Dipublikasikan oleh Pandu Pamungkas dan Diperbarui oleh Pandu Pamungkas
Mar 30, 2023
3 menit membaca
Daftar Isi
Cara pengewetan bambu untuk bahan bangunan dengan benar dimaksudkan agar dapat bertahan lama dan tahan terhadap serangan bubuk yang dapat merusak bambu. Pengawetan dilakukan dengan cara pengeluaran getah yang terdapat dalam bambu sehingga menjadi awet, mempunyai kekuatan yang tinggi, tidak mudah rusak dan patah serta mudah dianyam atau dibentuk dengan berbagai model sesuai dengan model bangunan yang diharapkan.
Sedangkan, untuk mencegah bambu lapuk karena pengaruh cuaca dan serangan hama perusak bambu, dapat dilakukan dengan cara melapisi bamboo dengan vernish, cat , kapur atau ter.
Pengecatan bambu dilakukan setelah terlebih dahulu membersihkan permukaan bambu sehingga cat dapat melekat dengan baik serta tahan lama untuk melindungi bambu dari berbagai penyebab kerusakan.
Baca juga: Membangun Rumah Bambu
Secara umum, pengawetan bambu dapat dilakukan dengan dua metode yaitu pengeluaran getah dan pelapisan. Untuk informasi lebih lengkap, simak ulasan berikut ini.
Pengeluaran getah dapat lakukan dengan cara paling sederhana, misalnya merendam bambu ke dalam air selama kurang lebih 2 bulan, kemudian dikeringkan ditempat yang teduh terhindar dari panas matahari.
Selain merendam dengan cara di atas, dapat dilakukan juga dengan cara merendam bambu pada larutan 5% asam boraks yang dimasukkan kedalam air. Sebaiknya, gunakan jenis air bersih yang tidak banyak mengandung bahan kimia berbahaya bagi bambu.
Dalam merendam diupayakan agar posisi bamboo dapat terendam penuh sehingga proses pengawetan bisa benar-benar maksimal untuk menghasilkan sebuah bambu yang awet digunakan sebagai bahan bangunan.
Baca juga: Pembuatan 1 m2 Steger / Perancah dari Bambu
Setelah melakukan proses pengeluaran gerah, tentunya masih ada proses lanjutan agar bambu bisa bertahan lama, yaitu pengeringan dan pelapisan.
Proses pengeringan bambu tentunya sangat diperlukan sebelum melakukan pelapisan. Adapun pelapisan bambu dilakukan untuk mencegah bambu lapuk karena pengaruh cuaca dan serangan hama perusak bambu.
Pelapisan ini dapat dilakukan dengan cara melapisi bamboo dengan vernish, cat, kapur, atau ter. Dengan melakukan cara pengewetan bambu dengan benar, maka dapat dibuat konstruksi bangunan bambu berkualitas dan tahan lama dari berbagai kemungkinan yang merusak bambu.
Baca juga: Pemakaian Bambu Sebagai Bahan Bangunan
Boraks dikenal sebagai bahan kimia yang efektif dalam mengawetkan bahan, termasuk bambu. Perendaman batang bambu dalam cairan boraks dapat meningkatkan daya tahannya. Lamanya waktu yang diperlukan dalam proses perendaman tergantung pada jenis bambu dan tipe boraks yang digunakan. Alternatif lain dari boraks adalah arsenik, boric, antiboriks, dll.
Pengawetan bambu menggunakan metode boucherie dilakukan dengan menggunakan mesin khusus yang disebut boucherie machine. Cara menggunakannya cukup mudah, potongan-potongan bambu dimasukkan ke mesin, kemudian cairan pengawet diterapkan melalui lubang khusus dengan tekanan yang sesuai rekomendasi pabrik. Pompa kedap udara digunakan untuk mempercepat proses pengaliran cairan pengawet.
Metode ini dianggap selesai jika konsentrasi cairan yang keluar dari bambu sama dengan konsentrasi bahan pengawet yang dimasukkan. Tanpa pengawetan, konstruksi bangunan dari bambu umumnya hanya bertahan 3-5 tahun, tetapi dengan pengawetan yang tepat, daya tahan bambu dapat meningkat hingga puluhan tahun. Namun, untuk melindungi bambu, hindari kontak langsung dengan tanah yang lembab dan aplikasikan cairan pernis setiap setahun sekali.
Pemakaian bambu pada bangunan misalnya digunakan untuk dinding rumah dengan cara dibelah dan dibuat anyaman. Selain itu, bambu juga dapat dipakai untuk rangka bangunan seperti kuda-kuda, reng, tiang bangunan dan usuk.
Bambu juga dapat digunakan dalam pembuatan konstruksi bekisting beton bertulang sebagai penyengga maupun cetakan beton dari jenis anyaman bambu.
Penebangan bambu di alam harus dilakukan secara hati-hati agar tidak pecah dan tidak merusak tunas serta tanaman lainya yang tidak ditebang, penebangan akan lebih baik jika dilakukan pada musim kemarau atau awal musim hujan.
Karena, pada musim hujan banyak tunas tumbuh sehingga dikawatirkan dapat merusak calon bambu baru ini, bambu yang ditebang dipilih yang sudah tua dengan umur minimal adalah satu tahun, hasil penebangan tersebut kemudian dikumpulkan untuk diawetkan dengan baik.
Artikel terkait:
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Ruma Priva dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.