Dipublikasikan oleh Nabila Azmi dan Diperbarui oleh Nabila Azmi
Sep 6, 2023
3 menit membaca
Daftar Isi
Jika berencana untuk membangun rumah impian, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Salah satu hal yang sangat penting adalah memahami cara menghitung RAB atau Rencana Anggaran Biaya.
RAB adalah perkiraan biaya keseluruhan yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek pembangunan rumah. Perhitungan ini terus digunakan, terutama ketika membangun rumah baru di Jakarta Selatan, seperti Vasa Jagakarsa. Bagi Pins yang ingin merenovasi atau membangun rumah pun wajib menghitung RAB. Begini cara menghitungnya!
Memahami cara menghitung RAB ternyata penting dalam proses pembangunan rumah. Pasalnya, cara ini bisa membantu menghindari kekurangan dana di tengah jalan yang tentu bisa menghambat kemajuan proyek. Selain itu, RAB membantu memberikan perencanaan proyek yang lebih baik.
Sebelum masuk ke cara menghitung rencana anggara biaya bangunan, kenali apa saja data yang diperlukan untuk perhitungan ini.
Baca juga: Begini Cara Menghitung Biaya Membangun Rumah Per Meter
Pertama-tama, Pins perlu menentukan spesifikasi pekerjaan apa yang akan dilakukan dalam proyek. Apakah kamu akan membangun rumah tinggal, rumah kecil, atau bahkan renovasi rumah? Spesifikasi ini akan menjadi dasar untuk menghitung RAB.
Setelah spesifikasi pekerjaan ditentukan, kamu perlu menghitung volume pekerjaan untuk setiap bagian proyek dan menentukan satuan unitnya. Misalnya, berapa meter persegi dinding yang akan dicat, atau berapa meter kubik beton yang dibutuhkan untuk pondasi bangunan.
Berikutnya, kamu perlu membuat daftar bahan bangunan yang akan digunakan dalam proyek. Ini termasuk semen, bata, kayu, besi, genteng, dan berbagai material lainnya. Pins juga perlu mencantumkan perkiraan harga untuk setiap jenis material.
Biaya tukang bangunan atau tenaga kerja adalah salah satu komponen penting dalam RAB. Kamu perlu menghitung berapa banyak pekerja yang dibutuhkan untuk proyek dan berapa gaji yang harus dibayarkan kepada mereka.
Baca juga: 17 Peralatan Tukang Bangunan yang Wajib Dimiliki Saat Membangun Rumah
Setelah memiliki semua informasi di atas, Pins dapat menghitung harga total untuk setiap bagian pekerjaan dan material. Ini akan memberikan kamu perkiraan biaya keseluruhan proyek dan menjadi cara menghitung RAB yang bisa diandalkan.
Umumnya, perhitungan RAB dapat dihitung dengan mengalikan luas bangunan per meter persegi dengan estimasi harga tanah per meter persegi.
Sebagai contoh, estimasi nilai rumah tinggal sederhana adalah Rp1.500.000/m2. Jika ingin membangun rumah 1 lantai tipe 36 dengan luas 36 meter persegi, biaya yang dibutuhkan adalah 36 x 1.500.000 = Rp.54.000.000.
Namun, perhitungan anggaran biaya tersebut merupakan perkiraan yang belum dapat dijadikan pedoman pembangunan rumah. Itu sebabnya, Pins perlu membuat rincian lebih detail lagi yang berkaitan dengan data perhitungan RAB yang sudah disebutkan di atas.
Salah satu cara umum untuk menghitung RAB adalah dengan menggunakan sistem meter persegi. Dalam metode ini, kamu akan menghitung jumlah meter persegi setiap bagian pekerjaan (seperti dinding, lantai, atau atap) dan mengalikannya dengan harga satuan meter persegi yang telah Pins tentukan.
Contoh
Pins membangun rumah sederhana berukuran 6×6 meter. Sementara itu, estimasi biaya pembangunan per meter persgi adalah Rp2.500.000. Artinya, cara menghitung RAB rumah Pins adalah Rp2.500.000 x 36 m2 = Rp90.000.000
Baca juga: Ini Daftar Biaya Membangun Rumah 2 Lantai yang Patut Diketahui
Metode lain yang umum digunakan adalah metode analisa harga satuan. Dalam metode ini, kamu akan membuat daftar harga satuan untuk setiap pekerjaan dan material, dan kemudian mengalikannya dengan volume atau jumlah yang dibutuhkan.
Contoh
Pins bisa mengambil contoh pekerjaan plesteran pada sebuah sisi kamar tidur dengan ukuran 3 m x 3 m. Dalam contoh ini, perbandingan campuran bahan untuk plesteran adalah 1 bagian semen portland untuk 4 bagian pasir pasang, dengan ketebalan plesteran sekitar 1,5 cm.
Pertama, Pins akan menghitung kebutuhan material bangunan. Misalnya, 1 meter persegi pekerjaan plesteran dinding tebal 1,5 cm membutuhkan sekitar 0,2170 zak semen dengan harga Rp55.000,00 per zak dan 0,02830 pasir pasang dengan harga Rp200.000,00 per meter kubik. Jadi, total harga bahan adalah Rp17.595,00.
Selanjutnya, kamu perlu menghitung kebutuhan tenaga kerja. Dalam contoh ini, misalnya, 1 meter persegi pekerjaan plesteran memerlukan 0,0200 kepala tukang dengan upah Rp60.000,00, 0,200 tukang dengan upah Rp50.000,00, dan 0,250 pekerja dengan upah Rp45.000,00. Artinya, total upah tenaga adalah Rp22.450,00.
Dengan menjumlahkan kebutuhan bahan dan tenaga kerja, kamu mendapatkan biaya pekerjaan plesteran per meter persegi, yaitu Rp. 40.045,00.
Untuk menghitung total anggaran biaya, Pins harus memperkirakan volume pekerjaan plesteran yang akan dilaksanakan. Dalam contoh ini, ruang tidur dengan ukuran 3m x 3m akan memiliki volume pekerjaan plesteran sekitar 9 meter persegi.
Jadi, rencana anggaran biaya keseluruhan adalah Rp360.405,00.
Harap diingat bahwa harga-harga yang digunakan dalam ilustrasi ini hanya sebagai perhitungan kasar. Harga material dan upah tenaga dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan kondisi di lapangan. Oleh karena itu, disarankan untuk menyesuaikan cara menghitung RAB dengan harga-harga aktual yang berlaku di wilayah dan toko bangunan terdekat.
Baca juga: Anggaran Biaya Pasang Listrik Rumah yang Harus Disiapkan
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.