrut. 

Selain itu, Pins juga belum tahu dengan kondisi lingkungan dan calon tetangga jika beli di pasar primary karena kondisinya yang sangat baru. 

Bahkan, Pins mungkin akan merasakan keramaian di kawasan perumahan dalam beberapa tahun kemudian. 

Baca Juga:

Perbedaan Primary dan Secondary Market

(Alamy)

Selain primary market, ada juga properti sekunder alias secondary market. Properti yang dibeli di secondary market ini adalah properti bekas yang telah berpindah tangan dari pemilik pertama atau primer kepada pihak lainnya.

Kelebihan Properti sekunder memiliki ‘rekam jejak’ terlebih dahulu dan dapat kita perhitungkan berapa potensi investasi pada sebuah kawasan.

Namun di sisi lain, rumah dari pasar sekunder cenderung lebih tua sehingga Pins harus bersedia yang menanggung biaya perbaikan.  

Cara Beli Properti di Primary Market

Tertarik beli properti di primary market, Pins? Berikut ini beberapa tahapan yang harus Pins lakukan untuk membeli hunian di pasar primary:

  • Cari tahu informasi mengenai properti yang ingin dibeli. 
  • Kunjungi kantor pemasaran perumahan tersebut. Bisa juga melalui Pinhome. 
  • Pilih unit lalu bayar Booking Fee sebagai tanda jadi pemesanan rumah. 
  • Serahkan persyaratan KPR dan mendapatkan persetujuan kredit dari bank. Jika beli secara cash, langkah ini bisa dilewati.
  • Setelah pengajuan diterima oleh bank, maka Pins harus menandatangani Perjanjian Jual Beli (PPJB) dengan developer. PPJB ini penting untuk dibaca karena didalamnya termuat klausul mengenai janji developer soal kapan rumah jadi, proses balik nama sertifikat dan lain- lain. 
  • Biasanya setelah 6 bulan sampai dengan maksimal 4 tahun, proses pembangunan selesai dan rumah siap ditempati.
  • Proses pemecahan sertifikat HGB developer yang dilakukan setelah rumah jadi. Pemecahan harus dilakukan terlebih dahulu supaya sertifikat bisa dibalik nama ke pembeli
  • Lakukan Akta Jual Beli (AJB) dengan notaris dan  Balik nama sertifikat HGB developer ke pembeli.
  • Tingkatkan  status menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM)

Itulah informasi penting tentang pasar primer properti yang harus kamu ketagui. Semoga berguna ya, Pins!

Baca Juga:

Featured Image Source: Lawrato


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. Cek pilihan rumah di Kota Jakarta Selatan terbaik dari Pinhome!

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.