Kamus Istilah Properti

Beton Bertulang

istilah properti

Beton Bertulang

Beton bertulang adalah material komposit gabungan dari beton yang tahan terhadap kompresi dan besi atau baja yang tahan terhadap tegangan.

Apa Itu Beton Bertulang?

(Indo Precast)

Beton bertulang atau disebut juga reinforced concrete adalah komposit serbaguna dan salah satu material yang paling banyak digunakan dalam konstruksi modern.

Secara sederhana, pengertian beton bertulang adalah material komposit gabungan dari beton yang tahan terhadap kompresi dan besi atau baja yang tahan terhadap tegangan. 

Sementara itu, Wikipedia mendefinisikan beton bertulang juga disebut beton semen bertulang atau adalah material komposit di mana kekuatan dan daktilitas beton yang relatif rendah diimbangi dengan dimasukkannya tulangan yang memiliki kekuatan atau daktilitas yang lebih tinggi.

Umumnya, tulangan terbuat dari baja yang ditanam di dalam beton sebelum beton tersebut dipasang. Tujuannya pemasangan tulangan ini tak lain untuk menahan tegangan pada daerah tertentu yang dapat membuat keretakan dan ketidakstabilan struktural.

Seperti yang diketahui, beton adalah bahan yang relatif rapuh yang kuat di bawah kompresi tetapi kurang kuat dalam gaya tarik. Beton polos tanpa tulangan tidak cocok untuk banyak struktur karena relatif buruk dalam menahan tegangan yang disebabkan oleh getaran, beban angin, dan sebagainya.

Untuk meningkatkan kekuatan keseluruhannya, maka Pins bisa menambahkan batang baja, kawat, jaring atau kabel yang ditanam di beton sebelum dipasang.  

Beton bertulang dapat berupa beton pracetak atau cor di tempat. Penggunannya bisa untuk berbagai aplikasi seperti konstruksi pelat, dinding, balok, kolom, pondasi, dan rangka.  

Perencanaannya disesuaikan dengan asumsi bahwa batang-batang baja yang ditanamkan di dalam beton dapat memberikan kekuatan tarik yang diperlukan.

Dibandingkan beton biasa,  reinforced concrete  lebih tahan terhadap goncangan dan getaran serta mampu membentuk struktur yang panjang dan tipis dengan luas penampang yang jauh lebih kecil untuk menopang beban yang setara.     

Baca Juga:

Struktur Beton Bertulang

struktur beton bertulang
(Quora)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, proses pemasangan struktur beton bertulang ini dibagi menjadi dua, yaitu precast (pracetak) dan dicor di tempat.

Ketika pemasangan struktur gedung yang digunakan merupakan metode pengecoran, maka struktur gedung beton bertulang ini bersifat monolit yang dapat berguna dalam menahan beban gempa.

Untuk membuat bangunan, reinforced concrete terdiri dari beberapa struktur, diantaranya:

Kolom Beton

Kolom adalah bagian dari elemen atau komponen struktur suatu bangunan gedung yang berfungsi sebagai penyalur beban. Komponen ini berasal dari beban di atas pelat, berat sendiri pelat, dan balok yang nantinya disalurkan ke pondasi.

Biasanya, kolom berbentuk bujur sangkar, persegi panjang atau bulat. Letak penulangan dapat dibentuk dengan mengelilingi tiap sisi (simetri).

Plat Beton

Struktur plat beton dibuat untuk kebutuhan pembuatan bidang permukaan yang arahnya horizontal, seperti atap dan lantai.

Letak plat ditumpu oleh dinding, balok dan kolom atau bisa juga diletakan langsung di tanah. Hal ini membuat beban pada struktur plat bekerja secara tegak lurus lalu disalurkan ke dinding, balok, kolom, atau tanah. 

Jika dibandingkan dengan panjang dan lebarnya, ketebalan bidang untuk plat sangatlah kecil. Pins bisa memilih dua kategori plat berdasarkan perbandingan panjang yaotu bentang panjang (lx) terhadap bentang pendek (ly).

Baca Juga: Beton Prategang

Balok Beton

Fungsi balok beton bertulang adalah menyalurkan beban dari plat ke kolom. Kemudian oleh kolom disalurkan ke pondasi.

Biasanya, balok beton bertulang dicor secara monolit dengan pelat di mana secara struktural ditulangi tunggal atau ganda. Balok memiliki penampang persegi berbentuk huruf T, dan L.

Terdapat beberapa jenis penguatan pada balok beton antara lain:

  • Balok bertulang tunggal
  • Bertulang ganda
  • Kurang bertulang
  • Bertulang lebih
  • Bertulang seimbang

Tulangan Beton

Struktur yang sangat penting pada pemasangan beton bertulang adalah tulangan. Tulangan ini bisa berupa baja berulir maupun baja polos. Pada tulangan diharuskan memiliki kekuatan yang tinggi dan elastis sehingga dapat menyatu dengan beton.

Selain itu, tulangan juga harus tahan panas dan tahan korosi serta memiliki tekanan yang berkelanjutan.

Baca Juga:

Kelebihan Beton Bertulang

beton bertulang
(iStock)

Berikut ini beberapa kelebihan beton bertulangan dibandingkan material konstruksi lainnya:

Kekuatan Tekan yang Tinggi

Walaupun konstruksi beton memiliki kelemahan terhadap beban tarik, tetapi kekuatan tekan yang dimiliki beton bertulang cenderung lebih tinggi, lho, Pins. 

Apalagi ditambah kehadiran tulangan baja yang akan menanggulangi masalah pada kekuatan tarik. Hal ini menjadikan konstruksi beton bertulang lebih kokoh dan cenderung memiliki kekuatan yang lebih baik. 

Tahan Terhadap Air dan Api

Beton bertulang memiliki ketahanan terhadap api dan air. Alhasil, sekalipun terpapar air, material ini tidak akan berkarat. Bahkan, ketika terjadi banjir, material beton yang padat mampu melindungi tulangan pada beton bertulang.

Begitu juga jika terjadi kebakaran beton bertulang yang hanya akan mengalami kerusakan pada permukaanya saja. 

Biaya Relatif Terjangkau

Konstruksi beton bertulang umumnya dibuat dari material lokal yang mudah ditemukan di Indonesia, seprti air, pasir, dan kerikil. Pins tidak perlu mengeluarkan banyak uang karena materialnya memang relatif murah.

Dari sisi instalasi konstruksinya pun lebih mudah sehingga tidak memerlukan tenaga profesional. Jadi, upah pekerja pun tidak terlalu mahal. 

Perawatan yang Praktis

Kelebihan lain dari reinforced concrete yaitu dari sisi perawatannya yang praktis, mudah, juga murah. 

Tak heran, kalau material ini termasuk konstruksi yang paling banyak digunakan pada rumah modern yang mengutamakan kepraktisan selama proses perawatannya.

Baca Juga:

Bertahan dalam Jangka Waktu yang Lama

Durabilitas beton bertulang dikenal sangat tinggi. Jika dibandingkan material lainnya, kontruksi ini memang terkenal awet dan tahan lama. Biasanya, struktur beton bertulang bisa digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama. 

Selain itu, kandungan kimia yang terkandung pada semen di beton justru cenderung akan semakin membatu yang artinya lebih kuat seiring bertambahnya usia pemakaiannya. 

Fleksibel dalam Hal Desain

Terakhir, dari sisi estetikanya, reinforced concrete juga cenderung fleksibel karena memungkinkan untuk dirancang sesuai dengan estetika desain yang diinginkan.

Pins juga bisa mengolah beton bertulang untuk fasad rumah atau bangunan sesuai konsep estetika yang diinginkan.

Kekurangan Beton Bertulang

Kekurangan Beton Bertulang
(Ready Mix)

Walaupun keunggulannya banyak, tetapi ada beberapa kekurangan reinforced concrete yang harus Pins pertimbangkan. Berikut ini diantaranya:

  • Bobot yang berat.
  • Ukuran relatif besar sehingga memerlukan ruang instalasi yang luas.
  • Pins akan membutuhkan penahan ketika proses pengeringan.
  • Selama proses pengerjaan, akan membutuhkan cetakan dan tiang acuan.
  • Jika pengadukan tidak sempurna maka kualitasnya akan berkurang.
  • Waktu pengerjaan cenderung lebih lama.

Apapun material yang digunakan, maka diperlukan ketelitian dan kehati-hatian untuk meminimalisir terjadinya kesalahan. Jadi, sebaiknya Pins membuat beton bertulang pada orang yang berpengalaman sebelumnya, ya! 

Baca Juga:

Featured Image Source: Solusikonstruksi


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. Cek pilihan rumah di Kota Jakarta Selatan terbaik dari Pinhome sekarang!

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.