Kamus Istilah Properti

Gross Profit

istilah properti

Gross Profit

Gross profit adalah laba yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi biaya-biaya yang diperlukan dalam penyediaan layanan bisnisnya. 

Apa Itu Gross Profit?

gross profit adalah

Gross profit dalam bahasa Indonesia memiliki arti laba kotor. Istilah ini sangat umum dalam dunia bisnis dan akuntansi. Dalam menjalankan suatu bisnis, perhitungan gross profit adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. 

Hal ini bertujuan untuk mengetahui laba bersih atau  keuntungan murni yang diperoleh oleh perusahaan. 

Pengertian gross profit adalah profit atau laba yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi biaya-biaya yang diperlukan dalam penyediaan layanan bisnisnya. Biaya yang dibutuhkan ini terdiri dari biaya-biaya dalam pembuatan maupun penjualan produk atau jasa. 

Pins juga dapat menghitung gross profit dengan menghitung selisih antara pendapatan dan biaya pembuatan produk maupun biaya menyediakan layanan, tetapi sebelum dikurangi dengan komponen biaya produksi, upah karyawan, maupun pajak dan bunga yang harus dibayar.   

Baca Juga: Apa Itu Arbitrasi?

Cara Menghitung Gross Profit 

Apabila melihat dari definisinya, cara menghitung gross profit sebenarnya cukup sederhana. Sebagai gambaran, mari simak rumus dan contoh perhitungan laba kotor berikut ini!

Rumus Menghitung Gross Profit 

Ketika ingin menghitung laba kotor, maka informasi yang diperlukan yaitu pendapatan atau penjualan bersih dan Harga Pokok Penjualan (HPP). Pins dapat memakai rumus berikut ini jika ingin menghitung gross profit

Gross Profit = Penjualan – HPP  

Pendapatan bersih adalah hasil atau laba dari penjualan. Sementara HPP merupakan ongkos  produksi yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa. 

Contoh Perhitungan 

Agar semakin memahami mengenai perhitungan ini, yuk simak simulasi perhitungan gross profit berikut ini:

PT Jasa Bangkit Bangunan pada satu periode penjualan, melakukan penjualan senilai Rp500 juta. Perusahaan yang bergerak dalam bahan bangunan ini mengakumulasikan HPP-nya sebesar Rp150 juta. 

Adapun biaya-biaya lain yang dikeluarkan terdiri dari biaya pemasaran sebesar Rp20 juta, gaji 5 orang karyawan Rp50 juta, biaya administrasi Rp10.000.000 dan total pajak dan bunga adalah Rp46 juta. 

Tetapi untuk menghitung gross profit, Pins hanya perlu menghitung selisih dua unsur yaitu penjualan dan HPP. Dengan data di atas maka gross profit PT Jasa Bangkit Bangunan adalah: 

Gross Profit = 500.000.000 – 150.000.000 

= 350.000.000

Jadi, gross profit atau laba kotor PT Jasa Bangkit Bangunan adalah Rp350 juta. 

Mengenal Gross Profit Margin

Ketika membahas mengenai gross profit, maka Pins juga akan menemukan istilah gross profit margin. Kedua istilah ini memang saling berkaitan dan nilai perhitungan gross profit margin juga diperoleh dari perhitungan gross profit. 

Hanya saja, perbedaan antara keduanya terlihat dari hasil akhirnya. Jika gross profit menggunakan satuan mata uang, pada gross profit margin hasilnya dalam bentuk persentase. 

Nah, persentase inilah yang akan dipakai sebagai pembanding efisiensi produksi perusahaan dari waktu ke waktu. 

Pengertian gross profit margin atau margin laba kotor atau disebut juga margin kotor adalah sebuah metrik keuangan yang menunjukkan tingkat efisiensi suatu bisnis atau perusahaan dalam mengelola operasinya. 

Nantinya, rasio ini dapat mengetahui bagaimana kinerja penjualan perusahaan jika dilihat dari efisiensi proses produksinya. 

Margin kotor merupakan indikator yang sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui laju perkembangan bisnis yang tengah berlangsung, apakah sudah memenuhi target. 

Perhitungan Gross Profit Margin

Perhitungan margin laba kotor sama dengan gross profit dengan dua variabel yaitu penjualan bersih dan harga pokok penjualan. 

HPP pada laporan laba rugi perusahaan dapat menghitung biaya langsung produksi sebuah produk tetapi dengan dipertimbangkan dan bukan biaya tidak langsung. 

Biasanya, biaya langsung bersifat variabel. Biaya variabel dapat berubah dengan kuantitas produk yang diproduksi, yang umumnya mencakup biaya yang secara khusus berkaitan dengan objek biaya, berupa produk, departemen, atau proyek.

Perhitungan gross profit margin adalah persentase pendapatan yang tersisa setelah dikurangi harga pokok penjualan tersebut. 

Jika gross profit margin nilainya besar, maka semakin baik (efisien) kegiatan operasional perusahaan. Sebab, nilai ini menunjukkan harga pokok penjualan lebih rendah jika dibandingkan dengan penjualan yang nantinya berguna dalam proses audit operasional. 

Adapun rumus cara menghitung gross profit margin adalah sebagai berikut: 

Gross Profit Margin = (Pendapatan–Harga Pokok)/Pendapatan X 100%

Apabila mengambil data-data PT Jasa Bangkit Bangunan, maka gross profit margin (GPM) perusahaan tersebut adalah:

GPM = (Pendapatan-HPP)/Pendapatanx100%

GPM = (500.0000.000-150.000.000)/500.000.000×100%

GPM = 0.7×100%

GPM = 70%

Dengan demikian, GPM PT Jasa Bangkit Bangunan adalah 70%. Angka ini menandakan 70%  dari keuntungan perusahaan telah digunakan untuk harga pokok penjualan atau untuk memproduksi produk yang diproduksi perusahaan. 

Sementara 30% sisanya digunakan perusahaan untuk biaya lain-lain dan laba bersih perusahaan.

Itulah informasi mengenai gross profit yang dapat Pinhome sampaikan. Perhitungan gross profit sangatlah penting karena merupakan titik awal untuk mencapai laba bersih perusahaan yang sehat.  

Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Pins!


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.