Kamus Istilah Properti

Jenis Pembayaran

istilah properti

Jenis Pembayaran

Jenis pembayaran adalah beragam cara atau metode yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas barang atau jasa. Metode pembayaran ini dapat bervariasi dari uang tunai hingga pembayaran elektronik yang menggunakan teknologi modern.

Di zaman modern ini, metode pembayaran telah mengalami perubahan yang signifikan. Dulu, transaksi dilakukan dengan uang tunai, namun kini berbagai jenis pembayaran elektronik telah mengambil alih.

Artikel ini akan membahas pengertian dan jenis-jenis pembayaran, mulai dari yang tradisional hingga yang modern. Mari kita jelajahi lebih dalam.

Baca juga: ROA (Return of Asset)

Apa itu Jenis Pembayaran? 

jenis pembayaran
(Shutterstock)

Jenis pembayaran adalah metode dalam tukar-menukar barang atau jasa untuk melakukan pembayaran transaksi segala hal. berbagai jenis-jenis pembayaran ini erat kaitannya dengan uang sebagai alat transaksi yang sah. 

Jenis-jenis pembayaran di Indonesia terbagi menjadi dua, yang mana dibedakan sesuai instrumennya, yaitu sistem pembayaran tunai maupun non tunai. Simak perbedaan keduanya di bawah ini!

Alat Pembayaran Tunai

jenis-jenis pembayaran
(Pixabay)

Jenis pembayaran tunai adalah transaksi menggunakan mata uang negara dalam bentuk uang kertas atau uang logam koin yang dibayarkan oleh penerima barang atau jasa kepada penjual. Di Indonesia, pembayaran tunai berlaku menggunakan mata uang Rupiah. 

Dalam pembayaran tunai, pelanggan membayar langsung dengan memberikan uang secara fisik kepada penjual atau penyedia layanan sebagai imbalan atas barang atau jasa yang diterima.

Metode ini adalah salah satu cara tradisional yang paling sederhana dan umum digunakan dalam berbagai transaksi sehari-hari.

Adapun jenis pembayaran tunai ditetapkan dalam Undang-Undang (UU) No. 11/1953 ditetapkan bahwa Bank Indonesia (BI) hanya mengeluarkan uang kertas dengan nilai lima rupiah ke atas.

Sedangkan pemerintah berwenang mengeluarkan uang kertas dan uang logam dalam pecahan di bawah lima rupiah.

Baca juga:

Alat Pembayaran Non Tunai

jenis-jenis pembayaran
(Alamy)

Jenis pembayaran non tunai adalah metode pembayaran di mana transaksi dilakukan tanpa menggunakan uang fisik secara langsung. Dalam pembayaran non tunai, pembayaran dilakukan melalui alat-alat elektronik atau digital seperti kartu debit, kartu kredit, transfer bank, atau metode pembayaran digital seperti dompet elektronik (e-wallet).

Metode ini memungkinkan orang untuk melakukan pembelian atau membayar layanan tanpa harus menyediakan uang tunai secara fisik, melainkan dengan menggunakan instrumen elektronik untuk mentransfer nilai antara rekening atau platform yang berbeda.

Alat pembayaran non tunai adalah mekanisme atau cara bayar transaksi yang tanpa menggunakan uang fisik. Namun, mata uang yang berlaku tetap menggunakan Rupiah. Pembayaran nontunai terdiri dari beberapa jenis antara lain:

1. Kartu kredit

kredit investasi
(Pixabay)

Kartu kredit dikeluarkan oleh bank sebagai alat pembayaran non tunai yang menggunakan mekanisme hutang.

Proses pada dasarnya hampir sama dengan menggunakan utang debit, hanya saja penggunaan kartu ini hampir sama dengan ATM, namun penggunaannya lebih mudah.

2. Kartu debit

Apa Itu Restrukturisasi Kredit?
(Pixabay)

Berbeda dengan kredit, kartu debit adalah alat pembayaran non tunai yang berbasis saldo milik nasabah. 

Kartu ini diterbitkan oleh pihak bank tempat nasabah menabung rekeningnya. Tergantung jenisnya, biasanya kartu debit memiliki batas atau limit tertentu dalam setiap transaksinya.

3. Cek

Metode pembayaran nontunai menggunakan cek dalam bentuk surat perintah nasabah kepada bank untuk menarik dananya dalam jumlah tertentu atas namanya atau nama yang ditunjuk.

Cek terbagi menjadi tiga jenis yakni cek atas nama, cek atas unjuk, dan cek silang.

4. Bilyet giro

(Freepik)

Mirip dengan cek, tetapi giro bukan digunakan untuk mencairkan uang pada nama yang tertulis di atas kertas

Giro berupa surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada rekening pemegang yang disebutkan namanya. 

5. E-money atau uang elektronik

Uang elektronik bisa berupa kartu yang dapat digunakan untuk pembayaran atas dasar nilai uang atau dana yang sudah disetorkan terlebih dahulu.

Artinya, untuk bisa menggunakan e-money ini, Pins harus menyetorkan sejumlah uang pada pihak ketiga agar bisa diubah menjadi uang elektronik. Jenis kartu ini bisa digunakan untuk membayar e-toll, parkir, hingga tiket KRL. 

Baca juga:

Perkembangan dan Sejarah Jenis Pembayaran di Indonesia

Jenis pembayaran melalui berbagai perkembangan yang panjang. Berikut ini ringkasan perjalanan jenis pembayaran di dunia: 

  • Praktik barter yaitu, pertukaran barang dan/ atau jasa untuk barang dan/atau jasa yang diinginkan sebelum ditemukan uang. Misalnya saja menukar sekarung beras untuk sekantong kacang. 
  • Commodity currency (uang komoditas) yaitu, mirip barter hanya saja barang harus yang sudah diterima secara umum sebagai media pertukaran maupun sebagai suatu standar nilai yang digunakan dalam pertukaran barang oleh masyarakat. Contohnya, selama ratusan tahun emas dapat langsung digunakan untuk membeli barang, namun emas juga memiliki fungsi lain misal sebagai pajangan maupun perhiasan.
  • Uang kartal yaitu uang logam dan uang kertas, uang kartal biasa kita sebut dengan uang tunai. Di Indonesia bentuk uang kartal sudah ditandai dengan diterbitkan uang VOC dalam bentuk koin dan kertas.  
  • Penerbitan ORI (Oeang Republik Indonesia) setelah proklamasi kemerdekaan pemerintah Indonesia. Penerbitan ini sebagai lambang identitas kemerdekaan serta kedaulatan Indonesia dan juga sebagai alat pemersatu bangsa.
  • Tahun 1946 mulailah lahir sistem pembayaran kredit yang dipelopori oleh institusi perbankan di Amerika Serikat.
  • Terciptanya m-banking dan e-banking di Indonesia yang diawali oleh Bank Central Asia pada tahun 2001.
  • Tahun 2009 pemerintah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI No. 11/12/PBI/2009) tentang uang elektronik sebagai peralihan dari pembayaran tunai atau cash ke pembayaran non tunai atau cashless.
  • Tahun 2017 mulai marak penggunaan e-money dan e-wallet yang ditandai dengan pemberlakukan e-money untuk transaksi akses jalan tol di Indonesia pada Oktober 2017.

Baca juga:

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Pembayaran Tunai 

(Forbes)

Pembayaran tunai memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan metode pembayaran. Berikut adalah beberapa poin yang harus diambil dalam pertimbangan:

1. Lebih Pasti

Menggunakan uang tunai lebih pasti karena di Indonesia saat ini masih banyak sekali tempat yang tidak menerima pembayaran selain menggunakan tunai. 

Selain itu, seringnya gangguan jaringan membuat pembayaran nontunai sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, sebaiknya untuk berjaga-jaga tetap harus menyimpan uang tunai di dalam dompet, ya!

2. Mengurangi Tindakan Konsumtif

Penggunaan uang nontunai terutama kartu kredit, membuat manusia memiliki keinginan untuk berhutang. Apalagi dengan adanya promo-promo yang tersedia sehingga Pins hanya perlu gesek dengan kartu debit atau kredit untuk membayarnya.

Nah, kalau Pins membawa uang tunai saja, maka kemungkinan untuk berhutang jadu kecil. Sebab, kita hanya akan berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari uang tunai yang tersedia.

3. Risiko Kriminalitas

Ini menjadi kekurangan uang tunai yang harus Pins pahami. Meskipun risiko kriminilitas juga rawan terjadi pada transaksi apapun, tetapi jika memiliki uang cash juga rawan tindak kejahatan seperti dicopet, dirampok, atau dipalak secara langsung. 

Selain itu, saat menyimpan uang tunai, biasanya akan lupa dan malah terselip sehingga bisa hilang.

4. Privasi Terjaga

Transaksi tunai tidak meninggalkan jejak digital, menjaga privasi pengeluaran pribadi.

5. Tidak Ada Biaya Tambahan

Tidak ada biaya transaksi atau pemrosesan yang terkait dengan pembayaran tunai.

6. Kurang praktis

Dengan membawa uang tunai, maka berarti Pins harus siap untuk mengisi dompet dengan uang dan bisa bertambah berat dan tebal. Selain itu, untuk jumlah pembayaran besar, membawa uang tunai dapat tidak praktis dan berisiko.

Saat melakukan pembayaran pun jika uangnya tidak pas, maka Pins harus menunggu lagi untuk menerima kembalian. Maka dari itu, uang tunai bisa dikatakan kurang praktis.

7. Resiko Kehilangan dan Pencurian

Uang tunai rentan terhadap risiko kehilangan atau pencurian. Jika hilang, biasanya tidak dapat dipulihkan. Tak hanya itu saja, transaksi tunai tidak otomatis tercatat, sehingga pengeluaran dan pembukuan harus dicatat secara manual.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Pembayaran Nontunai

(Forbes)

Pembayaran nontunai, meskipun memberikan kemudahan dalam bertransaksi, juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Lebih Cepat

Kecepatan jadi kelebihan pertama dari pembayaran nontunai. Selain tidak perlu menghitung uang yang akan dibayarkan, Pins juga tidak perlu menarik uang di ATM atau menunggu kembalian.

2. Lebih Transparan

Metode pembayaran nontunai, seperti kartu kredit, debit, dan e-money lebih transparan karena semua transaksi sudah terekam. Pins juga bisa mengetahui penggunaan uang yang sudah digunakan dengan melihat jumlah tagihan atau melihat cek mutasi. 

3. Risiko Berhutang Lebih Tinggi 

Sayangnya, saat menggunakan pembayaran nontunai, maka Pins harus bersiap dengan risiko utang yang akan lebih banyak. Sebab, dengan kemudahan dan kecepatan dari uang nontunai, maka Pins lebih kurang memiliki kontrol sehingga bisa dengan mudah membeli apa saja. 

4. Tak Semua Tempat Menerima Nontunai

Saat ini masih banyak warung atau toko yang belum bisa melakukan transaksi nontunai. Sehingga, meskipun nontunai lebih mudah, Pins tetap harus menyediakan sejumlah uang tunai di saku dan dompet, ya!

5. Promo dan Diskon

Banyak penyedia layanan pembayaran nontunai menawarkan promosi, diskon, atau cashback kepada pengguna, sehingga dapat menghemat biaya.

6. Biaya Transaksi

Beberapa transaksi nontunai mungkin dikenakan biaya, terutama untuk pembayaran internasional atau penggunaan platform tertentu.

7. Kurangnya Privasi

Transaksi nontunai sering meninggalkan jejak digital, yang dapat mengurangi privasi dalam hal pengeluaran pribadi.

Dalam memilih antara pembayaran tunai dan nontunai, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pribadi, serta situasi dan keamanan transaksi.

Kombinasi kedua metode ini juga dapat menjadi solusi yang bijak, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing individu.

Itulah informasi mengenai berbagai jenis pembayaran yang harus diketahui. Semoga berguna ya, Pins!

Baca juga:

Featured Image Source: iStockphoto


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. Cek pilihan rumah di Kota Jakarta Pusat terbaik dari Pinhome!

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.