- Home
- Berawalan W
- Waste Treatment Plant
Waste Treatment Plant
istilah properti
Waste Treatment Plant
Daftar Isi
Waste treatment plant adalah sebuah struktur bangunan yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimia dari air agar dapat digunakan kembali.
Apa Itu Waste Treatment Plant?
Waste treatment plant adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimia dari air agar dapat digunakan kembali.
Istilah ini juga dikenal dengan sebutan waste water treatment plant atau disingkat menjadi WWTP. Dalam bahasa Indonesia, ada pula yang menyebut dengan istilah IPAL alias Instalasi Pengolahan Air Limbah.
Selain pengertian di atas, waste treatment plant juga disebut didefinisikan sebagai proses untuk menghilangkan zat organik dan anorganik dari air. Hal ini dilakukan supaya air dapat digunakan kembali, baik untuk kebutuhan rumah tangga atau air minum.
Umumnya, waste treatment plant ditemukan atau banyak digunakan di wilayah perkotaan. Khususnya kawasan industri dan pertambangan.
Baca juga:
Fungsi Waste Treatment Plant
Struktur bangunan ini juga tidak dibuat tanpa alasan khusus mengingat manfaat air yang cukup krusial bagi seluruh lapisan masyarakat. Berikut ini adalah fungsi dari waste treatment plant atau WWTP yang perlu Pins ketahui.
- Untuk mengolah air limbah pertanian untuk membuang kotoran hewan, residu pestisida, maupun limbah pertanian lainnya.
- Mengolah air limbah di kawasan perkotaan yang didominasi dengan limbah manusia maupun rumah tangga.
- Mengolah air limbah industri dari aktivitas manufaktur sebuah pabrik atau komersial lainnya. Termasuk juga aktivitas pertimbangan.
Harapannya, dengan adanya treatment plant ini segala limbah cair bisa digunakan kembali. Sekalipun tak mesti harus dikonsumsi.
Namun, setidaknya metode pengolahan air limbah ini dapat mengurangi dampak buruk pada lingkungan dan ekosistem di sekitarnya.
Prosedur Waste Treatment Plant
Secara umum, terdapat beberapa prosedur dan langkah dalam pengolahan air memakai struktur bangunan ini. Langkah tersebut umumnya dilakukan dalam tiga sampai lima tahap, termasuk pengolahan lumpur.
Hal ini perlu dilakukan supaya air limbah benar-benar bersih dan dapat digunakan kembali. Berikut ini langkah atau prosedur pengoperasian waste treatment plant secara ringkasnya.
1. Tahap pertama
Pada tahap ini dilakukan prinsip pengolahan fisik. Metode yang dilakukan yakni menyaring benda-benda berukuran besar seperti kain, plastik, kertas, metal, dan sejenisnya supaya air lebih mudah dibersihkan dan diolah.
Kemudian, akan dilakukan pengolahan fisik lanjutan dengan memanfaatkan perbedaan ukuran dan volume partikel pada air limbah. Hal ini dilakukan guna mengurangi pengendapan partikel sehingga sedimentasi berjalan dengan baik.
2. Tahap kedua
Tahap ini dirancang untuk menyisihkan material organik yang ada di air limbah. Material organik yang disingkirkan umumnya berbentuk larutan atau soluble maupun koloid yang tersisa dari penyisihan tahap pertama.
Menurut ahli, proses ini dilakukan dengan menerapkan prinsip pengolahan biologi melalui pemanfaatan mikroorganisme yang ada di air limbah.
3. Tahap ketiga
Pengolahan tahap ketiga wajib dilakukan bila di kedua parameter sebelumnya belum memenuhi standar mutu yang berlaku.
Umumnya, tahap ketiga ini dilakukan untuk mengecek beberapa parameter seperti COD, BOD, pH, total koliform, ammonia nitrogen, fosfor, dan total suspended solid (TSS). yang terdapat pada kandungan air limbah.
4. Pengolahan lumpur
Setelah semua tahap di atas selesai, maka akan didapati sisa air dan biosolid atau lumpur. Lumpur primer yang tersisa dapat berpindah ke pengental yang aman setelah itu bisa disentrifugasi dan diuapkan ke tangki pencernaan yang mengandung bakteri anaerob.
Nantinya, tangki-tangki tersebut akan menghasilkan metana yang dapat difungsikan untuk memberi daya pada pabrik dan industri. Sementara itu, lumpur padat dapat distabilkan dan dihilangkan sebagai baunya untuk digunakan menjadi pupuk.
Lalu, air limbah yang tersisa dapat diolah untuk menghilangkan fosfor, nitrogen, dan nutrisi lainnya, didesinfeksi dengan klorin, ozon, atau sinar ultraviolet. Kemudian, air akan kembalikan ke persedian lainnya alias digunakan kembali.
Dari uraian di atasnya, agaknya mungkin bisa semua limbah dapat dimanfaatkan kembali. Namun hal tersebut tentu harus memenuhi standar mutu dari Badan Perlindungan Lingkungan.
Baca juga: Tali Air
Manfaat Pengolahan Air Limbah bagi Industri dan Rumah Tangga
Air limbah yang diolah diharapkan mendatangkan manfaatkan bagi lingkungan sekitarnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat dilakukannya pengolahan air limbah:
- Mengolah air limbah dapat membantu memenuhi kebutuhan air rumah tangga atau sehari-hari.
- Selain itu, aliran air limbah yang menuju sungai pun menjadi bersih dan layak digunakan.
- Pengolahan air limbah diharapkan mampu menjaga tumbuhan dan ekosistem lainnya yang ada di tanah atau air.
- Dengan mengolah air limbah, tak menutup kemungkinan tubuh pun menjadi lebih sehat. Sebab, air yang digunakan tidak terkontaminasi kotoran atau zat kimia.
- Disadari atau tidak, pengolahan air limbah bisa mengurangi hewan kotor atau serangga yang hidup di sekitarnya.
- Terakhir, adanya pengolahan waste water treatment diharapkan mampu menurunkan biaya pengolahan air bersih. Jadi, tidak membebani masyarakat karena harus bingung mencari air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Bagaimana, sekarang tahu bukan mengapa waste treatment plant ini cukup penting dan krusial? Oleh karena itu, yuk pahami lagi cara kerjanya supaya banyak air limbah yang dapat diolah dan digunakan kembali. Semoga bermanfaat, ya!
Baca juga:
Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
Kontributor: Lea
Editor: Syahya Rembulan
