Kamus Istilah Properti

Kebijakan Moneter

istilah properti

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menunjang aktivitas ekonomi yang terkait dengan jumlah peredaran uang dan inflasi untuk memelihara stabilitas ekonomi negara. 

Apa Itu Kebijakan Moneter?

kebijakan moneter
(Shutterstock)

Menurut Bank indonesia (BI), kebijakan moneter (monetary policy) adalah peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter untuk mengontrol uang beredar, inflasi, dan untuk memelihara stabilitas ekonomi suatu negara; hal ini dapat dicapai dengan berbagai cara, seperti perubahan suku bunga, operasi pasar terbuka serta rasio amandemen cadangan aset dan simpanan tertentu. 

Tak hanya itu saja, kebijakan moneter lebih luas juga mengacu pada keputusan pemerintah yang dilakukan untuk mendukung aktivitas ekonomi. Caranya bisa melalui berbagai hal, terutama yang kaitannya dengan penetapan jumlah peredaran uang dan inflasi.

Harapan dari ditetapkannya kebijakan moneter adalah demi menjaga ketersediaan uang suatu negara tetap stabil. Sebab, hal ini dapat mempengaruhi berbagai aktivitas ekonomi, mulai dari suku bunga bank, inflasi, dan lain-lainnya.

Pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan moneter di Indonesia adalah Bank Indonesia sebagai bank sentral sebagaimana Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 mengenai Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

Baca Juga:

Tujuan Kebijakan Moneter

(Shutterstock)

Mengenai tujuan kebijakan moneter dalam memelihara kestabilan nilai Rupiah tercantum dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang sebagaimana diubah melalui UU No. 3 Tahun 2004 dan UU No. 6 Tahun 2009 pada pasal 7. 

Berikut ini penjelasan terkait tujuan kebijakan moneter: 

Menjaga Kestabilan Rupiah 

Kestabilan Rupiah dalam hal ditetapkannya kebijakan moneter sendiri mempunyai dua dimensi. Yang pertama terkait dengan stabilnya nilai Rupiah, yaitu kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa di masyarakat. Hal ini dapat tercermin dari perkembangan laju inflasi saat itu.

Lalu dimensi kedua terkait dengan kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain. Dalam hal nilai tukar rupiah ini, Indonesia menganut free floating alias sistem nilai tukar mengambang. Untuk itulah, Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral dapat mengatur nilai tukar antara mata uang domestik dan asing dengan mengeluarkan kebijakan moneter. Seperti dengan meningkatkan jumlah uang beredar dengan cara mencetaknya dalam jumlah yang lebih banyak.

Inflasi

Tujuannya berikutnya untuk menargetkan tingkat inflasi negara. Pasalnya, ketika tingkat inflasi suatu negara rendah, maka berarti perekononiman negara tersebut sedang dalam kondisi sehat.

Hal yang sama berlaku sebaliknya, ketika inflasi sudah sangat tinggi, maka perekonominan negara tersebut juga sedang tidak sehat. Maka dari itulah, kebijakan moneter diharapkan dapat mengatasi masalah inflasi yang tinggi.

Kesempatan Kerja

Jika produksi meningkat, kesempatan kerja ikut meningkatan. Hal ini biasanya dibarengi dengan perbaikan nasib karyawan yang bisa dilihat dari gaji hingga fasilitas keselamatan kerja. 

Kedua poin tersebut mempengaruhi taraf hidup karyawan sehingga tujuan kemakmuran masyarakat bisa tercapai. 

Meningkatkan Neraca Perdagangan

Tujuan terakhir terkait dengan peningkatan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya. 

Jika hal ini sudah terwujud maka persaingan produk dalam negeri akan bersaing dan pastinya akan mempunyai kualitas sehingga dapat di ekspor ke luar negeri.

Baca juga: Apa Itu Bank Sentral?

Jenis Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter yang dapat diambil sebagai langkah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar. 

Ada dua jenis kebijakan yaitu ekspansif dan kontraktif. Yuk, simak penjelasannya, Pins!

Kebijakan Moneter Ekspansif

Kebijakan Moneter Ekspansif, atau dikenal juga dengan easy money policy (kebijakan uang longgar). Makna dari kebijakan ini yaitu dengan mengatur jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. 

Dengan dilakukannya kebijakan moneter ekspansif, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat, tetapi diiringi dengan risiko inflasi akan semakin tinggi. Meski begitu, jika kebijakan ini diterapkan maka tingkat pengangguran berkurang karena akan merangsang aktivitas bisnis dan juga kegiatan belanja konsumen.

Beberapa contoh langkah-langkah kebijakan moneter ekspansif adalah:

  • Menurunkan suku bunga
  • Melakukan pembelian sekuritas pemerintah oleh bank sentral
  • Menurunkan persyaratan cadangan untuk bank.
  • Menambah jumlah uang beredar dengan mengeluarkan lebih banyak uang cetak.

 Kebijakan Moneter Kontraktif

Selanjutnya jenis kebijakan yang dilakukan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kondisi ini dilakukan ketika perekonomian suatu negara tengah mengalami inflasi. Untuk itulah, istilah kebijakan moneter kontraktif juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).

Untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menurunkan tingkat inflasi, kebijakan moneter kontraktif dilakukan dengan cara:

  • Meningkatkan suku bunga untuk membatasi aktivitas ekonomi sehingga aliran uang berkurang
  • Menjual obligasi pemerintah
  • Pembelian surat berharga di pasar modal
  • Melelang sertifikat BI
  • Meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank

Jika keadaan ekonomi sudah sesuai dengan ekspektasi, maka BI dapat kembali menurunkan suku bunganya lagi.

Instrumen Kebijakan Moneter

(Shutterstock)

Sebagai cara untuk mengontrol peredaran uang dan pertumbuhan ekonomi, maka terdapat instrumen kebijakan moneter agar tujuan ini dapat tercapai. Berhasil atau tidaknya dengan memperhatikan inflasi dan tingkat pengangguran.

Adapun instrumen yang menjadi dasar pertimbangan penetapan kebijakan moneter, diantaranya adalah sebagai berikut.

Baca juga: Akad

Penetapan Suku Bunga Acuan

Supaya tujuan kebijakan moneter dapat tercapai, BI memiliki wewenang dalam mengendalikan peredaran uang melalui suku bunga. Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia akan menetapkan suku bunga yang akan menjadi acuan bank umum di seluruh Indonesia ketika menjalankan aktivitasnya. 

Dengan melihat hal inilah, maka penetapan suku bunga menjadi instrumen kebijakan moneter yang pertama.

Kebijakan Diskonto (Discount Rate)

Sesuai namanya, kebijakan diskonto dilakukan dengan mengukur melalui tingkat suku bunga bank. Hal ini bisa dilihat dengan melihat apakah bank umum meminjamkan dana kepada bank Indonesia selaku bank sentral sehingga peredaran jumlah uang terjadi secara teratur.

Nah, ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka BI akan menurunkan suku bunga pinjaman. Namun saat peredaran uang harus dikurangi, maka saat suku bunga pun harus dinaikan.

Operasi Pasar Terbuka

Pemerintah memiliki wewenang untuk mengontrol peredaran uang melalui penjualan atau pembelian surat-surat berharga milik pemerintah. Terkait hal ini, maka yang dijadikan instrumen kebijakan moneter adalah operasi terbuka.

Untuk mengetahuinya, ketika BI ingin mengurangi peredaran uang, maka pemerintah pun bisa menjual surat berharga. Pun ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka pemerintah dapat melakukan pembelian surat berharga.

Kebijakan Rasio Cadangan Wajib

Rasio cadangan wajib adalah instrumen kebijakan moneter selanjutnya. Ketika cadangan kas uang bank akan dikurangi, maka uang pun dapat diedarkan kepada masyarakat melalui pinjaman. 

Namun, apabila cadangan kas uang bank mesti ditambah, uang yang beredar di masyarakat pun dapat ditarik melalui peningkatan suku bunga tabungan.

Imbauan Moral

Imbauan moral merupakan cara Bank Indonesia selaku bank sentral, akan menghimbau seluruh bank umum untuk menjalankan kebijakan penurunan maupun peningkatan suku bunga pinjaman sesuai arahannya.

Jadi, saat kebijakan ditetapkan, BI akan memanfaatkan seluruh channel yang dimilikinya untuk melakukan pengimbuan.

Contoh Kebijakan Moneter

(joburg.org)

Menetapkan Cash Ratio

Kebijakan moneter berperan serta dalam mengatur presentase dana cadangan minimum bank berdasarkan jumlah uang yang telah keluar dari bank atau teredar sehingga pemerintah perlu menetapkan rasio presentase dana cadangan minimun untuk menghindari peredaran uang berlebihan agar tidak terjadi inflansi.

Suku Bunga Kredit

Peran serta kebijakan moneter dalam penetapan suku bunga bank adalah agar ekonomi di Indonesia dapat terus stabil karena jika bank yang memberikan kredit kepada masyarakat tidak sesuai kebijakan maka perekonomian negara dapat terguncang.

Suku Bunga Deposito

Peranan kebijakan moneter disini hampir sama dengan pada suku bunga kredit dimana jika pemerintah ingin peredaran uangnya bertambah maka suku bunga deposito juga ikut dinaikkan begitupun sebaliknya jika pemerintah ingin peredaran uangnya berkurang maka suku bunga deposito juga ikut diturunkan.

Mengendalikan Uang Dengan Menjual atau Membeli Surat Berharga

Kebijakan moneter ini disebut juga operasi pasar terbuka dimana jika negara ingin menambah jumlah peredaran uang maka pemerintah akan membeli surat berharga negara

Sehingga aset negara akan bertambah dan penambahan jumlah peredaran uang juga dapat dinaikkan namun jika negara ingin mengurangi jumlah peredaran uang maka pemerintah akan menjual surat berharga negara kepada masyarakat.

Memainkan Tingkat Bunga Bank Sentral Pada Bank Umum

Memberi fasilitas diskonto menjadi salah satu peran kebijakan moneter yang bertugas memainkan peredaran uang dengan menaikkan suku bunga bank sentral kepada bank umum yang tidak jarang kekurangan dana

sehingga meminjam uang kepada bank sentral, dengan hal ini jumlah uang akan bertambah sehingga kemungkinan inflasi pun dapat dihindari.

Memainkan Jumlah Cadangan Perbankan

Kebijakan moneter ini menjadi rasio cadangan wajib yang tugasnya juga memainkan uang namun melalui jumlah cadangan perbankan yang harus disimpan oleh pemerintah

sehingga jika negara menginginkan penambahan uang pemerintah harus menurunkan rasio cadangan wajib dan juga sebaliknya jika negara menginginkan pengurangan uang pemerintah harus menaikkan rasio cadangan wajib sehingga perekonomian negara akan tetap stabil.

Imbauan Moral Kepada Pelaku Ekonomi

Menghimbau para pelaku ekonomi khususnya bank juga menjadi salah satu tugas kebijakan moneter untuk berhati-hati saat memberikan kredit agar peredaran uang tidak meningkat, kemudian untuk bang umun dihimbau agar meminjam lebih banyak ke bank sentral.

Nilai Tukar Uang

Nilai tukar uang berpengaruh besar kepada naiknya harga sehingga kebijakan moneter berperan untuk mengawasi nilai tukar untuk mengurangi volatilitas agar tidak terjadi peredaran uang berlebihan.

Mengatur Persediaan Uang dan Barang

Kebijakan moneter memiliki peran penting terdahap kestabilan perekonomian negara sehingga jika pemerintah ingin peredaran uang bertambah maka juga harus meningkatkan kesediaan barang dan sebaliknya jika pemerintah ingin peredaran uang berkurang maka juga harus menurunkan kesediaan barang.

Baca juga : Teori Pertumbuhan Ekonomi

Itulah informasi mengenai kebijakan moneter yang dapat disampaikan. Dalam praktiknya, banyak sekali aturan yang terselenggara akibat dari kebijakan moneter di Indonesia. 

Mulai dari kredit langsung kepada berbagai sektor atau proyek yang memerlukan dana secara mendesak, fasilitas overdraft atau bantuan yang diberikan berupa pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi, penerbitan Surat Utang Negara, hingga program intervensi rupiah  dengan cara proses pinjam meminjam dana secara langsung di Pasar Uang Antar Bank dalam periode 7 hari.  

Semoga informasi ini bermanfaat, ya!


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.