12 Hal Menarik dari Museum Ullen Sentalu

Dipublikasikan oleh Komarudin Subekti ∙ 10 March 2022 ∙ 6 menit membaca

Berencana traveling ke Yogyakarta? Pastikan kamu memasukkan nama Museum Ullen Sentalu ke dalam daftar kunjungan ya! Terpilih sebagai museum kedua terbaik di Indonesia tahun 2018, museum ini didirikan dengan harapan menjadi jendela pembuka peradaban seni dan budaya Jawa, sekaligus jembatan komunikasi bagi generasi muda.

Museum Ullen Sentalu cukup unik. Jika kamu ke Yogyakarta, jangan sampai terlewat untuk berkunjung ke sana. Kamu bisa menikmati koleksi museum yang menarik dan tiada duanya. Tempatnya yang asri dan banyak pepohonan membuatnya sejuk dan segar. Nah, berikut beberapa fakta menariknya.

1. Nama Ullen Sentalu

(Shutterstock)

Nama museum yang terdengar unik ini ternyata merupakan singkatan dari sebuah kalimat bahasa Jawa, yaitu “Ulating blencong sejatine tataraning lumaku”. Kalimat tersebut bermakna nyala lampu blencong (lampu yang dipergunakan saat pertunjukkan wayang kulit) merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan.

2. Mengenalkan Sejarah Keraton Solo dan Yogyakarta

(Salsa Wisata)

Museum Ullen Sentalu banyak mengisahkan tentang peradaban Kerajaan Mataram yang terpecah menjadi 4 bagian yang ada di di Solo dan Yogyakarta, yaitu Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman. Para pengunjung dapat melihat banyak lukisan dan foto bangsawan pada zaman tersebut, koleksi kain batik Solo dan Yogyakarta yang ternyata memiliki makna tersendiri, gamelan kuno, arca-arca budaya Hindu dan Budha, serta peninggalan lainnya.

3. Sebelumnya adalah Koleksi Pribadi

(Shutterstock)

Museum ini digagas oleh keluarga Haryono, keluarga pembatik di Yogyakarta yang masih keturunan bangsawan. Mereka gemar mengoleksi peninggalan warisan budaya Jawa karena sangat mencintai sejarah Indonesia, khususnya Jawa. Saat ini, selain sumbangan dari keluarga Haryono, koleksi Museum Ullen Sentalu juga didapat dari hibah Yayasan Ulating Blencong (pengelola museum) dan sesepuh keluarga kerajaan Mataram.

Salah satu ruangan yang paling menarik di Museum Ullen Sentalu adalah Ruang Syair untuk Tineke. Tineke adalah nama Belanda putri Sunan Surakarta Pakubuwono XI. Mengalami patah hati yang luar biasa karena pria yang dicintainya dianggap tidak “sederajat” oleh orangtua, Putri Tineke menerima banyak surat cinta dan puisi penghiburan dari saudara dan teman. kamu dapat melihat isi surat-surat tersebut di ruangan ini.

5. Perpaduan Gaya Arsitektur Unik

(Travel Tribun)

Memasuki museum ini, terlihat banyak pilar bangunan yang terbuat dari material batu alam layaknya rumah tropis. Setelah melewati beberapa ruangan, kamu akan menemukan bangunan berwarna putih dengan fasad ujung lancip, semacam kastil Eropa. Konsep desain arsitektur Museum Ullen Sentalu terinspirasi dari pernyataan Yoshio Taniguchi, arsitek Jepang yang mendesain ulang Museum of Modern Art (MoMA), yang mengatakan bahwa arsitektur sebagai karya seni tertinggi tidak tampil sebagai rancangan sendiri yang terpisah, tapi menyatu dengan koleksi museum yang berada di dalamnya dalam sebuah habitat.

6. Belajar Mengenali Perbedaan Batik

(Shutterstock)

Kamu pasti tahu setiap batik itu berbeda dilihat dari coraknya. Tapi pertanyaannya, apakah kamu dapat membedakannya? Apalagi batik Solo dan Yogyakarta yang kesannya terlihat sama. Jika kamu ingin mengenali perbedaannya, maka datanglah ke Ullen Sentalu Museum. Pengunjung akan diberikan informasi soal perbedaan keduanya. Tidak cuma itu, pemandu juga akan memberikan informasi tentang filosofi jenis corak batik beserta waktu penggunaannya.

7. Ruang-Ruang Menarik

(Pegipegi)

Ullen Sentalu Museum ini memiliki sembilan ruang yang masing-masing memiliki kegunaan berbeda. Beberapa ruangan tersebut di antaranya:

  • Ruang Selamat Datang, ruangan yang merupakan area penyambutan tamu atau pengunjung museum.
  • Ruang Seni Tari dan Gamelan, di sini Kamu akan menemukan seperangkat gamelan yang merupakan hadiah hibah dari seorang pangeran Kasultanan Yogyakarta.
  • Ruang Guwa Sela Giri, ruangan bawah tanah yang memamerkan karya lukisan dokumentasi tokoh-tokoh dari Dinasti Mataram.
  • Ruang Syair atau Balai Sekar Kedaton, tempat di mana syair-syair yang ditulis oleh para kerabat dan teman-teman GRAj Koes Sapariyam pada tahun 1939-1947 ditampilkan.
  • Royal Room Ratu Mas, ruangan khusus yang dipersembahkan untuk permaisuri Sunan Paku Buwana X.
  • Ruang Batik Vorstendlanden, ruangan ini banyak menyimpan koleksi batik.
  • Ruang Batik Pesisiran, hampir sama dengan Ruang Batik Vorstendlanden yang juga menyimpan koleksi batik.
  • Sasana Sekar Bawana, yang berisi beberapa lukisan raja Mataram.

8. Pemandu yang Interaktif

(Tribun Jogja)

Bagi beberapa orang, mengunjungi museum mungkin terdengar “membosankan”. Namun, dapat dipastikan kunjungan kamu ke Museum Ullen Sentalu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus edukatif. Museum ini selalu menyediakan fasilitas pemandu tur yang akan menemani pengunjung menelusuri setiap ruangan. Dengan cara penyampaian yang interaktif, kamu pun akan fokus mendengarkan tiap penjelasannya. Note: harga tiket sudah termasuk fasilitas pemandu tur

9. Tidak Sembarangan Mengambil Foto

(iNews)

Sulit mencari foto koleksi Museum Ullen Sentalu di internet atau media sosial? Itu karena memang ada peraturan yang tidak memperbolehkan pengunjung untuk mengambil gambar dalam bentuk apapun di hampir seluruh area museum.  Tapi jangan khawatir, ada beberapa spot khusus yang disediakan untuk berfoto. Salah satunya adalah di area replika relief Candi Borobudur yang dibuat miring, menggambarkan penurunan minat generasi muda akan seni dan budaya Jawa.

10. Jaraknya Dekat dari Pusat Kota

(Travel Tribun)

Berada 25 km utara dari pusat kota Yogyakarta, kamu dapat mengunjungi museum ini dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Berikut panduan lengkap yang tertera di website resmi museum:

Dengan Kendaraan Pribadi:

  • Melalui Jalan Kaliurang (30-45 menit): ikuti jalan utama ke arah utara sepanjang 18 km.
  • Melalui Jalan Palagan Tentara Pelajar (25-35 menit): ikuti jalan utama ke arah utara sepanjang 10 km, belok kanan pada pertigaan Pulowatu dan ikuti jalan sepanjang 3 km, belok kiri di pertigaan Pasar Pakem, ikuti jalan utama sepanjang 6,5 km.

Dengan Kendaraan Umum (60-90 menit):

Gunakan Bus TransJogja rute 2B atau 3B dan turun di Shelter Ring Road Utara-Kentungan. Ganti dengan angkot rute Yogyakarta-Pakem dan turun di Pasar Pakem. Ganti dengan angkot rute Pakem-Kaliurang dan turun di Taman Kanak-Kanak Kaliurang. Berjalan ke arah Barat kurang lebih 300 meter (8 menit).

11. Ada Minuman Super Unik

(Shutterstock)

Setelah melewati beberapa area museum, pemandu tur akan menyilakan pengunjung untuk istirahat sebentar dan menyediakan minuman Wedang Ratu Mas. Sebutan “Ratu Mas” ini diambil dari nama permaisuri Sri Susuhunan Pakubuwono X. Konon katanya, ramuan minuman ini dipercaya dapat membuat orang awet muda sama seperti paras sang permaisuri.

12. Harga Tiket Masuk

(Travelspromo)

Museum ini dibuka setiap hari kecuali hari Senin. Perlu dicatat juga bahwa pembelian tiket dan tur terakhir 30 menit sebelum museum tutup.

Harga tiket masuk

  • Pengunjung domestik: Rp40.000,- (Dewasa), Rp20.000,- (5-12 tahun)
  • Pengunjung mancanegara: Rp100.000,- (Dewasa), Rp60.000,- (5-12 tahun)

Jam buka

Senin: Tutup

Selasa-Jumat: 08.00-16.00 WIB

Sabtu-Minggu: 08.30-17.00 WIB

Bagaimana? Sangat menarik bukan berkunjung ke Museum Ullen Sentalu? Yuk, segera ke sana!


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.