Kamus Istilah Properti

Dilatasi Bangunan

istilah properti

Dilatasi Bangunan

Dilatasi bangunan garis atau sambungan pada sebuah bangunan yang memiliki perbedaan sistem struktur. 

Apa itu Dilatasi Bangunan

Dilatasi bangunan
(Liputan6)

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, dilatasi adalah pengembangan (pemuaian) suatu ruangan, rongga, dan sebagainya.

Dalam arsitektur dilatasi bangunan diartikan sebagai sambungan pada sebuah bangunan yang memiliki perbedaan sistem struktur. Ringkasnya, dilatasi bangunan adalah pemisahan struktur bangunan. 

Dilatasi umum digunakan pada pada pertemuan antara bangunan rendah dan tinggi. Atau, dapat pula dipakai sebagai pemisah bangunan induk dengan bangunan sayap atau lainnya. 

Lebih detailnya, dilatasi bangunan kerap digunakan dalam beberapa struktur bangunan berikut:

  • Bangunan yang memiliki tinggi berbeda,
  • Bangunan induk dengan bangunan sayap, 
  • Bangunan utama dengan bangunan yang memiliki kelemahan geometris,
  • Bangunan yang memiliki panjang lebih dari 30 meter, 
  • Bangunan yang berdiri di atas tanah yang kurang rata, 
  • Bangunan yang ada di daerah gempa bumi, dan 
  • Bangunan yang memiliki bentuk bagan tidak simetris, misalnya L, T, Z, O, H, atau U.

Baca Juga: Apa Itu Empang?

Fungsi Dilatasi Bangunan

(KOMPAS)

Penerapan dilatasi bangunan dianggap perlu agar jika terjadi beban atau pergeseran bumi, struktur bangunan tidak mengalami keretakan. 

Perlu diketahui bahwa benturan pada elemen struktur dapat menyebabkan keruntuhan pada bangunan. Hal ini umumnya terjadi akibat kerusakan elemen struktur yang terbentur.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk membuat dilatasi bangunan sebagai tindak pencegahan. Bahkan pemerintah pun menganjurkan agar setiap bangunan memiliki dilatasi.

Pasalnya, Indonesia kerap mengalami benturan atau gempa bumi akibat pergeseran lempeng maupun letusan gunung berapi.

Jenis Dilatasi Bangunan

(KOMPAS)

Ada empat macam dilatasi bangunan yang umum diterapkan dalam struktur tanah dan rumah. Berikut uraiannya.

Dilatasi Bangunan dengan Dua Kolom

Dilatasi bangunan dengan dua kolom umumnya digunakan pada bangunan yang  bentuknya memanjang atau linier.  Adanya dilatasi ini memungkinkan jarak antar kolom menjadi lebih pendek. 

Dilatasi Bangunan dengan Balok Kantilever

Dilatasi bangunan juga bisa dilakukan dengan struktur balok kantilever. Bentang balok kantilevernya maksimal sepertiga dari bentang balok induk. Namun pada lokasi dilatasi bentang kolom diubah atau diperkecil menjadi dua pertiga bentang kolom yang lainnya. 

Dilatasi Bangunan dengan Balok Gerber

Sistem dilatasi ini dipergunakan apabila menginginkan jarak kolom yang sama. Walau dapat memperkuat struktur bangunan, tetapi ini sistem ini memiliki kelemahan.

Apabila ada beban horizontal yang cukup besar seperti gempa bumi, bisa jadi struktur bangunan akan ambruk. 

Dilatasi Bangunan dengan Konsol

Penerapan dilatasi bangunan dengan konsol memungkinkan sistem jarak kolom dapat bertahan dengan sama. Untuk itu, maka wajar bila sistem ini kerap dipergunakan pada bangunan yang menggunakan material prefabrikasi.

Penerapan Dilatasi Bangunan

Dilatasi bangunan
(Expansion Joint Seal)

Penerapan sistem dilatasi bangunan perlu memperhatikan jaraknya. Artinya, jarak dilatasi harus diperhitungkan dengan matang. Sebagai gambaran, dilatasi banguna yang terlalu sempit akan menimbulkan banyak permasalahan.

Misalnya saja dilatasi bangunannya sendiri yang rusak, kebocoran yang sulit diperbaiki, serta kerusakan lain akibat blok saling bertabrakan. Hal tersebut umumnya terjadi akibat gaya vertikal maupun horizontal. 

Berikut ini ada gambaran denah dilatasi bangunan yang dapat menjadi panduan. 

Dilatasi bangunan
(Arsitur)

Bentuk denah dilatasi bangunan sebaiknya dibuat sesederhana mungkin, simetris, dan dipisahkan dari strukturnya. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya dilatasi atau perputaran gerakan bangunan saat gempa. 

Meski begitu, dilatasi bangunan pun dapat menimbulkan masalah pada bangunan itu sendiri. Umumnya masalah tersebut ada pada bangunan seperti berikut: 

  • Dua atau beberapa gedung yang menerapkan dilatasi akan mempunyai waktu getar alami yang berbeda. Oleh karenanya, hal tersebut akan menyebabkan benturan antar gedung,
  • Ketidak efektifan dalam pemasangan interior juga dapat memicu masalah serius, misalnya pada plafon dan keramik, 
  • Penerapan dilatasi memerlukan konstruksi khusus atau balok korbel.

Syarat Bangunan Tahan Gempa

Dilatasi bangunan
(CNN Indonesia)

Dilatasi bangunan ini sebetulnya bertujuan untuk membuat rumah lebih kokoh dan tahan gempa. Oleh karena itu,  dalam penerapannya dilatasi bangunan juga harus mengikuti standar aturan rumah tahan gempa. 

Berikut ini terdapat syarat bangunan tahan gempa secara umum yang dapat diterapkan pada bangunan ringan hingga berat. 

  • Apabila diguncang gempa ringan, tidak ada kerusakan apapun pada bangunan,
  • Apabila diguncang gempa sedang, bangunan mengalami kerusakan hanya pada elemen non struktural saja,
  • Apabila diguncang gempa besar, bangunan mengalami kerusakan di elemen non struktural dan struktural. Namun bangunan harus tetap berdiri alias tak ada keruntuhan apapun.

Pada beberapa kesempatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menerangkan konstruksi bangunan modern tahan gempa. Adapun konstruksi tersebut terdiri dari:

  1. Growing house, rumah yang didesain dengan keamanan yang baik dan memikirkan dampak lingkungan. 
  2. Rumah Dome, bangunan tanpa pondasi yang memiliki tingkat ketahanan gempa yang cukup kuat.
  3. Barrataga, bangunan dengan penguatan pada besi tulangan bangunan yang saling berkaitan sehingga tahan akan guncangan gempa.
  4. RUSPIN, teknologi rangka rumah pra-cetak dengan menggunakan sistem sambungan dengan baut. 
  5. Rumah Conwood, rumah yang desain konstruksinya berhubungan erat dengan material panel dari rumah conwood yang terbuat dari semen dan serat. Jadi, lebih lentur bilamana terjadi goncangan.
  6. Rumah RISHA, rumah yang menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya dan telah teruji tahan gempa hingga 8 SR. 
  7. Rumah RIKA, rumah instan dari bahan kayu kelas rendah cepat tumbuh sehingga tahan akan guncangan gempa.

Baca juga:


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.