Kamus Istilah Properti

Capital Adequacy Ratio

istilah properti

Capital Adequacy Ratio

Capital Adequacy Ratio adalah ukuran ketersediaan modal bank yang dinyatakan sebagai persentase dari eksposur kredit tertimbang menurut risiko bank.

Apa Itu Capital Adequacy Ratio?

Ketika Pins ingin mulai berinvestasi, maka Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah hal yang harus diketahui. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini disebut rasio kecukupan modal bank.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Capital Adequacy Ratio adalah rasio kecukupan modal bank yang diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah modal dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).

Perhitungannya sangat berguna untuk menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Rasio kecukupan modal bank menunjukkan sejauh mana bank mengandung risiko, baik itu kredit, pernyataan, surat berharga, tagihan, yang ikut dibiayai oleh dana masyarakat. 

Ketika nilai rasio kecukupan modal bank semakin tinggi, artinya kemampuan bank terkait menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko juga semakin tinggi. Ini berarti, nilai CAR yang tinggi berarti bank terbukti dapat membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas

Singkatnya, Capital Adequacy Ratio digunakan untuk mengukur modal yang dimiliki oleh bank dalam bentuk persentase. Hal ini menjadi cara yang dipakai untuk mengukur kemampuan bank untuk melihat potensi risiko kerugian yang dihadapi. 

Selain itu, CAR juga digunakan untuk menetapkan bahwa bank memiliki cadangan modal yang cukup untuk menangani sejumlah kerugian tertentu untuk menghindari bangkrut maupun potensi kerugian lainnya.

Sebagai nasabah, Pins juga bisa memilih bank yang memiliki rasio kecukupan modal di atas persyaratan minimum yang telah ditetapkan. 

Secara tidak langsung, tingginya rasio kecukupan modal bank dapat meningkatkan keamanan dan kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut. Alhasil, profitabilitas yang diperoleh bank juga akan memberikan hasil yang positif. 

Namun, kelemahan menggunakan CAR adalah tidak memperhitungkan risiko potensi kerugian bank, atau apa yang akan terjadi dalam krisis keuangan.

Baca Juga:

Manfaat Menghitung Capital Adequacy Ratio

capital adequacy ratio adalah
(Pixabay)

Menurut Investopedia, ada beberapa alasan mengapa perhitungan Capital Adequacy Ratio sangatlah penting. Berikut ini beberapa poinnya:

  • CAR sangat penting untuk memastikan bahwa bank memiliki modal yang cukup untuk menyerap kerugian dalam jumlah yang wajar sebelum mereka menjadi bangkrut.
  • CAR digunakan oleh regulator untuk menentukan kecukupan modal bagi bank dan untuk menjalankan stress test.
  • Rasio kecukupan modal memastikan efisiensi dan stabilitas sistem keuangan suatu negara dengan menurunkan risiko bank menjadi bangkrut.
  • Menentukan kepercayaan nasabah. Bank dengan rasio kecukupan modal yang tinggi dianggap aman dan cenderung memenuhi kewajiban keuangannya.

Jenis Modal dalam Perhitungan CAR

Secara sederhananya, rasio kecukupan modal dihitung dengan cara membagi modal bank dengan aset tertimbang menurut risikonya. Adapun dua jenis modal diukur dengan CAR yaitu Modal tier-1 dan Modal Tier-2. Berikut ini penjelasannya: 

Modal Tier-1

Modal Tier-1 dapat menyerap kerugian dalam jumlah yang wajar tanpa memaksa bank untuk menghentikan perdagangannya,  Modal ini disebut modal inti, terdiri dari beberapa hal, diantaranya:

  • Modal ekuitas
  • Modal saham biasa 
  • Aset tidak berwujud
  • Cadangan pendapatan yang diaudit, atau apa yang telah disimpan bank untuk membantunya melalui transaksi berisiko khas, seperti perdagangan, investasi, dan pinjaman.  

Modal Tier-2

Selanjutnya modal tier-2 dapat menahan kerugian jika terjadi likuidasi. Komponen Modal Tier-2 terdiri dari laba ditahan yang tidak diaudit, cadangan yang tidak diaudit, dan cadangan kerugian umum.

Modal tier-2 adalah modal yang melindungi kerugian jika bank ditutup, sehingga memberikan tingkat perlindungan yang lebih rendah kepada deposan dan kreditur. Jenis ini digunakan untuk menyerap kerugian jika bank kehilangan semua modal Tier-1-nya .

Perhitungan Capital Adequacy Ratio

capital adequacy ratio adalah
(Pixabay)

Rumus perhitungan Capital Adequacy Ratio adalah sebagai berikut:

CAR = Modal / Aktiva tertimbang menurut risiko * 100%

Jika merujuk pada ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/21/PBI/2001 Pasal 2 Tentang Kewajiban Minimum Bank, yang kemudian diperbarui dalam Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dalam pasal 2, dijelaskan bahwa Capital Adequacy Ratio perbankan untuk tahun 2002 minimal sebesar 8 persen. 

Ketentuan 8 persen CAR ini terbagi dalam dua, yaitu: 

  • 4% modal Tier 1, yang terdiri dari shareholders equity, preferred stock, dan reserves.
  • 4% modal Tier 2, yang terdiri dari subordinate debt, loan loss provisions, hybrid securities, dan revaluation reserves.

Ketentuan CAR dari Bank Indonesia

Melansir dari situs resmi Bank Indonesia berikut ini tabel ketentuan CAR dan predikatnya:

TingkatPredikat
8% ke atasSehat
6,4% – 7,9%Kurang sehat
Di bawah 6,4%Tidak sehat

Posisi CAR sebuah bank sangat bergantung pada jenis aktiva dan besarnya risiko yang melekat padanya, kualitas aktiva atau tingkat kolektibilitasnya. Selain itu, total aktiva pada suatu bank juga turut mempengaruhi posisinya. Jika aktiva semakin besar, maka semakin bertambah pula risikonya. Terakhir, kemampuan bank untuk meningkatkan pendapatan dan laba.

Demikian informasi yang bisa disampaikan mengenai Capital Adequacy Ratio. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuanmu, ya!


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.