Dipublikasikan oleh Omri Cristian dan Diperbarui oleh Omri Cristian
Apr 13, 2023
14 menit membaca
Daftar Isi
Lempar lembing adalah jenis olahraga yang menggunakan alat tombak yang memiliki ujung runcing. Untuk menguasainya, terdapat beberapa aturan dan teknik yang perlu Pins kuasai agar lembing yang dilempar jatuh ke depan dan memiliki jarak yang jauh.
Lalu, bagaimanakah sejarah lempar lembing tersendiri serta teknik cara memainkannya? Berikut ini merupakan penjelasan mengenai lempar lembing secara lengkap sebagai berikut:
Baca juga: Sejarah Atletik Dunia dan Indonesia Lengkap
Lempar lembing adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan melemparkan benda lurus ke depan dan benda yang dilemparkan disebut sebagai lembing.
Lembing yang digunakan memiliki bentuk seperti tongkat panjang yang mana ujung dari tongkat tersebut runcing atau hampir mirip dengan tombak karena memiliki bentuk yang panjang dan tajam pada bagian ujungnya.
Olahraga ini juga merupakan salah satu nomor cabang atletik lempar. Dalam pertandingan, atlet lempar lembing harus mampu menunjukkan kemampuannya untuk melempar sebuah lembing secara benar.
Oleh karena itu, penting untuk atlet memahami gaya dan juga teknik untuk memainkan lempar lembing. Dengan teknik yang benar, atlet berpotensi mendapatkan jarak lempar yang jauh saat melempar lembing.
Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Bola Basket di Dunia
Lempar lembing, yang juga biasa disebut lempar tombak, adalah salah satu kegiatan yang sudah lama ada sejak zaman manusia kuno. Yang mana pada saat itu hidup manusia masih dalam kegiatan berburu. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Pada zaman manusia kuno, lembing digunakan sebagai alat untuk berburu. Jadi, alat lembing ini menandakan bahwa manusia sudah mulai berpikir untuk dapat memudahkan perburuan mereka dengan menggunakan lembing.
Manusia kuno memang menciptakan alat-alat yang berguna untuk bertahan hidup. Selain lembing terdapat beberapa peralatan yang digunakan untuk bertahan hidup antara lain:
Lembing atau saat itu menjadi salah satu senjata yang cara penggunaannya dilemparkan ke arah objek sasaran. Alat ini digunakan untuk menyasar jangkauan objek yang lebih jauh dibandingkan dengan jangkauan saat menggunakan pedang.
Oleh karena itu tidak heran apabila adanya lembing atau tombak menjadikan keterampilan yang wajib dikuasai oleh manusia. Bahkan seseorang yang ingin menggunakan lembing harus latihan terlebih dahulu agar dapat menggunakannya secara benar dan tepat sasaran.
Dikarenakan lembing sudah digunakan oleh manusia zaman kuno maka banyak yang mengatakan bahwa cabang olahraga lempar kambing merupakan inspirasi dari kegiatan manusia pada zaman dahulu.
Pada mulanya kegiatan lempar lembing hanyalah ajang untuk menarik perhatian akan kelihatannya dalam melemparkan benda ke sasaran suatu objek. Namun kemudian kegiatan ini mulai untuk dipertandingkan dan menjadi kegiatan lomba.
Pada masa awal peradaban Yunani kuno, lempar lembing telah menjadi pertandingan yang masuk dalam olimpiade kuno, tepatnya pada tahun 776 SM.
Akan tetapi pada saat itu masih belum juga diketahui secara pasti mengenai peraturan serta tata cara yang berkaitan dengan pertandingan lempar lembing waktu itu. Perlombaan lempar lembing Pada zaman dahulu tidak hanya ditentukan dengan lemparan yang terjauh.
Saat itu, lempar lembing menggunakan target dan juga sasaran yang harus dikenai oleh para peserta lempar lembing. Oleh karena itu yang menjadi pemenang adalah peserta yang dapat melempar dengan jarak terjauh serta mengenai sasaran yang telah menjadi target.
Pada tahun 1908, lempar lembing mulai masuk sebagai salah satu cabang atletik Olimpiade modern yang waktu itu hanya bisa untuk diikuti oleh para kaum lelaki saja. Aturan permainan pun berkembang. Para atlet yang mengikuti pertandingan ini akan melempar lembing pada batas lemparan yang sudah disediakan.
Siapa yang bisa mencapai jarak lempar sejauh mungkin merekalah yang akan menjadi pemenang dari perlombaan lempar lembing. Pada Olimpiade tahun 1932 olahraga cabang lempar lembing kemudian dapat pula untuk diikuti oleh kaum perempuan.
Pertandingan lempar lembing diurus oleh federasi bernama IAAF (International Amateur Athletic Federation). Dan, sampai saat ini pertandingan lempar lembing ini tidak pernah absen dalam perlombaan olimpiade pada sejak pertama kali dipertandingkan dalam ajang olimpiade modern.
Dari waktu ke waktu teknik serta rekor juga terus berkembang. Ada pula salah satu atlet terbaik lempar lembing yang sampai saat ini ekornya belum bisa untuk dikalahkan oleh siapapun.
Atlet lempar lembing tersebut bernama Jan Železn yang mana ia dapat melempar lembing sampai dengan jauh 98,408 m pada tahun 1996. Ia mampu memenangkan medali emas dalam olimpiade pada tahun 1992, 1996 dan juga pada tahun 2000.
Kemudian pada tahun 2006 Jan Železn memutuskan untuk pensiun. Hal tersebut menjadikan inspirasi oleh banyak atlet lempar lembing agar dapat bisa untuk mengalahkan rekor dari sang pelempar lembing tersebut.
Baca juga : Lempar Cakram
Pertandingan lempar lembing menggunakan memerlukan alat dan sarana tertentu dalam kompetisi. Alat-alat tersebut misalnya adalag tombak atau lembing, pakaian yang nyaman dan sepatu serta serbuk yang digunakan untuk mengoles tangan agar tangan tidak basah dan juga tidak licin.
Berikut ini informasi lengkap menganai alat dan sarana yang diperlukan dalam olahraga ini:
Lembing yang digunakan dalam perlombaan bukanlah lembing yang biasa. Alat tersebut harus memiliki tiga bagian khusus yaitu tongkat yang terbuat dari metal ringan, mata lembing yang terbuat dari bahan logam, serta ujungnya yang runcing.
Selain itu, terdapat tali yang dililitkan pada tongkat lembing sebagai pegangan dari para atlet lempar lembing. Jadi untuk pembuatan lembing sendiri tidaklah sembarangan karena harus dibuat sedemikian rupa sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk peraturan pembuatan lembing.
Untuk ukurannya pun terdapat standar khusus. Lembing yang digunakan oleh para atlet laki-laki dan juga para atlet perempuan tentunya memiliki ukuran yang berbeda.
Lembing yang digunakan oleh laki-laki memiliki ukuran panjang 2,60 meter sampai 2,70 meter dan memiliki berat 800 gram. Sedangkan lembing yang digunakan untuk Putri memiliki ukuran panjang 2,20 meter sampai 2, 30 m dan memiliki berat 600 gram.
Lapangan lempar lembing memiliki tiga bagian yaitu alur awalan, sudut lemparan, dan yang terakhir adalah sektor lemparan lembing. Mengenai lebih jelasnya di bawah ini merupakan ulasan tentang bagian dari lapangan lempar lembing:
Dalam pertandingan resmi, terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh penyelenggara. Berikut ini aturan yang harus dipatuhi:
Dalam perlombaan lempar lembing yang berskala internasional seperti perlombaan pada Olimpiade, semua peralatan perlombaan telah disediakan oleh panitia penyelenggara perlombaan.
Serta peralatan yang telah disediakan tersebut sudah diperiksa dan juga sudah dicek secara keseluruhan. Sehingga peralatan yang satu dengan peralatan yang lain hampir memiliki kemiripan yang sama berdasarkan dari kelasnya masing-masing.
Sedangkan dalam perlombaan yang masih berskala kecil seperti ada perlombaan tingkat daerah para peserta atau atlet diwajibkan untuk membawa alat lembingnya sendiri namun masih dalam ketentuan atau peraturan serta kriteria yang telah ditetapkan oleh panitia penyelenggara lempar lembing.
Pada saat perlombaan lempar lembing, peserta hanya diperbolehkan menggunakan awalan yang telah ditetapkan. Sampai dengan batas lemparan yang telah disediakan. Apabila terdapat peserta yang diketahui melebihi batas lempar yang telah ditentukan maka lemparan dari peserta tersebut dianggap tidak sah.
Pendaratan lembing dapat dinyatakan sah serta mendapatkan poin apabila bagian lembing yang jatuh terlebih dahulu adalah mata lembing yang berada pada area yang disediakan dengan posisi menancap tanah atau hanya menggores tanah tersebut.
Pada saat waktu awalan lembing tidak diperbolehkan untuk menyentuh tanah. Hal itu disebabkan karena apabila menyentuh tanah maka peserta dianggap didiskualifikasi setara dengan apabila atlet melempar lembing di luar area yang disediakan. Dalam setiap perlombaan lempar lembing masing-masing atlet hanya memiliki satu kali kesempatan untuk Melempar lembing.
Baca juga : Tolak Peluru
Dalam cabang olahraga lempar lembing memiliki tiga macam gaya untuk bisa memegang lembing. Tiga gaya tersebut antara lain yaitu gaya Amerika, gaya Finlandia dan yang terakhir adalah gaya Penjepit atau Tang. Ketiga gaya tersebut memiliki perbedaan serta ciri khasnya masing-masing yang akan dijelaskan di bawah ini sebagai berikut.
Seperti namanya gaya Finlandia adalah gaya lempar lembing yang berasal dari negara Finlandia serta gaya tersebut diperkenalkan oleh asal negara Finlandia.
Gaya Finlandia dalam lempar lembing dengan memposisikan jari jempol dan juga jari tengah menggenggam pegangan lembing pada bagian paling belakang titik sedangkan untuk jari telunjuk lurus guna menahan lembing dan jari-jari yang tersisa untuk menggenggam longgar pegangan lembing di bagian depan.
Gaya tersebut merupakan gaya yang mudah untuk dipraktekkan oleh para pemain pemula lempar lembing. Hal itu dikarenakan keseimbangan lembing dijaga oleh jari telunjuk dalam posisi yang lurus. Serta jari manis dan kelingking dalam posisi yang menggenggam longgar pegangan lembing.
Berasal dari salah seorang atlet lempar lembing yang berasal dari negara Amerika, gaya ini kemudian banyak digunakan oleh para atlet lempar lembing di seluruh dunia.
Perlu diketahui bahwa sebenanrnya gaya Amerika hampir mirip dengan lempar lembing gaya Finlandia. Posisi jari pada saat memegang lembing jari telunjuk dan juga jari jempol menggenggam pegangan lembing Pada batas tali bagian belakang.
Tiga jari yang tersisa kemudian menggenggam pegangan dengan renggang. Hal tersebut berfungsi untuk menjaga keseimbangan lembing Pada saat di bawah sang atlet untuk berlari pada waktu awalan.
Belum diketahui secara pasti berasal dari negara mana gaya ini. Akan tetapi gaya ini merupakan gaya yang paling banyak digunakan oleh para atlet lempar lembing untuk memegang lembing.
Posisi tangan dalam gaya menjepit atau tang adalah posisi jari telunjuk dan jari tengah menjepit pada pegangan paling belakang lembing. Sedangkan jari jempol dan jari manis serta jari telunjuk menggenggam longgar lembing pada bagian pegangan sisanya. Gaya ini juga dapat dikatakan stabil serta mudah untuk dipraktekkan oleh para pemain lempar lembing pemula.
Terdapat beberapa gaya yang fokus pada langkah kaki yang terbagi menjadi dua macam seperti hop step atau gaya berjingkat dan juga gaya cross step atau gaya menyilang. Gaya tersebut akan dijelaskan di bawah ini sebagai berikut:
Teknik langkah kaki hop step atau berjingkat diawali dengan kecepatan sedang yang kemudian menuju pada kecepatan tinggi. Gaya hop step berdampingan dengan gaya memegang lembing cara Finlandia dan juga gaya penjepit atau tang.
Dalam melakukannya, posisi lembing terletak di atas bahu baik itu di bawah sejajar dengan bahu pada waktu awalan ataupun terletak pada posisi atas lurus ke depan. Gaya hop step digunakan untuk menciptakan gaya dorongan pada saat seluruh tubuh menuju kearah depan. Gaya ini memang berpusat pada lengan dari si pembawa lembing.
Karena kuatnya lembing yang dilemparkan daya dorong yang diciptakan oleh tubuh akan melompat dan jatuh ke depan sesuai dengan lembing yang dilemparkan. Dengan cara ini secara teori biasanya akan menghasilkan lemparan ke arah tengah lapangan atau kurang lebih lurus dengan posisi dari sip lempar lembing.
Gaya cross step atau menyilang akan terlihat pada saat sang atlet sampai pada dua atau tiga langkah terakhir sebelum sang atlet melemparkan lembing.
Silangan kaki yang dihasilkan dari akhir langkah lempar merupakan hasil dari putaran badan sejak awalan sampai akan mulai melempar. Karena badan yang berputar dari arah kanan ke kiri. Hal tersebut juga sama dengan posisi kaki pelempar yang nampak seperti menyilang.
Gaya cross step biasanya berdampingan dengan gaya Amerika karena lebih cenderung mengarahkan ujung tombak ke bagian atas dengan sudut 45 derajat. Awalan yang digunakan dalam gaya ini adalah lari seperti biasa dengan kecepatan yang sedang menuju kecepatan tinggi.
Silangan dari kaki dan badan secara bersamaan dengan lengan yang melempar akan menghasilkan gaya lempar yang kuat. serta arah lemparnya cenderung lebih menyamping dan tidak terlalu ke tengah.
Hal itu berbeda dengan gaya hop step yang mana arah lemparan nya cenderung ke tengah dan jatuh ke depan. Dengan gaya cross step apabila tubuh dari pelempar jatuh maka jatuhnya pun akan ke samping mengikuti dari arah putaran tubuh dan juga silangan.
Baca juga : Cabang Atletik
Pada umumnya setiap perlombaan pastinya terdapat teknik dasar agar dapat melakukan suatu kegiatan akan menjadi sempurna. Seperti halnya dengan lempar lembing yang memiliki teknik dasar. Dalam teknik dasar lempar lembing terbagi menjadi tiga yaitu cara memegang lembing, cara memulai, awalan serta cara melempar.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa cara memegang lembing terbagi menjadi tiga yaitu gaya Amerika, Finlandia dan juga Penjepit atau Tang. Hal tersebut dilakukan sebelum bermain lempar lembing melakukan awalan.
Hal perlu untuk para pemain atlet lempar lembing perhatikan pada saat melakukan awalan yaitu sebagai berikut:
Sebelum para pemain lempar lembing melakukan lemparan maka posisi pada lembing ditarik ke sisi samping kanan belakang. Kemudian setelah itu dilemparkan dengan sekuat tenaga ke arah depan.
Serta pastikan pada ujung lembing akan mengarah ke depan dan atas dengan sudut 45 derajat. Usahakan pada saat melempar seluruh tubuh tidak kaku atau tegang lemah saja agar lemparan lembing akan jauh dan lebih kuat.
Baca juga: 5 Olahraga Penurun Berat Badan Paling Efektif Dengan Biaya Murah
Terdapat pula teknik-teknik yang digunakan dalam perlombaan cabang olahraga lempar lembing. Di bawah ini adalah salah satu contoh teknik dalam lempar lembing dengan menggunakan gaya hop step dan juga gaya pegangan Finlandia.
Pada teknik lempar lembing yang pertama adalah awalan. Beberapa langkah yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Seringkali tolakan yang besar dan juga lemparan yang kuat ke arah depan akan membuat seluruh tubuh menjadi seolah akan merasakan lemparan ke depan. Sehingga tidak jarang pula lemparan seperti ini akan membuat atlet terjatuh kedepan. Hal tersebut dikarenakan menahan tubuh untuk mengarah ke depan justru akan menghambat lemparan.
Oleh sebab itu posisi kepala tidak boleh sedikit pun menunduk meski peserta telah Melempar lembing. Hal tersebut dikarenakan apabila menunduk dan tubuh jatuh ke depan dihawatirkan akan membuat wajah cidera karena terbentur tanah. Kalaupun tubuh jatuh usahakan jatuh dengan tumpuan dada serta kedua tangan menumpu pada waktu yang bersamaan.
Untuk dapat menjadi seorang atlet yang berprestasi tentunya akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melakukan latihan. Serta diperlukannya latihan secara rutin agar tetap mahir dalam melakukan kegiatan lempar lembing. Selain hal tersebut faktor dari penentu prestasi atlet lempar lembing juga dapat ditentukan oleh hal-hal dibawah ini sebagai berikut:
Tombak atau lembing yang terlempar pada jarak ketinggian tertentu serta pada akhirnya akan bergesekan dengan angin. Embusan angin juga akan mengubah sudut dari hasil lemparan lembing.
Kemudian hal itu dapat mengurangi atau menambah kecepatan lembing berpengaruh pada jarak jauh yang dihasilkan saat melempar lembing. Oleh karena itu cuaca serta angin menjadi faktor yang sangat penting dan berpengaruh dalam penilaian lempar lembing.
Dukungan merupakan faktor terpenting dari keberhasilan sang atlet lempar lembing karena sorak sorai dari penonton secara tidak langsung menjadi energi tersendiri bagi sang atlet untuk melempar lembing.
Semakin besar energi yang disalurkan oleh suporter maka akan memberi dampak yang banyak pula semangat yang dihasilkan dari atlet untuk bisa menghasilkan lemparan yang jauh pada saat pertandingan.
Stamina serta kesehatan fisik dan juga psikis tentunya juga berpengaruh penting dalam keberhasilan sang atlet untuk menentukan performa Dalam suatu pertandingan. Ada baiknya sebelum melakukan pertandingan sangat lelet juga mau minum vitamin serta tidak terlalu kelelahan pada saat latihan agar tetap fit pada saat perlombaan akan dilaksanakan.
Baca juga: 6 Gaya Renang Beserta Teknik Dasar yang Bisa Kamu Pelajari
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian lempar lembing mulai dari sejarah lempar lembing, teknik cara bermain lempar lembing dan masih banyak lagi. Semoga penjelasan yang telah diberikan kan akan membantu Pins untuk menambah wawasan mengenai cabang olahraga terutama pada cabang lempar lembing.
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© lifestyle.pinhome.id