5 Pola Trading Candlestick yang Berpotensi Cuan

Bagi investor profesional, mengamati arah atau pola trading candlestick sudah menjadi aktivitas yang sangat biasa. Sebab, mengetahui kenaikan dan penurunan dari grafik membuat para investor dapat melakukan analisis pasar dan menentukan posisi yang tepat. Selain itu, grafik tersebut juga sangat membantu untuk memprediksi keuntungan maupun kerugian. 

Namun, bagi investor pemula, istilah satu ini mungkin masih terdengar sangat asing. Terlebih lagi dengan banyaknya pilihan jenis investasi yang hadir dan tidak jarang semakin membuat kamu kebingungan. Supaya hal tersebut tidak terjadi, kamu harus memahami lebih dulu seputar candlestick. Berikut ulasan lengkapnya. 

Baca juga: Mari Pahami Perbedaan Investasi dan Trading!

Mengenal Trading Candlestick

Ada banyak jenis grafik dalam trading yang nantinya kamu jumpai, salah satu yang populer adalah candlestick. Memiliki nama lain tongkat likin, candlestick adalah grafik yang dapat menunjukkan informasi seputar harga buka dan tutup, serta harga paling tinggi dan rendah. 

Tak hanya itu, candlestick juga dapat menunjukkan gerak harga untuk periode waktu tertentu. Periode ini maksudnya dalam waktu setiap menit, setiap lima menit, setiap satu jam, setiap hari, minggu, atau bulan. Satu tongkat lilin akan menampilkan waktu sesuai dengan periode yang kamu pilih. 

Misalnya, jika kamu memilih periode waktu mingguan, maka satu grafik aman menampilkan kondisi pergerakan selama satu minggu. Begitu pula dengan aturan periode waktu lainnya. Menariknya lagi, candlestick dapat memberikan informasi tentang kondisi sentimen pada salah satu jenis saham, cirinya adalah candlestick yang muncul dalam banyak warna dan tren.

Tren tersebut pastinya sangat bermanfaat untuk para investor. Sebab, investor bisa mengambil keputusan kapan harus masuk pasar dan posisi apa yang bisa dipilih. 

Tips Trading Candlestick dalam Periode Tertentu

Sebenarnya, tingkat akurasi dari grafik trading candlestick akan semakin meningkat jika pergerakan yang terkonfirmasi adalah sama atau mendekati satu arah. Pergerakan dalam hal ini maksudnya mulai dari periode paling rendah sampai periode paling tinggi

Jadi, apabila kamu sebagai investor menerapkan metode scalping, maka kamu bisa memilih untuk menggunakan periode waktu yang lebih rendah. Misalnya perhitungan setiap menit atau setiap jam. 

Selain itu, supaya bisa melihat potensi trend untuk jangka waktu yang lebih panjang, kamu bisa memilih periode waktu yang lebih lama. Misalnya periode H4 dan D1 sampai M. Sebab, periode waktu yang lebih lama akan turut menampilkan potensi sentimen pasar dalam jangka panjang. 

Hal ini pastinya sangat bermanfaat untuk para investor yang ingin melakukan penyimpanan saham untuk periode atau jangka waktu yang lebih lama. 

Baca juga: Mengenal Apa itu Rising Wedge Pattern dan Tips dalam Tradingnya

Pola Trading Candlestick yang Menguntungkan

Oleh karena menampilkan gerak harga untuk waktu yang lama dan terjadi berulang, maka nantinya kamu akan menemukan banyak sekali pola candlesticks dalam grafik. Pola tersebut menjelaskan arah pembalikan atau prediksi gerakan harga pada masa mendatang. 

Setidaknya, ada lima pola candlestick yang menjadi pilihan andalan para investor dalam membaca arah gerak saham dan mendapat keuntungan: 

Pola Morning Star

Pola trading candlestick yang pertama adalah morning star. Bentuk ini akan muncul ketika berlangsungnya tiga formasi candle. Pertama, akan muncul trend candle bearish yang terbilang lebih besar daripada candle spinning top. 

Lalu, candle yang ketiga akan membentuk pola bullish dengan ukuran yang bisa jadi sama atau lebih besar daripada candle pertama. Sederhananya, model satu ini menggambarkan reversal dari gerak uptrend atau naik ke gerak turun atau downtrend. 

Pola shooting star

Model atau pola candlestick yang kedua adalah shooting star. Pola ini muncul ketika panjang bagian bodynya lebih kecil daripada panjang bagian ekor. Selain itu, pola ini juga biasanya lebih sering muncul ketika sedang fase uptrend. Umumnya, pola ini juga muncul sebagai tanda reversal yang berasal dari uptrend menuju ke downtrend. 

Pola inverted hammer

Selanjutnya adalah pola inverted hammer. Saat pola ini terjadi, letaknya akan berada pada downtrend dengan panjang dari bagian ekornya yang lebih besar daripada bagian badannya. Reversal yang berasal dari downtrend menuju ke arah uptrend akan muncul saat pola ini terbentuk. Polanya sendiri akan tampak seperti kebalikan dari pola hammer.

Pola hammer

Tak berbeda jauh dengan pola inverted hammer, pola trading candlestick hammer juga menampilkan gerakan bertransisi dari downtrend menuju ke arah uptrend. Panjang bagian ekor yang cenderung lebih besar daripada panjang bagian body menjadi ciri khas dari pola stik lilin ini. Selain itu, pola ini juga muncul ketika arah gerakan harga sedang berada pada fase downtrend. 

Pola Doji

Terakhir adalah pola doji. Pola ini menunjukkan keseimbangan kekuatan pada para investor yang melakukan penjualan dan pembelian. Pola ini juga menggambarkan bahwa tidak terjadi perubahan arah dari trend karena daya saingnya yang saling menarik. 

Baca juga: Begini Cara Money Management Trading yang Benar

Itu tadi pengertian trading candlestick dan lima polanya yang sering menjadi pilihan para investor untuk mendulang profit besar. Apakah kamu tertarik untuk mencobanya, Pins!

Feature Source Image: Freepik

---

Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Adyatama Residence Maguwo dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome. 

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.