Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita adalah suatu ukuran dari jumlah penghasilan yang didapatkan per orang dalam suatu negara atau suatu wilayah geografis.

Apa itu Pendapatan Per Kapita?

Istilah pendapatan per kapita atau PPK seringkali ditemukan pada kalimat yang ada di koran dengan topik ekonomi. Tidak hanya itu, hampir semua orang pasti pernah mendengar istilah ini suatu hari dalam perjalanan hidupnya. Namun apakah sebenarnya arti dari kata pendapatan perkapita ini dan mengapa itu sangat penting bagi ekonomi global? Pendapatan per kapita lebih sering digunakan pada bidang ekonomi dan bisnis untuk mengukur tingkat kemakmuran seseorang dalam suatu wilayah kependudukan. Pendapatan per kapita biasanya di representasikan dengan rasio. Rasio ini digunakan untuk membandingkan dan mengkonsepkan tingkat kemakmuran dari setiap penduduk. Untuk memahami seberapa pentingnya pendapatan per kapita terhadap ekonomi dan bisnis global, kita harus menyelam lebih dalam untuk mengetahui pengetahuan dasar yang bisa diambil dari istilah ini dan melihat bagaimana menghitungnya dengan beberapa cara yang berbeda. 

Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita atau PPK merupakan pendapatan setiap penduduk di suatu wilayah tertentu. Berdasarkan pernyataan tersebut, artinya pendapatan per kapita atau PPK sebenarnya bisa dihitung menggunakan rumus berikut ini:

Pendapatan Per Kapita (PPK) = Total Pendapatan Penduduk di Suatu Wilayah / Jumlah Penduduk

Inilah contoh sederhana agar lebih memahami rumus tersebut:

Semisal, ada suatu area kependudukan di suatu wilayah yang kecil, memiliki total pendapatan 3,500,000,000 rupiah per 2000 penduduk, maka PPK atau pendapatan per kapita dalam wilayah tersebut adalah 3,500,000,000 rupiah dibagi 2000 yaitu 1,750,000.

Ketika kita menghitung PPK atau pendapatan per kapita di suatu negara, kita hanya perlu membagi total pendapatan penduduk nasional dibagi jumlah penduduk di negara tersebut. Dengan mengetahui PPK di suatu negara dapat memberimu sebuah gambaran tentang kualitas hidup setiap orang yang hidup di negara itu dan kemakmuran suatu negara.

Kegunaan Pendapatan Per Kapita atau PPK

PPK ternyata juga sangat berguna untuk menilai kesanggupan ekonomi dari setiap penduduk di suatu wilayah. PPK ini juga berguna bila dihubungkan dengan data harga rumah di suatu area kependudukan, seperti membantu mencari tahu tipe rumah apa saja yang bisa terbeli oleh sebagian besar keluarga disana. Permukiman elit di Jakarta seperti Menteng, Pondok Indah dan Kemang yang harga rumahnya selangit pastinya memiliki pendapatan per kapita yang sangat tinggi.

Wirausaha pun juga bisa menggunakan pendapatan per kapita sebagai patokan untuk mempertimbangkan dalam membuka sebuah usaha di suatu wilayah. Jika penduduk di wilayah tersebut memiliki PPK yang relatif tinggi, sangat mungkin bagi perusahaan untuk memiliki kesempatan yang lebih baik dalam mendapatkan hasil dari penjualan produk mereka, karena orang – orang tersebut mampu menghabiskan uang mereka jika dibandingkan dengan wilayah dengan PPK yang kecil.

Kekurangan Pendapatan Per Kapita

Walaupun pendapatan per kapita cukup populer dalam dunia akuntansi, PPK masih memiliki kekurangan diantaranya adalah:

Standar Hidup

Karena PPK menggunakan total pendapatan seluruh penduduk di suatu wilayah lalu dibagi dengan jumlah penduduknya, tidak berarti hasil yang didapatkan cukup akurat sebagai representasi ukuran standar hidup. Dengan kata lain, bisa saja data data tersebut melenceng sebagaimana itu tidak dapat diperhitungkan untuk pendapatan yang tidak selaras.

Sebagai contoh, katakan saja ada sebuah kota yang memiliki penduduk dengan jumlah 50 orang yang memiliki penghasilan Rp. 1000,000,000 per tahun, kemudian 1000 orang yang memiliki penghasilan Rp. 50,000,000 per tahun. Bila dihitung total pendapatannya yaitu (Rp. 1000,000,000 * 50) + (1000 * Rp. 50,000,000) hasilnya Rp. 100,000,000,000. Lalu jika kita bagi Rp. 100,000,000,000 dengan 1050 orang, maka PPK nya adalah Rp. 95,238,095 di kota itu.

Sayangnya, PPK tidak memberikan gambaran yang sebenarnya tentang kondisi kehidupan penduduk yang tinggal di suatu kota. Bayangkan bila subsidi yang diberikan pada suatu kota berdasarkan pada PPK, maka bantuan sosial yang dibutuhkan penduduk di kota tersebut bisa saja tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Inflasi

Pendapatan per kapita tidak berbanding lurus dengan nilai inflasi dari waktu ke waktu. Contohnya saja jika PPK di Indonesia naik dari 100 milyar Rupiah per tahun menjadi 110 milyar Rupiah pada tahun berikutnya, artinya ada kenaikan 10% dari penghasilan penduduk di Indonesia. Akan tetapi, jika inflasi di waktu yang sama adalah 4%, pendapatan pun akan naik 6%. Inflasi menekan daya beli konsumen dan membatasi kenaikan pendapatan. Akhirnya, PPK dapat menaikkan pendapatan penduduk.

Perbandingan Secara Global

Perbedaan biaya hidup bisa menjadi tidak akurat saat membuat perbandingan secara global karena nilai tukar tidak disertakan dalam perhitungan. Ada sebuah saran agar PPK menyesuaikan dengan keseimbangan kemampuan berbelanja agar perbandingannya lebih akurat, dimana keseimbangan kemampuan berbelanja membantu untuk meniadakan perbedaan nilai tukar antar negara. Dan juga, aktifitas ekonomi lainnya menggunakan sistem barter dan adanya aktifitas ekonomi tanpa uang lainnya sehingga hal tersebut tidak dapat disertakan dalam perhitungan PPK.

Tabungan dan Kekayaan

PPK tidak bisa dimasukkan kedalam golongan tabungan ataupun harta kekayaan. Sebagain contoh, ada orang kaya yang bisa saja memiliki penghasilan tahunan yang rendah yang tidak dihasilkan dari bekerja namun didapatkan dengan mengambil penghasilan dari tabungannya sendiri untuk menjaga standar hidupnya yang tinggi. Maka, PPK akan memperlihatkan orang kaya tersebut sebagai orang berpenghasilan rendah.

Anak – Anak

PPK menyertakan anak-anak dalam jumlah populasi penduduk, namun anak-anak tidak mendapatkan penghasilan. Negara dengan jumlah anak-anak yang banyak akan mendapatkan nilai yang melenceng karena mereka akan membagikan jumlah pendapatan dengan jumlah penduduk yang kebanyakan adalah anak-anak.

Tingkat Kesejahteraan Ekonomi

Kesejahteraan dari setiap orang tidaklah perlu untuk di gambarkan dengan pendapatan per kapita. Contohnya seperti kualitas kondisi kerja, jumlah jam kerja, level pendidikan, dan tunjangan kesehatan tidak dimasukkan kedalam perhitungan PPK. Hasilnya, jumlah keseluruhan tingkat kesejahteraan dalam suatu golongan bisa saja tidak tergambarkan dengan akurat.

Sebuah hal yang penting untuk mempertimbangkan pendapatan per kapita jika memang hanya itulah ukuran satu satunya dan sebaiknya digunakan dengan menghubung-hubungkan dengan alat ukur pendapatan yang lainnya, seperti pendapatan rata-rata, pendapatan per wilayah, dan presentasi dari jumlah penduduk yang hidup miskin.

Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti. 

Bagikan

Copied to clipboard