Kamus Istilah Properti

Linoleum

istilah properti

Linoleum

Linoleum adalah material pelapis lantai yang terbuat dari bahan-bahan seperti minyak biji flax (linseed oil), serbuk kayu, dan kain berserat.

Apa Itu Linoleum?

linoleum
(Pinterest)

Di pasaran, kita dapat menemukan banyak sekali material yang dapat diaplikasikan sebagai alas permukaan lantai. Salah satu material yang tersedia dan dapat dipilih adalah linoleum.

Sebagian dari kita mungkin masih asing dengan nama dari material ini. Akan tetapi, ada kemungkinan kita pernah melihatnya bahkan menginjaknya secara langsung.

Linoleum adalah material pelapis lantai yang terbuat dari bahan-bahan seperti minyak biji flax (linseed oil), serbuk kayu, dan kain berserat. Material ini dikenal sebagai salah satu bahan pelapis lantai yang ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan bahan-bahan yang menjadi komposisinya merupakan bahan-bahan alami.

Dari komposisi bahan utama lapisan, semua material yang digunakan adalah bahan alami. Begitu juga dengan bahan topshield atau pelapis permukaan yang juga terbuat dari bahan alami.

Material alas lantai ini banyak dipakai untuk diaplikasikan pada interior bangunan yang diperuntukkan untuk publik maupun hunian. Dari segi harga, linoleum terbilang relatif lebih murah ketimbang alas lantai kayu maupun jenis-jenis keramik.

Dari komposisi bahan utama lapisan, semua material yang digunakan adalah bahan alami. Begitu juga dengan bahan topshield atau pelapis permukaan yang juga terbuat dari bahan alami.

Baca Juga: Apa Itu Backlog?

Perbedaan Linoleum dan Vinyl

(Finehome Building)

Jika dilihat dari jauh, mungkin kita akan mendapati bahwa linoleum dan vinyl mempunyai permukaan yang hampir mirip. Namun, dua material alas lantai ini mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

LinoleumVinyl
Terbuat dari bahan-bahan alami, terbilang lebih aman terhadap lingkungan.Terbuat dari petroleum dan PVC, bahan yang dinilai lama untuk diperbaharui.
Instalasinya tidak semudah vinyl karena dimensinya lebih tebal. Perlu dilakukan pengukuran dan pemotongan sebelum memasang.Pemasangannya lebih mudah karena berbentuk lembaran tipis layaknya stiker.
Tidak tahan pada area-area lembab atau basah. Jika terpapar dalam waktu yang lama, maka material ini bisa rusak, mengelupas, atau melengkung.Punya ketahanan yang baik jika terpapar air atau area-area lembab.
Pilihan motif dan warna lebih sedikit daripada vinyl.Bisa menemui banyak pilihan motif dan warna di pasaran.

Tidak jarang memang orang yang sering kali salah membedakan antara linoleum dan vinyl. Akan tetapi, perbedaan yang paling mencolok diantara dua bahan tersebut adalah komposisi materialnya.

Vinyl terbuat dari bahan PVC atau sejenis plastik. Sedangkan linoleum terbuat dari material-material yang alami sehingga membuatnya ramah lingkungan.

Jenis Linoleum

linoleum
(Reality Daydream)

Di pasaran kita dapat menemui tiga jenis linoleum. Jenis-jenis yang dimaksud antara lain adalah artoleum, walton dan marmoleum. Pada bagian ini, akan dipaparkan lebih jauh perbedaan dari masing-masing jenis tersebut.

Artoleum

Artoleum merupakan jenis yang terdiri dari tiga pilihan motif. Motif-motif dari artoleum antara lain adalah polos, bintik-bintik awan, serta motif kulit buaya.

Walton

Walton terdiri dari beberapa pilihan desain dan motif. Kita dapat menemui desain-desain motif seperti permukaan serat-serat kayu, beton, maupun motif-motif kontemporer.

Marmoleum

Sesuai dengan namanya, marmoleum mempunyai desain alas yang mirip dengan batu marmer. Kata marmoleum sendiri disebut-sebut berasal dari marmer.

Karakter Material

(Hemuz)

Setelah mengetahui jenis-jenis serta perbedaannya dengan vinyl, kita akan membahas lebih jauh mengenai karakter dari material ini.

Penjelasan mengenai karakter dari material ini dapat menjadi pertimbangan kamu yang tertarik untuk mengaplikasikannya sebagai alas permukaan lantai. Karakter-karakter dari linoleum akan dijelaskan melalui pemaparan poin-poin berikut ini.

  • Bahannya lebih elastis ketimbang keramik sehingga lebih mudah untuk pengaplikasiannya.
  • Mudah untuk dibersihkan karena pori-pori pada permukaannya tidak mudah untuk menyerap noda.
  • Tidak mudah untuk terbakar.
  • Produk anti rayap.
  • Mempunyai banyak desain yang bisa dipilih dan dipadupadankan dengan konsep ruangan.
  • Material dapat dipotong sesuai dengan keinginan.

Kelebihan dan Kekurangan

linoleum
(CQ Flooring)

Untuk menentukan layak atau tidaknya sebuah material untuk diaplikasikan pada bangunan agaknya kita perlu untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan material tersebut.

Maka dari itu, di bagian ini Pins akan mendapatkan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari material linoleum. Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini ya!

Kelebihan

  • Fleksibel, lunak, dan awet: Karena terbuat dari material alami, maka linoleum punya karakter yang fleksibel, lunak, dan punya durabilitas baik. Material ini dapat tahan hingga 40 tahun apabila perawatan yang dilakukan tepat.
  • Beragamnya warna, motif, dan area instalasi: Dibanding dengan vinyl, linoleum punya warna yang lebih tahan lama. Hal ini dikarenakan material ini melalui proses pewarnaan dan pemberian motif yang berbeda. Banyaknya motif dan warna material ini di pasaran juga memudahkan kita untuk melakukan instalasi di area-area tertentu.
  • Perawatan mudah: Linoleum juga tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Kita hanya perlu untuk menyapunya secara rutin dan melakukan pengepelan jika dibutuhkan. Namun perawatan mudah ini hanya terbatas pada produk sealed linoleum saja.
  • Ramah lingkungan: Terbuat dari material-material yang alami membuat produk ini dapat didaur ulang. Jadi, dampak keberadaannya pada lingkungan pun terbilang tidak merusak.

Kekurangan

  • Mudah untuk tergores: Karena bahan ini lunak, maka kita harus berhati-hati agar permukaannya tidak tergores. Menggeser benda-benda berat dengan permukaan tajam akan membuat lantai ini rusak.
  • Tidak tahan basah dan lembab: Material ini perlu dijauhkan dari paparan intens barang-barang cair maupun area-area lembab.
  • Unsealed linoleum butuh perawatan lebih: Jika kamu menginstalasi jenis produk unsealed linoleum, maka pastikan untuk melakukan perawatan intensif. Perawatan-perawatan tersebut antara lain pemolesan secara rutin.
  • Setelah dipasang, material ini akan menimbulkan bau: Ketika memasuki usia satu minggu sampai satu bulan, material ini akan mengeluarkan bau khas dari material biji rami yang digunakan. Bau ini tidak berbahaya, akan tetapi beberapa orang mungkin akan terganggu karenanya.

Baca juga:


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.