istilah properti
Persil
Daftar Isi
Persil adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan sebidang tanah dengan ukuran tertentu, baik untuk perkebunan atau perumahan.
Pengertian Persil
Menurut KBBI, persil adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan sebidang tanah dengan ukuran tertentu yang dapat difungsikan sebagai lahan untuk perkebunan atau perumahan. Kata ini akan banyak ditemukan di dokumen-dokumen legal pertanahan yang dibuat oleh Departemen Agraria atau Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Selain itu, kata ini juga banyak digunakan sebagai pengganti istilah ‘bidang tanah’ pada aspek-aspek legal atau hukum lainnya di Indonesia. Misalnya, putusan-putusan hukum, undang-undang, akta atau sertifikat, dan lain-lain.
Kata ini berasal dari sebuah kata dari Bahasa Belanda yakni ‘perceel‘ yang kemudian diserap sebagai kosakata Bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Belanda ‘perceel‘ bisa berarti sebidang tanah, lahan pemukiman, rumah, atau bangunan.
Penerapan kata persil dalam produk-produk legal atau aspek hukum di Indonesia tidak terlepas dari adopsi kaidah hukum yang dilakukan oleh Tanah Air.
Banyak sekali produk legal dan aspek hukum yang diadopsi dari hukum Belanda, sehingga kata ini jamak untuk digunakan dalam lingkup-lingkup hukum maupun konstitusi. Hal ini juga berkaitan erat dengan upaya ekspansi kependudukan dari Kerajaan Belanda dan VOC di Tanah Air pada masa silam.
Dalam urusan administrasi pertanahan, istilah persil umumnya digunakan untuk sebagai salah satu subjek penting dalam pengarsipan. Biasanya dalam poin ‘persil’ memuat nomor unik yang tidak akan diubah.
Hal tersebut dilakukan agar data dapat diolah dengan lebih mudah. Apabila di kemudian hari lahan tersebut dijual sebagian atau dipecah-pecah untuk kepentingan tertentu, maka akan dilakukan penyesuaian ulang terkait batas-batas di sertifikat serta data yang ada di BPN.
Secara otomatis, pihak BPN akan menerbitkan nomor persil baru untuk sebagian tanah yang dijual atau dipecah-pecah. Banyaknya jumlahnya nomor persil baru sangat tergantung dari seberapa banyak tanah tersebut dipecah.
Proses tersebut semua tercatat secara hukum dan teradministrasi dalam arsip BPN.
Baca juga:
Contoh Penggunaan Istilah Persil
Mengingat penggunaannya yang cenderung terbatas dan tersegmentasi, pada bagian ini akan dibagikan beberapa contoh penggunaan istilah persil yang mungkin ditemui. Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.
Sertifikat Tanah atau Sertifikat Rumah
Di bagian pojok kanan bawah pada sertifikat tanah atau sertifikat rumah, ada beberapa kotak yang salah satunya menunjukkan nomor bidang tanah. Nomor bidang tanah ini biasanya juga disebut dengan nomor persil.
Dokumen Letter C
Hampir sama seperti sertifikat tanah atau rumah, pada dokumen letter c tercantum nomor bidang tanah atau nomor persil. Nomor tersebut menunjukkan titik batas dari sebuah bidang tanah.
Nomor tersebut hanya teradministrasi di kantor Kepala Desa, Kelurahan, atau Kecamatan saja. Untuk mengecek batas-batas sebuah lahan yang dokumennya masih letter c, kamu bisa mendatangi kantor-kantor yang sudah disebutkan sebelumnya.
Putusan Hukum
Apabila ada permasalahan atau tuntutan hukum terkait sebuah bidang tanah, salah satu poin yang tercatat di sistem administrasi mahkamah adalah nomor persil dari lahan tersebut.
Nomor persil akan menjadi salah satu sumber data yang digunakan untuk mendukung proses berjalannya sidang putusan.
Pemberitaan Media
Beberapa media juga menggunakan istilah persil pada berita-berita yang mempunyai muatan pertanahan dan aspek legalitasnya. Penggunaan istilah ini akan lebih mengerucutkan sudut pandang pembaca pada permasalahan pertanahan atau hukum yang terjadi.
Dasar Hukum Pemberlakuan Nomor Persil di Bidang Pertanahan
Setiap bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-batasnya wajib untuk diberikan nomor identifikasi. Pernyataan ini sejalan dengan salah satu Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), yakni Nomor 1 Tahun 2021.
Setiap bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-batasnya baik dalam pendaftaran tanah secara sistematik maupun sporadik diberikan nomor identifikasi bidang tanah.
Permen ATR BPN, Nomor 1 Tahun 2021, Pasal 9 Ayat 1.
Jadi, sebuah bidang tanah akan teradministrasi lewat 14 digit kode dalam bentuk nomor persil. Secara rincinya, 14 digit tersebut menerangkan informasi-informasi sebagai berikut:
- 2 digit di awal akan menerangkan kode provinsi.
- 2 digit berikutnya digunakan untuk menerangkan kode kabupaten atau kota.
- 9 digit berikutnya dipakai sebagai nomor bidang tanah.
- 1 digit paling akhir menjelaskan penggunaan bidang tanah.
Nomor identifikasi tersebut digunakan akan digunakan dalam setiap proses administrasi pendaftaran tanah. Apabila ada proyek pemekaran daerah (pemekaran kelurahan, pemekaran desa, atau pemekaran kecamatan), nomor identifikasi yang sudah terdaftar tidak dapat diubah. Sistem seperti ini masih dipertahankan karena dianggap yang paling sesuai dengan tata kelola BPN dan instansi-instansi terkait.
Baca juga:
Cara Verifikasi Nomor Identifikasi Bidang Tanah
Untuk melakukan verifikasi nomor identifikasi bidang tanah, kita harus melihat jenis dokumennya terlebih dahulu. Apakah dokumen tersebut teradministrasi di BPN atau masih tercatat di institusi yang sifatnya lokal (kantor kepala desa, kantor kelurahan, kantor kecamatan) saja.
Letter C
Seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya, untuk dokumen letter c verifikasi hanya bisa dilakukan di kantor kepala desa, kantor kelurahan, atau kantor kecamatan saja. Hal ini dikarenakan dokumen ini belum resmi masuk dalam sistem administrasi BPN.
Sertifikat Tanah atau sertifikat rumah
Untuk sertifikat tanah dan sertifikat rumah, verifikasi atau pengecekan nomor bidang tanah dapat dilakukan dengan langsung mengunjungi kantor BPN.
Demikianlah penjelasan lengkap tentang apa itu persil dan contoh penggunaannya. Semoga bermanfaat ya, Pins!
Baca juga:
- Tanah HPL atau Hak Pengelolaan Lahan
- Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT)
- Akta Jual Beli Tanah
Featured Image Source: Maxmanroe.com