Dipublikasikan oleh William Ciputra dan Diperbarui oleh William Ciputra
Des 6, 2023
4 menit membaca
Daftar Isi
Jepang merupakan salah satu negara maju di dunia yang banyak diimpikan oleh masyarakat Indonesia untuk berkunjung atau menetap. Ya, orang asing seperti warga Indonesia sangat mungkin untuk menetap di Negeri Sakura itu. Lalu berapa sih harga rumah di Jepang?
Pada prinsipnya, harga properti di mana pun, termasuk Jepang, akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor yang mempengaruhi harga antara lain lokasi, ukuran, usia properti, hingga kondisi properti. Namun selain itu juga ada faktor lain, seperti pajak, biaya-biaya, hingga komisi.
Sebelum lanjut kamu bisa memanfaatkan fitur PinValue untuk mengetahui estimasi harga rumah di Bekasi. Kamu yang ingin menjual rumah second di Kota Bandung juga bisa memanfaatkan titip jual rumah di Pinhome.
Baca juga: 10 Cara Menawar Harga Rumah dengan Agar Dapat Best Price
Ada kabar baik untuk kamu yang mimpi punya rumah di Jepang. Saat ini, siapa pun bisa membeli properti di Jepang, baik kamu berstatus warga negara Jepang atau bukan.
Penting untuk dipahami bahwa pasar properti di Jepang bekerja sedikit berbeda dibandingkan negara maju lainnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, seperti depopulasi, pajak warisan yang tinggi, persentase rumah kosong yang tinggi, rata-rata umur persediaan perumahan yang pendek, hingga lebih banyak orang memilih apartemen dan bangunan baru.
Semua faktor tersebut saling mempengaruhi dan menciptakan kondisi untuk harga yang lebih rendah untuk rumah kedua pada khususnya.
Melansir Tokyo Portfolio, harga rata-rata rumah keluarga tunggal di Jepang adalah sekitar ¥ 30-50 juta (sekitar US$ 273.000 – 455.000 USD). Namun, harga ini bisa lebih tinggi di daerah perkotaan populer seperti Tokyo, Osaka, dan Kyoto.
Sementara sebuah apartemen atau kondominium kecil di Tokyo mungkin berharga sekitar ¥ 50-100 juta (sekitar US$ 455.000 – 910.000). Adapun rumah keluarga yang lebih besar di kawasan yang diinginkan mungkin berharga ¥ 100 juta atau lebih (kira-kira US$ 910.000 lebih).
Selain harga pembelian properti, pembeli juga harus bersedia membayar biaya tambahan seperti komisi agen properti (biasanya 3% dari harga pembelian), bea materai (berkisar antara 0,4% hingga 4% dari harga pembelian), biaya pendaftaran properti (0,4% dari harga pembelian), dan pajak properti (1,4% dari nilai taksiran properti per tahun).
Baca juga: Penting! Ini Risiko Ketika Punya atau Beli Rumah Tanpa IMB
Ada beberapa pertimbangan dan tips yang bisa kamu lakukan sebelum membeli rumah di Jepang. Pertimbangan-pertimbangan ini selain untuk kenyamanan, juga akan mempengaruhi harga rumah yang kamu incar. Berikut uraiannya:
Pertimbangkan kedekatan properti dengan sarana transportasi, sekolah, perbelanjaan, dan fasilitas lainnya. Selain itu, pertimbangkan juga potensi pengembangan kawasan di masa depan, karena hal ini dapat mempengaruhi nilai properti.
Rumah di pedesaan umumnya lebih murah dibandingkan di kota besar. Hal ini disebabkan karena kurangnya permintaan akan perumahan di daerah pedesaan. Daerah pedesaan mungkin lebih sulit diakses dibandingkan daerah perkotaan.
Pilihan transportasi mungkin terbatas, dan fasilitas seperti toko kelontong dan rumah sakit mungkin lebih jauh. Namun, daerah pedesaan menawarkan gaya hidup yang lebih santai dan sehat.
Pertimbangkan ukuran, usia, dan kondisi properti, serta perbaikan atau renovasi apa yang diperlukan. Pastikan untuk mengajak seorang profesional di bidang properti saat melakukan kunjungan atau survei.
Rumah di daerah pedesaan cenderung lebih besar dibandingkan di kota karena ketersediaan lahan lebih luas. Namun, rumah di daerah pedesaan mungkin lebih tua dan membutuhkan lebih banyak pemeliharaan dibandingkan rumah di perkotaan.
Keputusan antara membeli properti hak milik, atau jiyu tochi hoyuken (土地保有権) dalam bahasa Jepang, vs. properti hak sewa, atau shakuchiken tochi hoyuken (借地土地保有権), merupakan sesuatu yang perlu dipertimbangkan.
Properti hak milik mengacu pada jenis kepemilikan di mana pembeli memiliki properti dan tanah di bawahnya, tanpa batasan waktu kepemilikan. Pada dasarnya, pemilik memiliki penuh dan permanen atas properti dan tanah.
Sementara, properti sewa mengacu pada jenis kepemilikan di mana pembeli hanya memiliki properti untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu yang tersedia di Jepang biasanya berkisar antara 30 hingga 99 tahun.
Baca juga: Begini Cara Mengajukan KPR Syariah untuk Rumah Bekas
Seperti yang disampaikan sebelumnya, kamu sebagai warga asing juga punya kesempatan membeli dan memiliki rumah di Jepang. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membeli rumah di Jepang bagi orang asing.
Itulah uraian mengenai harga rumah di Jepang beserta hal-hal apa yang perlu diperhatikan dan langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk membeli rumah di sana.
Baca juga:
Featured Image Source: Pixabay
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek informasi Nismara Harapan Indah dan dapatkan hunian idaman kamu sekarang juga. Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© www.pinhome.id