BlogPemilik PropertiDesain HunianYuk Kenali Arsitektur dan Rumah Adat Thailand yang Memukau!
0
0

Yuk Kenali Arsitektur dan Rumah Adat Thailand yang Memukau!

Dipublikasikan oleh William Ciputra dan Diperbarui oleh Aodhira Fawwaz Syah

Apr 29, 2024

7 menit membaca

Copied to clipboard
Rumah Adat Thailandtop-right-banner

Thailand dikenal sebagai salah satu negara yang kaya akan budaya. Kebudayaan di Thailand ini tercermin dari arsitektur bangunan yang khas. Arsitektur itu sendiri merupakan media unggulan yang mencerminkan warisan budaya Thailand. Dalam arsitektur ini juga dapat tercermin bagaimana masyarakat Thailand masa lalu bertahan hidup di tentangan iklim yang ekstrim. Seperti apa arsitektur dan rumah adat Thailand? Simak artikel ini untuk mengetahuinya!

Pins juga bisa menemukan rumah dengan halaman yang cukup besar di jual rumah baru di Kabupaten Bogor dan di rumah bekas Kec Bandung. Manfaatkan Rumah Ekslusif untuk menemukan rumah idaman kamu versi terbaik dari Pinhome.

Baca juga: Krong Bade Rumah Adat Aceh

Arsitektur Thailand

Source : Pixabay

Seperti yang disinggung di atas, arsitektur mencerminkan tantangan iklim yang dihadapi bangsa Thailand di masa lalu yang terkadang ekstrim. Selain itu, arsitektur juga menggambarkan dengan jelas rasa kebersamaan dan keyakinan yang dianut masyarakat Thailand. 

Dipengaruhi oleh tradisi arsitektur banyak negara tetangga, Thailand juga telah mengembangkan variasi regional yang signifikan dalam bangunan vernakular dan keyakinan mereka.

Sejarah Arsitektur Thailand

Thailand merupakan sebuah kerajaan yang memiliki sejarah panjang. Periodisasi yang ada di Thailand turut mempengaruhi gaya arsitektur di daerah sana. Maka untuk memahami bagaimana arsitektur Thailand saat ini, perlu dipahami pula revolusi gaya arsitekturnya terlebih dulu. 

Secara umum, seni arsitektur di Thailand dibagi menjadi 5 periode berdasarkan era kerajaan yang berkuasa. Berikut rinciannya. 

1. Era Dvaravati

Era ini berkuasa antara abad ke-7 sampai ke-11 Masehi dan melahirkan gaya arsitektur yang disebut Arsitektur Dvaravati. Gaya arsitektur yang berkembang di daerah tengah Thailand ini menggunakan batu bata dari tanah liat atau tanah laterit. 

Peninggalan Kerajaan Lavo menjadi rujukan gaya Arsitektur Dvaravati ini. Hal ini karena kerajaan tersebut berkuasa di Thailand pada masa ini. Salah satunya adalah arsitektur pagoda yang konstruksinya memiliki alas persegi dan bentuk lonceng terbalik. 

Baca juga: Rumah Honai Rumah Adat Papua

2. Era Angkor

Arsitektur pada era ini mengadopsi gaya Khmer karena daerah Thailand dikuasai Kekaisaran Khmer, tepatnya abad ke-11 hingga ke-13 Masehi. Gaya arsitektur era ini lebih suka menggunakan batu bata, batu pasir, dan laterit. Awalnya batu bata dan batu pasir digunakan untuk membangun rumah atau kastil dan laterit untuk pangkalan. 

3. Era Sukhothai

Gaya arsitektur di era Sukhothai didominasi dengan dekorasi untuk menampilkan keyakinan Buddha dengan membangun bangunan dalam bentuk simbolis. Era ini berlangsung pada abad ke-13 hingga ke-14 Masehi, tepatnya ketika Raja Indraditya mendirikan Kerajaan Sukhothai. 

Baca juga: Gambar-Gambar Rumah Adat Kalimantan Selatan Beserta Filosofinya yang Menarik

4. Era Uthong Ayutthaya

Arsitektur Authong memadukan seni peradaban Tawaravadee dan Khmer seperti gaya bangunan Phra Prang di Wat Sri Rattana Mahathat. Era ini berlangsung pada abad ke-14 hingga ke-15 Masehi.

5. Era Ayutthaya

Identitas arsitektur pada masa ini dirancang untuk menampilkan keperkasaan dan kekayaan sehingga memiliki ukuran dan tampilan yang besar. Era Ayutthaya berlangsung pada abad ke-15 hingga ke-18 Masehi.

Baca juga: Baileo Rumah Adat Maluku dan Maluku Utara

Rumah Adat Thailand

Rumah Adat Thailand
Source : Wikimedia Commons

Thailand dan Indonesia memiliki kesamaan, yaitu banyaknya rumah adat atau rumah tradisional. Di Indonesia, misalnya di daerah Papua, rumah adat Papua memiliki banyak ragam dan nama yang masing-masing memiliki cirinya sendiri. 

Hal yang sama juga bisa ditemukan di Thailand. Masing-masing memiliki rumah adat dengan sejarah yang panjang dan ciri khas yang berbeda satu sama lain. Dalam artikel ini akan dibahas salah satu rumah adat Thailand, yaitu Rumah Kalae. 

1. Rumah Kalae

Rumah kalae (Bahasa Thai: เรือนกาแล) atau rumah tradisional Thai Utara/Rumah Lanna (เรือนไทยภาคเหนือ/ล้านนา) adalah gaya seni bina Thailand Utara, di kawasan yang dulunya dipanggil Lan Na. Daerah itu kini dikenal sebagai Chiang Mai. 

Kalae House terdiri dari dua petak yang disatukan dalam platform yang sama. Namanya diambil dari ukiran kayu dekoratif yang menonjol dari atas atap pelana, fitur yang biasanya ditemukan di rumah tradisional Thailand utara.

Rumah kalae merupakan gabungan dari rumah tradisional Lanna dan Tai Lue, TaiKhoen dan Tai Yong. Pengaruh ini membuat bentuk rumah menjadi beragam dari segi gaya, denah, dekorasi, perkembangan fungsi, dan elemen rumah.

Baca juga: 5 Rumah Adat Jawa Tengah: Sejarah, Arsitektur dan Keunikannya

2. Ciri Rumah Kalae

Kompleks Kalae memiliki setidaknya dua kompartemen. Kompartemen utama memiliki lima kamar. Rumah mempunyai tiang-tiang yang sejajar dengan bagian samping rumah. 

Ketinggian yang diukur dari tanah ke Waeng atau gelagar kira-kira 1,4 hingga 1,96 meter (4 ft 7 in hingga 6 ft 5 in). Sedangkan jarak yang diukur dari bagian belakang Waeng ke pediment kira-kira 2,8 meter (9 ft 2 in).

Rumah dibagi menurut fungsinya, seperti terlihat pada daftar berikut:

  • Kamar tidur: kamar tidur berada di sayap timur. Ini adalah ruangan single besar yang memanjang.
  • Dapur: juga dikenal sebagai ruean fai. Area ini digunakan untuk memasak dan menyimpan peralatan.
  • Toen atau Beranda: areanya terhubung dengan teras depan namun satu langkah lebih tinggi. Ini adalah area serbaguna dengan dinding kayu pendek yang memisahkan Toen dari kamar tidur.
  • Shan: teras. Ini adalah ruang terbuka di depan. Ini digunakan sebagai tempat mencuci dan terhubung ke dapur. 
  • Di bawah rumah: ini disebut tai thun ruean. Bagian ini merupakan tempat penyimpanan dan digunakan untuk menyimpan peralatan rumah tangga seperti peralatan pertanian dan peralatan rumah tangga, serta tempat memelihara ternak. 
  • Dekorasi: Rumah kalae diukir dengan pola berbeda, yaitu tiga burung, pola bunga, dan awan. Selain itu, bentuk Rumah Kalae juga berbeda-beda, meliputi lurus, melengkung, dan menyilang.

Keunikan Rumah Adat Thailand

Source : Arsitag

Setelah mengetahui arsitektur dan sejarah dari rumah adat Thailand, Pins perlu tahu mengenai keunikan dari rumah adat satu ini. Berikut ini keunikan dari rumah adat Thailand:

1. Lantai yang Ditinggikan

Keunikan yang pertama dari rumah adat Thailand adalah arsitektur lantainya yang ditinggikan. Pasti Pins langsung mengingat rumah-rumah tradisional di pulau Sumatra atau Rumah Joglo di pulau Jawa yang sama-sama memiliki lantai bermodel tinggi.

Tujuan dari meninggikan lantai ini adalah untuk menghindari banjir di musim penghujan dan mencegah binatang-binatang masuk ke dalam rumah. Hal ini terjadi karena pada dahulu kala wilayah Thailand merupakan hutan yang masih banyak sekali binatang buasnya.

Baca juga: 7 Rumah Adat Jawa Barat yang Unik dan Megah!

2. Teras Bermodel Terbuka

Keunikan selanjutnya dari rumah adat Thailand adalah memiliki teras bermodel terbuka yang luas. Luasnya dapat mencapai 40% dari keseluruhan bangunannya loh Pins. Menurut adat Thailand teras ini biasanya digunakan untuk pertemuan, tempat berbincang, dan aktivitas lainnya.

Pada rumah tradisional, kamar biasanya dibuat mengelilingi teras. Daerah sekitar teras juga ditumbuhi oleh pohon-pohon sebagai naungan untuk tamu yang datang. Tumbuhan-tumbuhan di teras ini biasanya pohon yang berbunga atau bunga yang mengeluarkan wewangian.

Kesan terbuka juga ditambahkan dari penggunaan ventilasi yang cukup banyak di rumah adat Thailand. Tujuannya untuk membantu mendinginkan ruangan, sebab di Thailand cuacanya cukup panas dan kelembapannya tinggi. Dengan memiliki ventilasi yang banyak, rumah dapat menjadi lebih sejuk dan sirkulasi udara lancar.

3. Menggunakan Atap Pitched

Keunikan yang ketiga dari rumah adat ini adalah menggunakan atap bermodel pitched. Atap dengan model pitched akan mengingatkanmu dengan arsitektur rumah Gadang. Tujuan digunakannya atap pitched adalah agar air hujan dapat mengalir dengan mudah ke bagian rendah, agar tidak tergenang.

Di beberapa wilayah, terdapat variasi atap pitched roof yang menyerupai struktur sayap, menajam ke satu titik, ada juga yang menyerupai huruf V. Bentuk atap ini berhubungan dengan agama dan kepercayaan adat Thailand.

Baca juga: Mengenal Rumah Adat Batak: Sejarah, Jenis dan Ciri Khasnya

4. Gaya yang Modular

Keunikan yang keempat adalah rumah adat Thailand memiliki gaya yang modular. Desainnya jadi mudah untuk dibongkar-pasang, bahkan dipindahkan ke lokasi lain secara beramai-ramai.

Pada zaman dahulu, lahan-lahan yang tersedia masih sangat luas sehingga orang-orang dapat berpindah lokasi dengan mudah. Oleh karena itu Pins, jarang sekali sebuah keluarga menetap di suatu tempat. Pasti mereka akan berpindah-pindah.

5. Terdapat Kuti

Keunikan yang terakhir pada rumah adat Thailand adalah terdapat sebuah kuti di atas panggung bangunan rumahnya. Kuti ini merupakan sebuah struktur bangunan yang kecil berada di atas panggung sebagai rumah seorang biksu. Bangunan ini bertujuan sebagia tempat perjalanan spiritual biksu.

Biasanya terdapat sebuah biara yang terdiri dari sejumlah kuti di sekitar teras. Di dalamnya terdapat sebuah bangunan suci bernama Hor Trai untuk menyimpan kitab suci.

Demikian pembahasan mengenai arsitektur Thailand dan rumah adat Thailand yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

Feature Source Image: Pixabay


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Avoria Estate dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok
          sticky banner
          sticky banner

          © www.pinhome.id

          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download