Kamus Istilah Properti

Usuk

istilah properti

Usuk

Usuk adalah bagian dalam bangunan berupa kayu panjang atau bambu, yang berfungsi sebagai penguat konstruksi atap atau untuk membuat tatakan reng

Apa Itu Usuk?

usuk
(Kapling 147)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), usuk adalah kayu panjang atau bambu yang dipasang sebagai tulang rusuk atap rumah, membujur dari atas (bubungan) ke bagian tepi atap rusuk-rusuk. 

Dalam istilah konstruksi, ini dikenal juga dengan nama kayu kaso atau kasau. Usuk dipasang memakai paku dengan jarak antara 40-50 cm antara satu dengan lainnya. 

Lalu, dalam kondisi tertentu terkadang pemasangan usuk harus dibor terlebih dahulu sebelum dipaku. Hal ini bertujuan untuk menghindari pecah pada ujung-ujung kayu kaso tersebut.

Pins bisa menemukan usuk dalam berbagai variasi ukuran, tetapi yang paling banyak yaitu 4 x 6 cm dan 5 x 7 cm.  

Baca Juga:

Fungsi Kayu Usuk

usuk
(Pengawet Kayu)

Fungsi utamanya adalah untuk menerima beban dari penutup atap dan reng yang diteruskan ke gording. Bentuk kayu kasau ini memanjang, mulai dari balok dinding sampai keluar bagian dinding. 

Tujuannya membentuk overstek atau teritisan supaya bisa sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Dengan ini, maka beban dari penutup atap dan reng dapat diterima dan diteruskan ke gording.  

Biasanya, kayu ini dipakai ketika ingin membuat plafon dan bekisting untuk proses pengecoran. Selain itu, komponen bangunan ini juga berfungsi sebagai penguat konstruksi atap maupun dipakai untuk membuat tatakan reng.

Jenis Kayu Usuk

(Arafuru)

Ada beberapa jenis kayu usuk yang bisa Pins temukan, berikut ini di antaranya:

Kayu Jati

Jenis kayu jati memiliki tingkat kekerasan dan kekuatan terbaik di antara jenis kayu lainnya. Tetapi harga kayu jati yang mahal, membuat kayu satu ini jarang digunakan sebagai kasau. 

Pasalnya, untuk kayu jati ukuran 4×6 dijual dengan harga jutaan rupiah. Umumnya, rumah atau bangunan mewah tetap memakai kayu jati sebagai kasau mengingat kualitas terbaik yang dimilikinya.  

Kayu Mahoni 

Kayu mahoni merupakan jenis kayu yang paling sering dijadikan bahan membuat usuk. Dengan harga yang tidak semahal jati, Pins bisa mendapatkan kualitas yang sangat bagus karena memiliki tingkat kekerasan yang terbilang kuat. 

Tekstur mahoni juga unik dan sangat cocok untuk dijadikan usuk. Untuk harga kayu mahoni standar 5×7 cm dipatok Rp30 ribuan saja. Semakin besar ukurannya, maka harganya akan lebih mahal.

Kayu Sengon

Kayu sengon memang sudah sejak lama dikenal sebagai bahan bangunan untuk berbagai keperluan. Teksturnya lunak sehingga sering dianggap  mudah patah. Kenyataannya, usia kayu senggon yang tua memiliki kualitas dan kekuatan yang bagus.

Jadi, jika digunakan untuk material bangunan, termasuk usuk, maka akan lebih awet. Harganya juga murah, Pins bisa membelinya seharga Rp20 ribuan saja untuk ukuran 5×7.

Kayu Usuk Kelapa 

Jenis kayu berikutnya memiliki banyak kegunaan. Selain untuk bahan usuk, Pins juga banyak menemukan kayu kelapa untuk bahan kerajinan dan furniture.

Kualitas dan kekokohan kayu ini tak perlu diragukan lagi. Apalagi di Indonesia, varian kayu sangat mudah ditemukan dengan harga yang bervariasi. Umumnya, 1 meter kubik kayu kelapa dibanderol Rp3 jutaan.

Kayu Usuk Kruing

Kayu kruing juga cocok untuk bahan usuk. Bagi Pins yang berdomisili di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera, maka kayu ini sangatlah mudah ditemukan.

Karakteristik kayu ini sangat kokoh dan kuat sehingga bisa digunakan untuk konstruksi menengah sampai berat. Pins bisa membelinya dalam bentuk batangan atau per meter. Kisaran harganya mulai dari Rp800 ribuan.  

Kayu Bengkirai

Kayu satu ini dikenal di dunia sebagai material konstruksi yang memiliki kualitas yang baik. Banyak orang menjadikannya sebagai bahan untuk membuat eksterior taman dan landscape.

Kualitasnya memang terjamin bahkan berhasil diekspor di berbagai negara di dunia. Sayangnya, untuk dijadikan sebagai usuk harga kayu ini dijual cukup mahal mencapai Rp9 jutaan per satu meter kubiknya. 

Perbedaan Usuk dengan Gording dan Reng

(Courtina)

Dalam konstruksi bangunan, usuk atau kasau sering disamakan dengan gording dan reng. Ketiganya memang menjadi bagian penting dalam struktur atap sehingga dapat terbentuk rangka atap yang kuat. 

Tetapi sebenarnya, ketiganya memiliki perbedaan. Yuk, simak informasinya berikut ini.

Gording

Di dalam struktur atap, gording diletakan di atas kuda-kuda dengan fungsi untuk menopang dan menahan beban atap, baik itu beban mati, beban hidup, dan beban angin.

Biasanya, gording terbuat dari baja ringan yang sudah dihubungkan dengan trekstang. Tujuannya untuk memperkuat dan mencegah dari terjadinya pergerakan. 

Sebagai informasi trekstang adalah batang besi polos di mana kedua ujungnya memiliki ulir dan baut. Fungsinya sebagai pengatur jarak antar gording.  

Selain itu, gording juga berfungsi sebagai tempat ikatan. Maka dari itulah, posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia.

Reng

Sementara ring berfungsi sebagai tempat mengaitkan dan menahan penutup atap atau lembaran atap, misalnya genteng.

Selain itu, reng juga bertugas untuk mengatur jarak tiap genteng. Berkat adanya reng, maka pemasangan genteng akan lebih rapi dan lebih mengikat. Biasanya reng terbuat dari baja dilapisi dengan Alumunium Zinc.

Itulah informasi mengenai mengenai usuk atau kayu kasau. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Pins!

Baca juga:

Editor: Syahya Rembulan


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.