4 Contoh Surat Pengosongan yang Baik dan Benar

Surat pengosongan rumah umumnya digunakan untuk memberitahukan kepada pihak yang bersangkutan bahwa seseorang untuk tidak lagi akan menempati atau menggunakan tempat atau properti tertentu.

Selain pemahaman tentang surat pengosongan rumah, Pins juga harus menyediakan hunian untuk jangka panjang yang bisa ditempati seumur hidup misalnya Rumah Eksklusif seperti Avoria Estate atau rumah di Bogor lainnya.

Ada juga rumah second di Kab Bogor Tengah yang bisa menjadi alternatif pilihan untuk Pins.

Yuk, simak selengkapnya pembahasan berikut ini Pins. Untuk mengetahui bagaimana menulis surat pengosongan Pins!

Baca juga: 5 Contoh Surat Penawaran Rumah Agar Propertimu Cepat Laku

Apa itu Surat Pengosongan Rumah?

Dalam surat pengosongan rumah adalah dokumen resmi yang digunakan untuk memberitahukan kepada pemilik atau pengelola properti bahwa seseorang atau pihak tertentu akan meninggalkan Hunian atau tempat tinggal tersebut. 

Surat ini biasanya berisi informasi tentang tanggal rencana pengosongan, alamat hunian yang ditinggalkan, kondisi Hunian saat ditinggalkan, dan hal-hal lain yang terkait dengan proses pengosongan.

Surat pengosongan rumah penting dalam proses perpindahan atau pengakhiran kontrak sewa.

Seringkali digunakan sebagai bukti tertulis bahwa penyewa rumah atau penghuni telah memberi pemberitahuan resmi kepada pemilik atau pengelola properti tentang niat untuk meninggalkan tempat tersebut. 

Hal ini membantu dalam mencegah perselisihan di kemudian hari terkait dengan kondisi dan pengosongan properti.

Baca juga: Pengertian dan Contoh Surat Berharga Negara, Apa Saja?

Contoh Isi Surat Pengosongan Hunian

Berikut adalah 4 contoh surat pengosongan rumah yang baik dan benar. Yuk, pahami dan amati isi seluruh contoh surat tersebut Pins

1. Surat Pengosongan Rumah Secara Umum

Berikut ini adalah contoh dari contoh isi surat pengosongan rumah Pins:

SURAT PENGOSONGAN RUMAH 

Saya yang bertanda tangan dibawah ini sebagai Pihak Pertama.

Nama: 

Pekerjaan: 

Alamat: 

Dan selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua

Nama: 

Pekerjaan: 

Alamat: 

Dengan ini menyatakan

1. Pihak Pertama wajib meninggalkan rumah yang berlokasi di  [ alamat ] paling lambat pada [ hari, tanggal/bulan/tahun ].
2. Pihak Pertama secara sukarela setuju untuk segera meninggalkan rumah tersebut dan menyerahkan kunci kepada Pihak Kedua.
3. Jika Pihak Pertama tidak segera mengosongkan rumah sesuai dengan tanggal tersebut, maka Pihak Kedua berhak untuk melaporkan hal ini kepada pihak yang berwenang.

Dengan ini surat pernyataan ini dibuat tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dan dilaksanakan dengan itikad baik serta sesuai dengan aturan yang berlaku.

[ Tanggal ]

Pihak Pertama                                                                                                       Pihak Kedua

2. Surat Pemberitahuan Pengosongan Hunian

Berikut ini adalah contoh dari contoh isi surat pemberitahuan pengosongan hunia Pins:

SURAT PEMBERITAHUAN PENGOSONGAN RUMAH 

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama: 

Alamat: 

Sebagai pemilik proyek/penanggung jawab selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Melalui surat ini memberikan peringatan kepada [Nama Penerima Peringatan] untuk segera mengosongkan rumah yang berlokasi di [Alamat Rumah] pada [Tanggal Batas Pengosongan] yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Dengan ini PIHAK PERTAMA memberikan kesempatan hingga tanggal [Tanggal Batas Pengosongan] untuk melakukan pengosongan rumah sesuai dengan keputusan pengadilan yang dikeluarkan pada tanggal [Tanggal Putusan Pengadilan].

Surat peringatan pengosongan hunian ini berlaku efektif sejak tanggal ditetapkan dan diharapkan mendapat perhatian dari PIHAK KEDUA.

[Tempat], [Tanggal]

[ Tanda tanda ]

Pihak Pertama

Baca juga: 20 Daftar Rumah KPR Subsidi di Bekasi

3. Surat Perjanjian Pengosongan Rumah Sewa

Berikut adalah surat perjanjian pengosongan Hunian sewa Pins:

SURAT PERJANJIAN PENGOSONGAN RUMAH SEWA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: ( Pemilik Rumah )

Alamat: ( Pemilik Rumah )

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

Dan

Nama: ( Nama Penyewa atau Penghuni Rumah )

Alamat: ( Alamat Penyewa atau Penghuni Rumah )

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Dengan ini sepakat dan setuju untuk mengakhiri perjanjian penyewaan rumah terhadap Penghuni Rumah sebagaimana telah disepakati sebelumnya. 

PIHAK KEDUA setuju untuk mengosongkan seluruh area rumah dan menyerahkan kembali kunci kepada PIHAK PERTAMA pada tanggal [Tanggal Pengosongan] tanpa adanya penundaan atau keberatan.

PIHAK KEDUA juga menyetujui untuk mengembalikan rumah dalam keadaan yang baik, kecuali adanya kerusakan yang wajar karena pemakaian sehari-hari. 

Selain itu, PIHAK KEDUA setuju untuk melakukan proses pengecekan bersama dengan PIHAK PERTAMA guna memastikan tidak ada kerusakan yang signifikan sebelum menyerahkan kunci.

Dengan ditandatanganinya surat perjanjian ini maka hubungan antara kedua belah pihak dianggap telah selesai dan terputus secara sah.

Demikian perjanjian ini dibuat secara seimbang dan setara oleh kedua belah pihak tanpa adanya unsur paksaan dari pihak manapun.

[Tempat], [Tanggal]

PIHAK PERTAMA.                                                                                     PIHAK KEDUA

[Nama Pemilik Rumah]                                           [Nama Penyewa atau Penghuni Rumah]

4. Contoh Surat Pengosongan Rumah Tinggal

Berikut ini adalah surat pengosongan Hunian tinggal Pins:

SURAT PENGOSONGAN HUNIAN TINGGAL 

[Alamat Pengirim]

[Tanggal]

Kepada,

[Pihak Penerima Surat],

[Alamat Penerima Surat],

Perihal: Surat Pemberitahuan Pengosongan Hunian Tinggal

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini selaku penghuni rumah 

Nama: 

Alamat:

Nomor Telepon

Dengan ini memberitahukan niat saya untuk mengosongkan dan meninggalkan rumah kontrakan tinggal saya. Saya akan memastikan bahwa rumah akan dikembalikan dalam keadaan yang baik dan terawat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu Saya juga bersedia untuk berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan bersama terkait kondisi rumah sebelum dan setelah pengosongan. Saya akan menyerahkan kunci rumah tersebut dengan sukarela kepada pihak yang berwenang.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menempati rumah ini. Saya berharap agar proses pengosongan dan penyerahan kunci dapat berjalan dengan lancar dan memuaskan bagi kedua belah pihak.

Demikian pemberitahuan ini saya sampaikan dengan sebenarnya dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Hormat saya,

[Tanda Tangan]

[Nama]

Setiap surat memiliki tujuan dan maknanya masing-masing, dan surat pengosongan tidak terkecuali. Surat ini harus ditulis dengan jelas, tegas, dan penuh empati, dengan mempertimbangkan hak dan kewajiban kedua pihak yang terlibat.

Dengan memahami empat contoh surat pengosongan yang baik dan benar seperti yang telah dibahas, kita dapat menjamin kelancaran komunikasi serta mencegah potensi konflik atau kesalahpahaman.

Itulah tadi beberapa contoh surat pengosongan rumah tinggal atau pongosongan hunian seperti sewa apartemen atau rumah yang baik dan benar yang harus Pins pahami. Semoga bermanfaat!

Baca juga: 10 Referensi Desain Rumah Kontrakan 3 Petak yang Ideal

Source Feature Image: iStock

---

Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Alora Springhill dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.