Kamus Istilah Properti

Atap Sirap

istilah properti

Atap Sirap

Atap sirap adalah kepingan papan tipis, umumnya terbuat dari material kayu ulin atau kayu besi yang digunakan sebagai atap rumah.

Apa itu atap sirap?

Atap merupakan salah satu elemen penting dari sebuah konstruksi. Bagian ini melindungi area dalam bangunan dari terik sinar matahari, udara dingin, hujan, maupun salju. Banyak sekali jenisl atap yang diaplikasikan pada konstruksi-konstruksi yang ada di dunia. Salah satu nya adalah atap sirap.

Menurut KBBI, atap sirap adalah kepingan papan tipis, umumnya terbuat dari material kayu ulin atau kayu besi yang digunakan sebagai atap. Bentuk dari atap ini bisa beragam, namun yang paling banyak adalah persegi panjang. Beberapa produsen juga membuat bentuk atap sirap heksagonal atau segi enam, belah ketupat, runcing, ujung melingkar dan lain-lain.

Atap jenis ini banyak digunakan untuk konstruksi seperti museum, keraton, gazebo, tempat ibadah, bangunan-bangunan instansi daerah, serta pemukiman warga. Kayu ulin yang digunakan sebagai material atap dikenal punya karakter yakni bobotnya yang ringan, tahan akan terik sinar matahari, penangkal udara dingin, dan umurnya yang panjang.

Karakter utama atap sirap

Pada bagian ini, akan dibagikan beberapa karakter utama dari atap sirap yang terbuat dari kayu besi atau kayu ulin. Adapun karakter-karakter yang dimaksud akan dipaparkan pada penjelasan di bawah ini.

Bobotnya ringan

Dibandingkan dengan material genting, alderon, maupun aspal, atap sirap memiliki bobot yang jauh lebih ringan. Maka dari itu, atap ini lebih tidak memakan tenaga untuk urusan pengangkutan dan pengaplikasiannya.

Mampu menahan sinar terik matahari

Atap sirap juga dikenal memiliki keunggulan dalam hal menyerap panas. Jadi, suhu ruangan di bawah atap bisa tetap terjaga dengan baik. Hal ini bisa mengurangi konsumsi pemakaian pendingin ruangan, baik kipas angin maupun AC.

Tahan akan perubahan cuaca

Kayu ulin merupakan salah satu jenis kayu solid yang sering dipakai sebagai material konstruksi. Kesolidan dari kayu ini bahkan tahan akan perubahan cuaca dari terik ke hujan, maupun sebaliknya. Beberapa jenis kayu lain mungkin akan lapuk jika sering terkena hujan. Namun, kayu ulin malah dikenal makin keras apabila sering terkena air. Jadi, atap sirap tidak akan terkendala dengan berbagai perubahan cuaca.

Usia atap terbilang panjang

Material kayu besi atau kayu ulin dikenal memiliki ketahanan yang tinggi dan kuat menghadapi berbagai jenis cuaca. Jika mengaplikasikan atap ini, kamu tidak perlu menggantinya hingga 10 tahun. Ketika usianya menua, atap ini akan berubah tampilannya dari segi warna. Hal tersebut dinilai sebagai salah satu keunikan dari pengaplikasian atap berbahan kayu ulin.

Kelebihan dan kekurangan

Setelah mengetahui karkater dari atap sirap, pada bagian ini akan dibagikan kelebihan dan kekurangan dari pengaplikasian atap tersebut. Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.

Baca Juga:

Kelebihan

atap sirap
(Pixabay)

Mudah untuk dipasang

Pemasangan sirap untuk bagian atas bangunan dikenal cukup mudah. Terlebih lagi, sirap punya bobot yang ringan jika dibandingkan dengan genting, aspal, atau alderon. Pemasangannya yang mudah akan memangkas waktu pengerjaan dan berimbas pada lebih kecilnya ongkos yang dikeluarkan.

Punya tampilan estetik

Dengan berbagai macam bentuk yang tersedia, atap ini punya tampilan yang atraktif dan estetis. Terlebih lagi apabila usianya telah menua, nantinya warna permukaan kayu akan berubah dan menambah keindahan dari atap ini.

Tidak berisik apabila terkena hujan

Material kayu punya daya redam aksutik yang baik, sehingga jika hujan turun lebat, atap tidak akan menimbulkan suara gaduh. Hal ini tidak ditemukan apabila memasang atap seng, akrilik, atau sejenisnya.

Tahan lembab dan tidak menumpuk embun

Kayu merupakan material yang dapat ditembus oleh udara, maka dari itu tidak perlu khawatir untuk penumpukan kondensasi (embun) pada atap ini. Selain itu, kayu ulin juga sanggup menahan kelembaban. Jadi, atap tidak akan mudah lapuk.

Baca Juga: Hak Guna Bangunan

Kekurangan

atap sirap
(Pixabay)

Material sulit dicari dan harganya tidak ekonomis

Atap ini bukanlah produk untuk massal, jadi kita akan sulit menemukannya di pasaran. Sulitnya perizinan untuk menebang kayu juga menjadi kendala tambahan. Terlebih lagi, material ini tidak sepopuler atap-atap modern. Sedikitnya jumlah atap ini di pasaran menjadi salah satu penyebab harganya yang terbilang mahal.

Kualitas material dipengaruhi oleh umur pohon

Sirap yang punya kualitas bagus adalah sirap yang berasal dari kayu pohon ulin yang berusia tua. Sayangnya, kayu-kayu dari pohon yang berumur matang terbilang tinggi harganya.

Jika atap bocor, sulit untuk mencari sumbernya

Apabila atap rembes atau bocor, kita akan kesulitan mencari sumber penyebab kebocoran. Hal ini jauh berbeda dengan material genting yang sangat mudah untuk menemukan retakan, sela-sela pecahan, dan kerusakan sejenis penyebab kebocoran.

Butuh perawatan lebih dibandingkan dengan atap lain

Perlu dilakukan perawatan secara berkala apabila kamu hendak memasang sirap sebagai penutup rumah. Ada tiga musuh besar yang dimiliki oleh atap ini. Yang pertama adalah lumut, kedua adalah jamur, dan ketiga penyusutan. Biasanya, orang-orang yang memiliki atap jenis ini akan memberikan minyak khusus yang dilumurkan pada atap. Hal tersebut akan memperkuat kondisi atap.


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.