Kamus Istilah Properti

Sampel

istilah properti

Sampel

Sampel adalah bagian kecil yang mewakili dan mencerminkan kelompok lebih besar dalam sebuah penelitian.

Apa Itu Sampel?

pengertian sampel
(Deposit Photos)

Pins tentu sudah pernah mendengar tentang istilah ini. Seringkali, sebutan ini ditemukan dalam dunia riset, survey, atau penelitian. Tapi, sampel bukan hanya sekedar suatu objek atau bahan yang diteliti. Pemilihan sampel juga tidak dapat dilakukan sembarangan agar objek yang dipilih mewakili kelompok besar yang dimaksud.

Nah, pada artikel berikut kita akan membahas mengenai sampel, mulai dari pengertian dan definisi, kriteria yang baik, hingga teknik pengambilannya. Jadi, Pins tidak salah paham lagi dengan makna sampel. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ya, Pins!

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sampel adalah bagian kecil yang merepresentasikan suatu kelompok atau bagian yang lebih besar. Kelompok yang lebih besar tersebut disebut juga dengan istilah populasi, yaitu jumlah total dari subjek atau objek penelitian.

Bila Pins mengira bahwa sampel berarti sesuatu yang dipilih untuk penelitian, maka hal tersebut memang benar. Sampel dipilih karena memiliki sifat, karakterisitik, atau atribut yang mewakili suatu populasi. Tentunya, ada beberapa teknik dan syarat agar sampel yang digunakan tidak bias. Hal ini akan kita bahas lebih dalam pada bagian berikutnya.

Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih dari sebuah populasi karena memiliki karakteristik atau atribut yang mewakili kelompok besar tersebut.

Mungkin Pins bertanya, mengapa suatu sampel digunakan dalam pengujian dan penelitian? Jawabannya adalah untuk efektivitas sumber daya dan waktu. Peneliti jadi tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar dan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih cepat, namun tetap dengan tingkat kebenaran yang akurat.

Misalnya sebuah penelitian mengamati tentang ragam arsitektur di salah satu kecamatan di Sumatera. Bila peneliti menggunakan keseluruhan populasi, maka dibutuhkan waktu dan sumber daya yang besar untuk mengumpulkan seluruh jenis arsitektur yang ada di wilayah tersebut. Namun, dengan adanya objek yang mewakili populasi, penelitian menjadi lebih sederhana. Peneliti dapat memilih jenis arsitektur yang mewakili wilayah tersebut, seperti arsitektur mediterania, arsitektur hacienda, arsitektur gotik, arsitektur hijau, dan sebagainya.

Nah, dengan melakukan sampling, ukuran subjek atau objek menjadi berkurang. Peneliti pun dimudahkan dalam melakukan pengujian dan analisis. Tapi, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sampel yang dipilih berkualitas dan mewakili populasi.

Baca juga:

Kriteria Sampel yang Baik

Memilih sampel bukan hal yang mudah dan sederhana, Pins. Bahkan, pada populasi yang ideal, pemilihannya juga penuh tantangan. Mengapa dikatakan sangat sulit? Hal ini karena ada banyak faktor yang perlu diperhatikan agar sampel yang dipilih berkualitas sehinggga menghasilkan penelitian yang valid dan dapat diandalkan.

Pemilihan sampel sangatlah penting karena menjadi penentu kualitas suatu penelitian. Apabila tidak mewakili populasi yang dimaksud, hasil pengujian menjadi bias dan tidak sesuai yang seharusnya. Kemudian, bagaimana syarat dan kriterianya yang baik? Berikut penjelasannya.

Representatif

Artinya, sampel harus dapat mewakili atribut dan karakteristik populasi. Dengan demikian, informasi yang diberikan dari perlakukan penelitian hampir sama atau mendekati respons populasi. Jika tidak, berarti hasil penelitian menjadi bias dan tujuan penelitian menjadi tidak tercapai.

Memadai

Agar dapat merepresentasikan populasi, maka jumlahnya harus memadai. Tentu tidak dapat ditentukan dengan jumlah yang sembarang. Ada metode perhitungan untuk menentukan besaran subyek yang diperlukan. Pins juga perlu memperhatikan beberapa faktor seperti jenis penelitian, jumlah variabel, cara mengumplukan data, dan sebagainya.

Lalu, berapakah jumlah yang memadai? Secara sederhana, penelitian deskriptik memerlukan minimal 10%-20% dari populasi. Sementara penelitian korelasional 30 subyek. Dalam penelitian perbandingan atau komparatif, dibutuhkan setidaknya 10 per kelompok.

Bila sampel telah memenuhi kedua kriteria tersebut, maka dapat dikatakan hasil pengamatan menjadi akurat dan presisi. Kedua hal ini adalah hal utama dalam sebuah studi, penelitian tidak akan memiliki dampak bila dinilai tidak valid dan tidak dapat dipercaya.

akurat dan presisi
(Kampung Ilmu)

Presisi berarti tingkat kedekatan atau kesamaan dengan karakteristik populasi. Sementara akurat atau tingkat akurasi adalah ketiadaan kekeliruan atau bias.

Contoh presisi misalnya, diketahui bahwa rata-rata pengeluaran millenial di coffee shop adalah Rp. 55.000. Maka, bila rata-rata dari pengeluaran millenial yang diwawancarai senilai Rp. 54.900, dapat disebut sebagai presisi. Hal ini karena selisih yang rendah dan hampir mendekati nilai atau estimasi dari karakterisik populasi. Sampel memiliki taksiran yang dekat dengan karakterisik populasi, yaitu para milenial yang mengeluarkan budget Rp.55.0000 di coffee shop.

Sementara itu, akurasi menunjukkan seberapa dekat suatu nilai estimasi dengan nilai sesungguhnya. Misalnya, sebuah penelitian ingin menentukan besaran investasi bulanan dari sebagian masyarakat di Jakarta. Tetapi, peneliti tidak memperhatikan jenis investasi yang dimaksud. Hal ini bisa saja menimbulkan kesalahan dalam pengambilan data yang membuat penelitian tidak akurat atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Baca Juga:

Teknik Pengambilan Sampel

perbedaan populasi dan sampel
(Omniconvert)

Setelah memahami pengertian dan karakteristik yang baik, berikutnya Pins perlu mengetahui beberapa teknik pengambilan sampel. Sederhananya, teknik sampling dibedakan menjadi dua metode, yaitu teknik pengambilan acak dan tidak acak.

Contoh metode teknik pengambilan acak yaitu sebagai berikut.
1. Pengambilan Acak Sederhana
2. Pengambilan Acak Sistematis
3. Pengambilan Acak Berstrata
4. Pengambilan Acak Berdasarkan Area
5. Area Sampling

Sementara itu, teknik pengambilan tidak acak antara lain sebagai berikut.
1. Purposive Sampling
2. Snowball Sampling
3. Accidental Sampling
4. Quota Sampling
5. Teknik Sampel Jenuh
6. Systematic Sampling

Pins bisa mempelajari lebih dalam tentang metode pengambilan sampel agar dapat memahami teknik yang tepat untuk digunakan. Pastikan bahwa sampel yang dipilih memenuhi syarat yang sesuai agar hasil penelitian menjadi akurat dan presisi. Dengan demikian, kesimpulan yang Pins buat dari hasil pengamatan dapat dipercaya kebenarannya. Nah, semoga artikel ini membantu, ya!

Baca Juga:

Featured Image Source: Voxco.com


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. Cek pilihan rumah di Kota Bandung terbaik dari Pinhome!

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.