Dipublikasikan oleh William Ciputra dan Diperbarui oleh Achlisia Putri
Nov 29, 2023
5 menit membaca
Daftar Isi
Thailand dikenal sebagai salah satu negara yang kaya akan budaya. Kebudayaan di Thailand ini tercermin dari arsitektur bangunan yang khas. Seperti apa arsitektur dan rumah adat Thailand? Berikut ulasannya!
Arsitektur sendiri merupakan media unggulan yang mencerminkan warisan budaya Thailand. Dalam arsitektur ini juga dapat tercermin bagaimana masyarakat Thailand masa lalu bertahan hidup di tentangan iklim yang ekstrim.
Sebelum lanjut, kamu yang sedang mencari hunian bisa mempertimbangkan salah satu rumah perumahan di BSD seperti Citra Garden Serpong atau Golden Kencana. Kamu juga mencari rekomendasi rumah second di Jakarta Timur di Pinhome.
Baca juga: Krong Bade Rumah Adat Aceh
Seperti yang disinggung di atas, arsitektur mencerminkan tantangan iklim yang dihadapi bangsa Thailand di masa lalu yang terkadang ekstrim. Selain itu, arsitektur juga menggambarkan dengan jelas rasa kebersamaan dan keyakinan yang dianut masyarakat Thailand.
Dipengaruhi oleh tradisi arsitektur banyak negara tetangga, Thailand juga telah mengembangkan variasi regional yang signifikan dalam bangunan vernakular dan keyakinan mereka.
Thailand merupakan sebuah kerajaan yang memiliki sejarah panjang. Periodisasi yang ada di Thailand turut mempengaruhi gaya arsitektur di daerah sana. Maka untuk memahami bagaimana arsitektur Thailand saat ini, perlu dipahami pula revolusi gaya arsitekturnya terlebih dulu.
Secara umum, seni arsitektur di Thailand dibagi menjadi 5 periode berdasarkan era kerajaan yang berkuasa. Berikut rinciannya.
Era ini berkuasa antara abad ke-7 sampai ke-11 Masehi dan melahirkan gaya arsitektur yang disebut Arsitektur Dvaravati. Gaya arsitektur yang berkembang di daerah tengah Thailand ini menggunakan batu bata dari tanah liat atau tanah laterit.
Peninggalan Kerajaan Lavo menjadi rujukan gaya Arsitektur Dvaravati ini. Hal ini karena kerajaan tersebut berkuasa di Thailand pada masa ini. Salah satunya adalah arsitektur pagoda yang konstruksinya memiliki alas persegi dan bentuk lonceng terbalik.
Baca juga: Rumah Honai Rumah Adat Papua
Arsitektur pada era ini mengadopsi gaya Khmer karena daerah Thailand dikuasai Kekaisaran Khmer, tepatnya abad ke-11 hingga ke-13 Masehi. Gaya arsitektur era ini lebih suka menggunakan batu bata, batu pasir, dan laterit. Awalnya batu bata dan batu pasir digunakan untuk membangun rumah atau kastil dan laterit untuk pangkalan.
Gaya arsitektur di era Sukhothai didominasi dengan dekorasi untuk menampilkan keyakinan Buddha dengan membangun bangunan dalam bentuk simbolis. Era ini berlangsung pada abad ke-13 hingga ke-14 Masehi, tepatnya ketika Raja Indraditya mendirikan Kerajaan Sukhothai.
Arsitektur Authong memadukan seni peradaban Tawaravadee dan Khmer seperti gaya bangunan Phra Prang di Wat Sri Rattana Mahathat. Era ini berlangsung pada abad ke-14 hingga ke-15 Masehi.
Identitas arsitektur pada masa ini dirancang untuk menampilkan keperkasaan dan kekayaan sehingga memiliki ukuran dan tampilan yang besar. Era Ayutthaya berlangsung pada abad ke-15 hingga ke-18 Masehi.
Baca juga: Baileo Rumah Adat Maluku dan Maluku Utara
Thailand dan Indonesia memiliki kesamaan, yaitu banyaknya rumah adat atau rumah tradisional. Di Indonesia, misalnya di daerah Papua, rumah adat Papua memiliki banyak ragam dan nama yang masing-masing memiliki cirinya sendiri.
Hal yang sama juga bisa ditemukan di Thailand. Masing-masing memiliki rumah adat dengan sejarah yang panjang dan ciri khas yang berbeda satu sama lain. Dalam artikel ini akan dibahas salah satu rumah adat Thailand, yaitu Rumah Kalae.
Rumah kalae (Bahasa Thai: เรือนกาแล) atau rumah tradisional Thai Utara/Rumah Lanna (เรือนไทยภาคเหนือ/ล้านนา) adalah gaya seni bina Thailand Utara, di kawasan yang dulunya dipanggil Lan Na. Daerah itu kini dikenal sebagai Chiang Mai.
Kalae House terdiri dari dua petak yang disatukan dalam platform yang sama. Namanya diambil dari ukiran kayu dekoratif yang menonjol dari atas atap pelana, fitur yang biasanya ditemukan di rumah tradisional Thailand utara.
Rumah kalae merupakan gabungan dari rumah tradisional Lanna dan Tai Lue, TaiKhoen dan Tai Yong. Pengaruh ini membuat bentuk rumah menjadi beragam dari segi gaya, denah, dekorasi, perkembangan fungsi, dan elemen rumah.
Baca juga: Gambar-Gambar Rumah Adat Kalimantan Selatan Beserta Filosofinya yang Menarik
Kompleks Kalae memiliki setidaknya dua kompartemen. Kompartemen utama memiliki lima kamar. Rumah mempunyai tiang-tiang yang sejajar dengan bagian samping rumah.
Ketinggian yang diukur dari tanah ke Waeng atau gelagar kira-kira 1,4 hingga 1,96 meter (4 ft 7 in hingga 6 ft 5 in). Sedangkan jarak yang diukur dari bagian belakang Waeng ke pediment kira-kira 2,8 meter (9 ft 2 in).
Rumah dibagi menurut fungsinya, seperti terlihat pada daftar berikut:
Rumah kalae diukir dengan pola berbeda, yaitu tiga burung, pola bunga, dan awan. Selain itu, bentuk Rumah Kalae juga berbeda-beda, meliputi lurus, melengkung, dan menyilang.
Demikian pembahasan mengenai arsitektur Thailand dan rumah adat Thailand yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
Featured Image Source: Pixabay
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Pesona Ciputih dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© www.pinhome.id