Kamus Istilah Properti

Retrofitting

istilah properti

Retrofitting

Retrofitting adalah upaya untuk memperbaiki dan/atau memperkuat struktur bangunan yang sudah berdiri. Dengan upaya ini, biaya dapat dihemat.

Apa itu retrofitting?

Dalam ranah konstruksi, bangunan tidak hanya didirikan dari nol atau dari awal. Ada juga beberapa bangunan yang dikonstruksi dengan memanfaatkan struktur yang sudah terbangun. Dalam kasus semacam ini, biasanya yang dibutuhkan adalah upaya retrofitting.

Retrofitting adalah upaya untuk memperbaiki dan/atau memperkuat struktur bangunan yang sudah berdiri. Dengan upaya ini, biaya konstruksi dapat dihemat.

Dengan kata lain, retrofitting tidak lain merupakan teknik atau metode untuk memodifikasi dan membuat struktur bangunan kembali berfungsi atau bahkan memperkuatnya. Melalui upaya ini, pembongkaran bangunan secara total tidak perlu dilakukan. Jika ingin menambahkan ruangan, maka sisa bangunan yang masih ada tidak perlu untuk dirusak.

Upaya ini sangat cocok untuk Pins lakukan apabila berencana membeli properti yang bangunannya dalam kondisi rusak. Langkah ini juga merupakan pilihan ekonomis bagi Pins yang ingin melakukan pembangunan pada aset properti dengan bentuk atau struktur bangunan yang kondisinya tidak baik.

Poin-poin penting sebelum melakukan retrofitting

Ada beberapa poin penting yang patut diperhatikan jika Pins hendak melakukan upaya retrofitting. Poin-poin yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  • Datang ke lokasi tempat bangunan berdiri. Hal ini dilakukan sebagai upaya peninjauan lapangan.
  • Ketika meninjau bangunan, lakukan pengecekan material-material yang digunakan pada bangunan. Cek juga mutu dari material yang diaplikasikan pada bangunan.
  • Lakukan analisa kerusakan beserta seberapa kuat bangunan tersebut mampu menahan beban.
  • Apabila struktur bangunan dinilai masih dapat menahan beban dengan baik, maka upaya retrofitting tidak perlu dijalankan.
  • Jika hasil yang didapatkan dari pengecekan di lapangan negatif, dalam artian bangunan tidak kuat untuk menahan beban, maka proses perbaikan struktur (retrofitting) harus dilakukan.

Prinsip penerapan retrofitting

Bhardwa Sumit dan Sabbir Ahammed Belali dalam tulisannya di SSRG International Journal of Civil Engineering volume 2 Issue 3 Maret 2015 memaparkan beberapa poin yang menjadi prinsip retrofitting. Mereka menjabarkan mana prinsip yang sangat penting untuk diterapkan dan mana poin yang sifatnya tidak terlalu vital untuk dilakukan dalam upaya retrofitting.

Memperkuat elemen bangunan atau memperkuat sistem struktur bangunan?

Jika ada beberapa bagian elemen bangunan yang rusak dan tidak sesuai dengan standar keselamatan, maka elemen konstruksi tersebut perlu untuk diperkuat. Namun, hal yang yang lebih penting lagi sebenarnya adalah memperkuat struktur bangunan secara keseluruhan. Struktur bangunan merupakan titik vital dari kekuatan bangunan karena fungsinya menjadi tumpuan untuk menahan beban.

Melakukan penguatan satu elemen konstruksi lokal atau keseluruhan konstruksi?

Penguatan satu elemen konstruksi lokal dapat diabaikan jika elemen tersebut tidak berdampak signifikan pada performa kekuatan bangunan secara keseluruhan.

Menguatkan konstruksi secara temporer atau penguatan konstruksi permanen?

Penguatan konstruksi secara temporer memiliki standar dan signifikansi yang lebih rendah daripada penguatan konstruksi secara permanen. Jadi, konstruktor perlu untuk mempertimbangkan poin ini dan menyelaraskannya dengan tujuan retrofitting yang diupayakan.

Untuk bangunan di area rawan gempa

Jika bangunan didirikan di area rawan gempa, maka perlu dipertimbangkan adanya penguatan agar bangunan dapat tahan terhadap guncangan gempa.

Pengetesan konstruksi dengan teknologi seismik baru

Retrofitting merupakan upaya untuk merekonstruksi bangunan-bangunan lama. Agar dapat mencegah terjadinya keruntuhan konstruksi di kemudian hari, maka konstruktor perlu menerapkan pengujian pada bagian struktur bangunan. Pengujian seismik bisa menjadi simulasi untuk mengetes ketahanan konstruksi tersebut terhadap pembebanan bahkan guncangan gempa.

Metode-metode retrofitting

Melansir dari civiconcepts.com, pada bagian ini kami akan memaparkan beberapa metode yang biasa dilakukan dalam upaya retrofitting. Setidaknya ada 9 metode yang biasa dilakukan dalam upaya ini.

Menambah dinding slab beton bertulang

(Army of Building)

Metode ini jamak dipakai untuk memperkuat bangunan dengan cara menambahkan dinding beton cor untuk struktur. Biasanya, jika dinding slab beton bertulang yang dipakai baru, maka ada baiknya konstruksi tersebut diletakkan di luar bangunan.

Baca Juga: Hak Guna Bangunan

Menerapkan rangka baja penguat

(Civil String)

Rangka baja penguat merupakan solusi efektif untuk bangunan yang mempunyai area interior luas. Kelebihan metode ini adalah kekuatannya yang sangat tinggi dan tidak terlalu menguras budget.

Mempertebal tembok

(Constrofacilitator)

Metode mempertebal tembok akan meningkatkan berat dari dinding. Dengan mempertebal tembok, otomatis ia akan lebih kuat untuk menahan beban bangunan daripada sebelumnya.

Baca Juga: Akad

Teknik isolasi dasar

(Numeria Engineering)

Isolasi dari struktur pondasi merupakan metode yang sangat efektif untuk menambah kekuatan struktur bangunan. Dengan melakukan teknik ini, maka gaya seismik (getaran) dari tanah efeknya dapat diperkecil.

Penerapan metode ini terbilang mahal. Selain itu, cara ini juga tidak efektif untuk dipakai pada bangunan tinggi atau bangunan yang berdiri di tanah yang kurang solid.

Mengurangi massa bangunan

(Civiconcepts)

Retrofitting bisa dilakukan dengan cara mengurangi massa bangunan. Pengurangan massa bangunan yang paling sederhana adalah melakukan pembuangan elemen-elemen bangunan yang tidak vital. Dengan beban yang lebih ringan, maka kekuatan struktur bangunan bisa meningkat.

Metode jacketing

(Tutorialtips)

Cara ini merupakan metode yang paling umum dipakai dalam upaya memperkuat kolom dan tiang bangunan. Bagian kolom dan tiang dari struktur bangunan yang sudah ada akan diperkuat dengan dilapisi besi-besi cor.

Metode jacketing tidak akan memberikan beban yang berlebih pada kolom dan tiang bangunan. Penerapan metode ini juga tidak membutuhkan waktu yang terlalu panjang.

Fiber Reinforced Polymer (FRP)

(Civiconcepts)

Fiber reinforced polymer merupakan satu metode retrofitting untuk memperkuat tumpuan balok beton bertulang. Titik tumpuan balok akan dilapisi dengan lapisan resin dan fiber. Efek dari penerapannya dapat meningkatkan kapasitas pembebanan pada tumpuan balok.

Injeksi epoksi

(Civiconcepts)

Injeksi epoksi adalah metode ekonomis untuk memperbaiki retakan pada elemen-elemen bangunan seperti tembok, balok, tiang, ataupun dinding bertulang. Prinsip dari cara ini adalah merekatkan kembali retakan dari elemen-elemen bangunan.

Pemasangan plat eksternal

(Horse Construction)

Untuk memperkuat kolom langit-langit, kita dapat melakukan pemasangan plat eksternal. Caranya tidak begitu rumit, plat eksternal hanya akan dipasang pada balok dengan menggunakan baut khusus.

Pemasangan plat eksternal akan memberikan kekuatan tambahan pada besi cor yang ada di dalam balok. Sayangnya, ketika menerapkan plat ini sebagai penguat, bagian balok berpotensi untuk mengalami retakan.


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.