Dipublikasikan oleh Aodhira Fawwaz Syah dan Diperbarui oleh Aodhira Fawwaz Syah
Jan 31, 2024
3 menit membaca
Daftar Isi
Bagaimana cara menghitung cicilan KPR rumah yang ideal? Memiliki hunian idaman sudah menjadi mimpi dari banyak orang. Tidak hanya menjadi tempat tinggal, rumah atau properti juga bisa menjadi instrumen investasi yang stabil. Namun, pertimbangan membeli rumah juga sangat banyak dikarenakan harganya yang mahal. Kamu dapat memanfaatkan KPR dalam membeli rumah dengan sistem pembayaran yang memudahkan. Simak artikel ini untuk mengetahui cara menghitung cicilan KPR rumah yang ideal!
Kamu dapat berpindah ke tempat tinggal baru yang bermodel menarik serta aesthetic di perrumahan baru di Kabupaten Bogor dan di rumah bekas Kec Bandung. Cobalah gunakan fitur Pengajuan KPR untuk membangun rumah dengan rancangan desainmu sendiri dengan kemudahan pembayaran yang dapat dilakukan berangsur.
Baca juga: 9 Bank dengan Penawaran KPR Terbaik
Salah satu cara membeli rumah adalah dengan menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah atau yang lebih dikenal dengan singkatannya, KPR. Jika kamu memutuskan untuk menggunakan fasilitas ini, maka kamu harus sanggup untuk membayar cicilan setiap bulannya.
Teruntuk kamu yang ingin membeli hunian dengan KPR, simak informasi dalam ulasan ini untuk membantu Pins agar tahu cara menghitung cicilan KPR rumah yang ideal dan apa saja yang perlu dipersiapkan!
Baca juga: Cemas Menanti Keputusan KPR? Ini Dia 5 Ciri-Ciri KPR Disetujui
Cara pertama untuk menghitung cicilan KPR rumah yang ideal adalah dengan menghitung besarnya budget KPR dari gaji kamu.
Seperti yang sudah dijelaskan, dana yang perlu kamu keluarkan untuk KPR berasal dari gaji bulanan. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui berapa persen jumlah yang harus kamu sisihkan. Porsi idealnya biasa berkisar antara 30% hingga 33%.
Namun, tidak jarang juga ada yang mencapai nilai sebesar 40%. Hal ini biasanya terjadi untuk cicilan KPR atau KPA (Kredit Pemilikan Apartemen).
Misalnya, kamu memiliki gaji sekitar Rp8 juta per bulan. Oleh karena itu, cicilan utang yang masih dalam batas aman adalah sekitar Rp2,4 jutaan. Jika lebih, maka dapat mengganggu keuangan dan biaya membengkak. Hal ini berpotensi untuk membuat cicilan kamu terhambat.
Cara kedua menghitung cicilan KPR rumah yang ideal adalah dengan memastikan bahwa kamu tidak memiliki hutang-hutang.
Sebelum mengajukan KPR, pastikan kamu memperhatikan hutang-hutang yang kamu miliki atau sedang berjalan. Bisa berupa cicilan kartu kredit, utang pinjaman online, atau kredit untuk kendaraan atau produk lainnya.
Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan membagi rasio 30% tersebut menjadi 2 bagian. Kamu bisa membaginya menjadi 20% untuk KPR dan 10% untuk melunasi utang.
Misalnya, Pins memiliki gaji Rp8 juta per bulan dan memiliki cicilan kartu kredit. Maka bisa dibuat pembagian menjadi cicilan kartu kredit sebesar Rp800 ribu dan Rp1,6 juta untuk cicilan KPR agar keuangan kamu masih dalam batas aman.
Baca juga: Apa itu KPR In House? Inilah Keuntungan dan Kerugiannya
Cara menghitung cicilan KPR rumah yang ideal selanjutnya adalah menyiapkan dana darurat untuk keperluan KPR rumah.
Alokasi dana yang kamu buat, sekitar 30% dari penghasilan, bisa kamu fokuskan untuk membayar cicilan KPR agar tenor tidak terlalu lama dan bisa lebih cepat lunas.
Contoh perhitungan secara kasar:
Kamu memiliki gaji sebesar Rp8 juta dan membeli rumah KPR subsidi di daerah Tangerang dengan harga Rp200 juta. DP sebesar 1% yaitu sekitar Rp2 juta. Cicilan yang kamu terapkan menggunakan dana sebesar 20% dari penghasilan tetap atau Rp1,6 juta setiap bulannya.
Waktu Lunas = Rp200 juta – Rp2 juta = Rp198 juta
= Rp198 juta / Rp1,6 juta = 123,75 bulan (10,3 tahun)
Jika kamu tidak memiliki utang dengan anggaran KPR 30% atau Rp2,4 juta per bulannya, maka perhitungannya sebagai berikut:
Waktu Lunas = Rp198 juta / Rp2,4 juta = 82,5 bulan (6,8 tahun)
Kalau kamu sudah tidak memiliki tanggungan utang lagi, maka kamu dapat menyishkan atau mengalokasikan sebesar 10% dari rasio cicilan utang untuk mempersiapkan dana darurat cicilan KPR.
Dana ini berfungsi untuk berbagai keadaan penting dan darurat (emergency). Bisa jadi ada momen-momen tertentu dimana kamu tidak dapat membayar cicilan dikarenakan adanya keperluan mendesak seperti masuk rumah sakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya.
Hal terakhir yang harus kamu perhatikan sebagai cara menghitung cicilan KPR rumah yang ideal adalah memperhatikan uang muka dan tenor.
Sama seperti produk kredit atau pinjaman lainnya. KPR juga perlu melakukan pelunasan uang muka lebih lanjut. Ini karena besaran uang muka akan terkait dengan tenor yang diberikan oleh pihak bank.
Apakah Tenor itu? Tenor adalah jangka waktu cicilan selama masa pelunasan kredit. Biasanya tenor untuk KPR berkisar antara 5-20 tahun, besaran cicilan KPR rumah berbeda-beda, semakin lama tenornya semakin rendah cicilan yang mesti dibayarkan, tentu saja beban finansial yang harus ditanggung jelas tinggi.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan menetukan waktu cicilan KPR yang ideal. Tentunya masih banyak hal lain yang perlu diperhatikan. Semua agar kondisi finansial serta psikologi selama masa cicilan tetap stabil. Selamat berjuang untuk rumah Impian keluarga. Semoga sukses.
Baca juga:
Feature Source Image: iStock
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Taman Ciantra dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© www.pinhome.id