Apa itu Cut Loss dalam Saham?

Tahukah kamu apa itu cut loss? Sebenarnya, cut loss merupakan sebuah strategi yang dapat membantu para investor supaya terhindar dari kerugian yang nilainya lebih besar lagi. Biasanya, para investor mengambil strategi ini apabila harga saham terus mengalami penurunan maupun berada pada kondisi tersangkut atau saham nyangkut. 

Kalau kamu menggeluti investasi dalam bidang saham, kamu pasti paham kalau tidak semua yang kamu rencanakan akan berjalan lancar dalam trading. Tentunya ada potensi terjadi kondisi yang tidak sesuai, misalnya prediksi trading yang tidak sesuai alias meleset. Begitu pula saat harga saham yang kamu beli justru semakin menurun. 

Baca juga: Pilih Saham atau Obligasi, mana yang menguntungkan?

Memahami Apa Itu Cut Loss

Istilah cut loss berasal dari dua kata, yaitu “cut” yang berarti memotong, dan “loss” yang artinya rugi. Jadi, apa itu cut loss dalam saham yaitu memotong terjadinya kerugian ketika melakukan investasi saham. Sementara itu, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), cut loss merupakan suatu upaya agar bisa terhindar dari kerugian yang lebih besar lagi. 

Caranya yaitu menjual saham pada harga yang lebih kecil dari harga saat pembelian. Saat mengambil langkah cut loss, kamu sebenarnya tetap merugi. Hanya saja, kerugian yang kamu alami tidak parah. Coba bayangkan kalau kamu tidak mengambil cut loss dan membiarkan harga saham terus menurun. Bukan tidak mungkin kamu akan kehabisan modal. 

Kapan Harus Melakukan Cut Loss?

Cut loss menjadi strategi dalam investasi saham yang tepat untuk menjaga besar modal dan membuat trader serta investor terhindar dari kerugian. Trader dapat melakukan strategi cut loss saat harga saham mengalami penurunan secara kontinyu. 

Supaya strategi ini berhasil, para trader pastinya harus tahu bagaimana arah pergerakan saham. Apakah saham bergerak naik, turun, atau landai untuk periode waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu melakukan trading. 

Sementara itu, para investor bisa melakukan strategi cut loss saat terjadi perubahan terhadap kinerja yang sifatnya fundamental dari suatu perusahaan. Misalnya, saat terdengar kabar negatif pada perusahaan yang kamu punyai sahamnya atau terjadi penurunan pada Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG. 

Tak hanya itu, apa itu cut loss dalam saham juga bisa kamu terapkan saat kamu berada pada kondisi saham nyangkut. Ini adalah keadaan ketika kamu sudah terlanjur melakukan pembelian atau mengoleksi saham pada harga yang jauh lebih tinggi dari harga sekarang. 

Baca juga: Apa itu Asuransi Saham, Apakah Anda membutuhkannya?

Berapa Persen Batas Ideal Cut Loss?

Setelah memahami apa itu cut loss, kamu mungkin bertanya, sebenarnya berapa persen batas ideal melakukan cut loss? Ternyata, tidak ada batasan angka yang pasti. Ketika memilih untuk mengambil langkah cut loss, kamu perlu menyesuaikan profil risiko setiap trader atau investor. Tentunya, ini juga sesuai dengan kemampuan kamu dalam menanggung rugi. 

Bagi trader maupun investor yang memiliki nyali besar, mereka dapat menentukan batas maksimal kerugian antara 15% sampai 20%. Sementara itu, untuk para investor yang bermain aman atau tipe konservatif, batas kerugian maksimal untuk cut loss sebesar 3% sampai 5%.

Bagaimana Cara Menentukan Cut Loss?

Kamu bisa mengambil langkah cut loss saat kerugian yang kamu alami sudah lebih dari batas yang kamu buat. Lalu, bagaimana caranya menentukan cut loss sebelum mengalami kerugian lebih besar lagi? 

Berdasarkan titik support

Cara menentukan cut loss bisa kamu awali dari menentukan letak titik supportnya. Lalu, kamu hanya perlu menjual saham tersebut atau segera mengambil tindakan cut loss apabila harga saham terus turun, bahkan lebih rendah dari titik support. Namun, jika harga saham masih berada pada sisi atas titik support, kamu bisa menahan atau hold. 

Sesuai dengan harga beli

Kamu juga dapat menentukan cut loss melalui harga beli. Caranya yaitu tentukan lebih dulu batas cut loss yang bisa kamu tanggung sebelum melakukan trading. Misalnya, kamu menentukan angka 3% sebagai batas maksimal cut loss dari harga beli. 

Jika harga saham mengalami penurunan sampai 3%, segera jual saham tanpa harus mempertimbangkan hal lain lagi. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari kerugian yang lebih besar lagi dari batas yang sudah kamu tentukan. Inilah sebabnya, menentukan cut loss saat membuat rencana trading saham itu penting.

Baca juga: Tips Mudah Investasi Saham untuk Pemula yang Wajib Dipahami

Sesuai dengan arahan dari analis

Cara terakhir yaitu sesuai dengan arahan dari analis. Ini bisa kamu pantau langsung dari website sekuritas. Rekomendasi ini umumnya akan berupa tulisan cut loss if atau stop loss. Sebenarnya, keduanya punya arti yang sama. Tujuannya juga sama-sama mencegah trader dan investor mengalami kerugian besar. 

Hanya saja, kamu perlu melakukan cut loss secara manual. Sementara itu, kamu bisa melakukan stop loss dari aplikasi trading saham. Contohnya, analis merekomendasikan untuk melakukan stop loss below 1.160. Jadi, kamu harus melakukan cut loss atau stop loss saat harganya kurang dari 1.160.

Itu tadi penjelasan mengenai apa itu cut loss, kapan waktu terbaik untuk mengambil strategi ini, dan bagaimana langkahnya. Semoga informasi ini bermanfaat, Pins!

Feature Source Image: Freepik

---

Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami, Amartha Safira dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.