Kamus Istilah Properti

Loan To Maturity

istilah properti

Loan To Maturity

Loan to maturity adalah ketika jangka waktu pinjaman berakhir, di mana peminjam harus membayarkan angsuran, termasuk pokok dan bunganya, kembali secara penuh.

Apa Itu Loan to Maturity?

(Unsplash)

Loan to maturity adalah ketika jangka waktu pinjaman berakhir, di mana peminjam harus membayarkan angsuran, termasuk pokok dan bunganya, kembali secara penuh.

Loan To Maturity dapat bervariasi tergantung pada jenis hipotek yang dimiliki. Namun, berlaku pada sebagian besar hipotek berkisar antara 15 hingga 30 tahun, tetapi ada hipotek yang lebih pendek yaitu 5 tahun. 

Hal ini penting untuk dipahami agar peminjam dapat segera menyelesaikan pembayaran yang harus dilakukan dan tidak dijadikan sebagai denda keterlambatan sehingga dinyatakan menunggak atau lewat jatuh tempo. 

Contohnya, Pins mengambil rumah dengan pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR) selama 15 tahun dan telah melakukan semua pembayaran sesuai jadwal. Nah, di tahun ke-15 tersebut, ada tanggal di mana Pins harus melakukan pembayaran terakhir.  

Artinya, ketika waktu loan to maturity tiba, Pins bisa langsung melakukan pembayaran terakhir. Pada pinjaman KPR, rumah pun sudah resmi menjadi milik Pins.  

Jumlah angsuran terakhir yang dibayarkan pada saat maturity date biasanya hampir sama dengan pembayaran sebelumnya. Tetapi, kalau metode pembayaran termasuk payment balloon, maka pembayaran terakhir saat maturity date umumnya akan jauh lebih besar. 

Kredit Balloon Payment sendiri adalah salah satu jenis kredit yang dilakukan dengan cara bayar ringan di awal dan pelunasan di akhir. Jumlah cicilan bisa ringan karena beban kredit dibebankan pada dua tahun terakhir cicilan kredit. 

Baca Juga:

Hal-hal yang Bisa Dilakukan Saat Loan to Maturity 

(Kontan)

Loan to maturity adalah saat yang sangat dinantikan oleh sebagian peminjam karena artinya mereka bisa terbebas dari hutang segera. Namun, tak sedikit juga merasa was-was terutama jika mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk melunasi pinjaman terakhir mereka. 

Apalagi jika mereka menggunakan sistem kredit balloon, yang mana biasanya pembayaran ketika loan to maturity bisa mencapai 50 persen.  

Nah, saat maturity date tiba, pemberi pinjaman biasanya akan menawarkan sejumlah pilihan pada Pins saat maturity date, berikut ini diantaranya:

Baca Juga: Akad

Lunasi Pinjaman

Kalau kamu tak ada masalah keuangan, maka melunasi pinjaman terakhir ketika tanggal jatuh tempo terakhir ini merupakan pilihan yang tepat. Keuntungannya tentu Pins akan terbebas dari utang kredit dan aset, dalam hal ini properti yang dicicil, akan secara resmi menjadi milikmu. 

Jika memilih opsi ini, jangan lupa untuk meminta surat keterangan lunas dan segera mengurus surat roya di kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) setempat, ya! Surat roya ini merupakan dokumen resmi penanda berakhirnya utang kredit dari pembelian rumah.  

Baca Juga:

Minta Perpanjangan Kredit 

Kalau Pins membutuhkan waktu ekstra untuk melakukan pembayaran akhir ini, maka Pins juga bisa memohon perpanjangan tenor cicilan kepada bank. Biasanya, jika peminjam mempertahankan reputasi baik selama jangka waktu pinjaman dan tidak menunggak, bank akan menawari perpanjangan pinjaman tanpa melalui persyaratan kualifikasi awal, seperti kualifikasi kredit dan pendapatan.

Namun, kalau perpanjangan dilakukan karena kurangnya dana, pemberi pinjaman akan memerlukan informasi keuangan yang diperbarui untuk memperbarui pinjaman untuk jangka waktu tambahan. 

Nah, berkaitan dengan ini, Pins bisa mengajukan restrukturisasi kredit. Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan, dalam Peraturan OJK No.11/POJK.03/2015 Pasal 1 Ayat 4 tercantum bahwa Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan Bank dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, salah satunya melalui perpanjangan jangka waktu kredit. 

Baca Juga: Abodemen Listrik

Refinancing   

Refinancing adalah proses pengajuan pinjaman atau kredit menggunakan agunan rumah yang masih dalam masa pencicilan KPR. Opsi ini berguna kalau Pins sedang menghadapi masalah keuangan, misalnya penurunan gaji bulanan. 

Pengajuan pinjaman tersebut dapat ditujukan kepada bank pemberi KPR ataupun bank lainnya. Dengan KPR refinancing ini memang proses cicilan yang akan dibayarkan akan kembali dari awal lagi, tetapi jumlah angsuran yang harus dibayarkan setiap bulan akan disesuaikan dengan penghasilan yang Pins miliki sekarang. 

Tak hanya itu, proses refinancing ini juga tentunya membuat Pins tidak akan lagi kepusingan karena harus bayar cicilan KPR dengan gaji yang terdahulu. 

Baca Juga: Ability to Pay

Top Up KPR 

Pilihan terakhir yang bisa Pins lakukan di loan to maturity adalah melakukan melakukan top up kredit. Singkatnya, dengan melakukan top up, Pins akan menambah tambahan kredit yang diberikan kepada Nasabah KPR dengan tipe jaminan properti dalam kondisi 100 persen bangunan jadi.  

Nantinya, Pins akan menerima sejumlah uang sekaligus penyesuaian jangka waktu kredit. Menarik, bukan? 

Apapun Pilihannya, Ini Tips Cermat Saat Maturity Date 

(The Balance)

Masa loan to maturity bisa terkadang terasa mendebarkan. Melunasi pinjaman memang pilihan yang sangat masuk akal. Namun, tak ada salahnya juga kalau Pins mengambil opsi lainnya.

Nah, biar tak salah langkah, yuk perhatikan tipsnya saat pembayaran cicilan terakhir sudah hampir dekat: 

Periksa Status Kredit di SLIK OJK

Sebelum memutuskan pilihan yang diambil, pastikan melakukan pengecekan SLIK OJK atau yang biasa dikenal BI Checking. Pins bisa menanyakan kembali hal ini kepada pihak bank, sebab bank-lah yang akan melaporkan status kredit nasabah kepada OJK.

Cara memeriksanya kini bisa secara online melalui laman konsumen.ojk.go.id/MinisiteDPLK.

Perhitungkan Kondisi Keuangan 

Sebaiknya, Pins mempersiapkan biaya pembayaran angsuran terakhir sejak lama. Terutama, kalau skema yang diambil merupakan Kredit Balloon Payments. 

Pasalnya, jika hingga saat maturity date Pins tidak mampu melakukan pembayaran, maka siap-siap status kredit berubah jadi “Tidak Lancar” di SLIK OJK. 

Permintaan Belum Tentu Disetujui 

Keputusan apapun yang diambil akan kembali pada pihak bank, Sebab, bank-lah yang akan menentukan penilaian. 

Artinya, bank juga memiliki kewenangan untuk menolak pengajuan jika debitur dinilai tidak memenuhi kriteria.

Demikian informasi mengenai loan to maturity. Semoga bermanfaat! 


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti & iklankan properti Kamu di Jual Properti. Bergabunglah bersama Kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk Kamu Agen properti independen atau Agen kantor properti. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan Kamu kemudahan membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.