Dipublikasikan oleh Yurinda Dini dan Diperbarui oleh Pandu Pamungkas
Mei 4, 2023
6 menit membaca
Daftar Isi
Tidak berbeda dengan kehidupan, investasi juga memerlukan perencanaan yang matang, sehingga kamu bisa mencapai tujuan yang telah kamu buat sebelumnya. Termasuk pula dengan jual beli saham. Inilah mengapa, kamu perlu mengetahui bagaimana cara membuat trading plan saham.
Trading plan saham akan menjadi pedoman dan acuan untuk kamu lebih mudah dalam menentukan langkah, strategi, dan tindakan jual beli saham pada masa depan. Dengan demikian, kamu bisa menentukan keputusan yang sesuai dengan rencana dalam mencapai tujuan..
Namun bagi Pins mencari instrumen investasi yang lebih aman, Pins bisa melakukan investasi di properti. Contohnya rumah eksklusif dari Pinhome yang merupakan Perumahan di Jakarta Selatan yaitu Vasa Jagakarsa. Nilai properti yang cenderung naik setiap tahunnya bisa menjadi pilihan utama Pins untuk investasi.
Namun jika Pins ingin melakukan trading saham, berikut beberapa hal yang wajib Pins ketahui.
Baca juga: Anda ingin investasi Saham? Simak kelebihan dan kekurangannya
Trading plan adalah aktivitas membuat rencana sebelum melakukan jual beli atau trading saham. Saat membuat trading plan saham, kamu bisa menentukan daftar aspek yang penting sebagai arah dalam transaksi saham nantinya.
Meski sangat penting, sayangnya tidak sedikit investor yang tidak punya rencana trading, bahkan tidak tahu bagaimana cara membuat trading plan saham. Alhasil, jual beli saham terjadi karena ikut-ikutan semata. Mungkin, kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah Fear of Missing Out atau FOMO.
Istilah ini sangat populer, tak terkecuali dalam hal trading atau investasi saham. Rasa takut akan ketinggalan membuat banyak generasi muda sekarang masuk dalam lingkaran ikut-ikutan supaya terbilang keren dan mengikuti perkembangan. Padahal, sebenarnya tidak begitu juga, Pins.
Sebenarnya, rasa bingung dan tidak tahu harus melakukan apa dalam jual beli atau investasi saham inilah yang sebaiknya kamu hindari. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan belajar dasar ilmu investasi lebih banyak lagi, dan membuat rencana saham atau trading plan.
Kamu perlu tahu bahwa mengikuti arus saat melakukan trading atau jual beli saham hanya akan membuat kamu mengalami kerugian. Bahkan, nilainya juga tidak kecil, Pins. Inilah yang terjadi ketika seorang investor tidak memiliki rencana trading dalam berinvestasi.
Baca Juga:
Sebelum memulai trading, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan agar dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan Pins. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dipersiapkan sebelum trading:
Dengan mempersiapkan hal-hal tersebut sebelum memulai trading, kamu dapat meningkatkan peluang keberhasilan dan meminimalkan risiko kerugian.
Beberapa investor beranggapan bahwa membuat trading plan saham itu sangat sulit, rumit, dan menghabiskan banyak waktu. Padahal, nyatanya tidak demikian. Ingin tahu bagaimana cara membuat trading plan saham yang mudah dan pastinya tidak ribet? Kamu bisa memasukkan beberapa hal penting berikut ini.
Contoh trading plan yang baik adalah memutuskan jenis saham yang ingin kamu beli lebih dulu. Lakukan pemantauan harga saham secara berkala, bacalah dengan cermat laporan finansial yang ada, dan pastikan kamu melakukan analisis. Kalau ingin aman, kamu bisa memilih saham lapis tunggal, blue chip, atau saham populer dalam indeks LQ45 yang memiliki performa terbaik dan fundamental yang kuat.
Baca juga: Pilih Saham atau Obligasi, mana yang menguntungkan?
Langkah berikutnya adalah menentukan harga beli sahamnya, alias berapa harga yang kamu patok untuk membeli saham yang sudah kamu pilih sebelumnya. Jadi, kamu tidak asal beli saham dengan perasaan, kamu punya rencana yang jelas dan matang saat membeli saham pilihan.
Artinya, apabila harga saham tidak sesuai dengan rencana atau skenario yang sudah kamu buat sebelumnya, maka kamu tidak akan melakukan pembelian saham tersebut. Misalnya, saham A saat ini memiliki harga sebesar Rp5 ribu untuk setiap lembar. Namun, kamu sudah melakukan analisis serta mengamati grafik dan melihat potensi penurunan harga hingga ke Rp3 ribu.
Jadi, kamu menentukan harga beli sebesar Rp3 ribu. Apabila ternyata saham mengalami penurunan harga pada Rp4 ribu, kamu bisa menahan untuk tidak membelinya lebih dulu. Hal ini juga berlaku pada bentuk saham lainnya, sehingga kamu tidak terburu-buru dan sering melakukan trading.
Cara membuat trading plan saham selanjutnya, menentukan berapa harga jual saham. Sekali lagi, aspek ini tidak boleh kamu lakukan secara asal. Kamu harus punya target harga supaya bisa mendapat untung dan terhindar dari rugi. Coba simak contoh mudahnya berikut ini.
Kamu membeli saham A dengan harga yang sesuai rencana, yaitu Rp3 ribu untuk setiap lembarnya. Lalu, kamu memasang harga jual pada harga Rp6 ribu karena melihat adanya potensi kenaikan harga setelah penurunan berdasarkan hasil analisis.
Namun, pada waktu yang sama dengan pembelian yang kamu lakukan, saham A mengalami penguatan harga ke Rp5 ribu. Sebenarnya, kalau kamu menjual saham ini, kamu sudah bisa mendapat untung atau capital gain. Meski begitu, karena kamu sudah memiliki rencana untuk menjual saham pada kisaran harga Rp6 ribu, kamu tidak akan buru-buru melepasnya.
Baca juga: Apa Saja yang Termasuk Saham Layak Investasi Jangka Panjang?
Setelah menentukan harga pembelian dan penjualan saham, langkah berikutnya adalah menghitung berapa potensi profit yang kamu dapatkan. Contohnya, kamu memiliki target harga beli sebesar Rp3 ribu dan menjualnya pada angka Rp6 ribu. Artinya, kamu memiliki potensi untung sebanyak 200%
Tak hanya itu, strategi ini juga bisa membantu mengetahui potensi kerugian yang mungkin terjadi. Sebab, ada kalanya saham gagal naik dan justru mengalami penurunan. Dengan begitu, kamu bisa mempersiapkan diri dan memiliki solusi apabila mengalami hal ini.
Tidak selamanya keadaan berjalan seperti apa yang kamu rencanakan, Pins, termasuk dalam jual beli saham. Bukan tidak mungkin rencana trading yang sudah kamu buat tidak sesuai. Bisa saja saham yang kamu beli tidak mengalami kenaikan harga atau justru terus menurun.
Kalah mengalami hal ini, kamu bisa mengambil strategi cut loss, yaitu menjual saham yang kamu punya dengan harga lebih kecil daripada harga beli atau jual rugi. Cut loss sendiri merupakan strategi yang dapat membantu kamu mengalami kerugian lebih besar lagi karena penurunan harga saham yang drastis.
Demikian tadi cara membuat trading plan yang dapat kamu terapkan, Pins. Jadi, kamu memiliki strategi sendiri dalam menjalankan investasi dan tidak hanya sekadar ikut-ikutan. Selamat mencoba!
Baca Juga:
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Pesona Remboelan dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© www.pinhome.id