Dipublikasikan oleh dan Diperbarui oleh Putra
Okt 31, 2023
5 menit membaca
Daftar Isi
Dalam dunia properti, ada 2 jenis properti yang bisa Anda jajaki; yaitu property primary dan properti secondary. Apakah maksud dari masing-masing jenis properti tersebut dan apa perbedaan properti primary dan properti secondary? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini!
Memutuskan untuk membeli rumah atau properti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Calon pembeli harus benar-benar cocok dengan properti yang sedang diincar sebelum akhirnya memutuskan untuk membelinya. Di samping itu, aset properti juga bisa dijual kembali dengan harga yang mungkin lebih tinggi dibandingkan pada saat membeli. Inilah mengapa membeli properti sering dianggap sebagai investasi, ketimbang transaksi jual beli.
Ada 2 jenis properti yang umum dijualbelikan di masyarakat, yaitu property primary dan properti secondary. Properti primary mengacu kepada rumah-rumah atau bangunan yang baru dan belum pernah ditempati/dimiliki sebelumnya; sedangkan properti secondary adalah bangunan-bangunan atau rumah seken/bekas yang dijual kembali.
Keduanya memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri. Sebagai agen properti, Anda sebaiknya memiliki fleksibilitas untuk berada di kedua jenis properti ini agar prospek Anda lebih banyak. Jika punya properti dan hendak menjualnya, Pins bisa loh pasang iklan jual rumah di Pinhome!
Kamu bahkan bisa cek dulu harga estimasi rumah di Cipayung. Kamu juga bisa cek estimasi harga rumah bekas di Bekasi yang ada daerah lainnya menggunakan fitur PinValue di aplikasi Pinhome.
Baca juga:
Sebagai aset yang baru selesai dibangun dan belum ditempati atau dimiliki sebelumnya, properti primary tentu lebih kelihatan “segar” dan modern. Namun, ada beberapa keuntungan dan kekurangan properti primary yang wajib diketahui oleh agen.
Karena baru selesai dibangun, properti primary hampir selalu dalam kondisi prima. Desainnya pun kebanyakan menerapkan tren terkini, sehingga lebih menarik di mata calon pembeli. Selain itu, calon pembeli juga tidak perlu pusing memikirkan renovasi atau perbaikan.
Karena bangunan baru, maka kebanyakan calon penghuni akan langsung membeli dari pengembang/developer. Harga yang ditawarkan pun dipatok sama untuk bangunan yang setipe. Biasanya, developer juga memberikan bonus-bonus berupa promo pembayaran, furniture set, dan sebagainya.
Proyek properti primary biasanya dibangun di atas lahan baru dengan lingkungan yang masih berkembang. Para calon pembeli memiliki lebih banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Walaupun lebih fresh dan baru, ternyata pasar properti primary memiliki tantangannya tersendiri. Kekurangan properti primary antara lain:
Properti primary biasanya dijual sebelum bangunan tersebut jadi; bahkan ada yang dijual sebelum peletakan batu pertama. Para pembeli properti primary harus rela menunggu 2-3 tahun sampai akhirnya dapat menikmati rumah yang mereka beli.
Kebanyakan properti primary dibangun berdasarkan 1 hingga 3 desain generik yang akan diaplikasikan ke seluruh rumah di proyek tersebut, sehingga calon pembeli tidak bebas mengatur sendiri tatanan rumah sesuai kebutuhan. Ada beberapa developer yang menawarkan jasa modifikasi layout, namun biasanya terbatas dan akan memakan biaya tambahan.
Karena berlokasi di lingkungan baru dan masih sedang berkembang, maka tidak jarang properti primary belum memiliki akses sebebas rumah yang berada di lingkungan yang sudah “jadi”. Penghuni properti primary masih harus menunggu sedikit lebih lama agar dekat dengan fasilitas umum, seperti rumah sakit, sekolah, jalan tol, pertokoan, dan sebagainya.
Baca juga:
Properti secondary merupakan rumah atau bangunan yang sudah pernah dimiliki atau bahkan ditinggali oleh orang lain dan dijual kembali kepada orang lain. Sama seperti properti primary, properti secondary atau rumah seken juga memiliki keuntungan dan kekurangan yang unik. Berikut adalah beberapa keuntungan properti secondary:
Seperti dijelaskan di atas, properti secondary sudah pernah ditinggali sebelumnya oleh orang lain sebelum akhirnya dijual bebas ke masyarakat. Ini berarti rumah atau properti tersebut bisa saja langsung ditinggali begitu proses pembayaran selesai. Bahkan, tidak jarang pemilik properti merenovasi rumah mereka, mengganti beberapa perabot, dan memastikan bangunannya layak huni sebelum memasang iklan atau menghubungi agen properti untuk membantu penjualan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai jual properti tersebut.
Karena berada di lingkungan yang sudah menjadi hunian orang banyak, properti secondary biasanya memiliki lokasi yang lebih strategis daripada properti primary. Fasilitas publik, seperti sekolah, pertokoan, dan infrastruktur pendukung lainnya sudah berjalan dengan lancar dan pemilik baru dapat langsung menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut.
Transaksi properti secondary bukan lagi terjadi antara calon pembeli dengan developer; melainkan antara calon pembeli dengan pemilik properti. Walaupun memang pemilik lama akan mematok harga dengan menghitung keuntungan, calon pembeli memiliki kebebasan untuk membuat penawaran baru dengan harga yang lebih rendah. Asal harga masih masuk akal dan negosiasi berjalan lancar, calon pembeli bisa mendapatkan rumah dengan harga yang lebih terjangkau.
Membeli properti secondary memang lebih menguntungkan jika diamati dari sisi kesiapan rumah. Namun, bukan berarti tidak ada tantangan tersendiri dalam menjual properti secondary. Kekurangan properti secondary adalah:
Walaupun ada beberapa pemilik properti yang “mendandani” rumahnya menjadi lebih cantik dan layak huni sebelum dijual, ada beberapa juga yang enggan melakukan tersebut. Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari tidak punya waktu hingga tidak memiliki biaya renovasi. Calon pembeli properti secondary sebaiknya menyiapkan biaya tambahan untuk mengantisipasi renovasi dan perbaikan sebelum pindah rumah.
Walaupun kita, selaku agen properti, akan selalu berusaha memenuhi keinginan calon pembeli dan mencari rumah yang benar-benar cocok, mencari properti yang “jodoh” bisa jadi pekerjaan yang melelahkan.
Dalam transaksi properti secondary, ada proses lanjutan setelah akad kredit; yaitu pengurusan dokumen. Beberapa surat penting, seperti balik nama, pengurusan kwitansi dan PBB, dan sertifikat hak milik. Calon pembeli juga harus memperhitungkan biaya pengurusan dokumen tersebut.
Jadi, itulah dia beberapa pembahasan tentang perbedaan dari properti primary dan properti secondary dari sudut keuntungan dan kekuarangannya.
Baca juga:
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Avoria Estate dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© www.pinhome.id