istilah properti
Variable Cost
Daftar Isi
Variable cost adalah biaya yang jumlahnya dipengaruhi oleh hasil produksi sehingga bersifat naik turun.
Apa itu Variable Cost?
Di dalam sebuah bisnis atau perusahaan kita akan mendengar istilah variable dan fixed cost. Kedua biaya ini menentukan berjalannya sebuah perusahaan.
Fixed cost sendiri adalah biaya-biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar jasa atau produk. Beberapa contoh fixed cost seperti biaya gaji karyawan, sewa gedung dan lain-lain.
Sementara itu, variable cost adalah lawan dari fixed cost, yang merupakan biaya tidak tetap yang nilainya dipengaruhi oleh kondisi bisnis. Ketika kondisi bisnis sedang baik, maka umumnya variable cost ini akan bertambah, sementara ketika keadaan bisnis sedang mandek, maka nilai biaya variabel ini pun akan menurun.
Variable cost menjadi penting dihitung karena tujuannya untuk mengimbangi progress atau kondisi sebuah perusahaan. Dengan kata lain, biaya ini dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan di level atau kondisi yang berbeda.
Baca Juga:
Karakter Variable Cost
Untuk memahami lebih lanjut apa itu variable cost, berikut ini ada beberapa karakter variable cost yang harus kamu ketahui. Yuk disimak!
Perubahan jumlah total yang sama dengan perubahan volume
Perubahan jumlah total yang sama dengan perubahan volume artinya ketika nilai atau jumlah biaya/kebutuhan yang dikeluarkan bertambah, maka akan terjadi pertambahan volume juga.
Misalnya perusahaan startup sedang berkembang, perusahaan ini memerlukan 200 karyawan baru, sehingga di saat yang sama terjadi dua skenario. Skenario pertama pertambahan 200 karyawan baru, dan 200 kursi yang akan digunakan karyawan tersebut untuk bekerja di kantor. Jadi ketika total item bertambah, maka volume juga bertambah.
Biaya per item tetap walau volume bertambah
Melanjutkan contoh di atas, ketika sebuah perusahaan startup memerlukan 200 kursi maka harga per kursi itu tetap walau jumlah kursi yang dibutuhkan banyak.
Misalnya harga satu item atau sebuah kursi kerja adalah 500 ribu, maka tidak akan ada bedanya ketika perusahaan membeli 50 kursi dan 200 kursi, toh harga kursi akan tetap yaitu 500 ribu.
Biaya menjadi tanggung jawab operasional
Biasanya, kebutuhan atau biaya variabel cenderung diurus atau bisa dihandle oleh bagian operasional. Misalnya kebutuhan kursi tadi, maka divisi yang bertanggung jawab adalah general affair untuk memastikan semua kebutuhan kursi tadi terpenuhi.
Contoh lain yang bisa kita berikan sebagai gambaran adalah biaya marketing atau pemasaran. Ketika sebuah perusahaan sedang bertumbuh dengan baik, maka biaya promosi pun akan ditingkatkan seiring dengan kebutuhan untuk lebih dikenal masyarakat dan meningkatkan transaksi.
Klasifikasi Biaya Variabel
Di dalam sebuah organisasi kebutuhan untuk menyediakan biaya fix dan juga biaya variabel pasti sangat urgent sekali ya. Namun, sebelum mengetahui apa saja jenis-jenis biaya variabel, berikut ini ada klasifikasi variable cost yang perlu kamu pahami.
Biaya produksi
Biaya produksi ini tentu berkaitan dengan bahan baku dan sebagainya. Di industri kuliner semakin banyak pelanggan yang datang, tentu sebuah restoran akan memproduksi lebih banyak makanan. Untuk itu, biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku pun akan bertambah.
Biaya pemasaran
Biaya pemasaran juga akan bersifat naik turun, artinya kegiatan marketing akan semakin gencar ketika kondisi perusahaan atau bisnis sedang baik-baik saja dan cenderung berkembang.
Biaya administrasi umum
Biaya administrasi umum berkaitan dengan gaji karyawan, reimburse transportasi dan sebagainya.
Jenis-jenis Variable Cost
Agar pemahaman kamu lebih jelas mengenai variable cost, berikut ini ada penjelasan tentang jenis-jenis variable cost.
Baca Juga: Apa itu biaya maintenance?
Biaya iklan
Biaya iklan menjadi salah satu variable cost yang sering naik turun. Umumnya biaya untuk iklan akan dipengaruhi dari kondisi kesehatan perusahaan. Semakin bagus kondisi perusahaan yang ditandai dengan banyak dana segar, maka semakin bertambah juga alokasi dana untuk bujet marketing. Biasanya biaya pemasaran bertambah karena adanya target untuk mengakuisisi konsumen baru.
Listrik
Listrik di gedung kantor tentu akan bersifat fluktuatif, ini bisa dipengaruhi oleh seberapa banyak AC yang dinyalakan, lampu yang digunakan dan juga jam lembur. Jika ada karyawan yang lembur tentu listrik akan semakin besar digunakan, lain lagi jika semua alat listrik digunakan dengan hemat tentu pengeluaran untuk membayar listrik juga akan lebih hemat.
Air minum
Air minum menjadi salah satu produk yang akan bernilai fluktuatif, hal ini karena minum menjadi sebuah kebutuhan, bukan? Jika ada banyak karyawan yang masuk kerja tentu ini akan membuat konsumsi air meningkat. Lain lagi jika sebagian besar karyawan melakukan Work From Home (WFH) tentu kebutuhan air pun akan ikut berkurang. Otomatis, pengeluaran untuk air pun akan ikut menurun.
Katering
Katering memiliki situasi yang mirip dengan air minum, ketika jumlah karyawan yang masuk ke kantor sedikit, maka jumlah katering yang akan disediakan pun menyesuaikan. Berbeda jika karyawan yang masuk 100 persen, otomatis katering yang dipesan pun harus menyesuaikan jumlah tersebut.
Alat kantor
Alat tulis kantor (ATK) pun sering menjadi alat yang dikonsumsi untuk kebutuhan bekerja. Jumlah dari ATK pun akan menyesuaikan dengan kebutuhan, misalnya pena dan kertas. Walau keduanya sama-sama alat tulis, namun memiliki volume kebutuhan yang berbeda.
Baca Juga: Biaya Investasi
Editor: Rizko Fatra
Feature Image: Kompas
Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.