Kamus Istilah Properti

Spekulasi

istilah properti

Spekulasi

Spekulasi adalah tindakan yang bersifat menebak-nebak sesuatu berdasarkan dugaan tanpa bukti yang kuat, misalnya spekulasi saham, properti, atau usaha lain dengan harapan keuntungan.

Apa Itu Spekulasi?

spekulasi adalah
(Shutterstock)

Istilah spekulasi sering muncul dalam bidang investasi maupun bisnis. Padahal, spekulasi bukanlah bagian dalam aktivitas investasi maupun bisnis karena keduanya memerlukan perhitungan yang matang dalam hal keuntungan maupun risiko di masa mendatang. 

Hal ini sangatlah berbanding terbaik dengan pengertian spekulasi (speculation). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), spekulasi adalah pendapat atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan. 

Sementara dalam bisnis maupun investasi, spekulasi merupakan tindakan yang bersifat menebak-nebak sesuatu berdasarkan dugaan tanpa bukti yang kuat dengan harapan mencapai keuntungan. Orang yang melakukan spekulasi disebut spekulan.

Nyatanya, ketika Pins mulai berspekulasi, apa yang Pins duga belum tentu akan terjadi, bahkan bisa jadi tidak sesuai sama sekali. 

Contoh spekulasi dalam investasi saham, Pins akan menebak pergerakan harga dari suatu saham asal-asalan tanpa analisis mendalam. Hal ini tak berbeda dengan judi. Biasanya, orang yang investor yang berspekulasi merupakan para pemula.

Seorang spekulan ketika berspekulasi hanya fokus pada perubahan harga (fluktuasi) ketika memperhitungkan keuntungan. Padahal risiko ketika mulai berspekulasi, baik dalam investasi maupun bisnis, sangat tinggi. 

Sebab, dugaan hanya didasarkan pada rumor atau informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Alhasil, bukannya untung, risiko gagal dalam pengambilan keputusan pun semakin tinggi.  

Ciri-ciri Spekulasi

(Shutterstock)

Ketika Pins mulai berspekulasi, maka harus bersiap dengan ketidakpastian dan hanya sebatas mengandalkan keberuntungan nasib. Tak hanya menimbulkan risiko besar bagi diri sendiri, hal ini akan merugikan orang lain.

Bisa dikatakan kegiatan spekulasi dilakukan oleh orang-orang yang ingin cepat kaya dengan jalan pintas. Meski bisa juga yang terjadi adalah sebaliknya, Pins merugi lantaran kurang beruntung. 

Lalu, apa saja ciri-ciri spekulasi? Berikut ini diantaranya:

  • Seorang spekulan melakukan pengambilan keputusan dalam proses meraih keuntungan dengan cara melihat perubahan harga atas kekuatan permintaan dan penawaran.
  • Informasi diperoleh dari perkiraan fluktuasi pasar yang tidak pasti. 
  • Cenderung abai terhadap proses analisis yang mendalam. 
  • Hanya memperhitungkan jangka waktu perdagangan atau investasi dalam jangka pendek untuk memperoleh keuntungan sangat tinggi.
  • Spekulan lebih tertarik menempatkan modalnya atau uangnya pada sesuatu yang dianggap memiliki keuntungan besar. Misalnya, valas, kripto, pasar komoditas, hingga saham gorengan. 
  • Cenderung mengabaikan aturan fundamental dan tidak melakukan analisa menyeluruh. 
  • Mengandalkan insting semata. 
  • Spekulan akan merasa dikejar oleh waktu dalam terburu-buru ingin segera mendapat keuntungan atau kekayaan dalam waktu cepat.

Baca Juga: Ability to Pay

Jenis Spekulan

spekulasi
(Shutterstock)

Dalam praktiknya ketika berspekulasi, terdapat dua jenis spekulan, yaitu spekulan bullish dan dan bearish. Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Pins!

Spekulan Bullish

Spekulan bullish akan mengharapkan harga berdasarkan instrumen yang hanya dibeli dan akan naik dalam waktu tertentu. Biasanya, jenis ini akan mengeluarkan spekulasi tanpa melakukan pertimbangan apapun. 

Artinya, mereka hanya akan mengandalkan insting semata.

Spekulan Bearish

Kemudian ada juga spekulan yang berspekulasi bahwa aset yang dijual akan turun harganya di masa yang akan datang. Mereka juga beranggapan bahwa keuntungan bisa diperoleh kerika membeli kembali aset tersebut ketika harganya sudah turun.

Sayangnya, karena analisis yang dilakukan kurang matang atau bahkan tanpa analisis sama sekali, tak jarang para spekulan bearish tidak memahami titik mana yang baik untuk melakukan buyback aset tersebut.  

Baca Juga: Hak Guna Bangunan

Perbedaan Spekulasi dan Investasi

(Shutterstock)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka sudah dipastikan bahwa spekulan tidak sama dengan investor. Benjamin Graham, sebagaimana dikutip dalam bukunya The Intelligent Investor, menjelaskan bahwa investasi adalah tindakan melalui analisis menyeluruh, menjanjikan keamanan dana pokok, dan memberikan keuntungan memadai.

Kemudian, dalam berinvestasi seorang investor sangat mempertimbangkan harga pasar, tujuan finansial, jangka waktu investasi, kebutuhan likuiditas, dan profil risiko dengan melakukan analisa mendalam. Orientasi investor dalam jangka panjang sehingga sangat mematuhi aturan main untuk memperoleh peluang keuntungan optimal. 

Berbeda dengan spekulasi yang sifatnya jangka pendek ketika memikirkan keuntungan yang besar. Spekulan mengambil keputihan hanya atas dasar harapan orang lain akan membeli dengan harga yang lebih tinggi.

Mereka akan berasumsi bahwa harga properti, saham, atau bisnis akan meroket dalam waktu dekat.  

Hal pertama yang harus diingat ketika hendak melakukan spekulasi adalah mengetahui prinsip high risk, high return. Artinya, saat seorang investor berharap keuntungan besar, maka harus siap mengambil risiko yang juga tinggi.  

Pins harus siap untuk bahwa bisa saja keuntungan tidak maksimal, atau malah merugi ketika berspekulasi. 

Itulah informasi mengenai spekulasi yang dapat disampaikan. Jadi, Pins memilih menjadi seorang investor atau spekulan?

Baca Juga: Akad


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.