BlogPembeli Properti PemulaPanduan Beli PropertiPahami Rukun Jual Beli Barang dalam Islam
0
0

Pahami Rukun Jual Beli Barang dalam Islam

Ditulis oleh Achlisia Putri

Mei 30, 2022

5 menit membaca

Copied to clipboard
top-right-banner

Semua hal sudah diatur dalam Islam termasuk tentang proses jual beli. Terdapat rukun jual beli yang menjadi aturan dalam bertransaksi barang seperti rumah. Dalam Islam ada dua hal utama ketika melakukan tindakan jual beli yaitu ijab dan qabul. 

Berbicara tentang jual beli dalam Islam ada empat rukun yang harus dipenuhi, yakni ada pembelinya, ada barangnya dan ada ijab kabulnya. Yuk kita simak lebih detail rukun jual beli dalam Islam.

Apa itu Rukun Jual Beli dalam Islam?

Source : Shutterstock

Dalam kehidupan sehari-hari jual beli merupakan sebuah kegiatan yang tidak bisa dihindari. Contoh sederhananya adalah ketika Pins membeli kebutuhan sehari-hari di warung. Disitulah terjadi kegiatan jual beli. Intinya jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar barang atau benda yang mempunyai nilai oleh kedua belah pihak dengan ridha. Pihak penjual menerima uang sebagai kompensasi barang sedangkan pihak pembeli menerima barang yang tentunya dengan perjanjian yang telah disepakati.

Rukun Jual Beli dalam Islam

Source : Shutterstock

Ada dua rukun dan syarat saat melakukan jual beli menurut mazhab dari Hanafi yaitu ijab dan qabul. Yang artinya adalah dalam jual beli diperlukan kerelaan antara kedua belah pihak (penjual dan pembeli) untuk berjual beli. Namun ada pula beberapa ulama yang mempunyai pendapat bahwa terdapat empat rukun dalam jual beli, yaitu:

Penjual dan Pembeli (Orang Berakad)

Kegiatan jual beli pastinya tidak akan terjadi jika tidak ada penjual dan pembeli. Penjual merupakan pihak yang menawarkan produk dagangannya sedangkan pembeli merupakan pihak yang ingin membeli dan membutuhkan produk yang dijual.

Sighat

Sighat adalah ijab dan qabul dalam jual beli. Bagaimanakah ijab dan qabul saat jual beli? Contoh dari kalimat ijab qabul dalam jual beli seperti ini:

Penjual “Saya jual kepadamu atau serahkan kepadamu. Lalu pembeli berkata, “Saya terima atau saya beli.” Sighat ini juga merupakan syarat sah saat Pins sedang melakukan proses jual beli properti khususnya dengan KPR syariah. Dalam melakukan sighat ada syarat yang harus dimengerti. Pertama jala’ul ma’na atau tujuan dalam kalimat sighat jelas, sehingga dapat dipahami dengan mudah. Kedua, tawafuq yang merupakan adanya kesesuaian antara ijab dan qabul. Ketiga, jazmul iradataini yang artinya antara ijab dan qabul terlihat kehendak para pihak tanpa keraguan dan paksaan.

Ada Barang

Rukun yang wajib saat jual beli selanjutnya adalah adanya barang yang dibeli atau ma’qud ‘alaih. Tak hanya sekedar ada barangnya, tapi dalam Islam juga dikatakan bahwa barang tersebut harus memiliki manfaat. Hal ini bertujuan agar tidak ada pihak yang dirugikan.

Terdapat Nilai Tukar untuk Mengganti Barang 

Saling tukar menukar harta dengan cara tertentu merupakan rukun jual beli yang dikemukakan oleh ulama Hanafiyah. Menukarkan sesuatu yang ingin dibeli dengan nilai tukar yang sepadan serta disetujui oleh kedua belah pihak

Baca Juga: Informasi Lengkap Syarat Sah Perjanjian Jual Beli

Syarat Jual Beli dalam Islam

Source : Shutterstock

Ketika rukun jual beli sudah dipenuhi, maka Islam juga mengatur beberapa syarat dalam jual beli. Syarat sah tidaknya kegiatan jual berdiri terdiri dari beberapa syarat berikut:

Syarat mengenai subjek jual beli

Penjual dan pembeli disebut dengan subjek jual beli. Penjual dan pembeli ini harus berakal sehat, tidak ada paksaan, tidak mubazir dan sudah dewasa atau baligh.

Syarat tentang objek jual beli

Adanya barang atau objek jual beli juga tidaklah hanya sekedar ada. Namun juga harus memenuhi syarat syah yakni barang tersebut bersih tidak mengandung unsur najis atau bukan merupakan barang-barang yang termasuk golongan haram dalam islam. Objek jual beli inipun harus bermanfaat.

Syarat mengenai lafaz

Penjual dan pembeli harus melafalkan keinginan dan kehendaknya untuk melakukan kegiatan jual beli. Ucapan itu diwajibkan mengandung serah terima barang atau ijab qabul.

Jika Syarat dan Rukun Jual Beli Tak Terpenuhi 

Source : Shutterstock

Dari penjelasan di atas, Pins pasti sudah memahami bahwa jual beli dalam Islam telah diatur sedemikian rupa. Mulai dari subjek jual beli hingga objek jual belinya. Nah, gimana jadinya jika kamu tidak memenuhi syarat serta rukun jual beli tersebut?

Jika hal tersebut terjadi maka proses jual beli itu tidak sah serta tidak boleh dilakukan. Ketika proses jual beli sudah terjadi dengan ada salah satu rukun dan syarat yang terlewat, maka hukumnya kegiatan tersebut batal. Setelah mengetahui dan memahami hal di atas, Pins harus lebih memerhatikan rukun serta syarat beli yang sesuai dengan syariat Islam ya!


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner
left footer bannerright footer banner
left footer bannerright footer banner
sticky banner
sticky banner
Pinhome App

Coba Aplikasi Pinhome

Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

iOS PCA DownloadAndroid PCA Download